E N D
WAWASAN WIYATA MANDALA MATERI MPLS SMA NEGERI 1 SELAYAR Narasumber : Dra. Hj. Herlianti
Wawasan:Suatupandanganatausikap yang mendalamterhadapsuatuhakikat • Wiyata : Pendidikan • Mandala : Tempatataulingkungan ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wiyata mandala adalahsikapmenghargai dan bertanggungjawabterhadaplingkungansekolahsebagaitempatmenuntutilmupengetahuan.
Unsur-unsurWiyata Mandala • Sekolahmerupakanlingkunganpendidikan. • Kepalasekolahmempunyaiwewenang dan tanggungjawabpenuhataspenyelenggaraanpendidikandalamlingkungansekolah. • Antara guru dan orang tuasiswaharusadasalingpengertian dan kerjasamaeratuntukmengembantugaspendidikan (hubungan yang serasi) • Wargasekolah di dalammaupun di luarsekolahharusmenjunjungtinggimartabat dan citra guru. • Sekolahharusbertumpu pada masyarakatsekitarnya dan mendukungantarwarga.
SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolahmerupakantempatpenyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkanberbagainilai, ilmupengetahuan, teknologi dan keterampilan. • Sekolahmerupakanlembagapendidikan formal tempatberlangsungnya PBM untukmembina dan mengembangkan: • Ilmupengetahuan dan teknologi • Pandanganhidup/kepribadian • HubunganantaramanusiadenganlingkunganataumanusiadenganTuhannya • Kemampuanberkarya.
FUNGSI SEKOLAH Fungsisekolahadalahsebagaitempatmasyarakatbelajarkarenamemilikiaturan/tata tertibkehidupan yang mengaturhubunganantara guru, pengelolapendidikansiswadalam PBM untukmencapaitujuanpendidikan yang telahditetapkandlamsuasana yang dinamis
CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR • Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib 2. Tercapainyamasyarakat yang sadar, maubelajar dan bekerjakeras. 3. Terbentuknyamanusia Indonesia seutuhnya
PRINSIP SEKOLAH • SekolahsebagaiWiyata Mandala selainharusbertumpu pada masyarakatsekitarnya, juga harusmencegahmasuknya faham sikap dan perbuatan yang secarasadarataupuntidakdapatmenimbulkanpertentanganantarasesamakarenaperbedaansuku, agama, asal/usul/keturunan, tingkatsosialekonomisertaperbedaanpahampolitik • Sekolahmenjadisuriteladanbagikehidupanmasyarakatsekitarnya, sertamampumencegahmasuknyasikap dan perbuatan yang akanmenimbulkanpertentangan.
PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH • Sekolahsebagaiwadah/lembaga yang memberikanbekalhidup. Dalamhalinisekolahseharusnyabukanhanyasekedarlembaga yang mencetak para intelektualmudanamunlebihdariitusekolahharusmenjadirumahkedua yang memberikanpelayanan dan pengalamantentanghidup, mulaidariberorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikanlingkunganhidup (PLH) ataubahkanpengalamanhidup yang sesungguhnya. • Sekolahsebagaiinstitusitempatpesertadidikbelajardibawahbimbinganpendidik. Bimbinganlebihdarisekedarpengajaran. Dalambimbinganperanpendidikberubahdariseorangpendidikmenjadiseorangorangtuabahkanmenjadiseorangkakak. • Sekolahsebagailembagadenganpelayanan yang adil/meratabagistakeholdernya. Hal tersebutbisaberupapemerataankesempatanmendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengantanpamembedakanbaikdarisegikemampuanekonomi, kemampuanintelegensia, dan juga kemampuanfisik (gagasansekolahinklusi). • Sekolahsebagailembagapengembanganbakat dan minatsiswa. Prinsipinisejalandenganteori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandangbahwakecerdasanintelektualbukanlahsatu-satunya yang perludiperhatikan oleh lembagapendidikan, terutamasekolah. Kemampuanbersosialisasi, kemampuankinestik, kemampuanseni dan kemampuan-kemampuanlainnya juga perludiperhatikansecaraseimbang.
PRINSIP- PRINSIP SEKOLAH • 5. Sekolahsebagailembagapembinaanpotensi di luarintelegensi. Peningkatankemampuanintelektual, emosionalmaupunkemampuan-kemampuanlainnyamendapatperhatian yang seimbang. • 6. Sekolahharusmemberikanperhatianseriusuntukmengembangkankemampuanemosional dan sosial, kemampuanberkomunikasi dan berinteraksi, kemampuanbekerjasamadalamkelompok, dan lain-lain. • 7. Sekolahsebagaiwahanapengembangansikap dan watak. Sikapsederhana, jujur, terbuka, penuhtoleransi, relaberkomunikasi dan berinteraksi, ramahtamah dan bersahabat, cinta negara, cintalingkungan, siapbantumembantukhususnyakepada yang kurangberuntungmerupakansikap dan watak yang perludibentuk di dalamlingkungansekolah. • 8. Sekolahsebagaiwahanapendewasaandiri. Di dalam dunia yang berubahbegitucepat, salah satukompetensidasar yang harusdimilikitiappesertadidikadalahkompetensidasar: belajarsecaramandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidiktidaklagiperlumenjejalipemikiranpesertadidikdenganperintah. Lebihdariitupesertadidikakanmendapatkansesuatu yang jauhlebihbesarketikaiamencari dan mendapatkanapa yang iabutuhkanuntukhidupnya. • 9. Sekolahsebagaibagiandarimasyarakatbelajar (learning society). Sekolahbukanhanyasebagaitempatpembelajaranbagipesertadidik, namun juga seharusnyasekolahmampumenjadipusatpembelajaranbagimasyarakat di lingkungansekitar.
PENGGUNAAN SEKOLAH Sekolahtidakdiperbolehkandijadikansebagai: • Ajangpromosi /penjualanproduk-produkperniagaan yang tidakberhubungandengan Pendidikan • Sekolahmerupakanlingkunganbebasrokokbagisemuapihak • Penyebaranaliransesatataupenyebarluasanaliran agama tertentu yang bertentangandenganundang-undang. • Propaganda politik/kampanye • Shooting film dan atausinetrontanpaseijinPemerintah Daerah. • Kegiatan-kegiatan yang dapatmenimbulkankerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehinggamenjadikansuasanasekolahtidakkondusif.
PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH • Ketahanansekolahlebihmenitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifatpreventif. • 2. Untukmenjadikansekolahsesuaidengantujuan dan fungsinya, perludilakukanpenataanWiyata Mandala di sekolahmelalui Langkah: • Meningkatkankoordinasi dan konsolidasaisesamawargasekolahuntukdapatmencegahsedinimungkinadanyakegiatan dan tindakan yang dapatmengganggu proses belajarmengajar. • Melaksanakan tata tertibsekolahsecarakonsisten dan berkelanjutan. • MelakukankoordinasidenganKomitesekolah dan pihakkeamanansetempatuntukterselenggaranyaketahanansekolah.
PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH • 2. Untukmenjadikansekolahsesuaidengantujuan dan fungsinya, perludilakukanpenataanWiyata Mandala di sekolahmelalui Langkah: • Mengadakanpenyuluhan dan pembinanankesadaranhukumbagisiswa. • Pembinaan dan pengembangankeimanan, ketaqwaan, etikabermoral Pancasila, kepribadiansopansantun dan berdisiplin. • Pengembanganlogika para siswa, rajinbelajar, gairahmenulis, gemarmembaca/ informasi/penemuan para ahli. • Mengikutsertakansiswadalamkegiatanekstrakurikuler dan pengembangandiri. • Mengadakankaryawisatadalamrangkapengembanganiptek.
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • Melaksanakan program-program yang telahdisusunbersamaKomiteSekolah. • Menyelenggarakanmusyawarahsekolah yang melibatkanpendidik, OSIS, KomiteSekolah, tokohmasyarakatsertapihakkeamanansetempat. • Menertibkanlingkungansekolahbaik yang berbentukperangkatkeras (saranaprasarana) dan perangkatlunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain). • Mengadakanpertemuanbaikrutinmaupuninsidentil yang bersifat intern sekolah (kepalasekolah, pendidik, orangtuasiswa, siswa). • Menyelenggarakankegiatan yang dapatmenunjangketahanansekolahseperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • TahapPreventif Upaya untukmeniadakanpeluang-peluang yang dapatmemungkinkanterjadinyakasus-kasusnegatif di sekolah, melaluiantara lain: • Memeliharasekolah, dan lingkungansekolahsertamenciptakankebersihan dan ketertiban agar siswamerasanyaman dan menyenangkan dan tidakadatempattertentu yang dijadikansiswauntukhal-halnegatif. • Menciptakansuasana yang harmonisantarapihakpendidik/staf dan siswasertapenduduk di sekitarsekolah. • Membentukjaring-jaringpengawasan/kontrol dan raziaterhadapkegiatansiswa di lingkungansekolah.
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • TahapPreventif Upaya untukmeniadakanpeluang-peluang yang dapatmemungkinkanterjadinyakasus-kasusnegatif di sekolah, melaluiantara lain: • Menghilangkanbentuk-bentukperpeloncoan pada saat MOS. • Meminimalisirketerlibatankelompokmaupunperorangandalamkegiatansekolah. • Mengisi jam-jam kosongdenganpelajaranataukegiatanekstralainnya. • Meningkatkankegiatanekstrakurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburansekolah. • Peningkatankeamanan dan ketertibankhususnya pada saatberangkat/ usaisekolah.
MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA • 2. TahapRepresif Upaya untukmenindaksiswa yang telahmelanggarperaturan-peraturan dan tata tertibsekolah. Upaya Represifseperti : • Mendamaikan para pihak yang terlibatperselisihanberikutorangtua/pendidikpembinanya. • Membatasi areal tempatterjadinyaaksi. • Menetralisirisu-isu yang berkembang dan mencegahtimbulnyaisu-isubaru. • Berkoordinasidenganpihakkeamananapabilaterdapatpihakluarsekolah yang melanggarkeamanan, ketertiban dan perbuatankriminalitas di lingkungansekolah. • Mengungkaplebihlanjutketerlibatanpihakluarsekolahataskasus yang timbul dan menyelesaikansecarahukum. • Mengikutsertakan para ahliuntukmengadakanbimbingan dan penyuluhan. • Memberikansanksisesuai tata tertib yang berlaku.