1 / 13

Iman, Taqwa, dan Tauhid dalam Islam

Dokumen ini berisi mengenai ima, taqwa, dan tauhid dalam islam

SFNR
Download Presentation

Iman, Taqwa, dan Tauhid dalam Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Iman, Taqwa, dan Tauhid dalam Islam Kelompok 4 Darryl Indra Maulana Rizqy Akbar Silvia Fatma Noor Rohima

  2. Tauhid • Tauhid adalah konsep dimana seorang muslim meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` dan Sifat-Nya. • Konsep tauhid berkaitan dengan iman, karena tauhid juga mencakup paham bahwa Allah SWT adalah Rabb yang menciptakan, memiliki, dan mengatur semua ciptaanNya – termasuk manusia – dan bahwa hanya kepada Allah SWT lah manusia wajib melakukan sembahyang, berserah diri dan meminta rezeki.

  3. Dua (2) Jenis Tauhid 1. Tauhid dalam pengenalan dan penetapan, dinamakan dengan Tauhid Rububiyah dan Tauhid Asma dan Sifat. Yaitu menetapkan hakikat zat Rabb SWT dan mentauhidkan (mengesakan) Allah SWT dengan asma (nama), sifat, dan perbuatan-Nya. 2. Tauhid dalam tujuan dan permintaan/permohonan, dinamakan Tauhid Uluhiyah dan Ibadah, yaitu mengesakan Allah SWT dengan semua jenis ibadah, seperti: doa, shalat, takut, mengharap, dll.

  4. Hakikat dan Inti Tauhid: • Hakikat dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua perkara berasal dari Allah SWT, dan pandangan ini membuatnya tidak menoleh kepada selainNya SWT tanpa sebab atau perantara.

  5. Iman • Kata “iman” secara umum dapat diartikan sebagai “keyakinan”, yaitu yakin dan percaya akan keberadaan dan ke-esaan Allah SWT (tauhid) dan ajaran-ajaran yang diturunkanNya melalui Nabi Muhammad SAW • Dalam praktiknya, iman diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan. Masing-masing dari keduanya pun dibagi kembali menjadi dua, yaitu perkataan hati (i’tiqad) dan lisan, serta perbuatan hati (yaitu niat dan ikhlas) dan badaniah.

  6. Bila seseorang sudah beriman secara kuat terhadap ajaran Allah SWT, maka secara alamiah mereka akan mengamalkan apa yang disebut taqwa, yakni membenarkan atas kebenaran terhadap ajaran Islam dan secara aktif dan sungguh-sungguh menghindari perbuatan dosa dan apa yang dilarang oleh Allah SWT, dan alih-alih berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perbuatan-perbuatan yang baik.

  7. Buah Hakikat Iman • Seseorang hanya boleh tawakkal kepada Allah SWT semata, tidak memohon kepada makhluk serta tidak memperdulikan celaan mereka. • Iman adalah ucapan dan perbuatan. Ucapan hati dan lisan, dan amal hati, lisan dan anggota tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang dengan maksiat.

  8. Cabang-cabang Keimanan • Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Iman terbagi lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Yang paling utama adalah ucapan laailaa ha illAllah dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu termasuk satu cabang dari iman." (HR. Muslim)

  9. Pengamalan Iman dalamKehidupan Sehari-hari • Cinta kepada Rasulullah SAW • Mencintai kaum anshar • Mencintai orang-orang yang beriman • Mencintai saudaranya sesama Islam • Mencintai tetangga dan tamu, serta tidak bicara kecuali tentang yang baik

  10. Nasehat: Dari Tamim ad-Darimi r.a, bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Agama adalah nasehat.' Kami bertanya, 'Untuk siapa?' Beliau menjawab, 'Untuk Allah SWT, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat Islam secara umum." (HR. Muslim) • Iman adalah amalan yang paling utama: Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya: 'Apakah amalan yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.' Beliau ditanya lagi, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Jihad di jalan Allah SWT.' Beliau ditanya lagi, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Haji yang mabrur." (HR. Al-Bukhari)

  11. Taqwa dalam Kehidupan Sehari-hari • Taqwa dapat diartikan sebagai “rasa takut”. • Dalam ajaran Islam, seorang muslim sejati akan merasa takut kepada murka Allah SWT sehingga mereka akan melakukan segenap tenaga mereka untuk menjauhi laranganNya dan mentaati perintah dan kewajiban yang diberikan oleh Allah SWT. Orang yang bertaqwa disebut juga Al-Mutaqqin.

  12. Dalam kehidupan sehari-hari, taqwa dapat diwujudkan seperti yang diuraikan dalam surat Ali-Imran berikut ini:

  13. Kesimpulan • Menjadi seorang muslim yang baik, iman dan ketaqwaan yang tebal dibutuhkan, demi mewujudkan nilai-nilai Islam yang paling baik di kehidupan nyata. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman yang dalam terhadap kebaikan ajaran Allah SWT, seperti tauhid. Semoga dengan pembelajaran ini, kita bisa mendekatkan diri lagi terhadap Allah SWT dan dapat menjadi seorang muslim yang lebih baik lagi.

More Related