1 / 27

Cost Management Measuring, Monitoring, dan Motivating Performance

Cost Management Measuring, Monitoring, dan Motivating Performance. MINGGU 7 Activity-Based Costing dan Management. DIAN MARDI SAFITRI. Q1: Product Cost Cross Subsidization.

angeni
Download Presentation

Cost Management Measuring, Monitoring, dan Motivating Performance

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Cost Management Measuring, Monitoring, dan Motivating Performance MINGGU 7 Activity-Based Costing dan Management DIAN MARDI SAFITRI Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  2. Q1: Product Cost Cross Subsidization • Pengelompokan biaya tak langsung dan pemilihan cost drivers (dasar alokasi biaya) yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan perhitungan biaya produk/jasa. • Kasus ‘patungan’ makan di restoran adalah contoh yang baik! • Jika ada satu produk yang under-costed, berarti ada produk lain yang over-costed dan hal ini akan menyebabkan product cost cross subsidization. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  3. Q1: Product Cost Cross Subsidization • Misalkan 4 orang pergi makan di restoran • 2 orang sedang diet dan makan hanya sedikit • 2 orang memesan appetizers, large meals, & dessert • 2 orang yang diet menyubsidi 2 orang yang tidak diet. • Jika mereka patungan, maka semua biaya dianggap sebagai biaya tak langsung dan dasar alokasi biayanya adalah jumlah orang yang makan. • 2 orang yang diet = over-costed • 2 orang yang tidak diet = under-costed Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  4. Q1: Cost System Refinement • Sistem biaya yang sekarang, diperbaiki dengan cara: • Meningkatkan jumlah/kelompok biaya langsung • Meningkatkan banyaknya kelompok biaya tak langsung • Menggunakan cause-and-effect cost allocation base untuk setiap kelompok biaya tak langsung Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  5. Q1: Product Cost Cross Subsidization Example Sebuahperusahaanmemproduksi 2 produk, Premium dan Regular, denganbiayalangsung $120 dan $80. setiapprodukmemerlukan 5 jam kerjalangsung, dantarif overhead adalah $10/ jam kerjalangsung. Liniproduksi Premium lebihrumitdari Regular, dimanamembutuhkandua kali jumlah jam engineering, 4 kali waktu setup mesin, dan 2 kali jam mesin. Tentukanalokasibiayatradisionaluntuksetiapproduk. PremiumRegular Biaya Langsung (BL+TL) $120 $80 Overhead (5 jam @ $10) 5050 $170 $130 Penggunaan pengelompokan tunggal biaya tak langsung dengan jam kerja langsung sebagai dasar alokasinya tidak tepat, mengingat sumber daya terpakai untuk produksi tidak sama. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  6. Q1: Activity-Based Costing (ABC) • ABC adalah metode perbaikan sistem biaya. • Biaya tak langsung diklasifikasikan menjadi “sub-kelompok biaya aktivitas” • Biaya aktivitas kemudian dialokasikan pada biaya akhir menggunakan dasar alokasi biaya (disebut sebagai cost drivers dalam ABC). • Aktivitas dapat diukur dan ditelusuri sehingga cost drivers mudah ditentukan sehingga obyek biaya akhir akan menyerap biaya tak langsung secara proporsional sesuai dengan aktivitas yang terjadi. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  7. Produk A Biaya Langsung Produk B Biaya Langsung Biaya Tak langsung Produk C Biaya Langsung Q1: Traditional Costing vs. ABC Sistem Traditional Costing : Biaya tak langsung dikelompokkan menjadi satu (atau sedikit) cost pools; dasar alokasi biaya menentukan biaya individu produk. Individu produk adalah objek biaya akhir. Biaya langsung dibebankan pada individu produk. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  8. Produk A Biaya Langsung Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3 Produk B Biaya Langsung Biaya Tak langsung Produk C Biaya Langsung Q1: Traditional Costing vs. ABC Sistem Activity-based Costing : Biaya tak langsung dibebankan dan dialokasikan pada berbagai kelompok biaya aktivitas. Individu produk adalah objek biaya akhir dan biaya langsung dibebankan pada individu produk. Biaya aktivitas dialokasikan pada produk Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  9. Produk AProduk B Bahan langsung $25 $10 Tenaga langsung (2jam @ $10) 20 20 Overhead (2 jam @ $16) 3232 $77 $62 Q1: ABC in Manufacturing Example Alphabet Co. membuat produk A & B. Product A merupakan low-volume specialty item dan B merupakan high-volume item. Estimasi overhead pabrik adalah $800,000, dan jumlah jam kerja langsung untuk tahun ini diestimasi sebesar 50,000 jam. Tarif jam kerja langsung $10/jam. Setiap produk memakai 2 jam kerja langsung. Hitunglah traditional cost setiap produk jika Produk A & B memakai $25 dan $10 untuk bahan langsung. Pertama, hitung estimasi tarif overhead: estimasi tarif overhead = $800,000/50,000 jam = $16/jam. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  10. Q1: ABC in Manufacturing Example Alphabet Co. mengimplementasi ABC system, dan mengestimasi biaya dan tingkat aktivitas untuk tahun berikutnya sebagai berikut: Pertama, hitung estimasi tarif overhead untuk setiap aktivitas: Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  11. Q1: ABC in Manufacturing Example Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  12. Q1: ABC in Manufacturing Example Alphabet telah menyelesaikan batch produksi sebanyak 100 A dan 100 B. Biaya bahan langsung dan tenaga langsung sesuai seperti yang telah dianggarkan. Informasi mengenai setiap penggunaan cost drivers seperti berikut ini. Hitung tarif biaya overhead yang dialokasikan pada tiap unit A dan B. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  13. Q1: ABC in Manufacturing Example Hitung biaya total untu setiap produk dan bandingkan hasilnya dengan hasil perhitungan dari sistem tradisional. Traditional costing menghasilkan biaya produk sebesar $77 untuk Produk A dan $62 untuk Produk B. • Perbedaan antara sistem tradisional dengan ABC adalah Produk A mendapat alokasi biaya overhead lebih besar manurut sistem ABC. • Hal ini sesuai dengan konsumsi sumber daya dalam proses produksi Produk A. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  14. Q2: What are Activities dan How are They Identified (see Page 262)? The ABC cost hierarchy includes the following activities: • organization-sustaining • facility-sustaining • customer-sustaining • product sustaining • batch-level • unit-level Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  15. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  16. Q2: ABC Cost Hierarchy Example Some of the costs incurred by the Dewey Chargem law firm are listed below. This firm specializes in immigration issues dan family law. For each cost, identify whether the cost most likely relates to a(n) (1) organiz-ation-sustaining, (2) facility-sustaining, (3) customer-sustaining, (4) product-sustaining, (5) batch-level, or (6) unit-level activity dan explain your choice. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  17. Q3: What Process is Used to Assign Costs in an ABC system? • Identifikasi objek biaya yang relevan. • Identifikasi aktivitas dan kelompok aktivitas yang homogen. • Bebankan biaya pada activity cost pools. • Pilih cost driver untuk setiap activity cost pool. • Hitung tarif alokasi untuk setiap activity cost pool. • Alokasikan biaya aktivitas pada objek biaya akhir. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  18. Q4: How Are Cost Drivers Selected for Activities? • Untuk setiap aktivitas, tentukan posisinya dalam hirarki biaya ABC. • Cari driver yang mempunyai hubungan sebab-akibat ang baik dengan biaya aktivitas. • Gunakan driver yang masuk akal bila tidak ditemukan hubungan sebab-akibat. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  19. Q5: Activity-Based Management (ABM) • ABM adalah proses yang menggunakan informasi ABC information untuk mengevaluasi peluang perbaikan pada sebuah organisasi. • Contoh, dalam aktivitas mengelola dan monitoring: • customer profitability • product dan process design • environmental costs • quality • constrained resources Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  20. Q5: ABM & Customer Profitability • Aktivitas dapat didefinisikan sehingga berbagai biaya yang berbeda dari aktivitas pelayanan pelanggan dapat dihitung. • Contoh: • Analisa jenis transaksi perbankan dengan menggunakan berbagai katagori nasabah • Membandingkan biaya kontrak asuransi untuk nasabah yang sudah menikah atau lajang • Membandingkan biaya – biaya pada saluran distribusi Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  21. Q5: ABM & Product/Process Improvements • Aktivitas dapat didefinisikan sehingga biaya setiap tahap produksi dan bisnis dapat dihitung. • Contoh: • Penentuan biaya non-value-added activities sehingga aktivitas yang menyerap biaya terbesar dapat dieleminasi • Merubah langkah dalam fungsi hutang (accounts payable function) untuk mengurangi jumlah personel • Menentukan tahapan pengembangan produk yang mengakibatkan biaya terbesar sehingga wakru pemasaran dapat dikurangi Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  22. Q5: ABM & Environmental Costs • Aktivitas dapat didefinisikan sehingga jenis dari biaya lingkungan dapat dihitung. • Contoh: • capturing the costs of contingent liabilities for waste disposal site remediation • comparing the cost of recycling packaging to the cost of disposal • computing the costs of treating different kinds of emissions Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  23. Q5: ABM & Quality Costs • Aktivitas dapat didefinisikan sehingga kategori dari costs of managing quality dapat dihitung. • Kategori umum dari quality costs adalah sebagai berikut: • costs of prevention activities • costs of appraisal activities • costs of production activities • costs of postsales activities Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  24. Do Problem 7.26 Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  25. Q6:Benefits & Costs of ABC dan ABM • Benefits • more accurate product cost information • employees focus attention on activities • measurement of the costs of activities dan business processes • Costs • ABC systems are difficult to design dan maintain • more information must be captured • decision makers may not use the information appropriately Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

  26. Q6:Uncertainties in ABC dan ABM Implementation • Judgment is required when determining activities. • Judgment is required when selecting cost drivers. • Denominator levels for cost drivers are estimates. • ABC information includes unitized fixed costs, so decision makers must use ABC information correctly. Chapter 7: Activity-Based Costing dan Management Eldenburg & Wolcott’s Cost Management, 1e

More Related