1 / 37

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT. DISSOSIASI ELEKTROLIT. MEMILIKI KEMAMPUAN MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK. ZAT TERLARUT. ELEKTROLIT KUAT. TERDISSOSIASI SEMPURNA α = 1. KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA SANGAT RENDAH, SEHINGGA TIDAK TERDAPAT ION DALAM LARUTAN. NON ELEKTROLIT. ELEKTROLIT

Download Presentation

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

  2. DISSOSIASI ELEKTROLIT MEMILIKI KEMAMPUAN MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK ZAT TERLARUT ELEKTROLIT KUAT TERDISSOSIASI SEMPURNA α = 1 KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA SANGAT RENDAH, SEHINGGA TIDAK TERDAPAT ION DALAM LARUTAN NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT LEMAH ZAT TERLARUT SEBAGIAN KECIL BERDISSOSIASI DAN SEBAGIAN BESAR BELUM TERDISSOSIASI

  3. CATATAN: AIR MERUPAKAN PENGHANTAR ARUS YG BURUK (NON KONDUKTOR), SE- HINGGA PENAMBAHAN ZAT TERLARUT TERTENTU KE DLM AIR DAPAT MEMBENTUK SUATU LARUTAN YG DAPAT MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK DENGAN BAIK SIFAT ELEKTROLIT BEBERAPA JENIS LARUTAN DLM AIR

  4. Faktor Van’t Hoff • i = 1 + (n-1) α • dengan n = jumlah ion dan • α = derajat ionisasi. • % ionisasi elektrolit – elektrolit lemah

  5. SKL Elektrolit • Memperkirakan sifat koligatif pada larutan elektolit. • Interaksi ion-ion dalam larutan cairan. • Untuk Larutan elektrolit terdapat penyimpangan dari hukum raoult sehingga perlu dilakukan faktor koreksi terhadap persamaan tersebut dengan mengalikan (i) faktor Van’t Hoff terhadap persamaan tersebut.

  6. SKL Elektrolit • Penurunan tekanan uap Plarutan = Xpelarut . Popelarut (i) • Kenaikan titik didih (∆Tb) ∆Tb = m .Kb (i) • Penurunan titik beku (∆Tf) ∆Tf = m .Kf (i) • Tekanan Osmitik (π)π = M R T (i)

  7. Contoh • Sebanyak 2.45 gram asam sulfat (Mr = 98) dilarutkan dalam 250 gram air. Jika Kb = 0.5 titik didih larutan asam sulfat tersebut adalah ...... • Agar menghasilkan larutan yang membeku pada suhu – 3,60 C ke dalam 0.5 Kg air (Kf = 1.8) harus di larutkan garam dapur NaCl (s) Mr = 58.5 sebanyak...... • Sebanyak 2 gram NaOH (Mr=40) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL pada suhu 270 C tekanan osmotik larutan tersebut adalah....R=0.08

  8. ASAM DAN BASA 1 TEORI ASAM BASA 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 3 KONSENTRASI ION H+ DAN pH 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH) 5 CAMPURAN PENAHAN 6 APLIKASI ASAM, BASA, DAN CAMPURAN PENAHAN

  9. BUNGA MAWAR ASAM : MERAH BASA : KUNING

  10. 1 TEORI ASAM BASA Teori Arrhenius Dasar teorinya adalah pengionan dalam air dikatakan asam jika melepaskan ion H+ contohnya: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4 HCl + H2O H3O+ + Cl dikatakan basa jika melepaskan ion OH- contohnya: NaOH,KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2 NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O

  11. Teori Brownsted Lowry Dasar teorinya adalah pertukaran proton (H+) dikatakan asam jika sebagai donor proton (H+) dan basa jika sebagai akseptor proton H2O + NH3NH4+ + OH- psg konjugat psg konjugat asambasa asam konjugasibasa konjugasi Asam kuat: basa konjugasi lemah Basa kuat: asam konjugasi lemah

  12. Teori Lewis Dasarnya adalah pemakaian pasangan elektron bebas dikatakan asam jika menerima pasangan elektron dan basa jika memberikan pasangan elektron F H F H F B + N H F B N H F H F H asambasasenyawa koordinasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

  13. Contoh.1Tentukanlah asam dan basa pada pasangan/reaksi:a. HCO3- (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + CO32- (aq)b. HCO3- (aq) + H2O (l) H2CO3 (aq) + OH- (aq) • HCO3- sebagai asam karena melepaskan proton; H2O sebagai basa karena menerima proton. CO32- adalah basa konjugasi dari asam HCO3- dan H3O+ adalah asam konjugasi dari basa H2O • HCO3- sebagai basa karena menerima proton; H2O sebagai asam karena melepaskan proton. H2CO3 adalah asam konjugasi dari basa HCO3- dan OH- adalah basa konjugasi dari asam H2O Penyelesaian

  14. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA • ASAM DAN BASA MONOVALEN reaksi pengionan asam asetat: CH3COOH (aq) H+(aq) + CH3COO-(aq) maka nilai [H+] [CH3COO-] Ka = [CH3COOH] reaksi pengionan amonium hidroksida: NH4OH (aq) OH-(aq) + NH4+(aq) maka nilai [OH-] [NH4+] Kb = [NH4OH]

  15. ASAM DAN BASA POLIVALEN asam dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap tahap memiliki nilai tetapan kesetimbangan sendiri. Contoh: Asam sulfat Tahap 1. H2SO4 H+ + HSO4- [H+] [HSO4-] dengan Ka1 = = 102 [H2SO4] Tahap 2. HSO4- H+ + SO42- [H+] [SO42-] dengan Ka2 = = 10-2 [HSO4-]

  16. Contoh.2Berdasarkan data pada tabel berapakah nilai Kb untuk ion CN-, ClO-, dan CH3COO- : Ka x Kb = Kw, maka Kb = Kw/Ka, jadi untuk ion CN-; Kb = 10-14/6,17 x 10-10 = 1,5 x 10-5 ClO-; Kb = 10-14/3 x 10-8 = 3,3 x 10-7 CH3COO-; Kb = 10-14/1,76 x 10-5 = 5,5 x 10-10 Penyelesaian

  17. Contoh 3Ka asam asetat adalah 1,76 x 10-5.A. berapakah derajat pengionan asam asetat konsentrasi 0,1 M dan 0,01 MB. berapakah konsentrasi ion H+ pada kedua konsentrasi tersebut dengan memperhatikan α nya • Reaksi CH3COOH H+ + CH3COO- awal 0,1 - - pengionan -0,1α 0,1α 0,1α setimbang 0,1(1-α) 0,1α 0,1α H+][CH3COO-] 0,1α x 0,1α Ka = = [CH3COOH] 0,1(1-α) Penyelesaian

  18. A. bila α diabaikan terhadap 1 maka (1-α) = 1, sehingga 1,76x10-5 = 0,1 α2; α = 1,33x10-2 jadi pada konsentrasi 0,1 M: α = 1,33x10-2 dan konsentrasi 0.01 M: α = 4,195x10-2 • pada konsentrasi 0,1 M; [H+] = 0,1α = 0,1 x 1,33x10-2 = 1,33x10-3 M pada konsentrasi 0,01 M; [H+] = 0,01α = 0,01 x 4,195x10-2 = 4,195x10-4 M

  19. 3 KONSENTRASI ION H+ DAN pH ASAM/BASA KUAT: pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (M) asam dan basa tersebut pH = - log [H+] pOH = - log [OH-] pH + pOH = 14 ASAM/BASA LEMAH: Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari basa bergantung pada derajat ionisasi (α) dan tetapan ionisasi (Ka atau Kb) Nilai Ka menunjukkan kekuatan asam dan Kb kekuatan basa

  20. pH Asam/Basa lemah Reaksi HA(aq) H+(aq) + A-(aq) Awal Ca - - Mengion -α.Caα.Ca α.Ca Setimbang Ca – Ca.α α.Ca α.Ca [H+] [A-] [Ca. α]2Ca. α2 Ka = = = [HA] [Ca – Ca. α] (1 – α) Bila nilai α sangat kecil maka Ca (1- α)  Ca sehingga: Ka = [H+]2/ Ca ; [H+] = Ka. Ca Analog untuk basa lemah: [OH-] = Kb. Cb

  21. Contoh.4Hitunglah pH larutana. HCl 0,1 M b. NaOH 0,1 Mc. HCN 0,1 M (Ka=4,9 x 10-10) d. C6H5COOH (Ka=6,5 x 10-5)e. NH4OH (Kb=1,8 x 10-5) • [H+] = [HCl] = 0,1M; pH = -log [0,1] = 1 • [OH-] = [NaOH] = 0,1M; pH = 14 – pOH = 14 – [-log 0,1] = 13 • [H+] = Ka.Ca = (4,9 x 10-10) x 0,1 = 7 x 10-6 M pH = - log 7 x 10-6 = 5,16 d. [H+] = Ka.Ca = (6,5 x 10-5) x 0,1 = 2,55 x 10-3 M pH = - log 2,55 x 10-3 = 2,60 e. [OH-] = Kb.Cb = (1,8 x 10-5) x 0,1 = 1,34 x 10-3 M pH = 14 – pOH = 14 – (-log 1,34 x 10-3) = 11,10 Penyelesaian

  22. pH LARUTAN GARAM • Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dan basa kuat • kation/anion garam tak bereaksi dengan air • H+ dan OH- di air tetap • pH = 7 • Contoh: NaCl, NaNO3 • Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa kuat • NaCH3COO + H2O CH3COOH + Na+ + OH- • anion garam bereaksi dengan air, kation tidak • hidrolisis sebagian • pH > 7 • [H+] = Kw. Ka/Cg

  23. Garam yang terbentuk dari reaksi basa lemah dan asam kuat • NH4Cl + H2O NH4OH + Cl- + H+ • kation garam bereaksi dengan air, anion tidak • hidrolisis sebagian • pH < 7 • [H+] = Kw. Cg/Kb • Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa lemah • NH4CH3COO + H2O NH4OH + CH3COOH • kation dan anion garam bereaksi dengan air • hidrolisis sempurna • pH = 7, jika Ka = Kb[H+] = Kw. Ka/Kb • pH > 7, jika Ka < Kb • pH < 7, jika Ka > Kb • [H+] = Kw. Ka/Kb

  24. Contoh.5Perkirakan apakah larutan garam berikut ini bersifat netral, asam ataukah basa.A. KCl B. KCN C. NH4I A. KCl berasal dari asam dan basa kuat maka bersifat netral karena tidak terhidrolisis B. KCN berasal dari basa kuat dan asam lemah, CN- terhidrolisis menghasilkan OH- sehingga larutan garam bersifat basa C. NH4I berasal dari basa lemah dan asam kuat, NH4+ terhidrolisis menghasilkan H+ sehingga larutan garam bersifat asam Penyelesaian

  25. Contoh 7.6Hitunglah pH larutana. KCl 0,1 M b. KCN 0,1 M (Ka=4,9 x 10-10)c. NH4CN (Kb=1,8 x 10-5) • KCl, garam dari asam dan basa kuat maka pH = 7 • [H+] = Kw.Ka/Cg = 10-14x(4,9x10-10/0,1) = 7x10-12 pH = 11,16 • [H+] = Kw.Ka/Kb = 10-14x(4,9x10-10/1,8x10-5) = 3,59x10-10 pH = 9,63 Penyelesaian

  26. Contoh 7Hitunglah:a. Ka larutan asam lemah pH 5,2 dengan konsentrasi 0,01Mb. Kb larutan basa lemah pH 9,0 dengan konsentrasi 0,01Mc. Ka asam lemah (HA) jika garam NaA 0,01M pH-nya 8,5d. Kb basa lemah (MOH) jika garam MNO3 0,01M pH-nya 5,3 • pH = 5,2; [H+] = 10-5,2; Ka = [H+]2/Ca = (10-5,2)2/0,01 = 4x10-9 • pH = 9,0 maka pOH = 14 – 9 = 5; [OH-] = 10-5 Kb = [OH-]2/Cb = (10-5)2/0,01 = 1x10-8 c. pH = 8,5; [H+] = 10-8,5; Ka = [H+]2.Cg/Kw = (10-8,5)2 x 0,01/10-14 = 10-5 d. pH = 5,3; [H+] = 10-5,3; Kb = Cg.Kw/[H+]2 = 0,01 x 10-14/(10-5,3)2 = 4x10-6 Penyelesaian

  27. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH) • Adalah zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna jika pH berubah pada kisaran tertentu • Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH. • Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya • Bila pH > trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa • Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 – 7,6), merah metil (3,2 – 4,4), kuning alizarin (10,1 – 12,0)

  28. Contoh.8Suatu larutan ketika diberi indikator hijau bromkresol (trayek pH 3,8 – 5,4; warna asam kuning dan warna basa biru) menunjukkan warna tepat hijau, a. Berapa kira-kira pH larutan tersebut, b. Bila indikator merah metil (trayek pH 3,2 – 4,4; warna asam merah dan warna basa kuning) dimasukkan ke dalam larutan tersebut, bagaimana warna larutannya? • Warna tepat hijau merupakan campuran dari warna kuning dan biru sehingga pH larutan merupakan nilai tengah trayek pH yaitu 4,6 • pH 4,6 > trayek pH indikator merah metil, maka larutan akan berwarna kuning Penyelesaian

  29. 7. 5 CAMPURAN PENAHAN BUFER ASAM (ASAM LEMAH DAN GARAMNYA) CH3COOH H+ + CH3COO- CaCa NaCH3COO Na+ + CH3COO- Cg Cg Terjadi efek ion senama [CH3COOH] Ca [H+] = Ka = Ka [CH3COO-] Cg BUFER BASA (BASA LEMAH DAN GARAMNYA) NH4OH NH4+ + OH- Cb Cb NH4Cl NH4+ + Cl- Cg Cg [NH4OH] Cb [OH-] = Kb = Kb [NH4+] Cg

  30. Mekanisme kerja campuran penahan (bufer asam) H+ • Bila ada x mol H+ ditambahkan ke dalam bufer asam, maka jumlah garam berkurang, jumlah asam bertambah NaCH3COO  Na+ + CH3COO- CH3COOH H+ + CH3COO- mmol asam + x [H+] = Ka mmol garam - x • Bila ada x mol OH- ditambahkan ke dalam bufer asam, maka jumlah asam berkurang, jumlah garam bertambah NaCH3COO  Na+ + CH3COO- CH3COOH H+ + CH3COO- mmol asam - x [H+] = Ka mmol garam + x OH-

  31. DAYA TAHAN CAMPURAN PENAHAN Mol H+ atau OH- yang harus ditambahkan ke dalam 1 liter larutan bufer agar pH-nya berubah satu satuan + asam + basa pH = 3 pH = 4 pH = 5 Yang mempengaruhi daya tahan bufer: • Konsentrasi penyusun bufer • Perbandingan [asam] / [garam] atau [basa] / [garam] Kapasitas maksimum bila, [asam] [basa] atau = 1 [garam] [garam] pH - 1 Bufer awal pH + 1

  32. Contoh.9Berapakah pH campuran penahan yang terbuat daria. CH3COOH 0,1 M dan NaCH3COO 0,1 Mb. CH3COOH 0,01 M dan NaCH3COO 0,01 Mc. CH3COOH 0,1 M dan NaCH3COO 0,01 Md. NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,1 Me. NH4OH 0,001 M dan NH4Cl 0,001 Mf. NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,01 Mg. C6H5COOH 0,1 M dan NaC6H5COO 0,1 M • [H+] = Ka.Ca/Cg = 1,76x10-5 x 0,1/0,1 =1,76x10-5; pH = 4,75 d. [OH-] = Kb.Cb/Cg = 1,76x10-5 x 0,1/0,1 = 1,76x10-5 pOH = 4,75; pH = 14 – 4,75 = 9,25 Penyelesaian

  33. Contoh 7.10Berapakah perubahan pH bila ke dalam 1L campuran penahan yang terdiri dari asam format 1M dan natrium format 0,5M ditambahkan :a. 0,1 mol HCl b. 0,1 mol NaOH pH awal: [H+] = Ka.Ca/Cg = 1,77x10-4 x 1/0,5 = 3,54x10-4 pH = 3,45 • HCl akan bereaksi dengan garam natrium format NaHCOO + HCl NaCl + HCOOH [NaHCOO] menjadi (0,5 – 0,1)M = 0,4 M [HCOOH] = (1+0,1)M = 1,1 M [H+] = 1,77x10-4 x 1,1/0,4 = 4,87x10-4; pH = 3,31 Perubahan pH = 3,45 – 3,31 = 0,14 Penyelesaian

  34. NaOH akan bereaksi dengan asam format membentuk garam format. HCOOH + NaOH NaHCOO + H2O [HCOOH] menjadi (1 – 0,1)M = 0,9 M [NaHCOO] = (0,5 + 0,1)M = 0,6 M [H+] = 1,77x10-4 x 0,9/0,6 = 2,66x10-4; pH = 3,58 Perubahan pH = 3,58 – 3,45 = 0,13

  35. 6 APLIKASI ASAM, BASA, DAN CAMPURAN PENAHAN • Penentuan kuantitas suatu bahan contohnya: penentuan kadar asam cuka dalam suatu produk industri • Penggunaan campuran penahan dalam: • pengujian kualitas air (kesadahan) • pemisahan asam amino atau protein dengan kromatografi kolom

  36. LATIHAN SOAL-SOAL • Tunjukkanlah pasangan asam-basa konjugasi untuk reaksi berikut: • HNO3 + N2H4 NO3- + N2H5 • CN- + H3O+ HCN + H2O • HIO3 + HC2O4- IO3- + H2C2O4 • S2- + H2OHS- + OH- 2. Berapa pH larutan yang terbentuk bila dicampurkan sejumlah volume yang sama dari larutan: a. pH 2 dan pH 6 b. pH 2 dan pH 12 c. pH 9 dan pH 12

  37. 3. Hitunglah pH larutan yang terbuat dari: a. 50 g NaOH (dianggap murni) dalam 500 mL larutan b. 50 mL NH4OH 0,1 M dicampurkan dengan 200 mL air c. 25 g Natrium asetat dilarutkan menjadi 250 mL larutan d. pengenceran larutan NH4CN 0,1 M dengan faktor 4x • Hitunglah pH campuran penahan yang dibuat dari: • asam benzoat 0,1 M dan natrium benzoat 0,1 M • asam benzoat 0,020 M dan garam natrium benzoat 0,025 M • ammonium hidroksida 0,01 M dan amonium klorida 0,008 M

More Related