1 / 40

TRANSFER PRICING

Pertemuan 12. TRANSFER PRICING. Pengertian.

coy
Download Presentation

TRANSFER PRICING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 12 TRANSFER PRICING

  2. Pengertian Transfer Pricing Adalah harga yang dibebankan pada saat satu divisi atau segmen memberikan barang atau jasa pada satu divisi atau segmen lain dari suatu perusahaan.Definisi lainnya Harga Transfer adalah nilai produk atau jasa dipertukarkan atau diperjual belikan antar pusat pertanggung jawaban di suatu perusahaan.

  3. Pengertian Harga Transfer tidak sama dengan harga jual. Harga jual adalah nilai suatu produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan kepada pihak internal.

  4. Pengertian Harga transfer di satu pihak (divisi yang memproduksi) merupakan pendapatan bagi pusat pertanggungg jawaban yang menyerahkan/ menjual produk atau jasa, dilain pihak (divisi yangmembeli) merupakan biaya bagi pusat pertanggung jawaban yang menerima produk atau jasa. Pada umumnya suatu perusahaan melakukan suatu penetapan harga transfer antara perusahaan dalam suatu group yang disebut “intracompany transfer pricing”.

  5. Pengertian Contohnya: Indofood, mengimpor tepung terigu, dan menjadi bahan baku produk Perusahaan “Super Mie” di group perusahaan yang sama. Contoh lainnya: PT.(Persero) Garuda Indonesia, memiliki anak perusahaan PT.Aero Wisata yang beroperasi di bidang “ Catering pesawat udara”, maka PT. Garuda membeli dari PT.Aero Wisata catering untuk penerbangan dalam dan luar negeri untuk kepentingan penumpangnya yang harganya lebih murah bila disbanding dennga perusahaan catering lainnya.

  6. Pengertian Karena itu harga transfer harus dilakukan secara adil, agar tidak merugikan divisi yang menjual maupun yang membeli di intern perusahaan dan memberikan laba bagi masing-masing divisi dan perusahaan itu sendiri.

  7. Tiga Pendekatan Menyusun Harga Transfer • Mengizinkan Manajer/divisi yang terlibat dalam harga transfer untuk menegosiasikan harga transfer mereka sendiri. • Menyusun harga transfer berdasarkan “At Cost” yaitu • Biaya Variabel. • Biaya penuh ( Absorption Cost) • Menyusun harga-harga transfer sesuai harga pasar.

  8. Mengukur Kinerja Antar Divisi dalam satu perusahaan • PT. LAEPONDOM INDAH, . • Divisi Penjual (A) Divisi Pembeli ( B) • 1. Memproduksi dan mentransfer 1 Membeli produk/Jasa • kompenen dari ke Divisi B dari Divisi A dengan • (pembeli) dengan harga transfer. Harga transfer. • 2.Dijual ke Divisi B sebagai bahan 2 Dibeli sebagai bahan • baku baku untuk di kelolah • menjadi produk baru • 3.Merupakan pendapatan 3 Harga pokok bagi • Divisi ini. • 4.Menaikkan laba operasi 4. Menururnkan laba • operasi • 5.Menaikkan ROI 5. Menurunkan ROI

  9. Transfer Pricing Revenue = Transfer Pricing Cost. • Pedoman penentuan Transfer Pricing ada 2 hal yaitu: • Transfer pricing nimimum adalah harga transfer yang tidak merugikan Divisi atau segmen Penjual barang atau produk kepada divisin intern perusahaan . • Transfer Pricing Maximum adalah harga transfer yang tidak merugikan divisi atau segmen divisi pembeli apabila barang atau jasa dibeli dari divisi intern.

  10. Metode Penentuan Harga Transfer • Negotiation Based Transfer Pricing ( Harga Transfer Negosiasi) • Adalah penentuan harga transfer atas dasar tawar menawar antara suatu divisi atau segmen penjual dengan divisi atau segmen pembeli. Metode ini adalah yang paling baik diantara metode transfer pricing yang lainnya, karena: • Dengan asumsi divisi atau segmen mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan untuk menentukan harga transfer, • Dan memiliki informasi tentang harga pasar atau harga pokok dari suatu produk atau jasa yang dipertukarkan • Adanya itikad baik dan kesepatakan untuk melakukan negosiasi diantara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya.

  11. Contoh : • PT. Batu Halak dengan dua divisi yang saling melakukan transaksi, yaitu Divisi Penjual (A) dan Divisi pembeli (B). Divisi A bekerja dengan full capacity dan menjual produknya ke pasar luar. Jika Divisi A tidak menjual kepada pasar luar/regular atau, dijual ke divisi B, maka Divisi A dapat menghemat biaya pemasaran dan distribusi $ 700/unit.. Perusahaan bekerja selama 250 hari/tahun, dan informasi kedua Divisi adalah berikut ini

  12. Divisi A Divisi B • Unit terjual Perhari 50 unit 40 unit • Per tahuni 250 hari 12.500 10.000 • Harga Jual $40 $ 500.000 $ 400.000 • Biaya manufaktur variabel 200.000 120.000 • Biaya distribusi variabel 10.000 15.000 • Biaya tetap/tahun $ 120.000 $ 110.000

  13. Kedua divisi sepakat dan setuju melakukan harga transfer negosiasi , dengan menjual produk dari Divisi A ke produk B , maka Divisi tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran dan distribusi variabel.

  14. Harga transfer Minimumnya $ 500.000 - $ 10.000 = $ 490.000 atau per unitnya $490.000/ 12.500 = $ 39,20. Disini Divis A tidak meraih laba atau rugi, namun Divisi B meraih laba = • x 10.000=$400.000. • Harga maksimum adaah $ 50.000 atau per unit $50.000/12.500 = $40/unit. • Kedua divisi hendak merealiser harga transfer negosiasi yang sudah disepakati, yaitu • ($ 40 + 39,20 )/2 = $ 39,60.

  15. Dengan adanya harga trsnsfer Negosiasi ini maka tambahan laba untuk perusahaan adalah : • > Tambahan laba Divisi A = ( $ 39,60 -$ 39,20)x • 40 unit = $ 16/unit atau pe rhari 10.000x $ • 16 = $ 160.000. • > Tambahan laba Divisi B = ( $ 40 -$ 39,60) x 40 • $ 16/unit. • > Tambahan laba untuk perusahaan ($ 40- • 39,20) 40 = 0,8 x $ 40 = $ 32./Unit.

  16. 2. Metode Market Transfer Pricing yang dimodifikasi. Contoh PT. Laepondom saat ini memiliki dua profit center yaitu Divisi X dan Divisi Y. Divisi X memproduksi 1.000 unit kompenen komputer dan dijual ke divisi Y atau ke pasar eksternal, dengan harga pasar $ 100/unit. Biaya produk kompenen komputer yaitu biaya variabel $ 30, biaya tetap $ 50.000 .Biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) jika produk Divisi X dijual ke Divisi Y dengan adanya biaya penjualan terdiri dari : diskon pe runit $ 6., biaya iklan $ 4 /unit dan biaya distribusi dan lainnya sebesar $ 2/unit. Produk Divisi X (kompenen komputer) masih dilakukan pengeloahan oleh Divisi Y menjadi (alat komputer tertentu) dengan biaya tambahan $ 120/unit. Produk dari Divisi Y (alat komputer tertentu) dapat dijual dengan harga $ 250/unit Dengan biaya pemasaran sebesar $ 40/unit. Asumsikan kompenen computer (Produk divisiX) dihasilkan 70% dijual kepada divisi Y sebagai bahan baku, dan sisanya dijual ke pasar/regular.

  17. Diminta : • Hitunglah laba dari masing-masing divisi dari perusahaan ini, dengan harga transfer pasar (market Pricing yang dimodifikasi)..

  18. Solusinya. Divisi X Divisi Y Penjualan: 1.000x 30%x $ 200 = 60.000 1.000x30% x($200-$12)= 56.400 116.400 - (harga transfer) $188 70%x 1.000x $ 250 -- 175.000 Biaya Produksi: (1.000x $30)+ 50.000 (80.000) Harga transfer 26.400+ Biaya tambahan(700 x $120) (110.400) Biaya penjualan: 300 x $12 (36.000) 700 x $40 --------- (28.000) Laba kotor . 40037.000

  19. Harga Transfer berdasarkan Biaya Divisi Penjual. • Adalah harga transfer atas suatu produkatau jasa berdasarkan biaya variabel atau biaya penuh yang dilakukan oleh Divisi Penjual.

  20. Contoh : Harga transfer dnegan Biaya Variabel. • Divisi A dan B adalah 2 divisi yang disentraliser dari PT. Doremi. Divisi A memproduksi kulit yang digunakan dalam memproduksi sepatu oleh Divisi B. Informasi kedua divisi untuk tahun 2006:

  21. .Divisi A • Dapat menjual kulit ke pasar regular 1.000 gulung dengan harga $ 100/gulung., sedangkan ke divisi B sebesar 600 gulung dengan harga yang sama. Biaya variabel untuk memproduksi kulit $ 50/gulung, biaya tetap $ 120.000/thn. Satu gulung kulit menghasilkan satu pasang sepatu.

  22. Divisi B. Jumlah produksi 600 pasang sepatu, karena gulung kulit hanya dapat menghasilkan 1 pasang sepatu. • Divisi B menjual 600 sepatu dengan harga $ 250/unit. Biaya variabel tambahan untuk memproduksi kulit menjadi sepatu sebesr 140/unit, biaya tetap $180.000/tahun. .

  23. Diminta : • Hitunglah laba kotor per bulan masing-masing divisi dengan asumsi penetapan harga transfer menggunakan biaya variabel..

  24. Solusi: • Divisi A: • Penjualan ke pihak luar 1.000 x $ 100 = $ 100.000 • Penjualan ke Dibisi B 600 x 50 = . 30.000 • $ 130.000 • Biaya Overhead : • $ 50 x 1.600 = $ 80.000 • BIaya tetap 120.000/12 10.000 $ 90.000 • Laba kotor dengan ------------- • Harga Transfer Biaya Variabel $ 40.000

  25. Divisi B.(Sepatu) • Penjualan 600 pasang X $ 250 $ 150.000 • Harga Transfer variabel 600 x $ 50 = $ 30.000 • Biaya tambahan variabel 600 x $140 84.000 • Biaya tetap $180.000/12 15.000 $ 129.000 • Laba kotor dengan biaya variabel ----------- • Dalam penetapan harga transfer $ 21.000

  26. Harga Transfer dengan Biaya Penuh • Biaya penuh meliputi biaya bahan, tenaga kerja dan FOH total (tetap dan variabel), dan kalau ini dijadikan dasar untuk harga transfer mungkin paling yang tidak diinginkan oleh siapapun. Harga transfer ini menutup kemungkinan menggunakan harga transfer negosiasi. Biasanya harga transfer ini masih ditambah “markup”untuk memperoleh laba.

  27. Contoh : • Dibawah ini ada 2 divisi dari PT. Tungkir Jaya dengan data berikut ini : • Divisi P Divisi Q • Produk dihasilkan/dobeli /unit 1.000 600 • Produk dijual: • Ke Divisi Q 400 - • Ke pasar luar 600 400 • Biaya Produksi: • Variabel per unit $ 5 ? • Tetap total/tahun $ 60.000 --- • Tambahan biaya produksi/unit • untuk produksi lebih lanjut $ 100 • Biaya penjualan(dapai dihindari) • /unit dgn hargan teransfer intern $ 10 $ 30 • Harga jual per unit $ 90 $ 200 • Harga transfer Markup 20% dari Harga Pokok

  28. Diminta : • Hitunglah laba masing - masing divisi dengan Cost Plus Transfer Pricing ( harga transfer biaya penuh plus).

  29. Solusinya: • Divisi P Divisi Q • Penjualan • 600 x $ 90 =$ 54.000 • 400 x $ 78 31.200 $ 85.200 • 400 x $ 200 $ 80.000 • Biaya produksi: • (1.000x $5)+$60.000 ($ 65.000) • Harga transfer $ 31.200+ • (600 x $100) ($60.000) • Biaya penjualan: • 400 x $ 10 ($ 4.000) • 600 x $ 30 . ( 18.000) • Laba Kotor $ 16.200 $ 12.000.

  30. Keterangan : Mencari Harga Trsnfer Biaya Penuh Plus. • Biaya produksi varabel/unit $ 5 + Biaya tetap ($600.000/1.000)= • $ 60 atau jumla biaya produksi = $ 65. • Laba 20% (markup) . 13 • Harga transfer biaya penuh $ 78 Full Cost plus

  31. Contoh : Cost Plus Transfer Pricing dan Negotiation. • PT. Karunia Indah memiliki divisi KLM dan XYZ, dan oleh kantor pusat telah mengarahkan untuk transfer pricing dengan “ Full Cost Plus”, namun masing2 divisi diberi keleluasaan untuk mark-up dalam penetapan harga penuh. Kedua divisi ini setuju menjual produk ke pasar luar $ 62/unit di pasar luar. Divisi XYZ mampu membeli produk divisi KLM dari pemasok luar dengan harga yang sama pula, namun divisi XYZ dapat konsesi kalau produk itu dibelinya dari internal persahaan ( Divisi KLM). Biaya penuh produk KLM $ 40/unit. Kalau divisi KLM menjual secara internal maka biaya penjualan dan distribusi sebesar $ 10 dapat dihilangkan/dihindari, dan penjualan mencapai 20.000 unit., sesuai dengan kapasitas propduksi( tidak ada produk yang menganggur). Kedua divisi melakukan negosiasi dengan cost plus transfer pricing..

  32. Diminta : • Hitunglah transfer pricing minimum dan maksimum. • Jika harga transfer adalah nilai tengah antara harga trasnsfer minimum dan maksimum, hitunglah “ Cost Plus Tranfer Pricing”. • Mengacu pada pertanyaan butir b, bahwa tahun berikutnya harga produk Div.KLM naik menjadi $ 70/unit. Berapakah Cost Plus transfer pricing?

  33. Solusinya: a. Harga transfer minimum ( $ 62. - $10) = $ 52. Harga transfer maksimum $61.

  34. b. Cost Plus Transfer Pricing . .Harga transfer tengah antara minimum dan maksimum.($ 52 +$62)/2 = $ 57. Cost Plus Transfer Pricing. Biaya penuh memproduksi produk $ 40 unit, maka cost plusnya $ 57 - $40 = 17. Persentase kenaikan = 17/40 = 42,50%.

  35. c. Harga minium yang baru = $ 70 - $ 10 = $ 60. Harga maksimum yang baru = $ 70. Harga transfer tengah =( $ 60 + $70)/2 = $65. Biaya peuh bertambah = $ 65- $40 = $ 25 atau 62,50%

  36. Market Transfer Pricing Method. • Dari soal tersebut diatas ( PT. DOREMI) dapat dihitung Market Transfer Pricing. Divisi A. • Penjualan ke pasar luar 1.000 x $ 100 $ 100.000 • Penjualan ke Divisi B (intern) 600 x $ 100 . 60.000 • Penjualan bulan Juni $ 160.000 • Biaya –Biaya: • Variabel 1.600 x $ 50 = $ 80.000 • Biaya tetap 120.000/12 = . 10.000$ 90.000 • Laba Kotor dengan menggunakan Market Pricing $ 70.000

  37. Divisi B. • Penjualan sepatu : • Revenue dari 600 pasang x $ 250 $ 150.000 • Harga Transfer 600 pasang x $ 100 = 60.000 • BIaya tambahan : • Variabel $ 140 unit = $ 600 psg x $ 140 = 84.000 • Biaya tetap $ 180.000/12 = 15.000 • $ 159.000 • Rugi Kotor dgn Market Transfer Pricing ( $ 9.000)

  38. Harga Transfer Kompromi (Arbitrasi). • Jika dua divisi yang sudah melakukan harga transfer negosiasi, tiba-tiba kedua divisi tesebut mengalami jalan buntu, sehingga Direksi turun tangan untuk menyelesaikannya sebagai “Arbitrator”.Direksi dan dua divisi duduk bersama menyelesaikan masalah harga transfer ini.

  39. Lihat Contoh Soal : Harga Transfer Negosiasi PT.Laepondom soal No 1. • Harga transfer disetujui semula,tetapi karena masing-masing divisi tidak setuju, dengan harga transfer $ 188, maka Direksi dapat menentukan harga transfer sebesar $ 20. Maka laba kotor masing-masing divisi dapat dihitung. Silakan Anda menghitungnya.

  40. Akhir Pertemuan 8: Terima kasih

More Related