1 / 15

patologibirokrasi-presentasi-121118175441-phpapp01

mbjghmmbvncgxbn

Ummu2
Download Presentation

patologibirokrasi-presentasi-121118175441-phpapp01

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PATOLOGI PATOLOGI BIROKRASI BIROKRASI

  2. Apa itu patologi birokrasi? Apa itu patologi birokrasi? Istilah Patologi diadopsi dari ilmu Istilah Patologi diadopsi dari ilmu kedokteran, yang berarti sesuatu kedokteran, yang berarti sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang berhubungan dengan penyakit dan seluk beluknya. dan seluk beluknya. Patologi birokrasi (bureopathology) Patologi birokrasi (bureopathology) berarti berarti himpunan atas ketimpangan- himpunan atas ketimpangan- ketimpangan yang terjadi dalam ketimpangan yang terjadi dalam jalannya sistem dan mekanisme jalannya sistem dan mekanisme birokrasi birokrasi

  3. Victor A Thompson menggambarkan fitur Victor A Thompson menggambarkan fitur patologi birokrasi (bureopathology) sebagai patologi birokrasi (bureopathology) sebagai sebuah sikap menyisih berlebihan, sebuah sikap menyisih berlebihan, pemasangan taat pada aturan atau pemasangan taat pada aturan atau rutinitas-rutinitas dan prosedur-prosedur, rutinitas-rutinitas dan prosedur-prosedur, perlawanan terhadap perubahan, dan perlawanan terhadap perubahan, dan desakan picik atas hak-hak dari otoritas desakan picik atas hak-hak dari otoritas dan status dan status Patologi birokrasi kerap kali muncul di Patologi birokrasi kerap kali muncul di negara-negara berkembang negara-negara berkembang

  4. Karakter Birokrasi di negara- Karakter Birokrasi di negara- negara berkembang negara berkembang administrasi publiknya bersifat elitis, otoriter, menjauh administrasi publiknya bersifat elitis, otoriter, menjauh atau jauh dari masyarakat dan lingkungannya serta atau jauh dari masyarakat dan lingkungannya serta paternalistik. paternalistik. birokrasinya kekurangan sumber daya manusia (dalam birokrasinya kekurangan sumber daya manusia (dalam hal kualitas) untuk menyelenggarakan pembangunan hal kualitas) untuk menyelenggarakan pembangunan dan over dalam segi kuantitas dan over dalam segi kuantitas birokrasi di negara berkembang lebih berorientasi birokrasi di negara berkembang lebih berorientasi kepada kemanfaatan pribadi ketimbang kepentingan kepada kemanfaatan pribadi ketimbang kepentingan masyarakat masyarakat ditandai adanya formalisme. Yakni, gejala yang lebih ditandai adanya formalisme. Yakni, gejala yang lebih berpegang kepada wujud-wujud dan ekspresi-ekspresi berpegang kepada wujud-wujud dan ekspresi-ekspresi formal dibanding yang sesungguhnya terjadi formal dibanding yang sesungguhnya terjadi birokrasi di negara berkembang acapkali bersifat birokrasi di negara berkembang acapkali bersifat otonom. otonom. Artinya lepas dari proses politik dan Artinya lepas dari proses politik dan pengawasan publik. Administrasi publik di negara pengawasan publik. Administrasi publik di negara berkembang umumnya belum terbiasa bekerja dalam berkembang umumnya belum terbiasa bekerja dalam lingkungan publik yang demokratis. lingkungan publik yang demokratis. a. a. b. b. c. c. d. d. e. e.

  5. Sebab Patologi Birokrasi Sebab Patologi Birokrasi Secara umum terdapat dua Secara umum terdapat dua penyebab: penyebab: Faktor internal dalam birokrasi Faktor internal dalam birokrasi Faktor eksternal yang Faktor eksternal yang berpengaruh berpengaruh  a. a. b. b.

  6. Faktor eksternal Faktor eksternal Bureocratic Patrimonial Bureocratic Patrimonial  Andrew Mc Intyre : elit memberi hadiah Andrew Mc Intyre : elit memberi hadiah kepada bawahan untuk melanggengkan kepada bawahan untuk melanggengkan kekuasaannya. kekuasaannya.  Gagasan ini diibaratkan sebagai sebuah Gagasan ini diibaratkan sebagai sebuah piramida yang mengandung unsur patron- piramida yang mengandung unsur patron- client. client. Politisasi birokrasi Politisasi birokrasi  Birokrat larut dengan kepentingan- Birokrat larut dengan kepentingan- kepentingan politik dan rezim yang kepentingan politik dan rezim yang berkuasa. berkuasa.  Contohnya ialah birokrasi pada masa Orde Contohnya ialah birokrasi pada masa Orde Baru. Baru. 1. 1. 2. 2.

  7. Faktor internal (1) Faktor internal (1) Kesalahan dalam sistem Kesalahan dalam sistem rekrutmen rekrutmen  Terdapat kecurangan dalam sistem Terdapat kecurangan dalam sistem rekrutmen (hubungan rekrutmen (hubungan kekeluargaan, nepotisme dsb) kekeluargaan, nepotisme dsb) 1. 1. Lemahnya pengawasan Lemahnya pengawasan 2. 2.

  8. Faktor internal (2) Faktor internal (2) Faktor uang (Hasrat kepentingan pribadi Faktor uang (Hasrat kepentingan pribadi vs kepentingan rakyat) vs kepentingan rakyat)  Setiap satuan di dalam birokrasi public Setiap satuan di dalam birokrasi public harus mampu menghayati bahwa harus mampu menghayati bahwa money follows function follows function ( uang mengikuti fungsi), ( uang mengikuti fungsi), bukan fungsi mengikuti uang. Selama ini bukan fungsi mengikuti uang. Selama ini yang terjadi adalah dimana ada uang di yang terjadi adalah dimana ada uang di situlah para pegawai atau pejabat bekerja. situlah para pegawai atau pejabat bekerja. Terkadang, tugas dan fungsi direkayasa Terkadang, tugas dan fungsi direkayasa untuk mendapatkan jatah alokasi uang untuk mendapatkan jatah alokasi uang negara. negara. 3. 3. money

  9. Bentuk-bentuk Patologi Bentuk-bentuk Patologi Sondang P Siagian (1988) membagi patologi Sondang P Siagian (1988) membagi patologi birokrasi menjadi 11 penyakit, antara lain: birokrasi menjadi 11 penyakit, antara lain:  Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab  Pengaburan masalah Pengaburan masalah  Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme  Indikasi mempertahankan status quo Indikasi mempertahankan status quo  Empire bulding (membina kerajaan) Empire bulding (membina kerajaan)  Ketakutan pada perubahan, inovasi dan resiko Ketakutan pada perubahan, inovasi dan resiko  Ketidakpedulian pada kritik dan saran Ketidakpedulian pada kritik dan saran  Takut mengambil keputusan Takut mengambil keputusan  Kurangnya kreativitas dan eksperimentasi Kurangnya kreativitas dan eksperimentasi  Kredibilitas yang rendah, kurang visi yang Kredibilitas yang rendah, kurang visi yang imajinatif, imajinatif,  Minimnya pengetahuan dan keterampilan, dll Minimnya pengetahuan dan keterampilan, dll 

  10. Bentuk Patologi lain: Bentuk Patologi lain: prosedur memutar dan prosedur memutar dan Red Tape Red Tape panjang berbelit-belit panjang berbelit-belit. . KKN yang tersistem rapi dan KKN yang tersistem rapi dan berulang-ulang berulang-ulang Abuse of Power Abuse of Power absolute power corrupt absolutely absolute power corrupt absolutely ( Lord Acton) Wrong Staffing Wrong Staffing Penempatan kerja yang tidak sesuai dengan kompetensinya dapat tidak sesuai dengan kompetensinya dapat menimbulkan masalah pada manajemen kantor menimbulkan masalah pada manajemen kantor serta dapat mengakibatkan kegagalan dalam serta dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan organisasi pencapaian tujuan organisasi Power tends to corrupt, Power tends to corrupt, ( Lord Acton) Penempatan kerja yang

  11. overleaping tugas pokok dan overleaping tugas pokok dan fungsi fungsi  Terjadi penumpukan dan Terjadi penumpukan dan penggandaan kerja dalam lingkup penggandaan kerja dalam lingkup yang sudah ditetapkan. Kemudian yang sudah ditetapkan. Kemudian ditambah dengan adanya beban ditambah dengan adanya beban kerja yang tidak dibagi habis ke kerja yang tidak dibagi habis ke seluruh staf, sehingga ada staff seluruh staf, sehingga ada staff yang tidak memiliki tugas atau job yang tidak memiliki tugas atau job desk yang jelas. desk yang jelas. pengelolaan anggaran hanya pengelolaan anggaran hanya bersifat sebagai bersifat sebagai administrasi saja, jadi sering administrasi saja, jadi sering tidak sesuai operasional tidak sesuai operasional   catatan catatan

  12. Contoh kasus: Contoh kasus:Potret Buram Penerimaan CPNS Penerimaan CPNS Potret Buram Pola rekrutmen CPNS dipenuhi Pola rekrutmen CPNS dipenuhi dengan tindakan KKN dengan tindakan KKN Birokrasi terlibat dalam Birokrasi terlibat dalam jual beli kursi, main mata harga jabatan, dan kursi, main mata harga jabatan, dan penyelewengan kekuasaan penyelewengan kekuasaan KKN tidak dilakukan secara terbuka, KKN tidak dilakukan secara terbuka, namun dilakukan dengan namun dilakukan dengan mekanisme tertutup mekanisme tertutup (reureunceupan) dengan mekanisme “sama-sama dengan mekanisme “sama-sama mengerti”. mengerti”. jual beli (reureunceupan)

  13. Lanjutan: Potret Buram Lanjutan: Potret Buram Penerimaan CPNS Penerimaan CPNS Akibatnya birokrasi lemah dari Akibatnya birokrasi lemah dari segi kualitas intelektual dan segi kualitas intelektual dan mentalitas. mentalitas. Alih-alih menjadi abdi Alih-alih menjadi abdi masyarakat yang melayani masyarakat yang melayani publik dengan baik, yang terjadi publik dengan baik, yang terjadi sebaliknya birokrasi menjadi sebaliknya birokrasi menjadi “pemeras” hak-hak publik “pemeras” hak-hak publik

  14. Sebagai renungan Sebagai renungan identifikasi kebutuhan PNS berdasarkan identifikasi kebutuhan PNS berdasarkan keahlian dan keterampilan dan kualifikasi keahlian dan keterampilan dan kualifikasi perekrrutan yang sesuai dengan formasi perekrrutan yang sesuai dengan formasi dan kualitas. dan kualitas. jadikanlah penerimaan CPNS yang akan jadikanlah penerimaan CPNS yang akan datang sebagai bagian dari reformasi datang sebagai bagian dari reformasi birokrasi, atau revolusi budaya kerja birokrasi, atau revolusi budaya kerja birokrasi. birokrasi. mau tidak mau seleksi penerimaan CPNS mau tidak mau seleksi penerimaan CPNS baru, perlu memperhatikan aspek baru, perlu memperhatikan aspek kompetensi nyata, baik untuk kepentingan kompetensi nyata, baik untuk kepentingan bangsa Indonesia hari ini, maupun bangsa Indonesia hari ini, maupun kebutuhan bangsa Indonesia di masa kebutuhan bangsa Indonesia di masa yang akan datang yang akan datang 1. 1. 2. 2. 3. 3.

  15. Terima Kasih Terima Kasih

More Related