1 / 51

rozak

aku sayang alam indonesia

RozakArsy
Download Presentation

rozak

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi SulaweSi Tengah

  2. Peta Sulawesi Tengah 2 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  3. Daftar Isi Peta sulawesi Tengah ................................................................. 2 Daftar isi ..................................................................................... 3 Kata Pengantar ........................................................................... 4 selayang Pandang ..................................................................... 5 Geografis dan Demografis ......................................................... 6 Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 7 Kondisi Perekonomian .............................................................. 17 Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 25 Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 29 Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 42 Ucapan Terima Kasih ................................................................ 48 sumber Data ............................................................................ 49 3 Daftar isi

  4. Kata Pengantar Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda- beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang. Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. sulawesi Tengah. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Jakarta, Desember 2012 Dr. Marwanto Harjowiryono. 4 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  5. Selayang Pandang Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat i sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Toli-toli. selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Provinsi sulawesi Tengah sebagai provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang undang nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat i sulawesi Tengah. Dengan perkembangan sistem Pemerintahan dan tuntutan Masyarakat dalam era reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan. Kemudian melalui Undang-undang nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi Kabupaten baru di Provinsi sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong. Dengan demikian hingga saat ini berdasarkan pemekaran Wilayah Kabupaten di Provinsi sulawesi Tengah, menjadi sepuluh daerah 5 selayang Pandang

  6. Geografis dan Demografis Jumlah Penduduk (orang) Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Persentase Jumlah Penduduk (%) Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan No Daerah 2008 2009 2010 No Nama Daerah Ibu Kota No Daerah 2008 2009 2010 1 Kab. Banggai Kepulauan 155.728 156.912 171.627 1 Kab. Banggai Kepulauan Salakan 19 210 1 Kab. Banggai Kepulauan 0,06 0,06 0,07 2 Kab. Banggai 295.555 296.897 323.626 2 Kab. Banggai Luwuk 18 339 2 Kab. Banggai 0,12 0,12 0,12 3 Kab. Morowali 177.720 179.649 206.322 3 Kab. Morowali Bungku 14 240 3 Kab. Morowali 0,07 0,07 0,08 4 Kab. Poso 160.830 170.016 209.228 4 Kab. Poso Poso Kota 19 156 4 Kab. Poso 0,07 0,07 0,08 5 Kab. Donggala 471.492 272.389 277.620 5 Kab. Donggala Banawa 16 150 5 Kab. Donggala 0,19 0,11 0,11 6 Kab. Tolitoli 198.441 200.543 211.296 6 Kab. Tolitoli Baolan 10 91 6 Kab. Tolitoli 0,08 0,08 0,08 7 Kab. Buol 117.028 118.892 132.330 7 Kab. Buol Lipunoto 11 108 7 Kab. Buol 0,05 0,05 0,05 8 Kab. Parigi Moutong 372.286 377.404 413.588 8 Kab. Parigi Moutong Parigi 20 200 8 Kab. Parigi Moutong 0,15 0,15 0,16 9 Kab. Tojo Una-Una 180.261 189.912 137.810 9 Kab. Tojo Una-Una Ampana 9 121 9 Kab. Tojo Una-Una 0,07 0,08 0,05 10 Kab. Sigi 204.471 215.030 10 Kab. Sigi Bora 15 157 10 Kab. Sigi 0,00 0,08 0,08 11 Kota Palu 309.032 313.179 336.532 11 Kota Palu Palu 4 43 11 Kota Palu 0,13 0,13 0,13 Prov. Sulawesi Tengah Prov. Sulawesi Tengah 2.438.373 2.480.264 2.635.009 155 1.815 Dari sisi demografi, total jumlah penduduk provinsi sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 2.635.009 jiwa. Kabupaten Parigi Moutung memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 413.588 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kabupaten Buol dengan jumlah penduduk 132.330 jiwa. 6 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  7. Kondisi Pelayanan Publik 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Infrastruktur 4. Perusahaan Air Minum 5. Sumber Daya Listrik 7 Pelayanan Publik

  8. Rasio Murid / Guru Rasio Murid / Sekolah No. Kab/Kota Sekolah Guru Murid 1 Kab. Banggai Kepulauan 230 1.216 14.479 11,91 62,95 2 Kab. Banggai 336 2.379 53.678 22,56 159,76 3 Kab. Morowali 240 1.890 26.252 13,89 109,38 4 Kab. Poso 190 1.812 18.866 10,41 99,29 5 Kab. Donggala 295 1.823 42.838 23,50 145,21 6 Kab. Tolitoli 214 1.071 31.654 29,56 147,92 Jumlah Sekolah, guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009 7 Kab. Buol 154 1.359 27.646 20,34 179,52 8 Kab. Parigi Moutong 376 1.344 58.045 43,19 154,38 9 Kab. Tojo Una-Una 174 2.049 20.079 9,80 115,40 10 Kab. Sigi 131 1.795 35.396 19,72 270,20 11 Kota Palu 197 1.701 25.920 15,24 131,57 Prov. Sulawesi Tengah 2.537 18.439 354.853 19,24 139,87 Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan khususnya sekolah Dasar (sD) , maka secara total di Provinsi sulawesi Tengah terdapat sD negeri sebanyak 2.537unit. Kabupaten Parigi Moutung memiliki 376 unit sedangkan Kabupaten sigi hanya 131 unit. Berdasarkan jumlah murid terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutung mencapai 58.045 murid, sedangkan jumlah murid terendah yaitu 14.479 murid di Kabupaten Banggai Kepulauan. tinggi adalah Kabupatensigi yaitu 270 murid/sekolah. sedangkan rasio murid/sekolah terendah adalah di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 63 murid/sekolah. salah satu indikator kualitas pembelajaran yang diterima oleh murid sD adalah perbandingan antara banyaknya murid yang harus diajar oleh setiap guru. rasio murid/guru yang tertinggi adalah Kabupaten Parigi Moutung yaitu 43 murid/guru. sedangkan yang terendah adalah di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 12 murid/guru. Bila dilihat seberapa daya tampung sD, maka rasio murid/sekolah paling 8 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  9. Rasio Murid / Guru No. Kabupaten/Kota Guru Murid Jumlah Sekolah, guru dan Murid Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SlTP) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010 1 Kab. Banggai Kepulauan 392 13.782 35,16 2 Kab. Banggai 802 - - 3 Kab. Morowali 474 - - Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan khususnya sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (sLTP) , maka secara total di Provinsi sulawesi Tengah terdapat murid sLTP sebanyak 42.111 jiwa dengan jumlah guru sebanyak 6.203 jiwa. 4 Kab. Poso 658 - - 5 Kab. Donggala 618 10.005 16,19 6 Kab. Tolitoli 389 7.367 18,94 7 Kab. Buol 307 5.147 16,77 8 Kab. Parigi Moutong 650 - - salah satu indikator kualitas pembelajaran yang diterima oleh murid sLTP adalah perbandingan antara banyaknya murid yang harus diajar oleh setiap guru. rasio murid/guru yang tertinggi adalah Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 35,16 murid/guru. sedangkan yang terendah adalah di Kota Palu yaitu 5,28 murid/guru. 9 Kab. Tojo Una-Una 280 - - 10 Kab. Sigi 533 - - 11 Kota Palu 1.100 5.810 5,28 Prov. Sulawesi Tengah 6.203 42.111 6,79 9 Pelayanan Publik

  10. Angka Melek huruf (%) No. Daerah 2009 2010 angka Melek huruf (aMh) se- Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010 1 Kab. Banggai Kepulauan 94,93 94,93 2 Kab. Banggai 95,94 95,94 3 Kab. Morowali 97,44 97,44 salah menggambarkan tingkat kemajuan di bidang pendidikan adalah angka melek huruf. Di Prov. sulawesi Tengah, secara rata-rata angka melek hurufnya relatif cukup tinggi yaitu di atas 96%. Angka melek huruf tertinggi berada di ibukota Provinsi, yaitu Kota Palu yang mencapai 99,25%. sementara, Kab. Parigi Moutong angka melek hurufnya masih di bawah rata-rata, karena hanya mencapai kisaran 93%. satu indikator dasar yang 4 Kab. Poso 97,90 97,90 5 Kab. Donggala 94,14 94,66 6 Kab. Toli-Toli 95,16 95,34 7 Kab. Buol 98,22 98,64 8 Kab. Parigi Moutong 93,68 93,93 9 Kab. Tojo Una-Una 97,46 97,50 10 Kab. Sigi 96,38 96,40 11 Kota Palu 99,25 99,25 Prov. Sulawesi Tengah 95,78 96,08 10 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  11. Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM) No. Kabupaten / Kota angka Partisipasi Kasar (aPK) dan angka Partisipasi Murni (aPM) SMP se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009/2010 1 Kab. Banggai 94,81 72,39 2 Kab. Banggai Kepulauan 81,14 61,86 3 Kab. Buol 105,66 77,75 4 Kab. Donggala 70,76 53,07 5 Kab. Morowali 82,47 59,68 Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk sMP menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 13- 15 tahun yang bersekolah di sMP . Di Prov. sulawesi Tengah, APK dan APM untuk tingkat sMP yang tertinggi adalah Kota Palu. sementara yang terendah adalah Kab. sigi. 6 Kab. Parigi Moutong 96,62 72,85 7 Kab. Poso 109,63 83,58 8 Kab. Sigi 59,04 44,80 9 Kab. Tojo Una-Una 106,53 81,35 10 Kab. Toli-Toli 91,73 69,69 11 Kota Palu 120,44 91,05 11 Pelayanan Publik

  12. Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Swasta Rumah Sakit ABRI Pedagang Besar Farmasi Kabupaten/Kota Rumah Sakit Pemerintah Puskesmas Apotik 1 Kab. Banggai Kepulauan 1 - - 15 5 16 2 Kab. Banggai 1 - - 20 - 10 3 Kab. Morowali 2 - - 15 - 15 4 Kab. Poso 1 1 - 20 - - 5 Kab. Donggala 1 - - 14 - 1 6 Kab. Tolitoli 1 - - 14 5 11 7 Kab. Buol 1 - - 11 5 16 Jumlah Sarana Kesehatan, 2008 8 Kab. Parigi Moutong 1 - - 18 - 6 9 Kab. Tojo Una-Una 1 - - 13 5 12 10 Kab. Sigi - 1 - 12 - 1 11 Kota Palu 2 5 2 15 - - Prov. Sulawesi Tengah 12 7 2 167 20 88 Fasilitas kesehatan bagi seluruh penduduk di Provinsi sulawesi Tengah didukung oleh adanya fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas, pedagang besar farmasi dan apotik. Jumlah total rumah sakit di Provinsi sulawesi Tengah sebanyak 21 buah, yang terdiri dari 12 rumah sakit pemerintah, 7 rumah sakit swasta dan 2 rumah sakit ABri. Ketersediaan rumah sakit paling banyak terdapat di Kota Palu, sementara di Kabupaten sigi belum memiliki rumah sakit pemerintah. dengan jumlah puskesmas terbanyak yaitu masing-masing 20 buah. Daerah dengan jumlah puskesmas paling sedikit adalah Kabupaten Buol yaitu 11 puskesmas. Jumlah pedagang besar farmasi ada 20 buah, hanya ada di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Buol, dan Kabupaten Toja Una-Una masing-masing 5 buah. Jumlah seluruh apotik yaitu 88 buah. Banyak terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Buol , masing-masing 16 buah. sementara Kabupaten Poso dan Kota Palu belum memliki apotik. Jumlah keseluruhan puskesmas di Provinsi sulawesi Tengah adalah 167 buah. Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso merupakan daerah 12 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  13. Angka Harapan Hidup (tahun) No Daerah 2009 2010 angka harapan hidup (ahh) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010 1 Kab. Banggai Kepulauan 63,59 63,85 2 Kab. Banggai 68,31 68,51 3 Kab. Morowali 65,38 65,55 Angka harapan hidup pada dasarnya menunjukkan tingkat pencapaian derajat kesehatan masyarakat. semakin tinggi derajat kesehatan tersebut, maka hasil akhirnya adalah angka harapan hidup yang lebih tinggi. secara nasional, pada tahun 2010 angka harapan hidup masyarakat indonesia adalah 69,43 tahun dan pada tahun 2025 diharapkan mencapai 73,7 tahun. Dengan demikian, angka harapan hidup Prov. sulawesi Tengah masih berada dibawah angka nasional. secara keseluruhan, Kota Palu menduduki posisi tertinggi dengan harapan hidup mencapai 69,99 tahun dan yang terendah adalah Kab. Banggai Kepulauan. 4 Kab. Poso 64,74 64,96 5 Kab. Donggala 64,9 65,27 6 Kab. Toli-Toli 64,04 64,26 7 Kab. Buol 65,16 65,38 8 Kab. Parigi Moutong 64,84 65,16 9 Kab. Tojo Una-Una 63,73 63,87 10 Kab. Sigi 65,12 65,36 11 Kota Palu 69,71 69,99 Provinsi Sulawesi Tengah 66,35 66,60 13 Pelayanan Publik

  14. Keadaan Jalan Nasional Provinsi Jumlah Panjang Jalan Menurut Pemerintah yang Berwenang dan Jenis Permukaan (km), 2010 Jenis Permukaan 2.181,95 1.648,75 3.830,70 1 Diaspal 2.118,40 1.224,19 3.342,59 2 Kerikil 63,55 140,86 204,41 salah satu bentuk pelayanan publik untuk memperlancar transportasi dan menggerakkan perekonomian di wilayah Provinsi sulawesi Tengah adalah infrastruktur jalan. secara total panjang jalan di wilayah Provinsi sulawesi Tengah adalah 3.830,70 km dengan kondisi jenis permukaan diaspal adalah 87%. 3 Tanah - 30,40 30,40 4 Tidak Terinci - 253,30 253,30 Keadaan Jalan Nasional Provinsi Jumlah Kondisi Jalan 2.181,95 1.648,75 3.830,70 1 Baik 1.091,37 244,48 1.335,85 Kondisi jalan dalam kondisi baik adalah sepanjang 1.335,85 km atau 35%, dan dalam kondisi sedang sepanjang 1.172,87 km atau 31%, sedangkan sisanya dalam kondisi rusan dan rusak berat. 2 Sedang 616,90 555,97 1.172,87 3 Rusak 247,88 363,07 610,95 4 Rusak berat dan belum tembus 225,80 485,23 711,03 14 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  15. Daya Dikonsumsi Sendiri Susut Transmisi Produksi Terjual Nilai Terjual Sisa Produksi Kabupaten/Kota Terpasang (KWH) 10.880.823 (MVA) (KWH) (Juta Rp) (kWh) (kWh) (kWh) 1 Kab. Banggai Kepulauan 4.219 3.834 - - - - 2 Kab. Banggai 69.796.049 23.528 17.466 - - - - 3 Kab. Morowali 16.373.453 12.428.530 13.672.899 9.113.412 243.713 - 16.129.740 4 Kab. Poso 39.703.151 24.890.875 36.214.406 23.473.274 1.071.814 - 38.631.337 5 Kab. Donggala 33.263.768 24.882.685 29.405.496 17.220.044 41.642 - 33.222.126 6 Kab. Tolitoli 34.839.476 15.996 27.866.379 17.441.774 - - - 7 Kab. Buol 12.278.579 7.190 10.642.781 6.308.732 - - - 8 Kab. Parigi Moutong 41.372.955 20.664.700 32.720.480 19.808.549 560.893 - 40.812.062 9 Kab. Tojo Una-Una - - - - - - - 11 Kota Palu 248.468.529 118.564.057 223.647.736 162.247.241 149.082 - 248.320.447 Prov. Sulawesi Tengah 506.976.783 201.481.780 374.191.477 255.613.026 2.067.144 - 377.115.712 Jumlah Tenaga listrik yang Diproduksi Terpasang, Terjual dan Susut, 2010 Dari sisi ketenagalistrikan, jumlah total produksi tenaga listrik di Provinsi sulawesi Tengah adalah 506.976.783 KWh, dengan nilai penjualan rp 255.613.026.000.000. Produksi tenaga listrik terbanyak dan nilai penjualan terbesar ada di Kota Palu dengan jumlah produksi 248.468.529 KWh dan nilai penjualan rp 162.247.241.000.000. sementara di Kabupaten Tojo Una-Una belum ada produksi tenaga listrik dan daya yang terpasang. 15 Pelayanan Publik

  16. Nilai Yang Terjual Kabupaten/kota Produksi Yang Dijual Banyaknya Produksi air Minum 2010 Kab. Banggai Kepulauan 785.476 785.476 1.160.932 Kab. Banggai 6.744.945 4.436.852 5.811.111 Jumlah seluruh produksi air minum di Provinsi sulawesi Tengah adalah 54.937.700 m3. Kota Palu merupakan daerah yang paling banyak menghasilkan air minum yaitu 27.468.850 m3, sedangkan yang paling sedikit adalah Kabupaten Parigi Moutong yaitu 102.168 m3. Kab. Morowali 834.349 479.377 607.075 Kab. Poso 2.184.668 2.184.668 3.284.762 Kab. Donggala 192.864 22.210 1.027.225 Kab. Tolitoli 7.430.400 2.398.655 6.776.199 untuk keseluruhan air minum yang dijual adalah 33.633.166 m3 dengan nilai yang terjual rp 62.292.160.000. Kota Palu adalah daerah dengan jumlah air minum yang dijual dan nilai penjualan terbesar. Kab. Buol 379.696 379.696 660.239 Kab. Parigi Moutong 102.168 102.168 32.506 Kab. Tojo Una-Una 1.132.035 1.132.035 1.557.085 Kab. Sigi 7.682.249 4.895.446 10.228.946 sementara itu, produksi air minum yang dijual paling sedikit di Kabupaten Donggala, tetapi nilai penjualan terkceil ada di Kabupaten Parigi Moutong. Kota Palu 27.468.850 16.816.583 31.146.080 Prov. Sulawesi Tengah 54.937.700 33.633.166 62.292.160 16 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  17. Kondisi Perekonomian 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2. Perhotelan 3. Produksi Tanaman Pangan 4. Produksi Perkebunan 5. Produksi Ternak 6. Produksi Perikanan 7. Industri 8. Tingkat Inflasi 17 Perekonomian

  18. Perdagangan, Hotel dan Restoran 12% Jasa-Jasa 16% Bangunan dan Konstruksi 6% Pertambangan 5% Pengangkutan dan Komunikasi 7% Other 32% Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5% Pertanian 40% Industri Pengolahan 8% Listrik, Gas dan Air Minum 1% Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar harga Berlaku Menurut lapangan usaha (2009) sebagaimana diketahui, perekonomian Prov. sulawesi Tengah sangat ditopang oleh sektor pertanian yang kontribusinya terhadap PDrB mencapai 40%, yaitu mencapai rp12,9 triliun dari total PDrB riau sebesar lebih dari rp32 triliun. sektor Jasa-Jasa mempunyai kontribusi yang cukup besar juga, yaitu di kisaran 16%. sektor perdangan, hotel dan restoran menempati urutan ke tiga tertinggi yang berkontribusi sebesar 12% dari total PDrB di Prov. sulawesi Tengah. 18 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  19. Padi Sawah Padi Ladang Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Kedelai No Kabupaten/Kota Padi Palawija Jagung 1 Kab. Banggai Kepulauan 437 - 437 2.404 498 506 364 1.017 6 13 2 Kab. Banggai 36.630 1.444 38.074 4.897 2.464 180 142 1.016 278 817 3 Kab. Morowali 11.732 615 12.347 2.835 1.171 443 188 333 43 657 4 Kab. Poso 22.183 1.421 23.604 2.345 1.244 358 201 243 89 210 5 Kab. Donggala 22.876 847 23.723 4.619 3.077 531 187 515 198 111 6 Kab. Tolitoli 15.136 - 15.136 1.083 425 195 159 188 67 49 7 Kab. Buol 5.248 763 6.011 1.958 981 95 109 316 105 352 8 Kab. Parigi Moutong 47.322 - 47.322 7.426 5.655 482 471 479 198 141 9 Kab. Tojo Una-Una 1.134 1.228 2.362 14.284 13.386 163 124 249 113 249 10 Kab. Sigi 37.691 1.372 39.063 14.821 12.942 775 421 454 62 167 11 Kota Palu 549 - 549 1.520 904 144 96 261 95 20 Prov. Sulawesi Tengah 200.938 7.690 208.628 58.192 42.747 3.872 2.462 5.071 1.254 2.786 luas Panen Tanaman Bahan Makanan (ha), 2010 secara keseluruhan, luas panen tanaman bahan makanan di Provinsi sulawesi Tengah adalah 266.820 Ha, dimana luas panen terluas adalah tanaman padi sawah yaitu 200.938 Ha. Daerah dengan luas panen tanaman padi sawah terbesar adalah Kabupaten Parigi Moutong yaitu 47.322 Ha, sedangkan yang terkecil adalah Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 437 Ha. Luas panen tanaman kacang hijau adalah yang terkecil dari semua jenis tanaman bahan makanan. Luas panen tanaman kacang hijau hanya 1.254 Ha, dimana sebagian besar terdapat di Kabupaten Banggai yaitu 278 Ha, sementara yang terkecil di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu hanya 6 Ha. 19 Perekonomian

  20. Kabupaten/Kota Kuda Sapi Kerbau Kambing Domba Babi 1 Kab. Banggai Kepulauan 437 15.329 - 69.716 - 26.184 2 Kab. Banggai 262 44.382 57 43.820 - 45.447 3 Kab. Morowali 6 13.150 732 9.780 - 14.064 4 Kab. Poso 551 13.089 2.937 1.064 - 74.046 5 Kab. Donggala 84 30.422 54 22.941 170 5.404 Jumlah Ternak menurut Jenisnya(ekor), 2010 6 Kab. Tolitoli 171 14.876 73 21.525 174 2.089 7 Kab. Buol 1 12.410 - 14.801 - 1.083 8 Kab. Parigi Moutong 324 24.793 34 29.589 - 23.036 9 Kab. Tojo Una-Una 362 18.828 - 13.824 - 1.299 10 Kab. Sigi 367 15.322 312 13.411 1.223 14.603 11 Kota Palu 1.729 9.168 3 175.760 7.469 - Prov. Sulawesi Tengah 4.294 211.769 4.202 416.231 9.036 207.255 sektor peternakan di Provinsi sulawesi Tengah sebagian besar didominasi oleh budidaya ternak kambing sebanyak 416.231 ekor. Populasi ternak kambing terbanyak ada di Kota Palu yaitu 175.760 ekor, sedangkan yang terendah yaitu 1.064 ekor ada di Kabupaten Poso. Peternakan sapi dan babi juga cukup berkembang di Provinsi sulawesi Tengah, dengan jumlah populasi ternak sapi yaitu 211.769 ekor dan populasi ternak babi yaitu 207.255 ekor. Peternakan sapi terbanyak ada di Kabupaten Banggai yaitu 44.382 ekor sedangkan peternakan babi terbanyak ada di Kabupaten Poso yaitu 74.046 ekor. 20 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  21. Perikanan Darat (ton) Perikanan Darat (rp) Kabupaten/Kota Perikanan Laut Jumlah Perikanan Laut Jumlah Perairan Umum Budidaya Perairan Umum Budidaya 1 Kab. Banggai Kepulauan 12.647,4 12.647,43 303.123,9 328.419 101.786 10.786 758.243,7 2.179.013.000 2 Kab. Banggai 38.545,3 38.545,32 128.596,2 205.687 316.092 316.092 750.567,2 562.299.000 3 Kab. Morowali 14.933,7 14.994,20 228.035,0 257.963 115.078 115.404 581.007,7 12.891.000 4 Kab. Poso 5.006,3 5.126,67 2.043,0 12.176 79.234 80.323 27.077,9 165.930.000 5 Kab. Donggala 18.128,8 18.248,05 2.593,5 38.970 114.877 115.417 34.817,2 63.218.000 6 Kab. Tolitoli 10.048,9 10.048,89 6.250,0 26.348 71.527 71.527 38.858,5 141.116.000 7 Kab. Buol 6.963,3 6.963,33 2.419,0 16.346 36.438 36.438 41.835,0 652.792.000 8 Kab. Parigi Moutong 22.684,0 22.683,98 19.776,8 65.145 246.470 246.470 147.176,1 277.608.000 9 Kab. Tojo Una-Una 8.580,0 8.579,98 65.028,8 82.189 15.073 15.073 163.663,6 20.017.000 10 Kab. Sigi - 306,61 1.906,4 2.213 - 1.434 284.066,6 3.528.000 11 Kota Palu 2.928,0 2.928,03 2.274,3 8.130 51.532 51.532 10.177,9 5.586.000 Prov. Sulawesi Tengah 140.465,7 141.072,49 762.046,9 1.043.585 1.148.107,0 1.060.496,0 2.837.491,4 4.083.998.000 Produksi dan nilai Produksi ikan Darat dan ikan laut, 2010 sektor perikanan di sulawesi Tengah menghasilkan produksi sebanyak 1.043.585 ton, dimana hasil perikanan darat mencapai 90% dan sisanya 10% dari hasil perikanan laut. nilai produksi untuk perikanan darat sebesar rp 3.897.987 dan perikanan lautt rp 1.148.107 Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi produksi perikanan darat yaitu sebanyak 315.771,33 ton, sedangkan daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi perikanan laut adalah Kabupaten Banggai sebanyak 38.543,3 ton. 21 Perekonomian

  22. Kode Gol. Nilai Tambah Bruto Pajak Nilai tambah atas Nilai Output Biaya Input Pokok Industri (Harga Pasar) tak langsung biaya Faktor nilai Tambah industri Besar dan Sedang menurut golongan Pokok industri, 2008 nilai tambah industri besar dan sedang di Provinsi sulawesi Tengah tahun 2008 menurun dari tahun sebelumnya, yaitu dari rp 387.019.639.000 di tahun 2007 menjadi rp 368.450.103.000 di tahun 2008. Dari total nilai tambah, nilai tambah terbesar berasal dari kode industri 15 dan terkecil dari kode industri 16. (2)-(3) (4)-(5) 15 1.824.674.492 1.605.387.281 218.287.211 224.886 218.062.325 16 25.565.345 17.700.699 7.864.646 84.120 7.780.526 20 104.234.809 67.089.616 37.145.193 568.807 35.576.386 26 207.124.614 115.793.913 91.330.701 3.958.768 87.371.933 22/25/27/36 34.010.358 14.213.867 19.796.491 137.592 19.658.933 Jumlah 2.195.609.618 1.820.185.376 374.424.242 4.974.173 368.450.103 Industri Makanan dan Minuman Industri Pengolahan Tembakau/ Industri Tekstil/Industri Barang-barang dari Batu bara, Pengilangan Minyak Bumi 15 16/17/23/24 20 21 22 25 26 35 36 Industri kayu, barang-barang dari kayu(tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan Industri Kertas, barang-barang dari kertas dan sejenisnya Industri Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman Industri Karet, barang dari karet dan barang plastik Industri Barang Galian bukan Logam Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih Industri Furnitur dan Industri Pengolahan lainya 22 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  23. Bintang Non Bintang Jumlah Kabupaten/Kota Hotel Kamar Akomodasi Kamar Hotel Kamar Banyaknya hotel/losmen Kamar Berbintang dan Tidak Berbintang, 2010 1 Kab. Banggai Kepulauan - - 10 145 10 145 2 Kab. Banggai - - 40 456 40 456 3 Kab. Morowali - - 36 345 36 345 Ketersediaan hotel di Provinsi sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 317 buah, dengan jumlah kamar tidur 4.119 buah. 4 Kab. Poso - - 34 397 34 397 5 Kab. Donggala - - 12 130 12 130 6 Kab. Tolitoli - - 27 283 27 283 7 Kab. Buol - - 15 185 15 185 Dari 317 hotel, hanya ada 3 hotel berbintang yang terletak di Kota Palu. Jumlah hotel paling banyak terdapat di Kota Palu yaitu 65 hotel, sedangkan hotel paling sedikit ditemui di Kabupaten Banggai yaitu 10 hotel. 8 Kab. Parigi Moutong - - 49 456 49 456 9 Kab. Tojo Una-Una - - 29 327 29 327 10 Kota Palu 3 316 62 1.079 65 1.395 Jumlah 3 316 314 3.803 317 4.119 23 Perekonomian

  24. 2009 2010 2011 No DAERAH Desember Tahunan Desember Tahunan Desember Tahunan 1 MAMUJU 0,84 1,77 0,24 5,06 0,03 4,83 2 KOTA GORONTALO -0,82 4,26 0,59 7,29 0,66 4,03 3 KOTA KENDARI 0,11 4,52 0,28 3,87 0,19 5,1 4 KOTA PALOPO 0,21 4,12 0,69 3,94 0,18 3,31 5 KOTA PARE-PARE -0,44 1,39 1,32 5,7 0,69 1,63 6 KOTA MAKASSAR 0,49 3,21 1,15 6,64 0,77 2,85 7 WATAMPONE 0,61 6,67 0,65 6,59 0,04 3,87 8 KOTA PALU 0,88 5,6 1,73 6,3 1,52 4,44 9 KOTA MANADO 0,38 2,34 1,5 6,15 0,94 0,7 inflasi 66 Kota Tahun 2009-2011 (Desember & Tahunan) Kota Palu merupakan salah satu diantara 66 kota yang dipantau inflasinya secara rutin. Terdapat 9 kota di seluruh sulawesi. Pada tahun 2011, inflasi tahunan Kota Palu relatif cukup tinggi dibandingkan kota lain di Wilayah sulawesi, yaitu mencapai 4,44%. Hanya Kota Kendari dan Mamuju yang inflasinya lebih tinggi pada tahun tersebut. Tren inflasi tahunan Kota Palu dari tahun 2009 hingga tahun 2011 terus mengalami penurunan. 24 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  25. Kesejahteraan Masyarakat 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2. Tingkat Pengangguran Terbuka 3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan 25 Kesejahteraan Masyarakat

  26. IPM No. Daerah 2009 67,21 70,87 70,46 69,62 69,40 68,18 69,45 68,37 68,38 67,22 75,99 2010 67,61 71,35 70,95 70,28 69,78 68,53 69,79 68,83 68,83 67,61 76,40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Toli-Toli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una Kab. Sigi Kota Palu indeks Pembangunan Manusia (iPM) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010 iPM Prov. sulawesi Tengah mencapai 71,14 pada tahun 2010, dimana pada tahun tersebut posisi iPM sulawesi Tengah berada di peringkat 22 dari 33 provinsi. Kota Palu mempunyai iPM tertinggi di sulawesi Tengah, diikuti oleh Kab. Banggai. sementara, Kab. sigi mempunyai iPM paling rendah yaitu 67,61. Provinsi Sulawesi Tengah 70,70 71,14 26 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  27. Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011 No. Kabupaten/Kota Pengangguran (Orang) TPT (%) Pengangguran (Orang) TPT (%) Pengangguran (Orang) TPT (%) 1 Kab. Banggai Kepulauan 3.248 4,10 2.515 3,07 2.730 3,18 2 Kab. Banggai 6.410 3,97 4.773 3,29 6.803 4,08 3 Kab. Morowali 4.489 4,99 4.783 4,87 3.793 3,58 4 Kab. Poso 3.909 4,92 3.484 3,45 3.165 2,92 5 Kab. Donggala 7.724 3,39 4.707 3,77 4.284 3,14 6 Kab. Toli-Toli 5.888 6,61 4.221 4,92 5.052 4,82 7 Kab. Buol 2.887 5,76 1.933 3,82 2.319 3,76 8 Kab. Parigi Moutong 7.569 3,75 4.573 2,29 10.370 4,89 9 Kab. Tojo Una-Una 5.051 5,64 3.147 4,50 2.330 3,41 10 Kab. Sigi - - 4.792 4,59 3.604 3,25 11 Kota Palu 18.834 12,82 17.300 10,91 8.231 5,40 4,01 66.009 5,43 56.228 4,61 52.681 Prov. Sulawesi Tengah Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011 Jumlah pengangguran di Prov. sulawesi Tengah terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada Agustus 2011, tingkat pengangguran hanya mencapai 4,01%. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Kota Palu yang mencapai 5,40%, sementara tingkat pengangguran terendah adalah di Kab Poso. 27 Kesejahteraan Masyarakat

  28. Jumlah (000 jiwa) Persentase Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2007-2009 No. Kabupaten/Kota 2009 2010 2009 2010 1 Kab. Banggai 45,33 39,10 14,60 12,07 2 Kab. Banggai Kepulauan 36,09 33,50 21,99 19,48 salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin berkurangnya jumlah penduduk miskin di suatu wilayah. Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa jumlah dan persentase penduduk miskin Provinsi sulawesi Tengah semakin berkurang dari tahun 2009- 2010. 3 Kab. Buol 25,74 24,80 20,68 18,68 4 Kab. Toli-Toli 37,41 34,20 17,83 16,17 5 Kab. Donggala 94,34 53,90 18,91 19,43 6 Kab. Morowali 42,34 41,90 22,53 20,29 7 Kab. Poso 41,59 45,30 23,29 21,42 8 Kota Palu 30,11 33,50 9,19 9,98 Pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin Provinsi sulawesi Tengah sebanyak 455.100 jiwa, dimana jumlah penduduk miskin terbanyak ada di Kabupaten Parigi Moutong yaitu 83.400 jiwa dan jumlah penduduk miskin paling sedikit ada di Kabupaten Buol yaitu 24.800 jiwa. Pada tahun 2010, persentase penduduk miskin Provinsi sulawesi Tengah adalah 17,25%. Persentase penduduk miskin tertinggi ada di Kabupaten Tojo Una- Una dan persentase penduduk miskin terendah ada di Kota Palu. 9 Kab. Parigi Moutong 77,87 83,40 19,72 20,11 10 Kab. Tojo Una Una 52,31 33,20 26,23 24,07 11 Kab. Sigi - 32,40 - 15,10 483,12 455,10 18,61 17,25 Prov. Sulawesi Tengah 28 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  29. Gambaran Umum Keuangan Daerah 29 Keuangan Daerah

  30. Komposisi APBD Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota 10.000,00 8.000,00 6.000,00 Miliar Rupiah 4.000,00 2.000,00 - (2.000,00) 2008 2009 2010 2011 2012 Pendapatan 5.799,97 6.082,80 6.783,91 8.052,12 8.517,64 Belanja 5.580,18 6.235,49 6.679,84 7.768,39 8.836,52 Surplus/Defisit 219,79 (152,69) 104,07 283,73 (318,88) Pembiayaan 401,20 654,38 375,22 398,39 152,09 Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran 30 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  31. Komposisi Pendapatan APBD Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab.,dan Kota 8.000,00 7.000,00 6.000,00 5.000,00 Miliar Rupiah 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 - 2008 2009 2010 2011 2012 PAD 438,91 505,83 628,26 798,57 765,24 Daper 5.025,23 5.129,30 5.396,78 6.148,05 7.074,31 L2PyS 335,84 447,67 758,88 1.105,50 678,10 Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran 31 Keuangan Daerah

  32. Komposisi Belanja APBD Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab.,dan Kota 5.000,00 4.500,00 4.000,00 3.500,00 Miliar Rupiah 3.000,00 2.500,00 2.000,00 1.500,00 1.000,00 500,00 - 2008 2009 2010 2011 2012 B. Pegawai 2.387,58 2.792,79 3.366,48 3.907,38 4.411,00 B. Barang Jasa 1.122,61 1.247,01 1.270,89 1.610,19 1.657,85 B. Modal 1.736,64 1.745,21 1.546,89 1.660,72 1.905,03 B. Lain2 333,35 450,48 495,58 590,10 862,64 Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran 32 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  33. Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011) Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov. Pajak daerah 8,8% 2,8% 5,7% Retribusi daerah 27,2% 29,1% Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 39,5% 82,7% 4,2% Lain-lain PAD yang sah (Dalam Juta Rupiah) Hasil pengelolaan kekayaan daerah Lain-lain PAD yang Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah yang dipisahkan sah Kabupaten/Kota Provinsi 224.108 368.783 61.144 305.146 88.642 20.869 9.402 10.200 65.379 32.567 33 Keuangan Daerah

  34. Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. sulawesi Tengah (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011) 60,0 50,0 40,0 30,0 % 20,0 10,0 0,0 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Air Permukaan Pajak Kendaraan Diatas air Pajak Air Bawah Tanah rata-rata 2008-2010 2011 (Dalam Juta Rupiah) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Air Permukaan Pajak Air Bawah Kendaraan Diatas air Tanah rata-rata 2008-2010 53,272 25,105 21,509 0,054 0,029 0,019 2011 36,521 34,246 28,404 0,065 0,000 0,000 34 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  35. Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. sulawesi Tengah (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011) 50,0 40,0 30,0 % 20,0 10,0 0,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 rata-rata 2008-2010 2011 (Dalam Juta Rupiah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pajak Pajak Sarang Burung Walet Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C Pajak Pajak Air Bawah Tanah Pajak Restoran Pajak Reklame Pajak Hotel Pajak Hiburan lain- lain Pajak Parkir Pajak Penerangan Jalan BPHTB Lingkungan rata-rata 2008-2010 2011 43,71 31,37 6,29 0,00 7,12 3,62 0,87 6,90 0,00 0,12 0,00 0,00 45,03 32,86 6,28 5,99 4,91 3,39 0,75 0,53 0,15 0,10 0,02 0,01 35 Keuangan Daerah

  36. Tren simpanan Pemda se-Provinsi sulawesi Tengah di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota 2.500 Miliar Rupiah 2.000 1.500 1.000 500 0 Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des 2009 2010 2011 2012 36 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  37. Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. sulawesi Tengah Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota 90.000.000 70.000.000 50.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 2008 2009 2010 2011 SULTENG Nasional 2008 2009 2010 2011 SULTENG 603.058 472.271 515.731 695.176 Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845 37 Keuangan Daerah

  38. Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota 16,15% 18,00% + Trend terhadap realisasi belanja daerah di wilayah Provinsi Tengah mengalami peningkatan pada tahun dibandingkan tahun sebelumnya 2009 dan 2010 + Hal ini menunjukkan penyerapan belanja di wilayah Provinsi sulawesi mengalami penurunan persentase dana idle 15,35% 14,64% 16,00% 14,00% sulawesi 12,00% 10,00% 7,57% anggaran 2011 8,00% 8,95% 6,00% 7,72% 4,00% bahwa 2,00% 0,00% Tengah 2009 2010 2011 SULTENG Nasional 2009 2010 2011 NAS 389,7 59,8 15,35% SULTENG 6,24 ,47 7,57% NAS 424 62,1 14,65% SULTENG 6,68 ,52 7,72% NAS 498,1 80,5 16,16% SULTENG 7,77 ,7 8,95% Belanja Idle % Idle/Blj 38 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  39. Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase) 100 98.840 90 80 76.116 70 67.065 57.773 60 58.753 50.794 54.399 50 42.777 42.448 34.541 40 % 33.085 26.240 30 26.774 20.141 20 20.283 13.265 14.016 8.450 4.890 10 4.766 8.247 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.840 2012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773 2011 2012 secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011. 39 Keuangan Daerah

  40. Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. sulawesi Tengah sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase) 80 70 57,8 60 50 40 30 20 10 00 Papbar Jambi DIY Sulut Malut Papua Sumbar Babel Bengkulu Kalbar Sumut Jateng NTB Jatim Riau NTT Sulteng Sulsel DKI Bali Sultra Maluku Lampung Kalsel Kalteng Sumsel Gorontalo Kaltim Banten Jabar Kepri Aceh Sulbar + rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%. + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai realisasi belanja di atas rata-rata. + realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%. 40 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  41. opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi sulawesi Tengah OPINI BPK 2009 TMP WDP TMP TMP WDP TMP TMP WDP TMP WDP TMP TMP Nama Daerah 2008 WDP WDP TMP TMP TMP TMP WDP TMP 2010 WDP WDP WDP TMP WDP WDP TMP WDP WDP WDP WDP WDP Prov. Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kab. Banggai Kepulauan Kab. Buol Kab. Donggala Kab. Morowali Kab. Parigi Moutong Kab. Poso Kab. Sigi Kab.TojoUna~Una Kab.Tolitoli Kota Palu WDP WDP TMP 41 Keuangan Daerah

  42. Kondisi Keuangan Daerah Indikator Kondisi Keuangan Daerah 1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk 2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah 3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah 4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB 5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah 6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah 7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah 8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah 9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah 42 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  43. Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah 0,25 4.000 3.055,82 0,20 2.574,53 3.000 Ribuan 0,21 2.452,48 1.925,57 2.378,62 2.217,44 0,19 0,09 0,15 1.640,40 1.823,58 0,18 0,08 0,18 2.000 0,10 0,16 0,07 0,08 0,10 1.462,69 1.601,20 1.000 0,05 0 2007 2008 2009 2010 2011 - Nasional prov. Sulawesi Tengah 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah + rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani per satu orang penduduknya + rasio pendapatan daerah per kapita provinsi sulawesi Tengah memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita nasional. namun demikian, pendapatan per kapita Provinsi sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional + rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli daerah (PAD) + rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi sulawesi Tengah memiliki tren yang meningkat seperti tren secara nasional. namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional 43 Kondisi Keuangan Daerah

  44. Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB 2,00% 0,55 0,60 1,58% 1,47% 0,49 1,42% 1,34% 1,50% 1,27% 0,44 0,41 1,56% 0,40 0,50 0,40 1,33% 0,45 1,26% 1,25% 1,00% 1,16% 0,39 0,36 0,31 0,50% 0,20 0,00% - 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah Nasional prov. Sulawesi Tengah + rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya + Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi sulawesi Tengah memiliki tren meningkat dengan slope yang sama dengan tren nasional. Pada tahun 2011, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi sulawesi Tengah memiliki nilai yang sama dibandingkan dengan rasio secara nasional. + rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai + Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi sulawesi Tengah memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional 44 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  45. Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah Belanja Modal / Total Belanja 40,00% 33,73% 108,00% 105,70% 31,12% 106,00% 27,99% 103,94% 103,64% 30,00% 104,00% 102,22% 23,16% 21,67% 102,00% 28,95% 27,46% 103,65% 97,55% 26,19% 102,66% 20,00% 100,00% 101,56% 21,38% 22,17% 99,90% 98,00% 10,00% 96,00% 97,04% 94,00% 0,00% 92,00% 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah Nasional prov. Sulawesi Tengah + rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah + Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah di Provinsi sulawesi Tengah mengalami penurunan pada tahun 2009 kemudian naik mulai tahun 2010. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional. + rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya + Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi sulawesi Tengah cenderung menurun seperti tren rasio secara nasional. namun demikian, rasio belanja modal per total belanja sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional 45 Kondisi Keuangan Daerah

  46. Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah 50,0% 40,6% 39,4% 40,2% 25,00% 20,06% 40,0% 35,9% 32,4% 20,00% 17,56% 38,8% 30,0% 35,2% 37,7% 15,00% 17,07% 12,29% 11,47% 28,4% 20,0% 9,37% 26,8% 10,00% 10,50% 10,0% 5,00% 7,28% 6,75% 6,06% 0,0% 0,00% 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah Nasional prov. Sulawesi Tengah + rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya + rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi sulawesi Tengah cenderung meningkat pada tahun 2009 hingga 2010 kemudian sedikit menurun pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional. + rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan + rasio siLPA terhadap belanja daerah Provinsi sulawesi Tengah cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun. namun demikian, pada tahun 2011 rasio siLPA terhadap belanja Provinsi sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional. 46 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  47. Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah + rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode. + rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah di Provinsi sulawesi Tengah memiliki tren yang naik turun. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah Provinsi sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional. 1,38% 1,50% 1,22% 0,91% 1,00% 0,78% 0,68% 0,59% 0,45% 0,50% 0,70% 0,17% 0,53% 0,00% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah 47 Kondisi Keuangan Daerah

  48. Ucapan Terima Kasih Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah” dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan dalam rangkaian kata berikut ini: + Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini. + Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian Umum, sekretariat Jenderal yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan memfasilitasi hingga tersedianya buku ini. + selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar, sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos, MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos; Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH; Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE., ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si; rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini. Terima kasih atas kerja kerasnya. Perimbangan Keuangan 48 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

  49. Sumber Data siKD, Kementerian Keuangan Prov. sulawesi Tengah Dalam Angka 2007 – 2010, BPs www.sultengprov.go.id 49 sumber Data

  50. 50 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI TENGAH

More Related