1 / 49

IMUNOLOGI DASAR

IMUNOLOGI DASAR. Oleh : Dr. Hadi Ismono., dr., M. Kes. Definisi Imunitas Reaksi tubuh thd masuknya substansi asing Respon imun Kumpulan respon thd substansi asing yg terkoordinasi Sistem imun Sel & molekul yg bertanggung jawad dlm imunitas.

caspar
Download Presentation

IMUNOLOGI DASAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IMUNOLOGI DASAR Oleh : Dr. Hadi Ismono., dr., M. Kes

  2. Definisi Imunitas Reaksitubuhthdmasuknyasubstansiasing Responimun Kumpulan responthdsubstansiasingygterkoordinasi Sistemimun Sel & molekulygbertanggungjawaddlmimunitas

  3. Imunologi : ilmu yang mempelajariantigen, antiobodi danfungsi pertahanan tubuh host yangdiperantaraioleh sel, terutamaygberhubungan denganimunitas thd penyakit, reaksi biologishipersensitifitas, alergi danpenolakan benda asing.

  4. SISTEM IMUN • Bawaan (the innate immune system ) •  responimun non spesifik • 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system) •  responimunspesifik

  5. Fungsi sistem imun : • 1. Melindungitubuhdariinvasipenyebabpenyakit; menghancurkan & menghilangkanmikroorganismeatausubstansiasing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masukkedalamtubuh • 2. Menghilangkanjaringanatauselygmatiataurusakuntukperbaikanjaringan. 3. Mengenalidanmenghilangkansel yang abnormal Sasaranutama: bakteripatogen & virus. » Leukositmerupakanselimunutama (disampingsel plasma, makrofag, & sel mast) Sistemimun yang sehatadalahsistemimun yang seimbang yang bisameningkatkankemampuantubuhdalammelawanpenyakit.

  6. Respons Imun Tahap:1. Deteksi & mengenalibendaasing2. Komunikasidgnsel lain untukberespons3. Rekruitmenbantuan & koordinasirespons4. Destruksiatausupresipenginvasi

  7. KEKEBALAN ALAM (Natural) DIDAPAT (Acquired) PASIF AKTIF BUATAN ALAM BUATAN ALAM (Kongenital) SAKIT VAKSINASI TRANSPLASENTA SERUM HIPERIMUN

  8. Reaksi respon imun terhadap antigen Toleransi Antigen Respon imun Alamiah Adaptif /diperoleh (Nonspesifik) (spesifik) Humoral Seluler Humoral Seluler • MACAM RESPON IMUN • Bawaan (the innate immune system ) •  respon imun non spesifik 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)  respon imun spesifik

  9. SISTEM IMUN NONSPESIFIK (alamiah) SPESIFIK (adaptif) FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR • Kulit • Saluran • pernapasan • Salurancerna • Membran • mukosa • FAGOSIT : • Sel MN, PMN • Sel NK • Sel MAST • Basofil • SEL B : • IgG • IgA • IgM • IgD • IgE • SEL T : • Th1 • Th2 • Ts/Tr/Th3 • Tdth • CTL/Tc • BIOKIMIA : Lisozim, • Sebaseous, • Asamlambung, • Laktoferin, Asam • neuraminik • HUMORAL : • Komplemen, Inter • feron, Crp

  10. Membranmukosa • Barier fisis • Barier kimiawi • Barier fisik • Barier kimiawi • Flora bakterial Salurancerna Saluranpernapasan • Membran mukosa • Asam dan basa • Flora bakterial • Membran mukosa • Epitel bersilia SISTEM IMUN NON SPESIFIK (PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS) Fisik - Tersebar diseluruh tubuh - Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna, sal kemih dan jaringan - Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang Kulit

  11. Larut • Biokimia • lisozim(keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkandindingselkuman gram positif • Laktoferin & asamneuraminik(ASI)  anti bakterial E coli & staphylococus • HCl, enzimproteolitik, empedu  lingkungan ~ cegahinfeksibakteri • Laktoferin & transferin(drmakrofag)  ikatzatbesi • Lisozim(drmakrofag)  hancurkankuman gram negatif

  12. Humoral • »Crp • - protein faseakut • kadar me pd infeksiakut, kerusakanjaringan • Cara kerja opsonisasi  CRP melapisibakteri  shgmudahdikenali & dimakanolehmakrofag  fagositosis >> • » Interferon • Glikoproteinygdihasilkanseltubuhsbgresponthdinfeksi virus • Sifat antivirus • induksiselsekitarshgresistenthd virus • aktifkansel NK • » Komplemen - Komplemenmeningkatkanfagositosisdgncara : 1. Menghancurkanmembranbakteri 2. Melepasbahankemotaktik makrofag >> ketempatbakteri 3. Opsonisasi  memudahkanmakrofagmengenalidanmemakanbakteri • - Td 9 komponen C1 – C9 • C3 >>  kadar C3 serum ~ gambbiologikkonsentrasi C • Aktivasi  interaksi Ag-Ab kontak dg dindingselsasaran

  13. Jalurreaksikomplemen: • a. Jalurklasik/intrinsik • b. Jaluralternatif/ekstrinsik 1. Jalur klasik C1qrs (esterase) pengenalan  C4  C4b &C4a  C2  C2a & C2b  C4b2a + Mg  C3 konvertase aktivasi  C3  C3b & C3a  C4b2a3b  C3 peptidase  C5  C5b & C5a  penghancuran C5-6-7  C5-6-7-8  C5-6-7-8-9

  14. 2. Jalur alternatif • Aktivasi langsung melalui C3 • Pencetus : endotoksin • zymosan • IgA • bisa ular kobra • Fungsi komplemen • Sitolisis  C56789 • Anafilatoksin  C3a, C4a, C5a • Kemotaksis  C3a, C5a, C567 • Kinin C2 bebas • Imunoderens  C3b, C4b

  15. Seluler - Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil - Sel nul : sel Natural Killer - Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit Mastosit Sel Natural Killer

  16. Cont’d 1. Sel NK  sifat sitotoksik  virus, keganasan  aktivasi oleh interferon 2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag - Siklus hidup lama - Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin - Gerak lambat 7-8 jam 3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil - Siklus hidup pendek - Granul  enzim hidrolitik, laktoferin - Gerak cepat 2-4 jam

  17. Fagositosis  makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil  memakan, mamasukan, menghancurkan  Dibantu oleh : - C3a, C5a, C567  kemotaksis - C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit - opsonin Proses fagositosis Terdiri dari : 1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis)  dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna

  18. Fagositosis Mencerna Chemotaxis/bergerak Fagosit/memakan Pathogen Menyerangan Membunuh 2 1 4 3 5

  19. SISTEM IMUN NONSPESIFIK (alamiah) SPESIFIK (adaptif) FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR • Kulit • Saluran • pernapasan • Salurancerna • Membran • mukosa • FAGOSIT : • Sel MN, PMN • Sel NK • Sel MAST • Basofil • SEL B : • IgG • IgA • IgM • IgD • IgE • SEL T : • Th1 • Th2 • Ts/Tr/Th3 • Tdth • CTL/Tc • BIOKIMIA : Lisozim, • Sebaseous, • Asamlambung, • Laktoferin, Asam • neuraminik • HUMORAL : • Komplemen, Inter • feron, Crp

  20. SISTEM IMUN SPESIFIK (adaptif/didapat) Kemampuan mengenal benda asing/antigen  spesifik menghancurkan antigen yg sdh dikenal sebelumnya Cara sistem ini didapat : 1. Aktif 2. Pasif Dasar  INGATAN/MEMORI !!

  21. Respon imun spesifik Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori Sel B menemukan antigen dan menangkap Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen Sel antibodi memfagosit antigen Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama

  22. Responimunspesifikterdiridari :  Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen  sel B proliferasi & diferensiasi  sel plasma  membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan  Antibody dependent cellular immune respons sel null  sel K

  23. SEL T - Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan  membedakan dg sel B  pemeriksaan rosette (+) - Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T dlm berbagai fase pertumbuhan - Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A & phytohemaglutinin Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi antibodi - mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dlm fagositosis - mengontrol ambang & kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)

  24. Sel B • SEL B • Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang • Imunitas yang diperantarai antibodi • Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe • Rangsangan antigen I  terbentuk IgM • - Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G

  25. Sirkulasilimfosit Thymus Sumsum tulang Blood stream Kelenjar limfe Limpa

  26. ANTIGEN Sifat -dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop -dapat merangsang pembentukan Ab • Syarat antigen yg baik : • BM besar  40.000 • Kekakuan struktur • Keasingan molekul • Larut/tidak • Kecepatan dihancurkan sel tubuh • Jumlah antigen

  27. Tempat terjadinya ikatan Antigen Ikatan variabel Ikatan rantai kuat Ikatan variabel pada rantai berat Rantai terang Ikatan rantai disulfida Ikatan constan pada rantai terng Tempat ikatan rantai yang bersifat konstan Rantai berat

  28. ANTIBODI • Sekarang molekul antibodi di sebut imunoglobulin • Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B • Macam/bentuk: • Ig M • Ig G • Ig A • Ig D • Ig E

  29. BENTUK-BENTUK ANTIBODI

  30. Sistem imun non spesifik & spesifik  tidak dapat dipisahkan secara tegas Respon imun  terkendali   Autoimun, keganasan

  31. HIPERSENTIVITAS • Hipersensitivitas atau alergi  suatu kondisi respon imunitas yg menimbulkan reaksi yg berlebihan atau reaksi yg tidak sesuai, yg berbahaya bagi host • Tdd empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan IV)

  32. Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi) • Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Ag bergabung dgn Ab yg sesuai • Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi 1. Histamin (mediator utama)  vasodilatasi, peningkatanpermeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos Mediator yg berperan: Prostaglandin dan Tromboxan  Prostaglandin  bronkokonstriksi dan dilatasi serta peningkatan permeabilitas kapiler Tromboxan  agregasi trombosit

  33. Debu

  34. Pengobatan dan Pencegahan • Tujuan : utk menghentikan aksi mediator dgn cara: • mempertahankan jalan napas, • memberikan ventilasi dan • mempertahankan fungsi jantung • Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan kromolin • Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh

  35. Hipersensitivitas Tipe II • Disebut juga Cytotoxic Antibodi Reaction • Melibatkan pengikatan antibodi (IgG atau IgM) ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler • Ab dapat mengaktifkan komplemen untuk menghancurkan sel tsb • Contoh: Pada demam rematik, sindroma Goodpasture Destruksi keratinosit karena obat-obatan Sindroma Goodpasture Steven Johnson syndrome

  36. Hipersensitivitas Tipe III • Hipersensitivitas Kompleks Imun • Ab berikatan Ag  terbentuk kompleks imun • IgG terlibat dalam proses ini dan aktivasi komplemen  pelepasan mediator dan peningkatan permeabilitas vaskuler • Terjadi khas 4-10 jam • Contoh: Reaksi arthus, Glomerulonefritis Defisiensiimun

  37. Hipersensitivitas Tipe IV • Disebut juga hipersensitivitas tipe lambat • Fungsi limfosit T tersensitisasi scr spesifik, bukan mrpk fungsi Ab • Respon dimulai beberapa jam (atau beberapa hari) setelah kontak dgn Ag • Contoh: • Hipersensitivitas Kontak • Hipersensitivitas Tipe Tuberkulin

  38. Reaksi hipersensitivitas I - IV

  39. DASAR PEMERIKSAAN LABORATORIUM IMUNOLOGI 1. Ujiresponimunologik non spesifik Macam : 2. Ujiresponimunologikspesifik 3. Ujiinteraksi antigen-antibodi

  40. ►Seluler • Kuantitatif pe ataupe jumlahleukosit, monositosis, eosinofilia • Kualitatif ujihambatanmigrasileukosit, ujigangguanfagositosis, ujifungsimembunuhmikroba • ►Humoral • Kadar CRP  me > 100 x pd infeksiataukerusakanjaringan • Kadar komplemen C3, C4, faktor B, properdin 1. Ujiresponimunologik non spesifik

  41. ► Seluler 1. Kualitatif ujitransformasilimfosit (dg PHA & con A)  ujisitotoksisitas  ujiproduksilimfokin 2. Kuantitatif  tes rosette(Sebuahtespenapisankualitatifuntukmendeteksi signifikan-10-foetomaternal perdarahan ml, dimanasel-selindikatorbentuk yang mudah) ► Humoral Elektrpforesis protein Imunoelektroforesis 2. Ujiresponimunologikspesifik

  42. Imunoelektroforesis Elektrpforesis protein

  43. Reaksipresipitasi • - utkantibodi/antigen terlarut terbentukpresipitat (gumpalan) • - jml antigen & antibodi hrs seimbang • 2. Reaksiaglutinasi • - utkantibodi/antigen btkpartikel terbentukaglutinasi • - jml antigen & antibodi hrs seimbang • - m/ : Widal, goldarah, teskehamilan 3. Ujiinteraksi antigen-antibodi

  44. 3. Interaksi Antigen-antiboditingkatmolekuler - RIA (radio immunoassay) : penentuanberdasarkanreaksiimunologiygmenggunakan kit RIA (Contoh : utkmendeteksifsginjal, fstiroid) - ELISA ( enzyme linked immunosorbent assay) : deteksipatogenygmendasarkanpadareaksiantibodi & antigen (Contoh : utkdeteksifshati, fstrombositopenia, gangguanfungsi hormonal)

  45. RIA (Radio Immunoassay)

  46. ELISA

  47. TERIMA KASIH

More Related