1 / 15

BENTHOS

BENTHOS. Hewan Benthos adalah hewan yang hidup di dasar perairan Hewan Benthos berdasarkan tempat hidupnya di dasar perairan dibagi menjadi : - Infauna - Epifauna. Hewan Benthos berdasarkan ukuran tubuhnya dibagi menjadi : - Makrobenthos : > 1 mm

ata
Download Presentation

BENTHOS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BENTHOS Hewan Benthos adalah hewan yang hidup di dasar perairan Hewan Benthos berdasarkan tempat hidupnya di dasar perairan dibagi menjadi : - Infauna - Epifauna

  2. Hewan Benthos berdasarkan ukuran tubuhnya dibagi menjadi : - Makrobenthos :>1 mm - Meiobenthos : 1 mm > x > 0,1 mm - Mikrobenthos : < 0,1 mm (Mare, 1942)

  3. Wetzel, 1983, menuliskan bahwa yang termasuk komunitas hewan benthos mencakup : 1. Phylum Protozoa : Ciliata dan Rhizopoda, hidup pada sedimen 2. Phylum Porifera, contoh : Spongilla (Spons air tawar) 3. Phylum Coelenterata : Hydrozoa : contoh : Hydra 4. Phylum Platyhelminthes : Turbellaria, contoh : Planaria (Dugesia)

  4. 5. Phylum Aschelminthes) : Nematoda, contoh : Tobrilus; Punctodora dan Prochromadorella (di daerah littoral) 6. Phylum Annelida : Olygochaeta dan Hirudinea Olygochaeta, contoh : Tubifex-tubifex Limnodrilus Lumbriculus Hiridinea, contoh : Hirudinaria Helobdella

  5. 7. Phylum Arthropoda : - Crustacea : Ostracoda, berukuran panjang kurang dari 1 mm, hidup bebas, benthik, contoh : Darwinula (di Danau Gull, Michigan, USA). Mysisidacea, contoh : Mysis Isopoda, contoh : Asellus Decapoda, contoh : Macrobrachium Cherax Gammarus Amphipoda, contoh : Pontoporeia, hidup di air dengan kondisi oksigen terlarut yang tinggi.

  6. - Insecta : Odonata (Capung) : naiad di air, membutuhkan oksigen terlarut cukup tinggi, contoh Gomphus (dragonflies / Anisoptera/capung biasa). Argia (damselflies/Zygoptera/ capung jarum. Ephemeroptera (Lalat sehari) : naiad di air, dewasanya tidak makan dan hidupnya hanya beberapa jam – beberapa hari. Naiad hidup di air dengan kadar oksigen terlarut yang tinggi, hidup beberapa tahun dengan 55 instar, contoh : Ephemera Ephemerella

  7. Plecoptera, naiad hidup di air mengalir, membutuhkan oksigen terlarut relatif tinggi, naiad hidup 1 – 3 tahum deang 10 – 30 kali molting, contoh Isoperla (merupakna makanan ikan yang penting di sungai). Hemiptera, predator di air, contoh Ranatra (water scorpion); Notonecta (hama di kolam penetasan telur ikan). Diptera : Culicinae, contoh : Culex Aedes dan Anopheles

  8. Chaoboride, larvanya hidup di air, contoh : Chaoborus (Phanthom midges) karnivora, memangsa larva nyamuk. Chironomidae, larva hidup di air, darahnya mengandung erythrocruorine (pigmen pernafasan seperti hemoglobin), contoh : Chironomus, hidup tahan di air yang kadar oksigen terlarutnya rendah. Merupakan makanan ikan. Simulidae, larva hidup di air, contoh : Simulium (lalat hitam).

  9. Coleoptera, Gyrinidae, Haliplidae, Dytiscidae dan Hydrophilidae, larva dan dewasanya hidup di air. Larva hidup di air dengan menggunakan insangnya untuk mengambil oksigen yang terlarut di air, sedangkan dewasanya mengambil oksigen di atmosfir. Contoh : Dytiscus, karnivora

  10. 8. Phylum Mollusca : Gastropoda - Pulmonata Bassommatophora Lymnaeidae, contoh : Lymnaea Planorbidae, contoh : Planorbis, Biophalaria - Prosobranchia Mesogastropoda Bellamydae, contoh : Bellamya

  11. Bivalvia Heterodonta Corbiculidae, contoh : Corbicula

  12. Indeks Keanekaan Shannon & Wiener H1 = - Σ (ni/N) ln (ni/N) = - Σ Pi ln Pi Keterangan: H1 = Indek keanekaan ni = jumlah individu dari masing-masing spesies N = total individu dari semua spesies Kriteria : H1 < 1 = tercemar berat/gangguan berat H1 = 1 – 1,5 = tercemar sedang/gangguan sedang H1 = 1,5 < x < 2,0 = tercemar ringan/gangguan ringan H1 > 2 = belum tercemar/belum terganggu (Lee etal., 1978)

  13. Indeks keanekaan Simpson D= Σ ( ni/N)2 I = 1 – D I = Indeks keanekaan Simpson D = Resiprok ni = jumlah individu dari masing-masing spesies N = total individu dari semua spesies

  14. PUSTAKA Edmondson, W.T. 1959. Fresh-water Biology. 2nd.Ed John Wiley & Sons, Inc. New York Gosner, K.L. 1971. Guide to Identification of Marine and Estuarine Invertebrate. Wiley-Interscience. New York McCafferty, W.P. 1983. Aquatic Entomology. Jones and Bartlett, Inc. Boston Pennak, R.W. 1978. Fresh-water invertebrate of the United States. 2nd. Ed. John Wiley & Sons, New York

  15. Nontji, A. 2008. Plankton Laut. LIPI Press, Jakarta. Nybakken, J.W. 1993. Marine Biology. 3th. Ed. Harper Collins College Publishers, New York. Wetzel, R.G. 1983. Limnology. 2nd. Ed. CBS College Publishing, New York. McConnaughey, B.H dan R. Zottoli. 1983. Pengantar BiologiLaut. Edisi Keempat. Penterjemah H.Z.B.Tafal, drh. The C.V. Mosby Company, Toronto McNaughton, S.J. dan L.L. Wolf. 1992. Ekologi Umum. Cetakan ke-2. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

More Related