1 / 15

Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologi

Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologi. By : Ns. Kasmad, SKep. Anamnesis. Kelainan sistem saraf bisa menimbulkan berbagai gejala : Nyeri kepala Kejang , pingsan atau gerakan aneh Pening atau vertigo Mslh penglihatan Kelainan penciuman Kesulitan berbicara Mslh menelan Kesulitan berjalan

bisa
Download Presentation

Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemeriksaan Fisik Sistem Neurologi By : Ns. Kasmad, SKep

  2. Anamnesis • Kelainansistemsarafbisamenimbulkanberbagaigejala : • Nyerikepala • Kejang, pingsanataugerakananeh • Peningatau vertigo • Mslhpenglihatan • Kelainanpenciuman • Kesulitanberbicara • Mslhmenelan • Kesulitanberjalan • Ekstremitaslemah • Ggsensori • Gerakaninvolunteratau tremor • Mslhpengendaliansfingter (BAB & BAK) • Ggfungsi mental luhursprtbingungatauperubahankepribadian

  3. Lanjutan anamnesis • Riwayatpenyktdahulu rwytggneurologissblmnya rwytpenyktsistemik kardiovaskuler • Obat-obatan pengobtnygmnybbkntimbulnyagejala • Riwayatkeluarga rwytggneurologisdlmkeluarga • Riwayatsosial ktdkmmpuanygdimilikips? Megapapstdkmmpmlkknapaygdiingnkn? apakhpsmggnknalat bantu?

  4. Pemeriksaan Fisik • Tujuan utama : mengungkpkn dan menjlskn defisit fungsi dan menjelaskan kemungkinan lokasi anatomis dari otak • Bgmn tingkat kesadaran ps • Tntukan dg GCS (Glasgow Coma Scale)

  5. Inspeksi • Mengamatiadanyaberbagaikelainan pd neurologis : - Kejang - Tremor/gemetar - Twitching (grknspasmodikygberlngsngsingkatsprtototlelah, nyerisetempat) - Korea (grkninvolunter/tdkdisadari, kasar, tnptujuan, cepat, tersentak-sentak, tdkterkoordinasi) - Parese (kelumpuhanotottdksempurna/kelemhn) - Paralisis (kelumpuhnygsempurna) - diplegia (kelumpuhan pd duaanggotagerak) - Paraplegia (keluphn pd anggotagerakbwh) - Tetraplegia/parese (klmphn pd keempatanggtagerak) - hemiparese/plegi (klmphn pd sisitubuh/anggtgerak)

  6. Pemeriksaan Refleks • RefleksSuperfisial cara : menggoreskulit abdomen dg empatgoresanmmbntksegiempatdibwhXifoid (diatassimpisis) • Refleks Tendon mengetuk dg mggnknhummer pd tendon biseps, triseps, pateladanachiles hasil : biseps (trjdfleksisendisiku), triseps (trjdekstensi pd siku), patella (trjdekstensisendilutut)  hiperefleks  upper motor neuron  hiporefleks  lower motor neuron • RefleksPatologisi refleksbabinskydg crmenggorespermukaan plantar kaki dg alatygsdktruncing  reaksiekstensiibujari, makahasilnyapositif

  7. Pemeriksaan Tanda Meningeal • Kaku kuduk  ps terlntng, leher ditekuk  normal : dagu nempel di dada dan tdk ada tahanan • Brudzinsky I  ps trlntng, letakkn satu tangn di bawah kepala, tngn lain diletakkn di dada untk mncgh badan terangkt, kemudian kepala difleksikan. • Brudzinsky II  ps trlntg, fleksikan scr pasif tungkai atas pd panggul, ikuti fleksi tungkai lainnya.  bila sendi lutut lainnya dlm keadaan ekstensi, mk terdpt tanda miningeal. • Tanda Kerniq ps trlntng, fleksikan tungkai atas agak lurus, kmdian luruskn tungkai bwh pd sendi lutut.  normal : dpt mmbntk sudut 135 drjt trhdp tungkai bawah

  8. Pemeriksaan Kekuatan dan Tonus Otot • Menilai bagian ekstremitas dan memberi tahanan atau mengangkat serta menggerakkan bagian otot yg akan dinilai. Skala MRC (0-5)

  9. Pemeriksaan Status Kesadaran • Ada 2 macam cara penilaian : 1. Penilaian Kualitatif 2. Penilaian Kuantitatif

  10. Penilaian Kualitatif • Compos mentis  kesadaran penuh • Apatis  acuh tak acuh terhdp keadaan sekitarnya • Somnolen  ksdrn lbh rendah ditandai ps tampak mengantuk, sll ingin tdr, tdk responsif trhdp rangsangn ringan ttp msh responsif trhdp rangsangn yg kuat • Sopor  tdk mmbrkn respon ringan maupun sedang, ttp msh sdkt respon trhdp rangsangan yg kuat, refleks pupil trhdp cahaya msh positif • Koma  tdk dapat bereaksi trhdp stimulus apapun, refleks pupil thdp cahaya tdk ada • Delirium  tgkt kesadaran plg rendah, disorientasi, kacau, dan salah persepsi trhdp rangsangn

  11. Penilaian Kuantitatif • Diukur melalui GCS (Glasgow Coma Scale) 1. Membuka Mata/ Eye Movement (E) 2. Respon Verbal (V) 3. Respon Motorik (M)

  12. Membuka mata (E) Spontan : 4 Dengan diajak bicara : 3 Dengan rangsangan nyeri : 2 Tidak membuka : 1 • Respon Verbal (V) Terdapat kesadaran dan orientasi : 5 Berbicara tanpa kacau : 4 Berkata tanpa arti : 3 Hanya mengerang : 2 Tidak ada suara : 1 • Respon motorik

  13. Respon Motorik (M) Sesuai perintah : 6 Terhadap rangsangan nyeri 1. Timbul gerakan normal : 5 2. Fleksi cepat dan abduksi bahu : 4 3. Fleksi lengan dengan adduksi bahu : 3 4. Ekstensi lengan, adduksi, endorotasi bahu, pronasi lengan bawah : 2 5. Tidak ada gerakan : 1

  14. Pemeriksaan Syaraf Kranial • I. Olfaktorius • II. Optikus • III. Okulomotorius • IV. Troklearis • V. Trigeminus • VI. Abdusens • VII. Fasialis • VIII. Vestibulokoklearis/Auditorius • IX. Glosofaringeus • X. Vagus • XI. Asesoris • XII. Hipoglosus

  15. I. Olfaktorius Periksa sensasi penghidu di kedua lobang hidung • II. Optikus

More Related