1 / 14

MILITARY STANDARD 105E (MIL-STD-105E)

MILITARY STANDARD 105E (MIL-STD-105E). Ir. BUDI NURTAMA, M. Agr. Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA. PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - IPB. MIL-STD-105E. Suatu sistem rencana penarikan sampel atribut (attribute acceptance sampling plan)

adeline
Download Presentation

MILITARY STANDARD 105E (MIL-STD-105E)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MILITARY STANDARD 105E(MIL-STD-105E) Ir. BUDI NURTAMA, M. Agr. Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - IPB

  2. MIL-STD-105E • Suatu sistem rencana penarikan sampel atribut (attribute acceptance sampling plan) • Dikembangkan dari tabel-tabel inspeksi sampel untuk Army Ordnance, US selama PD II • 1950 – 1963 : 105A, B, C • 1963 – 1989 : 105D • 1989 – sekarang : 105E • diadopsi : - US = ANSI/ASQC Z1.4 • - Internasional = ISO 2859 • Berisi single, double, multiple sampling plans yang berindeks AQL.

  3. Indeks AQL • Klarifikasi konsep AQL : • “the selection or use of an AQL shall not imply that the contractor has the right to supply any defective unit of product “ • Level AQL : • - rendah (0.01% - 10%) = utk nonconforming items • - tinggi (10% - 1000%) = utk nonconformities per 100 units • Nilai AQL = kelipatan 10 & 4 AQL diantara dua AQL • 10-20.0150.0250.0400.065 10-1 • 10-10.150.250.400.65 100 ….. dst.

  4. Modus dan Tingkat Inspeksi : • General (I, II, III) dan Special (S-1, S-2, S-3, S-4) • Jika tidak ada kasus yang spesifik, General Inspection level II paling umum digunakan • Tingkat inspeksi menentukan hubungan ukuran lot (N) dengan ukuran sampel (n). • Tingkat inspeksi menunjukkan tingkat diskriminasi, misalnya General Inspection Level I  II  III  kurva KO semakin “jatuh”. • Special Inspection Levels hanya digunakan jika destruktif  pengujian mahal  perlu n kecil.

  5. Kurva KO • Untuk AQL tetap, jika ukuran lot (N) berubah maka nilai Paberubah. • Plans dengan c = 0 (zero acceptance plans) Pa 0.88 • Plans dengan c 1 (nonzero acceptance plans) Pa 0.91 – 0.99 • Berbagai kurva KO disediakan MIL-STD-105E.

  6. SWITCHING RULES • Dari Normal ke Tightened Inspection : • Setelah 2 lot ditolak dari 2, 3, 4, atau 5 lot berurutan. • Dari Tightened ke Normal Inspection : • Setelah 5 lot berurutan diterima. • Dari Normal ke ReducedInspection : • Jika (i) 10 lot berurutan diterima, dan • (ii) jumlah total nonconformingitems dlm 10 lot tersebut sesuai dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection., dan • (iii) produksi stabil/mantap, dan • (iv) disetujui oleh otoritas yang bertanggungjawab. • Dari Reduced ke NormalInspection : Jika (i) suatu lot tunggal ditolak, atau (ii) suatu lot hanya sebagian dpt diterima (jumlah nonconforming items diantara angka diterima dan ditolak), atau (iii) produksi menjadi tidak stabil, atau (iv) kondisi lain yg menjamin bhw inspeksi Normal dpt dilakukan.

  7. Tahapan Implementasi MIL-STD-105E • Tentukan AQL (Acceptable Quality Level) berdasarkan perjanjian produsen dan pelanggan. • Tetapkan modus dan tingkat inspeksi (jika tidak, gunakan Normal Inspection, Level II ). • Tentukan ukuran lot (lot size). • Gunakan tabel Sample Size Code Letters utk memilih huruf kode. • Tetapkan tipe prosedur pengambilan sampel : single, double, atau multiple sampling. • Gunakan tabel yg berkaitan dg prosedur pengambilan sampel terpilih (tahap 5) dan modus/tingkat inspeksi (tahap 2) untuk mendapatkan ukuran sampel, angka penerimaan (Ac) dan angka penolakan (Re). Dalam kasus dimana suatu rancangan tidak ada untuk ukuran lot dan AQL-nya, hati-hati mengikuti tanda panah dalam tabel ke rancangan terdekat yang ada. • Mulailah gunakan rancangan tsb. Catat penerimaan dan penolakan shg switching rule dpt diterapkan. Jika switching dilakukan, tentukan modus dan tingkat dan ulangi tahap 4-6 utk mendapatkan plan baru.

  8. CONTOH-CONTOH PENGGUNAAN MIL – STD – 105E

  9. CONTOH 1. • Ukuran lot (N) = 500 diperiksa pada AQL = 1.0% dg Normal inspection, level II. • Table I.Sample-Size Code Letters : • N = 500  Lot or batch size = 281 to 500 dan General inspection level II  diperoleh huruf kode "H" • Table II-A. Single Sampling Plans for Normal Inspection : • Sample size code letter = H  Sample size = ukuran sampel (n) = 50 • Pada Acceptable Quality Levels = 1.0% diperoleh Ac = 1 dan Re = 2 • Table III-A. Double Sampling Plans for Normal Inspection : • Sample size code letter = H  ukuran sampel I (n1) = sampel II (n2) = 32 • Pada Acceptable Quality Levels = 1.0 % diperoleh • untuk sampel I : Ac = 0 dan Re = 2, dan utk sampel I + II : Ac = 1 dan Re = 2 • Table IV-A. Multiple Sampling Plans for Normal Inspection : • Sample size code letter = H  n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = n6 = n7 = 13 • Tanda # pada nilai Ac tahap 1 dan 2 : • (1) lot ditolak pada salah satu tahap tersebut, atau • (2) dilanjutkan sampai paling tidak tahap 3.

  10. CONTOH 2. • Jika AQL = 1.0 % pada CONTOH 1. diturunkan menjadi 0.025 % : • Table II-A. Single Sampling Plans for Normal Inspection : • Huruf kode Hberubah menjadi N (karena harus mengikuti tanda panah). • Ukuran sampel (n) = 500 = ukuran lot (N )  inspeksi 100 % ! • Ac = 0 dan Re = 1  zero acceptance plan • Jika dihitung nilai peluang penerimaan Pa = (1 – 0.00025)500 = 0.88 • Latihan : • Bagaimana dengan Double dan Multiple Sampling Plans ? • Gunakan MIL-STD-105D untuk Multiple Sampling Plans.

  11. CONTOH 3. Penerapan Switching Rules. • N = 600, AQL = 1.0 %, Normal inspection, Level II  huruf kode : J • Single Sampling Plans for Normal Inspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3 • Misalnya pada 10 lot berurutan dengan keputusannya adalah sbb : • Lot: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 • Keputusan: A ARA A A ARAR • Switch ke Tightenedinspection karena terjadi 2 kali penolakan dari 3 lot berurutan (lot 8, 9, dan 10). • Single Sampling Plans for Tightened Inspection : n = 80 Ac = 1 Re = 2 • Misalnya pada lot 11 s/d 18 adalah sbb : • Lot: 11 12 13 14 15 16 17 18 • Keputusan: A ARA A A A A • Switch ke Normal inspection kembali karena terjadi penerimaan pada 5 lot berurutan (lot 14 s/d lot 18).

  12. CONTOH 3. Lanjutan .... • Single Sampling Plans for Normal Inspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3 • Misalnya pada lot 19 s/d 30 adalah sbb : • Lot: 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 • Keputusan: A R A A A A A A A A A A • Switch ke Reduced inspection karena terjadi penerimaan pada 10 lot berurutan (lot 21 s/d lot 30), tetapi banyaknya cacat juga harus dicek dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection yaitu sbb : • Number of sample units from last 10 lots or batches = 10 x 80 = 800  pada selang 800 - 1249 dg AQL = 1.0 % diperoleh limit numbers = 4. • Misalnya jumlah cacat padalot 21 s/d 30 = 3  4  switchdiperbolehkan. • Single Sampling Plans for Reduced Inspection : n = 32 Ac = 1 Re = 3 • Keputusan kembali ke Normal inspection jika : • (1) Selama Reduced Inspectionterdapat lot yang ditolak. • (2) Ada lot yg diterima dg nonconforming items = 2 (nilai antara Ac dan Re)

  13. CONTOH 4. • Untuk AQL = 1.0% dan ukuran lot = 500, single sampling plan CONTOH 1. mempunyai huruf kode H dengan ukuran sampel = 50. • Nilai AOQL untuk plan tersebut dicari dengan Table V-A. Average Outgoing Quality Limit Factors for Normal Inspection (Single Sampling). • Dari tabel tsb. diperoleh faktor =1.7 % pada huruf kode H dan AQL = 1.0 %. • Untuk N = 500 dan n = 50 maka nilai AOQL = 0.017 [ 1 – (50/500) ] = 0.0153 atau 1.53 %

  14. CONTOH 5. Kasus sub-lot MIL-STD-105E. Sebanyak 50,000 kentang dikemas dalam 100 kantong (setiap kantong berisi 500 kentang). Prosedur pengambilan sampel untuk AQL = 1.0 % dengan Normal Inspection adalah sebagai berikut : 1. Ukuran lot besar (NL) = 50,000 dan ukuran lot kecil (NS) = 100. AQL = 1.0 % dengan tingkat inspeksi General Inspection Level - II 2. Table I.Sample-Size Code Letters : Huruf kode untuk lot besar (NL) = N dan untuk lot kecil (NS) = F 3. Table II-A. Single Sampling Plans for Normal Inspection : Lot besar : Huruf kode N dan AQL 1.0%  ukuran sampel (nL) = 500 Lot kecil : Huruf kode F dan AQL 1.0%  ukuran sampel (nS) = 20 4. Hitung m = nL/nS = 500 / 20 = 25. 5. Cara pengambilan sampel : Secara acak ambil 20 kantong dan dari setiap kantong ambil 25 kentang (total = 20 x 25 = 500 buah).

More Related