1 / 39

Sejarah & Falsafah Ilmu Bedah new

sejarah bedah

Mumpuni
Download Presentation

Sejarah & Falsafah Ilmu Bedah new

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sejarah, Falsafah & Pendekatan Ilmu Bedah

  2. Katakanlah : “Katakanlah : Alqur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman……” (Fushshilat 44) • Dan bila sakit, Dialah (Alloh) yang menyembuhkan (Asy-Syuara 80) • Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit dan menjadikan untuk setiap penyakit itu (ada) obatnya. Maka berobatlah, namun jangan berobat dengan sesuatu (obat) yang haram (HR Abu Dawud) • Berobatlah kalian. Sesungguhnya Alloh tidak menurunkan penyakit melainkan menjadikan obat penawarnya, selain satu penyakit yaitu ketuaan (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

  3. Masa SM & Masehi • Pembedahan pertama ???  tidak diketahui dengan pasti. • Penemuan jaman Mesolithic 5000 – 10000 th S.M, tanda2 trepanasi. • R.H. Meade (Ahli sejarah ilmu bedah): • Ilmu Bedah dimulai dari pengobatan luka yang didapatkan pada tulisan papirus oleh Edwin Smith pada 1700 th. SM • Perintis2 a.l. Hippocrates, Celsus, Galen

  4. Hippocrates • Kurun waktu 460-377 SM, dari Yunani • Sebagai bapak “Modern Medicine” • Dapat memisahkan tradisi mistik & dunia kedokteran. • Corpus Hippocrates (72)

  5. Zaman Romawi, 25 SM – 50 M Celsus’ De Medicina Buku ajar setelah Corpus Hippocraticum Terkenal tanda2 radang : Rubor, Tumor, Calor, Dolor, funtio leasa. Zaman Romawi, 129-199 M Ajarannya mendominasi masyarakat Eropa selama 15 abad Diseksi anatomi pada hewan Cornelius Celsus Galen

  6. Masa Pertengahan • Masa Masehi – abad 1 s/d abad 12 • Masa suram untuk perkembangan ilmu bedah • Pembedahan hanya berdasarkan ketrampilan yang dirintis oleh para “tukang cukur”, yang kemudian menjadi “spesialis” (Barber surgeon) dalam pembedahan  “ilmu” ketrampilannya diturun temurunkan. • “Bamberg Surgery” dan “Surgery of Master Roger” manuskrip tentang pembedahan masa itu.

  7. Masa “Renaissance” Eropa • Dimulai akhir abad 14 sampai abad 16/17 • Penemuan kembali buku2 Yunani tua dan dipelajari kembali • Masa perkembangan “Humanisme” • Permulaan proses pembelajaran melalui seni, kemanusiaan dan mulai berkembangnya pemikiran berdasarkan keilmuan • Dimulainya pengetahuan anatomi manusia

  8. Andreas Versalius • Th. 1514 - 1564 • Perintis anatomi manusia • Dipublikasikan sebagai De Humani Corporis Fabrica • Utamanya anatomi ttg sistim pembuluh darah

  9. Ambroise Paré • Th. 1510 – 1590 • Sebagai “Barber surgeon” dari Perancis yang menunjukkan prestasi sbg “ahli bedah”, meskipun tidak melalui pendidikan universitas • Merupakan salah seorang perintis ilmu bedah di Eropa

  10. Abad 17 - 18 • Revolusi ilmu pengetahuan pada abad 17 menandakan titik balik dari sejarah kedokteran • Terjadi pergeseran secara dramatis dari dasar spekulasi/empirik ke arah eksperimen. • Terjadinya kemajuan dalam ilmu ilmu dasar, meskipun pendidikan dalam bidang “medicine” dan “surgery” sangat dipengaruhi filosofi kuno. • Kemajuan dlm bidang anatomi, fisiologi dan instrumentasi.

  11. Abad 17 - 18 • Namun pembedahan masih merupakan tindakan yang belum berdasarkan ilmu pengetahuan • John Hunter (1728 – 1793), Ahli bedah yang merintis berdasarkan ilmu pengetahuan, menyatakan bahwa pembedahan pada masa tersebut adalah : “Painful, bloody, brutal and extremely dangerous operations” • Nicholas Andry (1741)  perintis Ortopedi

  12. Abad 19 • Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran lebih terorganisir dengan baik. • Ahli bedah muncul dan diakui didunia kedokteran sebagai spesialis tersendiri dan tidak lagi sebagai “tukang potong”. • Namun hanya terbatas tindakan tertentu spt mis. Fraktur sederhana, dislokasi, abses, dll. dan disertai dengan angka mortalitas yang tinggi

  13. Abad 19 • Samuel Gross (1805 – 1884): • Kualitas seorang ahli bedah yang baik adalah bergantung kepada ketrampilan tangan, mata yang tajam, dan hati yang tegar dan berani untuk menghadapi tetesan darah yang mengalir dan tangis pasien” • Semmelweiss  penelitian ttg infeksi • 1846, ditemukan ether dan chloroform sebagai obat anestesi pertama,  ope ↑,  kematian ↑ • Mortalitas 40%, sampai th 1865 ditemukan asam karbol sbg. antiseptik pertama oleh Joseph Lister

  14. Joseph Lister • Th. 1827 – th. 1912 • Secara pragmatis mengimplementasikan riset bakteriologik yg. dilaksanakan oleh Louis Pasteur (1822 – 1895). • Pengetahuan ttg infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme. • As. Karbol sbg antiseptik pertama.

  15. Penemuan lain • Istilah sepsis asepsis dicanangkan oleh Ernst von Bergmann (1836 – 1907). • Diikuti oleh pemakaian sarung tangan, masker, dan gaun operasi steril. • Th. 1895 X-ray ditemukan oleh Wilhelm Roentgen (1845 – 1923). Diagnosis kasus bedah lebih dapat ditegakkan • “School of surgeons” dirintis oleh William Halsted (1852 – 1922)

  16. William Halsted • Th. 1852 – 1922 • Program pendidikan residens ilmu bedah pertama di Johns Hopskins Hospital • Perintis “Ilmu Bedah Modern”, menyatukan ilmu bedah (ketrampilan) dgn. Ilmu pengetahuan

  17. Theodor Kocher • Th 1841 – th 1917 • Salah seorang ahli bedah yang berkontribusi dalam era kemajuan ilmu bedah di Jerman sejak th 1860 an • Ahli bedah yang banyak berperan dalam bedah muskuloskeletal. • Penemu metoda Gips Kocher

  18. Guillaume Dupuytren • Th 1778 – th 1835 • Salah seorang perintis ahli bedah dari Perancis sebelum era anestesia ditemukan • Sebagai penemu dari penyakit Dupuytren, kontraktur dari jari tangan

  19. Ringkasan sejarah ilmu bedah • Renaissance I, sejak abad ke 5 SM, dimulai dari zaman Hippocrates • Renaissance II, pada abad ke 15 - 16, pada saat renaissance Eropa, dengan perintis2 a.l. Celsus, Ambroise Pare dgn. penemuan mikroskop • Renaissance III, separuh akhir abad ke 19, dgn. penemuan ether dan chloroform, serta penemuan dari Pasteur dan Lister • Renaissance IV ??, sejak 1945 PD II berakhir perkembangan ilmu pengetahuan dasar & teknologi yang sangat cepat mempengaruhi perkembangan ilmu bedah  “surgical biologist”

  20. tokoh kedokteran Islam al-zahrawi-bapak-ilmu-bedah-modern

  21. Di zaman keemasannya, peradaban Islam -> ‘Bapak Ilmu bedah’. Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013 M)-> Abulcasis. • “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.

  22. Di Indonesia • Akhir abad 16 -> kedatangan chirurgi dg kapal-kapal Portugis, Belanda, Inggris • 1819 -> didirkan rs sipil pertama di Indonesia “Stadsverbandhuis” di batavia • 1888-> laboratorium voor Pathologishe di Batavia diketuai -> Dr Ch Eijkman • Chirurgijnen:praktek kedokteran , bukan dokter tetapi bekerja scr resmi bekerja dibawah pengawasan dokter -> pengambilan darah, rawat luka , klisma

  23. 1800 – 1811 -> 150 chirurgijnen (hampir semua di jawa); dipanggil juga veldscheerders=tukang cukur lapangan • 1880:seragam jas hitam celana putih • 1894: seragam putih2 s/d sekarang • 1850: 12 dokter lulusan universitas

  24. Yankes : - < 1850 -> oleh chirurgijnen - 1850 – 1880 Officieren van Gezondheid (perwira kesehatanz) - sesudah 1880 -> dr belanda dan negeri eropa - 1889 ->ahli bedah pertama datang ke Indonesia ; dr CH Stratz (bgs Jerman) • 1967 : IKABI

  25. Management of surgical disorder • technical skills and training in the basic science • A genuine emphaty and indeed love for the patient • An applied scientist • An engineer • artist • A minister to his or her fellow human being

  26. Anamnesa ( the history) • The first contact-> patient’s confident and convey the assurance that help is available and will provided • The patient ->a person need help - > not just as a ’case’ to be procesed through the surgical ward • History taking -> detective work • Avoid -> preconceived ideas, snap judgment, and hasty conclusions

  27. Common symptoms of surgical conditions • Pain • Vomiting • Change in bowel habits • Hematemesis or hematochezia • Trauma -> head injury, wound (stab, gunshot etc), extremitas injury, • Tumor • Deformity • E.t.c

  28. Anamnesa • Family history -> polyposis of the colon, ca mamma, ca colon, etc • Past history • Cholelitiasis -> DM, estrogen etc • Ca Mamma -> FAM • Nutritional background • The patient’s Emotional backgrown

  29. The physical examination • Inspection, palpation, percution and auscultation -> normal or abnormal • Comparision of the two sides of the body • “Privacy” • Most patients will relax if they are allowed to talk a bit during the examination • Examination of the body orifices (ears, mouth, rectum, genetalia)

  30. The emergency case • ATLS • Primary Survey • Airway • Breathing • Circulation • Disability • Exposure • Secondary Survey

  31. Laboratory and other examinations • Laboratory examinations • objectives: • Screening for asymptomatic disease that may effect the surgical result (unsuspected anemia, diabets etc) • Appraisal of diseases that may contraindicated elective surgery or require treatment before surgery(heart failure etc) • Diagnosis of diorders that require surgery (hypertyroidism etc) • Evaluation of the nature and extent of metabolic or septic complication • Major sugery -> complete blood and urine examination

  32. Pemeriksaan penunjang • Imaging studies • Fluoroscopy • Plain X-foto • USG • Computed Tomography • Scintigraphy • Magnetic Resonance Imaging • Special examinations • Endoskopy, systoscopy, bronchoscopy, laparoskopy etc • Angiography

  33. EPIDURAL HEMATOM Epidural

  34. Korpus Alienum

  35. Diagnosis • Ditegakkan berdasarkan sintesa dari fakta fakta yang didapat dari : • Anamnesa • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan khusus

  36. Prinsip Umum Pengobatan • First do no harm • Base treatment on accurate diagnosis & prognosis • Select treatment with specific aims • Cooperate with Laws of Nature • Be realistic & practical in your treatment • Select treatment for your patient as an individual

  37. Jenis pengobatan di bidang bedah • Non operative (konservatif, observatif) • Operatif • Minimal invasive surgery

  38. Penutup • Menejemen penanggulangan pasien: • Akut(emergensi)/tidak akut(elektif) • Diagnosa/Differensial diagnosa • Terapi • Tindak lanjut/Rehabilitasi • Ketrampilan komunikasi • Informasi, “I treat the disease, God healed him”. • Manusiawi

More Related