1 / 23

BREAK EVEN POINT ANALYSIS

BREAK EVEN POINT ANALYSIS. Pengertian. Analisis BEP  teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost – profit – volume analysis)

Download Presentation

BREAK EVEN POINT ANALYSIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BREAK EVEN POINT ANALYSIS

  2. Pengertian • Analisis BEP  teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya, laba dan volume penjualan (cost – profit – volume analysis) • Tujuan analisis BEP  untuk menganalisa keadaan perusahaan pada saat : penghasilan total yang diperolehnya sama dengan biaya total yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak mendapatkan laba atau perusahaan tidak mengalami kerugian

  3. Komponen analisis BEP • Total revenue (TR) TR = P x Q • Cost  Fixed Cost (FC)  Variable Cost (VC) TC = FC + VC • BEP  TR =TC

  4. Komponen analisis BEP • TR merupakan hasil kali antara jumlah barang yang dijual (Q) dengan harga per unit barang (P)  semakin banyak barang yang dijual, maka semakin banyak penghasilan yang diperolehnya • FC  merupakan biaya yang jumlahnya selalu tetap untuk seluruh jumlah barang yang dihasilkan • VC  biaya yang besarnya selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume (jumlah) barang yang dihasilkan/ diproduksi

  5. Asumsi Dasar Analisis BEP • Biaya dalam perusahaan diklasifikasikan sebagai FC dan VC • VC berubah sebanding dengan volume penjualan, tetapi VC per unitnya tetap • FC secara total jumlahnya tetap, meskipun terdapat perubahan volume penjualan • Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yang dianalisis

  6. Asumsi Dasar Analisis BEP • Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang. • Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah dalam jangka pendek • Kebijakan persediaan adalah konstan • Efisiensi dan produktivitas karyawan tidak berubah dalam jangka pendek

  7. Perubahan BEP • Adanya perubahan harga jual • Adanya perubahan FC dan VC • Adanya perubahan komposisi penjualan

  8. Metode Analisis BEP • Menentukan BEP secara grafik  Untuk menentukan posisi BEP, maka perlu digambar varieabel-variabel yang menentukan BEP seperti TC (FC + VC) dan TR • Menentukan BEP secara matematik  Untuk menentukan posisi BEP, maka dapat dicari formula (rumus) untuk menentukan BEP dalam unit atau BEP dalam Rupiah

  9. Contoh Analisis BEP • PT ABC memproduksi kursi dengan harga per unit $50. Biaya produksi perusahaan terdiri dari FC sebesar $100.000, dan VC sebesar $25 per unit • Tentukan BEPnya!

  10. Contoh Analisis BEP • Perhitungan secara matematis

  11. Contoh Analisis BEP • BEP (unit) = 100.000 : (50 – 25) = 4.000 unit • BEP (mata uang) = 100.000 : (1- [25 : 50]) = $200.000

  12. Analisis BEP Untuk 2 Macam Produk

  13. Analisis BEP Untuk 2 Macam Produk • BEP total dalam Rupiah BEP = 50.000.000 : (1- [150.000.000- 250.000.000]) BEP = 50.000.000 : (1-0,60) BEP = 125.000.000

  14. Analisis BEP Untuk 2 Macam Produk • BEP produk A BEP dalam Rupiah = 1/2,5 x 125.000.000 = 50.000.000 BEP dalam unit = 50.000.000 : 10.000 = 5.000 unit • BEP produk B BEP dalam Rupiah = 1,5/2,5 x 125.000.000 = 75.000.000 BEP dalam unit = 75.000.000 : 30.000 = 2.500 unit

  15. Analisis BEP Untuk 2 Macam Produk

  16. BEP Untuk Perencanaan Laba • Analisis BEP  bermanfaat untuk merencanakan laba perusahaan • Analisis BEP  dapat diketahui berapa jumlah minimal produk yang harus dijual (budget sales) dan harga jualnya (sales prices) • Budget sales  margin of safety • Margin of safety a. persentase batas penurunan penjualan sampai keadaan BEP b. Batas risiko penurunan penjualan hingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau tidak mengalami kerugian

  17. Contoh • Pada tahun 2001 PT ABC memproduksi produk dengan harga per unit Rp.6.000. Biaya produksi perusahaan terdiri dari FC sebesar Rp.10.000.000, dan VC sebesar Rp.2.000 per unit • Tentukan: a. BEP b. Budget sales jika laba sebesar Rp. 2 Jt thn 2002 c. Penjualan minimal jika laba sebesar 20% d. Margin of safety tahun 2002 & 2003 e. Tingkat penjualan jika perusahaan terpaksa menutup pabrik

  18. BEP (unit) = 10.000.000 : (6.000 – 2.000) = 10.000.000 : 4.000 = 2.500 unit • BEP (Rupiah) = 10.000.000 : (1- [2.000 : 6.000]) = 14.925.373  15.000.000 (pembulatan) atau = 2.500 unit x Rp. 6.000 = Rp. 15.000.000

  19. Budget sales bila menginginkan laba sebesar Rp.2.000.000 = (10.000.000+2.000.000) : (6.000-2.000) = 12.000.000 : 4.000 = 3.000 unit (penjualan dalam unit) atau = 3.000 unit x Rp.6.000 = Rp.18.000.000 (penjualan dalam Rupiah)

  20. Penjualan yang direncanakan tahun 2003 jika menginginkan laba 20% X = (FC + 0,2X) : (1- [VC : Harga]) = (10.000.000 + 0,2X) : ((1- (2.000 : 6.000)) = Rp. 21.427.041 Jumlah unit penjualan = Rp. 21.427.041 : Rp. 6.000 = 3.571 unit

  21. Margin of Safety MOS 2002 = ((18.000.000-15.000.000) : 18.000.000)) x 100 = 16,67% MOS 2003 = ((21.427.041-15.000.000): 21.427.041)) x 100 = 29,99%

  22. Tingkat penjualan jika perusahaan menutup pabriknya Asumsikan FC tunai sebesar 60% dari FC, maka TTP = (10.000.000 x 0.6) : (1- [2.000: 6.000]) = 6.000.0000 : 0,6667 = 8.995.550 (penjualan dalam Rupiah) atau = 8.995.550 : 6.000 = 1.500 unit (penjualan dalam unit)

More Related