E N D
Sejarah, Falsafah & Pendekatan Ilmu Bedah
Katakanlah : “Katakanlah : Alqur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman……” (Fushshilat 44) • Dan bila sakit, Dialah (Alloh) yang menyembuhkan (Asy-Syuara 80) • Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit dan menjadikan untuk setiap penyakit itu (ada) obatnya. Maka berobatlah, namun jangan berobat dengan sesuatu (obat) yang haram (HR Abu Dawud) • Berobatlah kalian. Sesungguhnya Alloh tidak menurunkan penyakit melainkan menjadikan obat penawarnya, selain satu penyakit yaitu ketuaan (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Masa SM & Masehi • Pembedahan pertama ??? tidak diketahui dengan pasti. • Penemuan jaman Mesolithic 5000 – 10000 th S.M, tanda2 trepanasi. • R.H. Meade (Ahli sejarah ilmu bedah): • Ilmu Bedah dimulai dari pengobatan luka yang didapatkan pada tulisan papirus oleh Edwin Smith pada 1700 th. SM • Perintis2 a.l. Hippocrates, Celsus, Galen
Hippocrates • Kurun waktu 460-377 SM, dari Yunani • Sebagai bapak “Modern Medicine” • Dapat memisahkan tradisi mistik & dunia kedokteran. • Corpus Hippocrates (72)
Zaman Romawi, 25 SM – 50 M Celsus’ De Medicina Buku ajar setelah Corpus Hippocraticum Terkenal tanda2 radang : Rubor, Tumor, Calor, Dolor, funtio leasa. Zaman Romawi, 129-199 M Ajarannya mendominasi masyarakat Eropa selama 15 abad Diseksi anatomi pada hewan Cornelius Celsus Galen
Masa Pertengahan • Masa Masehi – abad 1 s/d abad 12 • Masa suram untuk perkembangan ilmu bedah • Pembedahan hanya berdasarkan ketrampilan yang dirintis oleh para “tukang cukur”, yang kemudian menjadi “spesialis” (Barber surgeon) dalam pembedahan “ilmu” ketrampilannya diturun temurunkan. • “Bamberg Surgery” dan “Surgery of Master Roger” manuskrip tentang pembedahan masa itu.
Masa “Renaissance” Eropa • Dimulai akhir abad 14 sampai abad 16/17 • Penemuan kembali buku2 Yunani tua dan dipelajari kembali • Masa perkembangan “Humanisme” • Permulaan proses pembelajaran melalui seni, kemanusiaan dan mulai berkembangnya pemikiran berdasarkan keilmuan • Dimulainya pengetahuan anatomi manusia
Andreas Versalius • Th. 1514 - 1564 • Perintis anatomi manusia • Dipublikasikan sebagai De Humani Corporis Fabrica • Utamanya anatomi ttg sistim pembuluh darah
Ambroise Paré • Th. 1510 – 1590 • Sebagai “Barber surgeon” dari Perancis yang menunjukkan prestasi sbg “ahli bedah”, meskipun tidak melalui pendidikan universitas • Merupakan salah seorang perintis ilmu bedah di Eropa
Abad 17 - 18 • Revolusi ilmu pengetahuan pada abad 17 menandakan titik balik dari sejarah kedokteran • Terjadi pergeseran secara dramatis dari dasar spekulasi/empirik ke arah eksperimen. • Terjadinya kemajuan dalam ilmu ilmu dasar, meskipun pendidikan dalam bidang “medicine” dan “surgery” sangat dipengaruhi filosofi kuno. • Kemajuan dlm bidang anatomi, fisiologi dan instrumentasi.
Abad 17 - 18 • Namun pembedahan masih merupakan tindakan yang belum berdasarkan ilmu pengetahuan • John Hunter (1728 – 1793), Ahli bedah yang merintis berdasarkan ilmu pengetahuan, menyatakan bahwa pembedahan pada masa tersebut adalah : “Painful, bloody, brutal and extremely dangerous operations” • Nicholas Andry (1741) perintis Ortopedi
Abad 19 • Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran lebih terorganisir dengan baik. • Ahli bedah muncul dan diakui didunia kedokteran sebagai spesialis tersendiri dan tidak lagi sebagai “tukang potong”. • Namun hanya terbatas tindakan tertentu spt mis. Fraktur sederhana, dislokasi, abses, dll. dan disertai dengan angka mortalitas yang tinggi
Abad 19 • Samuel Gross (1805 – 1884): • Kualitas seorang ahli bedah yang baik adalah bergantung kepada ketrampilan tangan, mata yang tajam, dan hati yang tegar dan berani untuk menghadapi tetesan darah yang mengalir dan tangis pasien” • Semmelweiss penelitian ttg infeksi • 1846, ditemukan ether dan chloroform sebagai obat anestesi pertama, ope ↑, kematian ↑ • Mortalitas 40%, sampai th 1865 ditemukan asam karbol sbg. antiseptik pertama oleh Joseph Lister
Joseph Lister • Th. 1827 – th. 1912 • Secara pragmatis mengimplementasikan riset bakteriologik yg. dilaksanakan oleh Louis Pasteur (1822 – 1895). • Pengetahuan ttg infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme. • As. Karbol sbg antiseptik pertama.
Penemuan lain • Istilah sepsis asepsis dicanangkan oleh Ernst von Bergmann (1836 – 1907). • Diikuti oleh pemakaian sarung tangan, masker, dan gaun operasi steril. • Th. 1895 X-ray ditemukan oleh Wilhelm Roentgen (1845 – 1923). Diagnosis kasus bedah lebih dapat ditegakkan • “School of surgeons” dirintis oleh William Halsted (1852 – 1922)
William Halsted • Th. 1852 – 1922 • Program pendidikan residens ilmu bedah pertama di Johns Hopskins Hospital • Perintis “Ilmu Bedah Modern”, menyatukan ilmu bedah (ketrampilan) dgn. Ilmu pengetahuan
Theodor Kocher • Th 1841 – th 1917 • Salah seorang ahli bedah yang berkontribusi dalam era kemajuan ilmu bedah di Jerman sejak th 1860 an • Ahli bedah yang banyak berperan dalam bedah muskuloskeletal. • Penemu metoda Gips Kocher
Guillaume Dupuytren • Th 1778 – th 1835 • Salah seorang perintis ahli bedah dari Perancis sebelum era anestesia ditemukan • Sebagai penemu dari penyakit Dupuytren, kontraktur dari jari tangan
Ringkasan sejarah ilmu bedah • Renaissance I, sejak abad ke 5 SM, dimulai dari zaman Hippocrates • Renaissance II, pada abad ke 15 - 16, pada saat renaissance Eropa, dengan perintis2 a.l. Celsus, Ambroise Pare dgn. penemuan mikroskop • Renaissance III, separuh akhir abad ke 19, dgn. penemuan ether dan chloroform, serta penemuan dari Pasteur dan Lister • Renaissance IV ??, sejak 1945 PD II berakhir perkembangan ilmu pengetahuan dasar & teknologi yang sangat cepat mempengaruhi perkembangan ilmu bedah “surgical biologist”
tokoh kedokteran Islam al-zahrawi-bapak-ilmu-bedah-modern
Di zaman keemasannya, peradaban Islam -> ‘Bapak Ilmu bedah’. Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013 M)-> Abulcasis. • “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.
Di Indonesia • Akhir abad 16 -> kedatangan chirurgi dg kapal-kapal Portugis, Belanda, Inggris • 1819 -> didirkan rs sipil pertama di Indonesia “Stadsverbandhuis” di batavia • 1888-> laboratorium voor Pathologishe di Batavia diketuai -> Dr Ch Eijkman • Chirurgijnen:praktek kedokteran , bukan dokter tetapi bekerja scr resmi bekerja dibawah pengawasan dokter -> pengambilan darah, rawat luka , klisma
1800 – 1811 -> 150 chirurgijnen (hampir semua di jawa); dipanggil juga veldscheerders=tukang cukur lapangan • 1880:seragam jas hitam celana putih • 1894: seragam putih2 s/d sekarang • 1850: 12 dokter lulusan universitas
Yankes : - < 1850 -> oleh chirurgijnen - 1850 – 1880 Officieren van Gezondheid (perwira kesehatanz) - sesudah 1880 -> dr belanda dan negeri eropa - 1889 ->ahli bedah pertama datang ke Indonesia ; dr CH Stratz (bgs Jerman) • 1967 : IKABI
Management of surgical disorder • technical skills and training in the basic science • A genuine emphaty and indeed love for the patient • An applied scientist • An engineer • artist • A minister to his or her fellow human being
Anamnesa ( the history) • The first contact-> patient’s confident and convey the assurance that help is available and will provided • The patient ->a person need help - > not just as a ’case’ to be procesed through the surgical ward • History taking -> detective work • Avoid -> preconceived ideas, snap judgment, and hasty conclusions
Common symptoms of surgical conditions • Pain • Vomiting • Change in bowel habits • Hematemesis or hematochezia • Trauma -> head injury, wound (stab, gunshot etc), extremitas injury, • Tumor • Deformity • E.t.c
Anamnesa • Family history -> polyposis of the colon, ca mamma, ca colon, etc • Past history • Cholelitiasis -> DM, estrogen etc • Ca Mamma -> FAM • Nutritional background • The patient’s Emotional backgrown
The physical examination • Inspection, palpation, percution and auscultation -> normal or abnormal • Comparision of the two sides of the body • “Privacy” • Most patients will relax if they are allowed to talk a bit during the examination • Examination of the body orifices (ears, mouth, rectum, genetalia)
The emergency case • ATLS • Primary Survey • Airway • Breathing • Circulation • Disability • Exposure • Secondary Survey
Laboratory and other examinations • Laboratory examinations • objectives: • Screening for asymptomatic disease that may effect the surgical result (unsuspected anemia, diabets etc) • Appraisal of diseases that may contraindicated elective surgery or require treatment before surgery(heart failure etc) • Diagnosis of diorders that require surgery (hypertyroidism etc) • Evaluation of the nature and extent of metabolic or septic complication • Major sugery -> complete blood and urine examination
Pemeriksaan penunjang • Imaging studies • Fluoroscopy • Plain X-foto • USG • Computed Tomography • Scintigraphy • Magnetic Resonance Imaging • Special examinations • Endoskopy, systoscopy, bronchoscopy, laparoskopy etc • Angiography
EPIDURAL HEMATOM Epidural
Korpus Alienum
Diagnosis • Ditegakkan berdasarkan sintesa dari fakta fakta yang didapat dari : • Anamnesa • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan khusus
Prinsip Umum Pengobatan • First do no harm • Base treatment on accurate diagnosis & prognosis • Select treatment with specific aims • Cooperate with Laws of Nature • Be realistic & practical in your treatment • Select treatment for your patient as an individual
Jenis pengobatan di bidang bedah • Non operative (konservatif, observatif) • Operatif • Minimal invasive surgery
Penutup • Menejemen penanggulangan pasien: • Akut(emergensi)/tidak akut(elektif) • Diagnosa/Differensial diagnosa • Terapi • Tindak lanjut/Rehabilitasi • Ketrampilan komunikasi • Informasi, “I treat the disease, God healed him”. • Manusiawi