1 / 75

NON HUMAN PRIMATE

NON HUMAN PRIMATE. Dr. drh. Hery Wijayanto, MP. Bagian Anatomi FKH-UGM E-mail adress: herykh@ugm.ac.id. Referensi Leanne Alworth, 2004, Non-Human Primate Diseases, University of Illinois,

darena
Download Presentation

NON HUMAN PRIMATE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NON HUMAN PRIMATE Dr. drh. Hery Wijayanto, MP. Bagian Anatomi FKH-UGM E-mail adress: herykh@ugm.ac.id

  2. Referensi • Leanne Alworth, 2004, Non-Human Primate Diseases, University of Illinois, • Ann Detmer, 1994, Zoonoses, in Handbook of Laboratory Animal Science, vol. I, editors Per Svendsen and Jann Hau, CRC Press, Washington, D.C. • Adams, SR.., Muchmore E., and Richardson, H., 1995, Biosafety, in Nonhuman Primates in Biomedical Research, Biology and Management, editors Taylor Bennet, Christian R. Abee, Roy Hendrickson, Acddemic Press, San DIEGO

  3. Pendahuluan Apakah Primata? • Primata adalah mamalia yang terpisah dari kelompok mamalia primitif kurang-lebih 60 juta tahun yang lalu. • Primata dibagi 2 subordo: • prosimia (pre monkey/lower primate) • anthropoidea

  4. Some Primate Characteristics • Reduced sense of smell • Vision • Binocular stereoscopic – depth perception • Color vision – many mammals are without • Advanced ability to learn • Many examples of primate culture • Experimental models of apes learning language • Advanced social structure • Long term mother child bonding • Ability of small groups to collaborate to gain power within larger group

  5. Prosimia a. Lemuriformes 1.  Lemuridae (true lemurs and dwarf lemurs) 2.  Indriidae (indris, avahis, and sifakas) 3.  Daubentoniidae (aye-ayes).

  6. b. lorisiformes Senegalese galago Slow loris

  7. Peta geografi penyebaran tarsius tarsius The large rat-size tarsier of Southeast Asia is another unusual primate. 

  8. Ruffed black and white lemur Red fronted lemur

  9. Aye-aye Aye-aye hand The extremely rare aye-aye is the only surviving species of the family Daubentoniidae. 

  10. Anthropoidea • Memiliki ± 145 spesies, 90% monyet, 10% kera dan manusia • Merupakan primata yang paling sukses

  11. . Subordo anthropoidea infraordo Platyrrhini (New World monkeys) infraordo Catarrhini (Old World monkeys, apes, and humans). 

  12. New World monkeys penyebarannya terbatas di hutan tropis Mexico bagian selatan, Amerika tengah dan Selatan. Hampir semua NWM arboreal dan herbivorous

  13. platyrrhini (gambar kiri) hidung relatif datar dengan arah menyamping, nostril dipisahkan oleh septum yang lebar catarrhini (gambar kanan) hidung lebih mengarah ke bawah, dipisahkan oleh septum yang sempit .

  14. Berdasarkan rumus gigi Platyrrhini : 2.1.3.2 atau  2.1.3.3. Catarrhini : 2.1.2.3 Catarrhine 2.1.2.3 dental formula (common chimpanzee)

  15. NWM : arboreal (hidup di pohon) OWM : terestrial (hidup di tanah) arboreal terestrial

  16. Pada NWM beberapa memiliki ekor prehensil (prehensile tails)

  17. Old World monkeys OWM tersebar pada beragam lingkungan di Asia Selatan dan Timur, Timur Tengah, Afrika, Gibraltar, dan ujung selatan Spanyol

  18. Old word monkey, apes, dan manusia memiliki rumus gigi yg sama 2.1.2.3 Mamalia berplasenta lain umumnya 3.1.4.3

  19. Beberapa OWM memiliki ischial callosities, atau bagian pad yang tidak berambut (dijumpai pada gibbon) Pada bebera spesies OWM and apes, betina dewasa memiliki sexual skins atau pembengkakan

  20. ANTHROPOIDS

  21. langur tamarin guenon

  22. Hamadryas baboon Howler monkey Hamadryas baboon

  23. Juvenil colobus Japanese macaque Gelada baboon

  24. proboscis Pygmy marmoset Patas monkey

  25. Primate’s Zoonotic Diseases Dr. drh. Hery Wijayanto, MP. Dept. of Veterinary Anatomy, Gadjah Mada University

  26. Pencegahan penyakit Tujuan program biosafety adalah untuk melakukan pencegahan, bukan pengobatan, terhadap ancaman penanganan hewan, terekspos, terinfeksi oleh agen patogen, serta komplikasi lain

  27. Proses infeksi Tiga elemen yang harus terpenuhi untuk terjadinya infeksi • Agen infeksi atau hewan yang terinfeksi • Hospes atau pekerja yang kontak dengan agen infeksi atau hewan yang terinfeksi • Lingkungan yang mendukung

  28. Proses infeksi • Mode pengeluaran • Mode transmisi • Rute/cara pendedahan Alami: ekskresi urine, saliva, feses, dan luka Alat yg tercemar, gigitan, cakaran, luka yg terkontaminasi, aerosol Inokulasi langsung (jarum, luka, abrasi dari alat yg terkontaminasi, gigitan), kontak pada membrana mukosa, ingesti, inhalasi aerosol

  29. Penyakit Viral • Hampir semua virus pada manusia mampu bertransmisi ke non-human primate, sehingga penyebaran lebih lanjut dari hewan ini ke manusia yang lain sangat potensial

  30. 1. Yellow Fever • RNA flavivirus penyebab yellow fever merupakan endemic daerah tropis di Amerika dan Afrika. • Kejadian luar biasa pernah dilaporkan oleh WHO di Amerika Selatan dan Afrika pada tahun 1986-1988. • Virus ditransmisikan oleh nyamuk Aedes spp. • Di daerah yang nyamuk Aedes aegyptii nya belum ter-eradikasi, transmisi terjadi dari manusia - monyet –manusia. • di dalam hutan yellow fever selalu ada karena adanya siklus monyet-nyamuk-monyet pada kanopi hutan

  31. pencegahan • Tingkat keparahan penyakit sangat bervariasi diantara spesies, tetapi semua primata non-human rentan terhadap YF. Hewan yg datang dari daerah endemik dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala. Dengan alasan ini, monyet yg akan ditransport harus memiliki sertifikat bahwa daerah asalnya bebas YF, atau telah divaksin terhadap YF. • Semua hewan yg mati dalam waktu 10 hari sejak kedatangan harus dinekropsi dengan perhatian khusus thd lesi yg diakibatkan oleh YF. Nekrosis, hemoragi tampak secara makroskopik.

  32. pencegahan • Secara mikroskopik menciri dengan adanya mid-zonal liver necrosis dengan inclusi intrasitoplasmik eosinofilik yang disebut dengan “Councilman bodies” akibat adanya nekrose hepatosit • Tingkat keamanan: biosafety level 3 • Kontrol ketat terhadap serangga terbang sangat penting pada kandang hewan yang baru datang

  33. Infeksi herpes virusherpesvirus simiae • H. simiae dikenal juga dengan virus herpes B, B virus, simian B, atau monkey B virus

  34. Macaca merupakan reservoir; persistent infection • Biasa dijumpai Carrier asymptomatic; vesicula oral dan ulcers; conjunctivitis

  35. transmisi • virus pada sekresi oral dan genital, serta cairan vesicular • Gigitan, cakaran, kontak langsung, muntahan, dan aerosol • Bersifat laten pada ganglia sensoris • Dapat disebarkan oleh hewan yang asymptomatis

  36. Kejadian pada non non-macaca • Menyerang HP dan species NHP lain • Umumnya parah dan mematikan • Ditemukan adanya vesicula; focal necrosis dalam hepar, ren; serta encephalitis

  37. diagnosis and treatment • diagnosa: melalui lesi, secara serologi, culture, dan PCR • treatment: tidak ada

  38. management • Penyakit zoonotic • Asumsikan bahwa semua macaca terserang dan mampu menyebarkan. • Gunakan baju pelindung • Penangan monyet harus di bawah anestesi • Cuci dan laporkan semua exposures

  39. HERPES SIMPLEX VIRUS • reservoir alami HP (dalam vesikula) • penyakit dengan keparahan sedang pada chimpanzee, dan gibbon • Vesikula oral dan ulcers

  40. Tanda klinis dan patologi • Fatal pada :owl monkey, marmoset, tamarin, lemur, tree shrew • conjunctivitis, encephalitis, nekrosis organ viseral, kematian

  41. SIMIAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS • Retroviridae, lentivirus • isolates: secara genomic berbeda pada spesies NHP yg berbeda • transmisi: diyakini mirip dengan HIV • non-macaca: virus terisolasi, tidak sakit

  42. Pada macaca • immunodeficiency • rash, lymphadenopathy • pneumonia, encephalitis, penurunan bb, diare, anemia, thrombocytopenia, neoplasia • zoonosis: potential

  43. SIMIAN RETROVIRUS • Retroviridae, betaretrovirus • transmisi: gigitan, cakaran, grooming, perinatal, vertical • macaca: sering dijumpai, SAIDS

  44. EBOLA (Reston) • F: Filoviridae, g: filovirus • sp: Marburg and Ebola (4 serotypes) • transmission: direct contact, aerosol, fomites; shed from all surfaces, orifices • reservoir host: bats?

  45. clinical signs/patholgy • non-macaques: asymptomatic carriers • macaques: fatal disease • rash, fever, diarrhea • hemorrhage:petechiae, gi tract • necrosis: liver, adrenal glands, splenic lymphoid tissue • DIC

  46. management: don’t mix macaques with african NHPs • zoonosis: Yes • reston much less pathogenic to HP than other ebolas and marburg

  47. MONKEY POX • Orthopoxvirus • OWM, NWM, apes • contact, wounds • zoonosis: yes

  48. clinical signs/pathology • cutaneous papules, vesicles, umbilicated

More Related