0 likes | 4 Views
Bearing tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan dan downtime pada mesin. Dalam dunia mesin, bearing berperan sebagai jantung yang tak terlihat namun sangat krusial. Ada beberapa cara untuk membaca kode bearing, seperti:
E N D
Cara Baca Kode Bearing dengan Benar Bearing adalah komponen yang memfasilitasi pergerakan antara dua bagian yang saling berputar, seperti poros mesin. Bearing beroperasi mengurangi gesekan dan panas yang dihasilkan oleh pergerakan berulang, memperpanjang umur mesin dan meningkatkan efisiensi. Bearing tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan dan downtime pada mesin. Dalam dunia mesin, bearing berperan sebagai jantung yang tak terlihat namun sangat krusial. Ada beberapa cara untuk membaca kode bearing, seperti:
Kode Jenis Bearing Digit pertama menyatakan jenis bearing atau silinder yang telah diposisikan. Bentuknya seperti bola-bola kecil. Arti kode: 1 : Self aligning ball bearing 2 : Spherical roller bearing 3 : Double-row angular contact ball bearing 4 : Double-row ball bearing 5 : Thrust ball bearing 6 : Single row deep groove ball bearing 7 : Single row angular contact bearing 8 : Felt seal 32 : Tapered roller bearing N : Cylindrical roller bearing
NU : Cylindrical roller bearing, separable inner ring. no thrust load capacity R : Inch (non-metric) bearing NN : Double row roller bearing NA : Needle roller bearing BK : Needle roller bearing with closed end HK : Needle roller bearing with opened end C : CARB toroidal roller bearing K : Needle roller and cage thrust assembly QJ : Four-point contact ball bearing Kode Seri/Diameter Digit angka kedua pada kode bearing menyatakan hubungan antara ukuran diameter luar dan ketebalan bearing. Arti kode:
8 : Extra thin section 9 : Very thin section 0 : Extra Light 1 : Extra light thrust 2 : Light 3 : Medium 4 : Heavy Kode Ukuran Bearing Digit ketiga dan keempat menyatakan ukuran bore bearing. Bore adalah diameter lubang bagian dalam yang ada di tengah bearing. Arti Kode: 0 : 10 mm 1 : 12 mm 2 : 15 mm
3 : 17 mm 4 : 20 mm 5 : 25 mm 6 : 30 mm 7 : 35 mm dan seterusnya penambahan 5mm. Suffix/Akhiran Tambahan huruf & angka di belakang kode bearing, sebagai tambahan informasi. Berikut arti huruf/angka di belakang angka kode bearing: Arti Kode: Z : One side shield ZZ : Double side shield RS / RSI : One seal (R indicates rubber) 2RS / 2RSI : Two seals
FY : Machined brass retainer FG : Polyamide (nylon) retainer K : I:12 1apercd bore K30 : I:30 tapered bore W33 : Outer ring with lubrication groove and three lubricating holes V : One side non contact seal VV : Both side non contact seal DDU : Both side contact seal NR : Snap ring and groove M : Brass cage Internal Radial Clearance Kode C pada bearing (Internal Radial Clearance) artinya gap antara bola dan cage (dudukan bearing). Gap atau celah ini bertujuan untuk jika terjadi pemuaian pada bearing akibat panas, bearing masih bisa berputar.
Untuk alat dan pekerjaan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi memakai bearing C3-C5 lebih disarankan agar bearing tidak macet karena memuai. Jika penulisan lain sesuai standard, maka bearing tanpa kode C berarti bearing tersebut memiliki Internal Radial Clearance standard. Arti kode: C1 : Kurang dari C2 C2 : Kurang atau lebih kecil dari standard Tidak ada kode Standard C3 : Lebih besar dari normal C4 : Lebih besar dari C3 C5 : Lebih besar dari C4