1 / 34

Presidential Lecture

Membangun Daya Saing Bangsa. Bacharuddin Jusuf Habibie. Presidential Lecture Universitas Gadjah Mada Auditorium Grha Sabha Pramana Bulak Sumur, Jogyakarta Kamis 26 Mei 2011. Persentasi penduduk dgn pendapatan/orang < US$ 2,00 / hari dari :

chana
Download Presentation

Presidential Lecture

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Membangun Daya Saing Bangsa Bacharuddin Jusuf Habibie Presidential Lecture Universitas Gadjah Mada Auditorium Grha Sabha Pramana Bulak Sumur, Jogyakarta Kamis 26 Mei 2011

  2. Persentasi penduduk dgn pendapatan/orang < US$ 2,00 / haridari: • Timur Tengah & Afrika Utara: 16,9% • Eropa & Asia Tengah: 8,9% • Amerika Latin & Carribbean: 17,1% • Asia Timur & Pacifik: 38,7% • Asia Selatan: 73,9% • Sub-Sahara Africa: 72,9% • Persentasi penduduk dgn pendapatan/orang < US$ 1,25 /hari dari • Timur Tengah & Afrika Utara: 3,6% • Eropa & Asia Tengah: 3,7% • Amerika Latin & Carribbean: 8,2% • Asia Timur & Pacifik: 16,8% • Asia Selatan: 40,3% • Sub-Sahara Afrikca: 50,9% (BJ Habibie, 2011)

  3. Penduduk pedalaman & pedesaan (rural population): • Least developed countries (UN classification): 71% • Timur Tengah & Afrika Utara: 42% • OECD: 23% • Asia Selatan: 70% • Sub-Sahara Africa: 63% • DUNIA: 50% • Arab: 44% • Asia Timur & Pasifik: 55% • Wilayah EURO: 27% • EU: 26% • Eropa & Asia Tengah: 36% • Amerika Latin & Carribbean: 21% (BJ Habibie, 2011)

  4. Angka Pemanfaat Internet / 100 orang • Arab: 16,2 % • Asia Timur & Pacific: 19,4 % • Wilayah EURO: 62,6 % • EU: 61,8% • Eropa & Asia Tengah: 26,4 % • Amerika Latin & Carribbean: 29% • Least develloped countries (UN classification): 2,2% • Timur Tengah & Afrika Utara: 18,9 % • OECD: 63,2 % • Asia Selatan: 4,7 % • Sub-Sahara Africa: 6,5 % • DUNIA: 23,9 % (BJ Habibie, 2011)

  5. Export High-Technology : • Arab: 1% • Asia Timur & Pacifik: 28% • Wilayah EURO: 14% • EU: 14% • Eropa & Asia Tengah: 6 % • Amerika Latin & Caribbean: 12% • Timur Tengah & Afrika Utara: 4 % • OECD: 14% • Asia Selatan: 5 % • Sub-Sahara Africa: 3% • DUNIA: 17 % (BJ Habibie, 2011)

  6. (*) estimasi (BJ Habibie, 2011)

  7. (BJ Habibie, 2011)

  8. (Sumber: Badan Pusat Statistik, Republik Indonesia) (BJ Habibie, 2011)

  9. (BJ Habibie, 2011)

  10. Catatan: • PDB 1998 menggunakan tahun dasar 1993 • PDB 2002, 2007 & 2009 mengguanakan tahun dasar 2000 (BJ Habibie, 2011)

  11. Data Statistik Pelaku Usaha di Indonesia • Usaha Mikro dan Kecil (UMK) = pelaku usaha terbesar di Indonesia • Jumlah UMK 51,2 juta atau 99,91% dari total jumlah pelaku usaha (2008) (BJ Habibie, 2011)

  12. (BJ Habibie, 2011)

  13. Tabel Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha Tahun 2008 Tabel Perkembangan Nilai PDB Menurut Skala Usaha Menurut Skala Usaha Tahun 2008 (BJ Habibie, 2011)

  14. Sumber Daya Manusia (SDM) terbaharukan • Hasil Kerja dan Karya SDM • Sumber Daya Alam dan Energi terbaharukan dan tidak terbaharukan (SDA & E) • Hasil diversifikasi dan peningkatan kualitas SDA & E (BJ Habibie, 2011)

  15. Pendidikan dan Pembudayaan • Pengembangan dan penerapan IPTEK • Produk Nilai Tambah Perangkat Keras dan Lunak • Produk Nilai Tambah Pribadi • Lapangan Kerja dan Jam Kerja • Proses ketrampilan • Peningkatan produktivitas dan daya saing (BJ Habibie, 2011)

  16. Pengembangan teknologi tepat guna • Pembangunan prasarana ekonomi dan sistem informasi terpadu • Menghasilkan produk unggulan dan andalan untuk pasar nasional, regional dan global • Membentuk Pusat Keunggulan PENDIDIKAN, RISTEK dan PRODUKSI • Memperjuangkan Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran dan Neraca Jam Kerja yang menguntungkan Masyarakat. (BJ Habibie, 2011)

  17. Produksi SDA protein, karbohidrat, cellulosedisesuaikan dengan iklim dan kondisi setempat terus dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan terpadu di darat maupun laut • Pertambangan harus memperhatikan dampak pada ramah perubahan iklim dan lingkungan • Pengembangan dan pemanfaatan energy hijau seperti angin-, bio-, hydro-, solar-energy dsb. (BJ Habibie, 2011)

  18. Industri pertanian, perkebunan, pertambangan, perternakan, perikanan; industri bangunan, perhubungan, jasa, perbankan, perdagangan saja tidak dapat menyediakan lapangan-kerja atau jam-kerja yang sangat dibutuhkan • Kita harus memberi perhatian khusus pada “industri manufaktur”, baik mikro, kecil, menengah maupun besar • Pasar dalam negeri diamankan untuk produk dalam negeri tanpa membedakan siapa pemilik perusahaan • Penggerak utama industri manufaktur adalah pasar dalam negeri. • Industri manufaktur obat, jamu, makanan, kerajinan, tekstil, pakaian jadi, transportasi darat-laut-udara, mesin, baja, elektonik dsb. Harus segera mendapat perhatian. (BJ Habibie, 2011)

  19. Yang diperhatikan bukan hanya Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran namun juga Neraca Jam-Kerja. • Dalam proses globalisasi, Neraca Jam Kerja harus segera mendapat perhatian khusus. • Defisit Jam Kerja dapat diperbaiki melalui peningkatan daya saing industri manufaktur yang memanfaatkan SDM dan teknologi secanggih apa pun. • Untuk memperbaiki Neraca Jam Kerja diperlukan perencanaan jangka panjang yang konsisten dan berkesinambungan harus diamankan, tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu yang singkat. (BJ Habibie, 2011)

  20. Diperlukan produk hukum yang dapat membantu peningkatan daya saing industri manufaktur dan mengamankan pasar domestik untuk produk buatan dalam negeri. • Kebijakan ini bukan proteksionisme, namun untuk menciptakan lapangan kerja dalam rangka memperbaiki Neraca Jam Kerja • Kebijakan peningkatan kualitas dan daya saing SDM, harus senantiasa mengandalkan pada kualitas IPTEK dan proses pendidikan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan industri manufaktur yang perlu terus ditingkatkan. (BJ Habibie, 2011)

  21. Pemberian insentif keringanan pajak pada semua produk yang padat karya. • Mempersulit impor produk padat karya • Memberi informasi yang tepat guna pada masyarakat bahwa membeli produk buatan dalam negeri sama dengan mengamankan lapangan kerja dan menjamin proses pemerataan dan kesejahteraan yang berkesinambungan. (BJ Habibie, 2011)

  22. Memberi insentif khusus pada investor dalam dan luar negeri bidang manufaktur padat karya • Memberi insentif pada semua perusahaan yang memiliki program pendidikan untuk meningkatkan daya saing • Meningkatkan peran Dewan Riset Nasional, Dewan Standardisasi Nasional, BPPT, LIPI, AIPI,PUSPITEK dan lembaga suasta dan pemerintah sejenis lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan produk dalam negeri. • Mengembalikan peran lndustri Strategis sebagai ujung tombak proses peningkatan “Jam Kerja“ melalui suatu perusahaan holding (BJ Habibie, 2011)

  23. Mendorong Berlangsungnya proses Pembudayaan yang memadai dalam lingkungan keluarga/rumah tangga oleh orang tua. Mengembangkan, sosialisasi dan pembinaan proses Pembudayaan tersebut kepada orang tua melalui jalur RT, RW, Puskesmas, dan lembaga masyarakat yang lain. • Pembebasan biaya total untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) (BJ Habibie, 2011)

  24. Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) • Pembebasan biaya total untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) • Pembebasan biaya selektif untuk pendidikan S1, S2 dan S3 (BJ Habibie, 2011)

  25. Pemerataan kualitas informasi melalui media cetak dan elektronik yang disempurnakan oleh jaringan atau network informasi elektronik. • Penyediaan dan penyebaran informasi yang berorientasi pada pasar, lapangan kerja, produktivitas SDM dan pembangunan setempat dan nasional harus diutamakan (BJ Habibie, 2011)

  26. Ilustrasi (1.a.) Sumber: Kepolisian RI & AISI (Asosiasi IndustriSepeda Motor Indonesia); tahun 2010 hingga bulan Agustus (BJ Habibie, 2011)

  27. Ilustrasi (1.b.) Sumber: AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia); tahun 2010 hingga bulan Agustus (BJ Habibie, 2011)

  28. Ilustrasi (2.a.) Sumber: DitjenPostel RI, tahun 2010 hingga kuartal-I (BJ Habibie, 2011)

  29. Ilustrasi (2.b.) Sumber: Ditjen Postel RI, tahun 2010 hingga kuartal-I (BJ Habibie, 2011)

  30. Peningkatan kualitas IMTAQ sedini mungkin melalui proses pembudayaan SDM • Peningkatan pengembangan dan penerapan IPTEK melalui proses pendidikan SDM • IMTAQ dan IPTEK harus dikembangkan secara seimbang • ‘Konflik‘ diperlukan untuk memperbaiki kualitas, mengendalikan secara budaya dan rasional ‘konflik‘ yang disebabkan dan dibutuhkan oleh masyarakat (BJ Habibie, 2011)

  31. Dialog selalu menjadi awal toleransi • Toleransi adalah dasar dari pengertian dan kerjasama yang saling menguntungkan • Pengertian dan kerjasama akan meningkatkan produktivitas dan daya saing. • Konflik yang konvergen pada kepentingan bersama adalah salah satu dasar kemajuan. (BJ Habibie, 2011)

  32. Dalam waktu sesingkat-singkatnya Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengambil inisiatif untuk mengadakan Pertemuan Nasional mengenai masalah JAM KERJA • Menyusun kriteria JAM KERJA • Mengkuantifikasikan JAM KERJA dalam nilai IDR dan USD • Menyusun Rancangan Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan JAM KERJA dan LAPANGAN KERJA • Menggalakkan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Pusat dalam memperbaiki Neraca JAM KERJA (BJ Habibie, 2011)

  33. Melanjutkan Pola Industri Strategis • Melanjutkan dan menyesuaikan dengan keadaan sekarang rencana pembangunan berkesinambungan pulau BATAM. • Melanjutkan rencana Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (KAPET) di Wilayah Indonesia bagian Timur. • Mengembangkan KAPET secara nasional (BJ Habibie, 2011)

  34. Mengembangkan mekanisme kerjasama antar daerah berdasarkan pengalaman 10 tahun Otonomi Daerah • Memberi Insentif khusus pada pembangunan di daerah yang belum memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memadai, dan perlu disusun kriterianya • Perlu dikembangkan dan berperan Bank Pembangunan Daerah atau Bank Pembangunan Wilayah (BJ Habibie, 2011)

More Related