1 / 17

MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS)

materi mpls

Nur140
Download Presentation

MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WAWASAN WIYATA MANDALA MATERI MPLS SMA NEGERI 1 SELAYAR Narasumber : Dra. Hj. Herlianti

  2. Wawasan:Suatupandanganatausikap yang mendalamterhadapsuatuhakikat • Wiyata : Pendidikan • Mandala : Tempatataulingkungan ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wiyata mandala adalahsikapmenghargai dan bertanggungjawabterhadaplingkungansekolahsebagaitempatmenuntutilmupengetahuan.

  3. Unsur-unsurWiyata Mandala • Sekolahmerupakanlingkunganpendidikan. • Kepalasekolahmempunyaiwewenang dan tanggungjawabpenuhataspenyelenggaraanpendidikandalamlingkungansekolah. • Antara guru dan orang tuasiswaharusadasalingpengertian dan kerjasamaeratuntukmengembantugaspendidikan (hubungan yang serasi) • Wargasekolah di dalammaupun di luarsekolahharusmenjunjungtinggimartabat dan citra guru. • Sekolahharusbertumpu pada masyarakatsekitarnya dan mendukungantarwarga.

  4. SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolahmerupakantempatpenyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkanberbagainilai, ilmupengetahuan, teknologi dan keterampilan. • Sekolahmerupakanlembagapendidikan formal tempatberlangsungnya PBM untukmembina dan mengembangkan: • Ilmupengetahuan dan teknologi • Pandanganhidup/kepribadian • HubunganantaramanusiadenganlingkunganataumanusiadenganTuhannya • Kemampuanberkarya.

  5. FUNGSI SEKOLAH Fungsisekolahadalahsebagaitempatmasyarakatbelajarkarenamemilikiaturan/tata tertibkehidupan yang mengaturhubunganantara guru, pengelolapendidikansiswadalam PBM untukmencapaitujuanpendidikan yang telahditetapkandlamsuasana yang dinamis

  6. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR • Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib 2. Tercapainyamasyarakat yang sadar, maubelajar dan bekerjakeras. 3. Terbentuknyamanusia Indonesia seutuhnya

  7. PRINSIP SEKOLAH • SekolahsebagaiWiyata Mandala selainharusbertumpu pada masyarakatsekitarnya, juga harusmencegahmasuknya faham sikap dan perbuatan yang secarasadarataupuntidakdapatmenimbulkanpertentanganantarasesamakarenaperbedaansuku, agama, asal/usul/keturunan, tingkatsosialekonomisertaperbedaanpahampolitik • Sekolahmenjadisuriteladanbagikehidupanmasyarakatsekitarnya, sertamampumencegahmasuknyasikap dan perbuatan yang akanmenimbulkanpertentangan.

  8. PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH • Sekolahsebagaiwadah/lembaga yang memberikanbekalhidup. Dalamhalinisekolahseharusnyabukanhanyasekedarlembaga yang mencetak para intelektualmudanamunlebihdariitusekolahharusmenjadirumahkedua yang memberikanpelayanan dan pengalamantentanghidup, mulaidariberorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikanlingkunganhidup (PLH) ataubahkanpengalamanhidup yang sesungguhnya. • Sekolahsebagaiinstitusitempatpesertadidikbelajardibawahbimbinganpendidik. Bimbinganlebihdarisekedarpengajaran. Dalambimbinganperanpendidikberubahdariseorangpendidikmenjadiseorangorangtuabahkanmenjadiseorangkakak. • Sekolahsebagailembagadenganpelayanan yang adil/meratabagistakeholdernya. Hal tersebutbisaberupapemerataankesempatanmendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengantanpamembedakanbaikdarisegikemampuanekonomi, kemampuanintelegensia, dan juga kemampuanfisik (gagasansekolahinklusi). • Sekolahsebagailembagapengembanganbakat dan minatsiswa. Prinsipinisejalandenganteori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandangbahwakecerdasanintelektualbukanlahsatu-satunya yang perludiperhatikan oleh lembagapendidikan, terutamasekolah. Kemampuanbersosialisasi, kemampuankinestik, kemampuanseni dan kemampuan-kemampuanlainnya juga perludiperhatikansecaraseimbang.

  9. PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH • 5. Sekolahsebagailembagapembinaanpotensi di luarintelegensi. Peningkatankemampuanintelektual, emosionalmaupunkemampuan-kemampuanlainnyamendapatperhatian yang seimbang. • 6. Sekolahharusmemberikanperhatianseriusuntukmengembangkankemampuanemosional dan sosial, kemampuanberkomunikasi dan berinteraksi, kemampuanbekerjasamadalamkelompok, dan lain-lain. • 7. Sekolahsebagaiwahanapengembangansikap dan watak. Sikapsederhana, jujur, terbuka, penuhtoleransi, relaberkomunikasi dan berinteraksi, ramahtamah dan bersahabat, cinta negara, cintalingkungan, siapbantumembantukhususnyakepada yang kurangberuntungmerupakansikap dan watak yang perludibentuk di dalamlingkungansekolah. • 8. Sekolahsebagaiwahanapendewasaandiri. Di dalam dunia yang berubahbegitucepat, salah satukompetensidasar yang harusdimilikitiappesertadidikadalahkompetensidasar: belajarsecaramandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidiktidaklagiperlumenjejalipemikiranpesertadidikdenganperintah. Lebihdariitupesertadidikakanmendapatkansesuatu yang jauhlebihbesarketikaiamencari dan mendapatkanapa yang iabutuhkanuntukhidupnya. • 9. Sekolahsebagaibagiandarimasyarakatbelajar (learning society). Sekolahbukanhanyasebagaitempatpembelajaranbagipesertadidik, namun juga seharusnyasekolahmampumenjadipusatpembelajaranbagimasyarakat di lingkungansekitar.

  10. PENGGUNAAN SEKOLAH Sekolahtidakdiperbolehkandijadikansebagai: • Ajangpromosi /penjualanproduk-produkperniagaan yang tidakberhubungandengan Pendidikan • Sekolahmerupakanlingkunganbebasrokokbagisemuapihak • Penyebaranaliransesatataupenyebarluasanaliran agama tertentu yang bertentangandenganundang-undang. • Propaganda politik/kampanye • Shooting film dan atausinetrontanpaseijinPemerintah Daerah. • Kegiatan-kegiatan yang dapatmenimbulkankerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehinggamenjadikansuasanasekolahtidakkondusif.

  11. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH • Ketahanansekolahlebihmenitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifatpreventif. • 2. Untukmenjadikansekolahsesuaidengantujuan dan fungsinya, perludilakukanpenataanWiyata Mandala di sekolahmelalui Langkah: • Meningkatkankoordinasi dan konsolidasaisesamawargasekolahuntukdapatmencegahsedinimungkinadanyakegiatan dan tindakan yang dapatmengganggu proses belajarmengajar. • Melaksanakan tata tertibsekolahsecarakonsisten dan berkelanjutan. • MelakukankoordinasidenganKomitesekolah dan pihakkeamanansetempatuntukterselenggaranyaketahanansekolah.

  12. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH • 2. Untukmenjadikansekolahsesuaidengantujuan dan fungsinya, perludilakukanpenataanWiyata Mandala di sekolahmelalui Langkah: • Mengadakanpenyuluhan dan pembinanankesadaranhukumbagisiswa. • Pembinaan dan pengembangankeimanan, ketaqwaan, etikabermoral Pancasila, kepribadiansopansantun dan berdisiplin. • Pengembanganlogika para siswa, rajinbelajar, gairahmenulis, gemarmembaca/ informasi/penemuan para ahli. • Mengikutsertakansiswadalamkegiatanekstrakurikuler dan pengembangandiri. • Mengadakankaryawisatadalamrangkapengembanganiptek.

  13. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • Melaksanakan program-program yang telahdisusunbersamaKomiteSekolah. • Menyelenggarakanmusyawarahsekolah yang melibatkanpendidik, OSIS, KomiteSekolah, tokohmasyarakatsertapihakkeamanansetempat. • Menertibkanlingkungansekolahbaik yang berbentukperangkatkeras (saranaprasarana) dan perangkatlunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain). • Mengadakanpertemuanbaikrutinmaupuninsidentil yang bersifat intern sekolah (kepalasekolah, pendidik, orangtuasiswa, siswa). • Menyelenggarakankegiatan yang dapatmenunjangketahanansekolahseperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.

  14. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • TahapPreventif Upaya untukmeniadakanpeluang-peluang yang dapatmemungkinkanterjadinyakasus-kasusnegatif di sekolah, melaluiantara lain: • Memeliharasekolah, dan lingkungansekolahsertamenciptakankebersihan dan ketertiban agar siswamerasanyaman dan menyenangkan dan tidakadatempattertentu yang dijadikansiswauntukhal-halnegatif. • Menciptakansuasana yang harmonisantarapihakpendidik/staf dan siswasertapenduduk di sekitarsekolah. • Membentukjaring-jaringpengawasan/kontrol dan raziaterhadapkegiatansiswa di lingkungansekolah.

  15. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • TahapPreventif Upaya untukmeniadakanpeluang-peluang yang dapatmemungkinkanterjadinyakasus-kasusnegatif di sekolah, melaluiantara lain: • Menghilangkanbentuk-bentukperpeloncoan pada saat MOS. • Meminimalisirketerlibatankelompokmaupunperorangandalamkegiatansekolah. • Mengisi jam-jam kosongdenganpelajaranataukegiatanekstralainnya. • Meningkatkankegiatanekstrakurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburansekolah. • Peningkatankeamanan dan ketertibankhususnya pada saatberangkat/ usaisekolah.

  16. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • 2. TahapRepresif Upaya untukmenindaksiswa yang telahmelanggarperaturan-peraturan dan tata tertibsekolah. Upaya Represifseperti : • Mendamaikan para pihak yang terlibatperselisihanberikutorangtua/pendidikpembinanya. • Membatasi areal tempatterjadinyaaksi. • Menetralisirisu-isu yang berkembang dan mencegahtimbulnyaisu-isubaru. • Berkoordinasidenganpihakkeamananapabilaterdapatpihakluarsekolah yang melanggarkeamanan, ketertiban dan perbuatankriminalitas di lingkungansekolah. • Mengungkaplebihlanjutketerlibatanpihakluarsekolahataskasus yang timbul dan menyelesaikansecarahukum. • Mengikutsertakan para ahliuntukmengadakanbimbingan dan penyuluhan. • Memberikansanksisesuai tata tertib yang berlaku.

More Related