1 / 21

Popular Writing

Popular Writing. Pertemuan 9: Sudut Pandang - Gratiagusti Chananya Rompas -. Sudut Pandang. Perspektif Narator dan Narasinya. Dialog dan Narasi. Dialog = ketika karakter berbicara . Narasi = ketika narator berbicara . “ Tanda kutip ” memisahkan narasi dari dialog . Contoh:

angelo
Download Presentation

Popular Writing

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Popular Writing Pertemuan 9: Sudut Pandang - Gratiagusti Chananya Rompas -

  2. Sudut Pandang Perspektif Narator dan Narasinya

  3. Dialog dan Narasi • Dialog = ketika karakter berbicara. • Narasi = ketika narator berbicara. • “Tanda kutip” memisahkan narasi dari dialog. Contoh: “Tolong” kata sepupuku Jack. 1 2

  4. Mengidentifikasi Sudut Pandang • Perhatikannarator (yang sedang bercerita) • Jangan menghiraukandialog. • Kita sedang tidak menggubris apa yang dikatakan oleh karakter. • Saat ini, hanyasuara naratoryang perlu kita dengar.

  5. Jenis Sudut Pandang • Orang Pertama • Orang Kedua • Orang Ketiga

  6. Kata Ganti

  7. Jenis Sudut Pandang

  8. Sudut Pandang • Warna dan makna cerita akan mengikuti siapa yang bercerita dan bagaimana cerita itu dikisahkan. • Oleh karena itu, sebelum menulis, pengarang harus bisa menentukan sudut pandang cerita di dalam tulisannya. • Seorang pengarang harus mengetahui bagaimana pengaruh sudut pandang yang dipilihnya terhadap cerita yang akan ditulisnya.

  9. Orang Pertama • Narator menjadi bagian dari cerita (karakter). • Menggunakan kata gantisaya/akuataukami. Contoh: Tim berkunjung ke rumahku. Tetapi,aku sedang tidak bisa bermain.

  10. Orang Kedua • Menggunakan kata ganti kamu/Anda atau kalian • Jarang dipakai di dalam fiksi kecuali di dalam buku-buku “Pilih Sendiri Petualanganmu” • Penggunaan lain: instruksi di dalam resep atau buku panduan, motivasi Contoh: Kamu adalah seorang astronot yang sedang bersiap-siap melakukan peluncuran ke sebuah planet yang belum pernah dikunjungi manusia.

  11. Orang Ketiga • Narator biasanya tidak menjadi bagian di dalam cerita. • Narator menceritakan kisah karakter(-karakter) lain. • Menggunakan kata ganti ia/dia atau mereka atau nama-nama karakter. • Ada 3 jenis narasi sudut pandang orang ketiga: Apakah narator mengisahkan isi kepala (pikiran) atau hati (perasaan) karakter lain?

  12. Orang Ketiga Maha Tahu • Narator mengetahui segalanya. • Narator dapat mengisahkan isi kepala (pikiran) atau hati (perasaan) lebih dari satu karakter lain. Contoh: Tim marahkepada Shay. Menurutnya gadis itu sudah berbuat salah. Shay tahuTim akan marah, tetapiia inginmenikmati hidupnya.

  13. Orang Ketiga Terbatas • Narator hanya bisa mengisahkan isi kepala (pikiran) atau hati (perasaan) satu karakter lain. Contoh: Tim marahkepada Shay. Menurutnya gadis itu sudah berbuat salah.Shay hanya memberikan sebuah surat lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa.

  14. Orang Ketiga Objektif • Narator tidak mengungkapkan isi kepala (pikiran) atau hati (perasaan) karakter mana pun. • Hanya dialog dan aksi karakter yang dinarasikan. Contoh: Tim membanting pintu. Ia naik ke kamarnya dan membaca surat dari Shay. Begitu selesai, ia menendang tong sampah keras-keras lalu mulai menangis.

  15. INGAT • Cek orang pertamaatauorang keduabaru pikirkan orang ketiga maha tahu, terbatas atau objektif. • Tanyakan: “Kisah siapa yang diceritakan narator: dirinya, saya atau orang lain?” • Fokus padanarasibukan dialog.

  16. Memilih Sudut Pandang Bahan Pertimbangan

  17. Orang Pertama • Pengarang harus benar-benar mengenal dan menjiwai karakter si narator. Tetapi, ingat, yang sedang bercerita adalah narator bukan pengarang. • Jangan sampai menuliskan hal-hal yang tidak bisa atau tidak sewajarnya dirasakan atau dilihat atau dipikirkan narator. • Narasi harus sesuai dengan latar belakang budaya, sosial, pendidikan karakter yang bertugas menjadi narator.

  18. Orang Pertama • Karakter narator dibangun melalui dialog dan narasi. Jangan sampai narator hanya menjadi pengamat. Ia harus bereaksi, tidak hanya mendeskripsikan karakter lain. Ingat, show don’t tell! • Sudut pandang orang pertama sangat “reader-friendly” karena narator bisa leluasa ‘curhat’ kepada pembaca. • Contoh genre: kisah remaja, kisah cinta, cerpen

  19. Orang Kedua • Jarang dipakai di dalam fiksi kecuali di dalam buku-buku “Pilih Sendiri Petualanganmu” • Penggunaan lain: instruksi di dalam resep atau buku panduan, motivasi • Gunakan sudut pandang ini hanya jika kamu benar-benar yakin akan efektif bagi ceritamu

  20. Orang Ketiga • Paling banyak dipakai dan bisa ditemukan di hampir semua genre penulisan. • Coba gunakan sudut pandang ini untuk mengisahkan sebuah peristiwa dari sudut pandang sejumlah karakter sekaligus atau di bab/bagian berbeda di dalam tulisanmu.

  21. Sumber • http://www.learner.org/interactives/literature/read/pov1.html • http://www.the-writers-craft.com/point-of-view-in-literature.html • http://www.ereadingworksheets.com

More Related