1 / 16

OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO

PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF. OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO. MENGAPA PENDIDIKAN HARUS KREATIF DAN ENTREPRENURIAL?. SEJAK DAHULU KALA keENTREPRENuran DAN KREATIVITAS MERUPAKAN FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM HIDUP, APA PUN PROFESI SESEORANG

colman
Download Presentation

OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO

  2. MENGAPAPENDIDIKAN HARUS KREATIF DAN ENTREPRENURIAL? • SEJAK DAHULUKALAkeENTREPRENuranDAN KREATIVITAS MERUPAKAN FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM HIDUP, APA PUN PROFESI SESEORANG • SEMAKIN BESARNYA PERAN SEKTOR EKONOMI KREATIF DALAM PEREKONOMIAN, MISALNYA: • tik, media kreatif, periklanan, PENDIDIKAN, kesehattan, • ARSITEKTUR dan konstruksi, DESAIN INTERIOR, • pemrosesan makanan, KULINER, PARIWISATA, HOTEL, • KERAJINAN, film, seni pertunjukan, seni lukis, seni pahat, • DLL • EKONOMI SEMAKIN BERBASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASED ECONOMY), DI MANA KREATIVITAS DAN keENTREPRENuranMENJADI SEMAKIN PENTING perannya.

  3. NILAI KREATIVITAS “SEMANGAT UNTUK MENCIPTAKAN KEBARUAN (NOVELTY) dalam hidup” • KEBARUAN YANG TIDAK ORISINIL (KLISE) ADALAH kepalsuan dan kebohongan yang tidak bernilai. • Kreativitas atau kemampuan menambah kebaruan dalam hidup bermasyarakat menentukan derajat, kualitas, kedalaman, serta kesegaran peradaban BANGSA

  4. FAKTOR PENENTU KREATIVITAS

  5. NILAI KEENTREPRENURAN keENTREPRENuran adalah buah dari iman, dIPERLUKAN SIAPA PUN, BUKAN HANYA PENGUSAHA

  6. Prakondisi PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF MEMERLUKAN ADANYA MANAJEMEN PENDIDIKAN MAKRO DAN MIKRO YANG KONDUSIF BAGI kikk: • KREATIVITAS • INOVASI • KEMANDIRIAN • keENTREPRENuran

  7. Ciri MANAJEMEN PENDIDIKAN MAKRO YANG KONDUSIF • memberikan kebebasan BAGI DAN MEMFASILITASI Warga Negara untuk belajar. Sisdiknas memfasilitasinya melalui: • TIGA JALUR PENDIDIKAN (formal, nonformal, dan informal) • TANGGUNGJAWAB NEGARA UTK menyelenggarakan tiga jalur pendidikan. • PARADIGMA PEMBELAJARAN SEPANjANG HAYAT • MEMPERLAKUKAN SATUAN PENDIDIKAN “OTONOM.” SISDIKNAS MEMBERIKAN OTONOMI MELALUI MBS, OTONOMI PT, OTONOMI KEILMUAN, DAN badan hukum pendidikan.

  8. Ciri MANAJEMEN PENDIDIKAN MIKRO YANG KONDUSIF • kikk MENJADI BUDAYA SATUAN PENDIDIKAN. • PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MENGINTERNALISASI KIKK • PARADIGMA “PEMBELAJARAN,” BUKAN “PENGAJARAN” • KURIKULUM MEMBERIKAN RUANG BAGI DAN MENDORONG kikk. • KEGIATAN EKTRA KURIKULER MELATIH DAN MERANGSANG kikk. • SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARANKONDUSIF BAGI KIKK

  9. Budaya satuan pendidikan KONDUSIF • kikk tercemin A.L. DALAM: • VISI, MISI, DAN PROGRAM • SISTEM NILAI • TRADISI • IKLIM ORGANISASI • HUBUNGAN INTERPERSONAL • KTSP • PERILAKU PENDIDIK, tendik, DAN PESERTa didik • KEGIATAN EKSTRA KURIKULER • PERATURAN SATUAN PENDIDIKAN • SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN.

  10. PENDIDIK DAN TENDIK MENGINTERNALISASI KIKK • kikk MENJADI NILAI HIDUPNYA. • HIDUP DENGAN EMPATI MENGHADAPI PERISTIWA, PROBLEMA, TANTANGAN, DAN COBAAN HIDUP DENGAN KETERLIBATAN SEPENUH HATINYA. SADAR AKAN KODRAT EKSISTENSIALNYA SEBAGAI MAKHLUK MORAL, YANG SENANTIASA MENGAMBIL PILIHAN MORAL  SEnantiasa ASYIK DALAM BEKERJA. • BIJAKSANA (ARIF)  MENGAMBIL KEPUTUSAN TIDAK SEMATA DIDASARKAN PADA HASIL ANALISIS LOGIKA. HASIL ANALISIS LOGIKA SELALU DITIMBANG DENGAN MORAL JUDGMENT.

  11. PARADIGMA PEMBELAJARAN • PESERTA DIDIK MENJADI SUBYEK PEMBELAJARAN, BUKAN sekedar OBYEK PENGAJARAN. PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK (scl), BUKAN PADA PENDIDIK • PEMBELAJARAN UNTUK PEMBERDAYAAN MANUSIA. • KOMUNIKASI LEBIH BERSIFAT HORISONTAL DEMOKRATIS, TIDAK TOP DOWN OTORITARIAN • MENGAPRESIASI KURIUSITAS. • SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN TOLERAN TERHADAP KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN • MENDORONG PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, MANDIRI, DAN menyenangkan MELALUI LEARNING BY DOING. • Mengimplementasikan knowledge triangle yang dinamis.

  12. KNOWLEDGE TRIANGLE KNOWLEDGE CREATIVITY / INNOVATION LEARNING SMART PLANNING AND EXCELLENT IMPLEMENTATION

  13. KURIKULUM YANG KONDUSIF • SESUAI DENGAN PRINSIP otonomi, SATUAN PENDIDIKAN MENYUSUN SENDIRI KTSP YANG: • MENGARUS-UTAMAKAN KUALITAS HATI • MENGARUS-UTAMAKAN KOMPETENSI LOGIKA • MENGARUS-UTAMAKAN KOMPETENSI ESTETIS • MENERAPKAN SISTEM KREDIT, JIKA FEASIBLE. • MENERAPKAN SISTEM PENYEMPURNAAN KTSP BERKELANJUTAN • MENERAPKAN PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK YANG SUDAH TERBUKTI DARI SATUAN PENDIDIKAN LAIN.

  14. DESAIN KEGIATAN EKSTRA KURIkULER • BERBASIS KEILHLASAN, TIDAK DIWAJIBKAN. • NILAINYA MEMPENGARUHI NILAI KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN. • LEARNING BY DOING. • MENYENANGKAN DAN ENAK UNTUK DIKENANG • JENIS KEGIATAN BERAGAM ANTARA YANG MELATIH KREATIVITAS HATI, OTAK, RASA, DAN RAGA. • MERANGSANG KURIOSITAS, EMPATI, KEARIFAN, dan kikk.

  15. DESAIN SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN • UNTUK SETIAP OBYEK PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN, SETIAP PESERTA DIDIK DINILAI SECARA EKSPLISIT DARI SISI: • KOMPETENSI YANG BERHASIL DIRAIH. • Kikk-nya (BISA JADI KEGAGALAN MERAIH SKOR KOMPETENSI YANG MEMADAI DIIMBANGI OLEH SKOR kikk YANG MEMADAI, ATAU SEBALIKNYA) • SISTEM MEMBERIKAN KESEMPATAN MEmperbaiki BAGI PESERTA DIDIK YANG GAGAL.

  16. TERIMA KASIH

More Related