1 / 69

KULIAH 05

KULIAH 05. 5. Teori Tujuan Negara dan Teori Asal Mula Negara

Download Presentation

KULIAH 05

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KULIAH 05 Habib Adjie 2011

  2. 5. Teori Tujuan Negara dan Teori Asal Mula Negara Setiap negara mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Tujuan negara merupakan masalah yang penting sebab tujuan inilah yang bakal menjadi pedoman negara disusun dan dikendalikan sesuai dengan tujuan itu. Mengenai tujuan negara itu ada beberapa teori, yaitu menurut Lord Shang, Nicollo Machiavelli, Dante, Immanuel Kant, menurut kaum sosialis dan menurut kaum kapitalis Habib Adjie 2011

  3. Ada beberapa paham tentang teori tujuan negara, yaitu teori fasisme, individualisme, sosialisme dan teori integralistik. Habib Adjie 2011

  4. TUJUAN NEGARA Tujuan Negara dapat berbeda berdasarkan filosofi, situasi-kondisi, dan sejarah dari masing-masing negara terbentuk. Habib Adjie 2011

  5. SecaragarisbesarTeoriTujuan Negara membagiarahdantujuannegaramenjadi 3 (tiga), yaitu : Habib Adjie 2011

  6. 1. MENCAPAI KEKUASAAN POLITIK Negara identikdenganpenguasa. Olehsebabitutujuannegaraadalahmembangunkekuasaansecaraefektif. Pemerintah (Penguasa) menggunakankekuasaanyauntukmelaksanakankepentingaannya. Setiapkekuasaanberkehendakuntukmempertahankandanmemperluaskekuasaannya. Setelahkekuasaankuat, penguasaitukemudianmenjaditiran, korup, dandespotik (semena-mena, kejam)  Lord Acton : Power tend to corrupt; absolutely power corrupts absolutely. Habib Adjie 2011

  7. Negara identiksebagaiPenguasadikemukakanoleh, antara lain :1. Lord Shang (abad 3 – 4).2. Niccolo Machiavelli (1469 – 1527 M).3. Thomas Hobbes (1588 – 1645) Habib Adjie 2011

  8. 1. Lord Shang (abad 3 – 4).Didalamsetiapnegaraterdapatsubyek yang selaluberhadapandanbertentangan, yaituPemerintahdan Rakyat. Kalau yang satukuat yang lainnyatentulemah. Yang sebaiknyapihakpemerintahlah yang lebihkuatdaripadarakyat, supayajangantimbulkekacauandananarkis. KarenaituPemerintahharusselaluberusahasupayaialebihkuatdaripadarakyat. Habib Adjie 2011

  9. A weak people means a strong state and strong state means a weak people. Therefore a country, which has the right way, is concerned with weaking people (rakyatlemahberartinegarakuatdannegarakuatberartirakyatlemah. Dari itunegara yang mempunyaitujuan yang betul, hendaklahbertindakmelemahkanrakyat). Habib Adjie 2011

  10. 2. Niccolo Machiavelli (1469 – 1527 M).Pertama : Kekuasaan dan negara hendaknya dipisahkan dari moralitas dan Tuhan.Kedua :Kekuasaan sebagai tujuan, bukan instrumen untuk mempertahakan nilai-nilai moralitas agama.  sebaliknya bahwa justru agama dan nilai moralitas harus dijadikan suatu alat untuk mencapai kekuasaan. Habib Adjie 2011

  11. Ketiga :penguasa yang baik harus mengejar kejayaan dan kekayaan, karena keduanya merupakan nasib mujur yang dimiliki oleh penguasa.Keempat :Kekuasaan merupakan raison d’entre negara. Negara merupakan simbolisasi kekuasaan politik tertinggi yang sifatnya mencakup semua (all embracing)  mengajurkan negara kekuasaan (machtstaat), bukan negara hukum (rechtstaat). Habib Adjie 2011

  12. Kelima :Dalam mempertahankan kekuasaan setelah merebutnya. Machiaveli memberikan 2 (dua) cara :a. memusnahkan, membumihanguskan seluruh negara, dan membunuh seluruh keluarga penguasa lama.b. melakukan kolonisasi dan menjalin hubungan baik dengan negara tetangga terdekat. Habib Adjie 2011

  13. Keenam :Kekuasaan yang didapatsecarakejidanjahatbukanmerupakannasibbaik. Cara initidakakanmenyebabkanseorangpenguasamenjadipahlawan yang dihormati. Seorangpenguasaseharusnyatidakmelakukankekejaman. Jikaiamelakukankekejamanhendaklahmengiringinyadengantindakkansimpatik, kasihsayangkepadarakyat, danmenciptakankebergantunganrakyatkepadanya. Hal inidapatmenghindariterjadinyapemberontakkan. Habib Adjie 2011

  14. Ketujuh :Bahwa seorang penguasa perlu mempelajari sifat yang terpuji maupun yang tidak terpuji. Ia harus berani melakukan tindakkan yang kejam, bengis, kikir, dan khianat asalkan baik bagi negara dan kekuasaan. Untuk mencapai tujuan, cara apapun dapat dilakukan (tujuan menghalalkan segala cara). Penguasa tidak perlu takut dicintai asalkan ia tidak dibenci rakyat. Habib Adjie 2011

  15. Kedelapan :Penguasa negara dapat menggunakan cara binatang dalam menghadapi lawan-lawan politiknya. Seorang penguasa dapat mencontoh perangai singa yang mrenggertak di suatu saat dan perangai rubah yang tidak bisa dijebak di saat yang lain. Habib Adjie 2011

  16. Kesembilan :Seorang penguasa yang mempunyai sikap yang jelas apakah sebagai musuh atau kawan akan lebih dihargai daripada bersikap netral. Habib Adjie 2011

  17. 3. Thomas Hobbes (1588 – 1645).Negara adalah organisasi kekuasaan yang memiliki kekuasaan mutlak. Kekuasaannya tidak dapat dan tidak boleh dibagi. Kekuasaan yang terbagi akan mengakibatkan timbulnya anarki, perang sipil atau perang agama dalam negara. Hobbes tidak menyangkal bahwa kekuasaan absolut melahirkan Despotis (negara kekuasaan yang bertindak sewenang-wenang tanpa ada satupun kekuatan yang dapat mengontrolnya). Meskipun demikian menurut Hiobbes, negara Despotis jauh lebih baik daripada terjadinya anarki akibat terbagi atau terbelahnya kekuasaan negara. Habib Adjie 2011

  18. Kesimpulanpemikiran Hobbes mengenainegaradipengaruhikuatfilsafat Hobbes danasumsi-asumsinya, yaitu :Pertama :Asumsitentangkeadaanalamiah (state of nature). Habib Adjie 2011

  19. Dalam hal ini, titik tekan filsafat dan asumsi Hobbes adalah keadaan manusia yaitu : Manusia cenderung mempunyai insting hewani yang kuat. Untuk mencapai tujuannya, manusia cenderung menggunakan insting hewaninya. Manusia akan jadi serigala bagi manusia lainnya (HOMO HOMONI LUPUS). Habib Adjie 2011

  20. 4. Semua manusia akan berperang melawan semua (BELLUM OMNIUM CONTRA OMNES); dalam keadaan alamiah manusia saling membunuh, sesuatu yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh manusia. 5. Nalar manusia untuk berdamai. Atas dasar penalaran itulah, manusia merasa membutuhkan kekuasaan bersama yang bisa menghindari pertumpahan darah. Habib Adjie 2011

  21. Kedua : Kontrak Sosial  pada akal manusia bekerja membimbing untuk damai, timbullah kontrak atau perjanjian sosial antarindividu atau antarkelompok manusia. Dalam kontrak tersebut individu/manusia secara sukarela menyerahkan hak-haknya serta kebebasannya kepada seorang penguasa negara/dewan rakyat. Hobbes berpandangan bahwa terbentuknya sebuah negara atau kedaulatan pada hakikatnya merupakan sebuah kontrak/perjanjian sosial antar individu saja. Oleh karena itu negara berdiri bebas dan tidak terikat oleh perjanjian. Negara berada di atas individu. Negara bebas melakukan apa saja yang dikehendakinya, terlepas apakah sesuai atau tidak dengan kehendak individu. Habib Adjie 2011

  22. Ketiga : Negara perlu kekuatan mutlak untuk mengatur individu atau manusia. Bentuk negara yang monarkhi absolut adalah yang terbaik dan niscaya. Monarkhi absolut memiliki hak-hak istimewa : hak menetapkan seorang pengganti. Penguasa boleh menunjuk seseorang untuk menjadi penguasa yang berasal dari kalangan manapun, yang penting adalah apakah penguasa penggantinya melakukan kewajiban sebagai penguasa atau tidak. Habib Adjie 2011

  23. 2. MENCAPAI KEMAKMURAN MATERIAL Kemakmuran/kesejahteraan material menjadi tujuan inheren dalam bangunan negara karena negara sebagai organisasi masyarakat berupaya menggalang pemenuhan kebutuhan materialnya secara terstruktur melalui pemerintahan yang ada. Habib Adjie 2011

  24. Negara dengan tujuan mencapai kemakmuran melahirkan tipikal negara yang berbeda :1. Polizei Staat  mencapai kemakmuran negara/raja.2. Formele Rechtstaat  mencapai kemakmuran individu.3. Material Rechtstaat  mencapai kemakmuran rakyat (social service state – negara kesejahteraan). Habib Adjie 2011

  25. 3. MENCAPAI KEBAHAGIAAN AKHIRAT (KONSEP ESKATOLOGIS) Negara bertujuan memfasilitasi rakyatnya untuk leluasa melakukan amal-saleh guna mempersiapkan hidup sesudah mati. Kehidupan dunia sebentar saja, namun kehidupan akhirat selama-lamanya (endless). Seluruh warga negara harus mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang sesungguhnya di akhirat. Negara juga secara moral harus mengarahkan warganya untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, disamping berilmu dan berteknologi. Sebagai konsekuensi logis, negara melarang adanya kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan norma-norma agama/nilai-nilai kerutuhanan. Habib Adjie 2011

  26. TUJUAN NEGARA  KAUM SOSIALIS Semuamanusiadilahirkandenganhak-hak yang samadanberhakatasperlakukan yang sama. Tujuannegara memberikankebahagiaan yang sebesar-besarnyadanmeratabagitiapmanusia. Kebahagiaanhanyadapatterwujudjikalausetiapmanusiamempunyaipekerjaan yang memberipenghasilan yang layak, danadanyajaminan-jaminanbahwahak-hakasasidankebebasanmanusiatidakdilanggar. Habib Adjie 2011

  27. Oleh karena manusia bersifat egois, maka pemberian rezeki yang layak dan jaminan-jaminan tsb tidak akan terwujud dengan sendirinya di dalam masyarakat, jika tidak diusahakan dan diatur dalam undang-undang. Karena itu dalam ketatanegaraan harus diwujudkan sistem perekonomian yang memungkinkan pembagian rezeki yang merata di kalangan rakyat. Habib Adjie 2011

  28. Untuk melaksanakan semua itu, alat-alat produksi dan distribusi yang penting yang menguasai hidup orang bvanyak harus dimiliki oleh negara (dibawah pimpinan negara)  dimiliki negara. Habib Adjie 2011

  29. TUJUAN NEGARA  KAUM KAPITALIS Bahwatiap-tiapindividulebihberbaktikepadamasyarakatjikamasing-masingmencobamencapaitujuannyasendiri-sendiri. Kebahagiaansemuaoranghanyatercapai, kalausetiaporangmencobamencapaikebahagiannyasendiri-sendiri. Habib Adjie 2011

  30. Falsafah kaum kapitalis  memperjuangkan kerak hidup yang bebas (liberal) dengan persaingan yang bebas pula, dan sesuatunya dalam rangka tatasusila yang beradab dan berdasarkan undang-undang. Habib Adjie 2011

  31. Dunia perekonomian menurut pandangan ini  seakan-akan mahluk hidup yang maju atau mundur mencari keseimbangannya sendiri. Yang mendorong perkembangan di lapangan produksi ialah kepentingan manusia sendiri, keinginannya yang sewajarnya untuk memperbaiki keadaan. Habib Adjie 2011

  32. Perekonomian yang bebas, menimbulkan terbukanya sumber-sumber mata pencaharian dan dengan demikian terjadinya pembagian pekerjaan dalam masyarakat dan hal ini menyebabkan bertambahnya kekayaan masyarakat yang bersangkutan. Habib Adjie 2011

  33. ASAL MULA NEGARA Asalmulaterjadinya negara : Bagaimanaterbentuknyasuatunegarabaru. Bagaimanaasalmulakejadiannegarapertamadimukabumiini ? (PendekatanFaktualdanPendekatanTeoritis). Habib Adjie 2011

  34. PENDEKATAN FAKTUAL  didasarkan pada kenyataan yang benar-benar terjadi, yang dapat ditelusuri dari pengalaman dan sejarah.Pendekatan ini berupaya menerangkan terbentuknya suatu negara baru berdasarkan kenyataan-kenyataan yang sebelumnya diasumsikan sudah ada negara. Habib Adjie 2011

  35. Pendekatan Faktual (Scondaire Staatswording)  pembahasan tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara-negara yang telah ada sebelumnya. Pembahasan terjadinya negara sekunder ini ada masalah pengakuan (erkening). Habib Adjie 2011

  36. PENDEKATAN FAKTUAL : Suatu wilayah/daerah belum ada yang menguasai, kemudian diduduki oleh suatu bangsa, maka daerah itu berubah menjadi negara ( Contoh : Liberia 1847). Suatu wilayah/daerah yang semula termasuk wilayah negara tertentu, kemudian melepaskan diri dari negara tersebut dan menyatakan kemerdekaannya (Contoh Timor Timur 1999, Singapura 1963). Habib Adjie 2011

  37. 3. Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) dan menjadi suatu negara baru. 4. Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah negara tersebut lahir negara – negara baru (Contoh: Yugoslavia  Bosnia, Serbia dan Kroasia). Habib Adjie 2011

  38. PENDEKATAN TEORITIS  didasarkan pada penggunaan metode falsafah, yaitu membuat dugaan-dugaan berdasarkan kerangka pemikiran yang logis. Dengan pendekatan ini, dalam menjelaskan atau mengetahui asal mula dan kejadian suatu negara pertama kali, para ahli tidak hendak mencari bukti-bukti sejarah, dengan asumsi bahwa bukti-bukti sejarah itu sulit ditemukan. Kalaupun ada sangat diragukan keotentikkannya. Habib Adjie 2011

  39. PendekatanTeoritis (PrimaireStaatswording)  pembahasantentangterjadinyanegara yang tidakdihubungkandengannegara yang telahadasebelumnya. Habib Adjie 2011

  40. 1. Teori Ketuhanan Menurut teori ini negara terbentuk atas kehendak Tuhan. Habib Adjie 2011

  41. Friedrich Julius Stahl (1802 – 1861 ) :“bahwa negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan disebabkan perkembangan dari dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan kehendak manusia, melainkan disebabkan kehenfdak Tuhan”. Habib Adjie 2011

  42. Abu Al A’la Al Maududi (1903 – 1979) :“kekuasaan tertinggi, yang dalam istilah politik disebut Kedaulatan, terdapat pada Allah, sedangkan umat manusia hanyalah pelaksana-pelaksana kedaulatan Allah sebagai khalifah di muka bumi ini” Habib Adjie 2011

  43. Teori Ketuhanan ini tidak bisa menjelaskan dalam hal kekuasaan itu hanya dapat dipindahkan oleh Tuhan kepada seseorang atau sekelompok kecil orang. Antara lain : Habib Adjie 2011

  44. Bagaimana jika dalam praktek kenegaraan terjadi perang antardua kekuasaan dan kalau sepihak kalah, kekuasaan manakah lagi yang diyakini sebagai kekuasaan atas kehendak Tuhan ? • Bagaimana pula kalau dalam suatu negar berdiri lebih dari satu pemegang kekuasaan ? Habib Adjie 2011

  45. 2.Teori Perjanjian Teori ini berpendapat, bahwa negara terbentuk karena antara sekelompok manusia yang tadinya masing-masing hidup sendiri-sendiri, diadakan suatu perjanjian untuk mengadakan suatu organisasi yang dapat menyelenggarakan kehidupan bersama. Habib Adjie 2011

  46. Permufakatan bersama  organisasi kekuasaan bersama  Negara.- PACTUM UNIONIS  perjanjian antarkelompok masyarakat/manusia yang melahirkan negara.-PACTUM SUBJECTIONIS  perjanjian antar kelompok masyarakat dengan penguasa yang diangkat dalam perjanjian pertama (pactum unionis). Habib Adjie 2011

  47. Isi Pactum Subjectionis  pernyataan manusia untuk menyerahkan hak-haknya (hak-hak yang diberikan alam) kepada penguasa dan berjanji akan taat kepadanya. Perjanjian tsb melahirkan sejumlah hak dan kewajiban antara individu atau kelompok individu (masyarakat) dengan negara di satu sisi, dan antara individu dengan individu atau kelompok individi disisi yang lain. Habib Adjie 2011

  48. Berdasarkan perjanjian tsb ada persoalan, yaitu : • Bagaimana hak yang diperoleh individu-individu atau masyarakat yang melakukan perjanjian. • Bagaimana hak-hak yang dimiliki negara sebagai organisasi kekuasaan yang dilahirkan dari sebuah perjanjian ? Habib Adjie 2011

  49. Permasalahan tersebut menurut : 1. Thomas Hobbes  dengan kesepakatan membentuk negara, rakyat menyerahkan semua hak mereka secara alamiah (sebelum adanya negara), untuk diatur sepebuhnya oleh kekuasaan negara. Hak yang sudah diserahkan tersebut tidak dapat ditarik kembali.Negara seperti ini berbentuk kerajaan mutlak (monarkhi absolut). Habib Adjie 2011

  50. 2. John Locke  bahwa dalam pactum subjectionis, tidak semua hak manusia diserahkan pada raja, tetapi ada beberapa hak tertentu yang diberikan alam tetap melekat padanya, seperti hak hidup, hak kebebasan, hak milik. Hak manusia inilah yang harus dilindungi oleh negara dan dijamin dalam undang-undang dasar negara. Negara ini seharusnya monarkhi konstitusional. Habib Adjie 2011

More Related