1 / 3

Metoda Perancangan II

Metoda Perancangan II. Arsitek Sebagai Perancang. Arsitek pada dasarnya adalah seorang perancang. Sebagai seorang perancang, arsitek adalah pekerja kreatif dengan permasalahan kreatifitas sebagai isu sentralnya. Berikut ini berbagai pengertian tentang kreatif dari berbagai sudut pandang:.

Download Presentation

Metoda Perancangan II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metoda Perancangan II Arsitek Sebagai Perancang Arsitek pada dasarnya adalah seorang perancang. Sebagai seorang perancang, arsitek adalah pekerja kreatif dengan permasalahan kreatifitas sebagai isu sentralnya. Berikut ini berbagai pengertian tentang kreatif dari berbagai sudut pandang: Mac Kinnon (1962) menyimpulkan bahwa kreatifitas sedikitnya harus berhubungan dengan 3 aspek utama: 1. Kreatifitas berhubungan dengan gagasan yang asli/ orisinal , secara statistik jarang atau bahkan mungkin belum pernah dilakukan atau dipikirkan orang. 1 http://www.mercubuana.ac.id

  2. 2. Kreatifitas bukan hanya akibat ingin berbeda dari yang lain, akan tetapi lebih merupakan akibat langsung dari keragaman pemahaman manusia atas realitas kehidupan yang dijalaninya. Dengan kata lain kreatifitas berhubungan dengan kemampuan pengambilan keputusan, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi-situasi yang dihadapi. 3. Kreatifitas berhubungan dengan kemampuan menghubungkan masa lalu, masa kini untuk sebuah langkah berkelanjutan di masa depan, sehingga selalu melibatkan evaluasi, elaborasi dan alternatif-alternatif pengembangan. Gordon Allport (1952) menambahkan bahwa: Makin fleksibel mental seseorang (tolerant) maka makin besar dorongan untuk menolak bipolarisme atau two valued logic atau kecenderungan meyakini dua kutub: besar-kecil, tua – muda, baik-buruk dsb. Seorang tolerant adalah seorang kreatif karena selalu tidak berusaha untuk menstrukturkan situasi yang dihadapinya secara kaku dan memiliki empathy yang tinggi. Stringer (1967) melihat bahwa terdapat kecenderungan-kecenderungan yang membatasi kreatifitas akibat keberlakuan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat seperti misalnya hubungan antara laki-laki dan perempuan, apa yang pantas bagi laki-laki dan pa yang pantas bagi perempuan, makanan yang boleh dan bisa dimakan hingga bangunan yang lazim dihuni. Hambatan ini harus mampu dilampaui oleh para pekerja kreatif. Edward Spranger dalam Types of Men menyatakan bahwa arsitek sebagai pekerja kreatif harus memiliki beberapa syarat: 1. Minat yang besar terhadap abstraksi dari realitas (memiliki sifat teoritik) 2. Minat yang besar terhadap persoalan ekonomi. http://www.mercubuana.ac.id 2

  3. 3. Minat yang besar terhadap persoalan estetika. 4. Minat yang besar terhadap persoalan social. 5. Minat yang besar terhadap persoalan politik. 6. Minat yang besar terhadap persoalan religius. Syarat yang dikemukakan oleh Spranger dimaksudkan agar arsitek tidak terjebak dalam dikotomis yang sederhana antara: kreatif dan tidak kreatif, open minded dan close minded, tolerant dan authoritarian. Dari uraian tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa seorang arsitek harus mampu: 1. Berpikir rasional 2. Berpikir Intuitive dan kreatif 3. Berpikir kritis tehadap keberlakuan nilai-nila tertentu. 4. Berpikir Spatial, berhubungan dengan kepekaan ruang. 5. Keampuan berkomunikasi dengan baik. http://www.mercubuana.ac.id 3

More Related