1 / 158

KEWARGANEGARAAN

KEWARGANEGARAAN. UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA. DIKTAT MATA KULIAH. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Disusun : O L E H

december
Download Presentation

KEWARGANEGARAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA

  2. DIKTAT MATA KULIAH • PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN • Disusun : • O • L • E • H • ALI MUHAMMAD S.Mi, MM

  3. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN • Daftar Isi • I. Pendahuluan...........................................................................................1 • II. Landasan Hukum................................................................................. .2 • III. Tujuan.................................................................................................. .3 • IV. Materi : • 1. Peranan Mahasiswa/Generasi Muda dalam kehidupan • Berbagsa dan bernegara .................................................................6 • 2. Negara, Bangsa dan Demokrasi......................................................9 • 3. HakdanKewajibanWarganegara............................................. .18 • 4. HakAsasiManusia(HAM)............................................................. 19 • 5. Wawasan Nusantara...................................................................... 24 • 6. Ketahanan Nasional....................................................................... 32 • 7. Politik dan Strategi Nasional....................................................... .44 • 8. Penutup.............................................................................................47

  4. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN • BAB. VII Pendahuluan • A. Pengertian • Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu • mempunyai tujuan yang hendak dicapai, seperti halnya • Bangsa Indonesia yang mempunyai tujuan yang terdapat • dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea • ke 4, yaitu mewujudkan Masyarakat adil dan makmur. • Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu berhubungan • dengan bangsa/Negara lain, yang kadang-kadang berbeda • kepentingan sehingga menimbulkan konflik sampai terjadi • perang antar bangsa-bangsa di dunia.

  5. Lanjutan • Untuk memelihara hubungan baik antar bangsa perlu adannya kerjasama dalam berbagai • Bidang baik ilmu pengetahuan maupun tenologi, dengan berpedoman kepada kesamaan kepentingan. • Dan saling menghargaiprinsip,pedoman dan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, tanpa mencampuri urusan dalam negeri masing-masing. • Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan secara wajib di Pendidikan Tinggi di Indonesia merupakan bagian dari prinsip, pedoman dan hukum yang perlu dipahami oleh Semua Warga negara Indonesia sebagai bekal untuk menjadi warga negara yang baik atau pemimpin yang baik untuk memimpin Indonesia di kemudian hari. Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam mata kuliah Pengembangan Kepribadian bersama Pendidikan Pancasila dan Agama. • Sesuai dengan Undang-Undang(UU) No.2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, menetapkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah: • 1. Melahirkan anak didik(warga negara) yang menguasai IPTEK • untuk bekal hidup, sekaligus untuk kepentingan bangsa dan • negara

  6. Lanjutan • 1. Melahirkan anak didik(warga negara) yang • menguasai IPTEK untuk bekal hidup, • sekaligus untuk kepentingan bangsa dan • negara • 2. Melahirkan anak didik(warga negara) yang • memiliki kepribadian dan sikap mental • yang Baik, cinta tanah air dan rela • berkorban untuk Bangsa dan Negaranya.

  7. Lanjutan • II. LANDASAN HUKUM • Pada Era Reformasi pada tahun 1998, ditandai dengan Amandemen UUD 1945, banyak Prinsip, pedoman dan landasan hukum yang perlu disempurnakan maupun ditambah agar Kandungan isinya sesuai dengan perkembangan Zaman. • Untuk Landasan hukum Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah : • 1. UUD 1945 Amandemen ke IV • 2. UU No. 20 tahun 1982, tentang Pokok-Pokok Penyelenggaraan • HANKAMNEG • 3. UU No. 2 tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional • 4. UU No.2 tahun 2002, tentang Kepolisian Negara R I, dan UU No.3 • tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. • 5. Tap MPR, No. VI/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999 – 2004

  8. Lanjutan • 6. Surat Kep. DIRJEN DIKTI No. 267/DIKTI/KEP/2000, tentang • penyempurnaan Kurikulum Mata Kuliah Pengembangan • Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan. 7. Surat Keputusan DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS No. 38/ DIKTI/KEP/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi • III. TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN • Tujuan Pendidikan Kerganegaraan yang diajarkan di Perguruan • Tinggi sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 267/DIKTI/ • KEP/ 2000, Pasal 4 menyebutkan bahwa : • Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah: • 1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan HAK dan • KEWAJIBAN secara santun Jujur dan demokrasi serta ikhlas • sebagai warga negara, terdidik dalam kehidupannya selaku • warga negara Republik Indonesia yang bertanggung jawab.

  9. Lanjutan • 2. Menguasai Pengetahuan dan memahami tentang beragam masalah • dasar kehidupan Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang • hendak diatasi dengan penerapan Pemikiran yang berlandaskan • Pancasila, Wawasan Nusantara dan ketahanan Nasional • Secara kritis dan bertanggung jawab 3. Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan serta Patriotisme Yang cinta tanah air, Rela berkorban bagi nusa dan Bangsa Indonesia. • IV. ISI MATA KULIAH PENDIDKAN KEWARGANEGARAAN • Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti DEPDIKNAS • No. 38 / DIKTI / KEP/ 2002, Tentang petunjuk pelaksanaan mata • kuliah Pengembangan Kepribadian(MPK), khususnya • tentang Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan meliputi :

  10. Lanjutan • IV.1. Peranan Mahasiswa /Generasi Muda dalam Kehidupan • Berbansa dan Bernegara : • a.Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara • b. Hambatan-Hambatan terhadap Pelaksanaan Pancasila • 2. A. Negara • B. Bangsa • C. Demokrasi • 3. Hak dan Kewajiban Warganegara • a. Proses Berbangsa dan Bernegara • b. Hak dan Kewajiban Warganegara

  11. Lanjutan • 4. Hak Asasi Manusia( Ham ) • a. Pengakuan atas Martabat dan Hak-hak yang sama sebagai • manusia hidup didunia • b. Penghargaan dan Penghormatan atas hak-hak Asasi manusia • dengan mendapat perlindungan hukum • 5. Wawasan Nusantara • a. Latara belakang Filosofi Wawasan Nusantara • b. Implementasi Wawawasan Nusantara dalam mewujudkan • persatuan dan Keasatuan Bangsa • 6. Ketahanan Nasional • a. Konsep ketahanan nasional yang dikembangkan untuk menjamin • kelangsungan hidup atau kejayaan hidup bangsa dan negara • b. Fungsi Ketahanan Nasional sebagai kondisi, doktrin dan metode • dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

  12. Lanjutan • 7. Politik dan Strategi Nasional • a. Politik dan strategi Nasional sebagai Politik nasional dan • Strategi Nasional untuk mengantisipasi perkembangan • Globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas • b. Politik Nasional sebagai hakekat Materil politik negara • c. Strategi Nasional sebagai hakekat seni dan Ilmu Politik • Pembangunan nasional 8. Penutup • Visi dan Misi Indonesia dan Masa Depan • Memberikan Kesimpulan dan Saran-saran yang diperlukan • sebagai warganegara yang Bertanggung jawab terhadap • bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  13. BAB. VIII PERANAN MAHASISWA SEBAGAI GENERASI MUDA • IV.1. PERAN MAHASISWA/GENERASI MUDA DALAM KEHIDUPAN • BERBANGSA DAN BERNEGARA • Sebagai BARISAN NASIONAL dan terdepan dalam mengemban Misi Kehidupan berbangsa dan bernegara, Oleh sebab itu perlu memiliki sikap • dan prilaku sebagai berikut : • 1. PATRIOT • Mencintai Tanah Air dan Bangsa • 2. KSATRIA • Membela Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan • 3. PENDEKAR • Rela bekerja keras dalam menghadapi tantangan hidup • 4. PELOPOR • Menjadi teladan dan selalu berada didepan • 5. PEJUANG • Rela berkorban untuk tanah air dan bangsanya

  14. Lanjutan • A. LANDASAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA • : • Landasa Yang digunakan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah sebagai berikut : • 1. PANCASILA • 2. UUD 1945 • 3. WAWASAN NUSANTARA • 4. KETAHANAN NASIONAL • 5. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL • B. HAMBATAN-HAMBATAN TERHADAP PELAKSANAAN • PANCASILA • Pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen dapat terhambat karena adanya paham-paham lain dan sikap manusia tertentu, baik Individu maupun Kelompok.

  15. Lanjutan • 1. HAMBATAN-HAMBATAN TERSEBUT KARENA • ADANYA PAHAM LAIN : • a. PAHAM THEOKRASI • b. PAHAM SEKULARISME • c. PAHAM LIBERALISME atau INDIVIDUALISME • d. PAHAM KOMUNISME • e. PAHAM MARXISME • f. PAHAM FASCISME • g. PAHAM ETATISME • h. PAHAM CHAUVINISME DAN • i. PAHAM ETHNOSENTISME

  16. Lanjutan • PENJELASANNYA : • a. Paham Theokrasi menghendaki : negara berdasarkan • Agama, dengan hukum Agama sebagai hukum Negara • b. Paham Sekularisme menghendaki : Negara sama sekali • terpisah dari Agama, Negara tidak mencampuri urusan • beragama. Agama urusan pribadi. • c. Paham Liberalisme mengajarkan : Kebebasan Individu • yang sangat luas, Ini berakibat hanya individu yang kuat, • pandai dan kaya saja yang diuntungkan. Masyarakat • menjadi tidak serasi, karena setiap warga terlau • mementingkan diri sendiri (individualisme)

  17. Lanjutan • d. Paham Komunisme : mengajarkan negara • hak milik bersama, Kepentingan Partai lebih • diutamakan, Kehidupan beragama bebas, bebas • tidak beragama atau Atheisme. e. Paham Marxisme : adalah Sosialisme yang Atheistik anti agama dan anti hak-hak individu hampir sama dengan Komunisme, tetapi bedanya negara sosialis yang mengutamakan kepentingan negara dari pada warganegara.

  18. Lanjutan • f. Paham Fasisme : adalah ajaran yang memberikan kekuasaan • Mutlak kepada Negara, yang dalam praktiknya diwujudkan dalam • bentuk Sang Penguasa yang menjalankan kekuasaan sebagai • Diktator. Ini jelas memberi peluang kepada Penguasa untuk • berkuasa secara sewenang-wenang. Sehingga Raja atau Presiden • berkuasa secara Absolut. g. Paham Etatisme : adalah paham yang mengajarkan kehidupan serba Negara. Etatisme erat hubungannya dengan Komunisme, terutama dalam bentuk Penguasaan Alat Produksi. h. Chauvinisme : adalah paham yang mengajarkan kecintaan kepada Bangsa dan Negara secara berlebihan sehingga merendahkan bangsa lain. i. Paham Ethonosentisme : adalah semangat cinta kepada Daerah atau suku yang berlebihan sehingga menghambat pembinaan Bangsa dan watak Bangsa

  19. Lanjutan 2. HAMBATAN-HAMBATAN DISEBABKAN OLEH SIKAP • SEBAGAI BERIKUT : • a. Fanatik yang berlebihan • b. Sikap seweng-wenang atau Sok Kuasa • c. Mental Feodal(Sikap Feodalistik) • d. Sikap Primordial • e. Paternalistik • f. Materialistik dan pola hidup konsumtif • g. Hedonistik • PENJELASANNYA : • a. Sikap Fanatik(Fanatisme) adalah Sikap berlebihan, bersifat • menjunjung tinggi keyakinan sendiri dan memburukan • keyakinan orang lain. Boleh saja orang menjunjung tinggi • keyakinan sendiri akan tetapi kalau sudah memburukan • (mendiskriditkan) keyakinan orang lain ini, ini akan dapat • membahayakan persatuan Nasional.

  20. Lanjutan • b. Sikap sewenang-wenang atau sok berkuasa adalah • perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok • orang yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain, • sikap atau perbuatan yang dilakukan diluar batas • kewajaran. c. Sikap Primordial adalah sikap setia pada ikatan pertama, yang biasanya berlingkup kecil dan pertama kali terbentuk dalam pertumbuhan seseorang, paling dasar, dan paling sederhana. Misalnya : bersifat kedaerahan atau golongan. Sikap seperti ini dapat mengancam kesetiaan Bangsa dan Negara. d. Istilah Feodal sering kurang jelas bagi kita, akan tetapi dalam hal ini mental feodal dapat diartikan Mental Priyayi atau Bangsawan, yang menyebabkan orang merasa diatas orang lain dan oleh karena itu orang lain harus melayaninya.

  21. Lanjutan • e. Sikap Paternalistik adalah sikap kebapaan yang serba ingin • mengatur atau memerintah meskipun dengan dalih untuk • Rakyat atau anak. Sikap ini dapat mematikan prakarsa • bawahan atau bawahan menjadi sapi perah. • f. Sikap Materialistik dapat mengancam keseimbangan hidup, • Orang hanya ingin mementingkan materi saja sehingga • dapat mengancam kehidupannya, karena tidak ada • keseimbangan antara kehidupan jasmani dan kehidupan • rohani. Dan pada umumnya sikap seperti ini berpola hidup • konsumtip. g. Sikap Hedonistik berarti bersikap hidup mengejar kenikmatan dunia, dan sikap seperti ini dapat mendorong orang menjadi materialistik. Sikap hidup seperti ini dapat megganggu prisip kesetiakawanan, yang merupakan unsur penting dalam aspek kemanusiaan persatuan dan kesatuan Bangsa.

  22. 2. A. N E G A R A • I. PENGERTIAN NEGARA • a. Negara adalah suatu tempat tertentu yang telah pasti • mempunyai batas-batas tertentu, dan merupakan suatu • wilayah yang didiami oleh suatu Bangsa dengan • mempunyai Pemimpin atau Pemerintahan tertentu. • b. Suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok • manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah • tertentu dan mengakui adanya suatu Pemerintahan, yang • mengurus Tata Tertib serta keselamatan sekelompok atau • beberapa kelompok manusia tersebut. • c. Suatu Perserikatan yang melaksanakan suatu Pemerintah • melalui Hukum Sosial. Masyarakat ini berada dalam suatu • wilayah tertentu, yang membedakannya dari kondisi • masyarakat lain diluarnya.

  23. Lanjutan • II. UNSUR-UNSUR NEGARA • a. Bersifat Konstitutif : • Dalam Negara ada Wilayah, ada Rakyat( Masyarakat ) dan • ada Pemerintah yang berdaulat • Jadi secara Konstitutif syarat berdirinya suatu negara ada 3 • unsur yaitu : • 1. Ada Wilayah atau Daerah tertentu • 2. Adanya Rakyat • 3. Ada Pemerintah yang berdaulat • b. Bersifat Deklaratif : • Ditunjukan adanya Tujuan Negara, Undang-Undang Dasar • (UUD ), Pengakuan dari Negara Lain baik de Jure maupun de • Fakto, tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa atau • Perserikatan Bangsa-Bangsa( PBB ).

  24. Lanjutan • III. BENTUK NEGARA, PEMERINTAHAN DAN KEKUASAAN • 1. Negara Kesatuan • BENTUK • NEGARA 2. Negara Serikat • 1. Negara Republik • NEGARA BENTUK 2. Negara Manarchi • PEMERINTAHAN • 3. Negara Kekaisaran 1. Negara Kekuasaan • BENTUK • KEDAULATAN 2. Negara Hukum

  25. B. B A N G S A • I. PENGERTIAN BANGSA • a. Bangsa adalah Sekelompok Manusia yang mempunyai • kepentingan yang sama dan menyatakan • dirinya sebagai satu Bangsa serta berproses didalamnya, • dalam satu wilayah. • b. Menurut ERNEST RENAN • Bangsa akan timbul karena adanya kehendak untuk bersatu • dalam warga Bangsa itu. • c. Menurut OTTO BAUER • Bangsa akan timbul karena adanya Perasaan-Senasib dari • kalangan para warganya.

  26. Lanjutan • Bagaimana dengan Bangsa Indonesia ? • Bangsa Indonesia lahir akibat penjajahan Bangsa Barat terhadap • Kepulauan Nusantara yang lamanya 350 tahun oleh Belanda dan • 3½ tahun oleh Jepang. Wilayah Nusantara sendiri sebelumnya • adalah Wilayah Merdeka dan terdiri dari banyak suku, dimana • tiap suku mempunyai kekuasaan sendiri-sendiri dalam bentuk • kerajaan- kerajaan. • Kemudian suku-suku tersebut dipecah belah dan diadu domba • dengan politik Belanda De fide et Impera( memecah belah dan • menguasai ) • Akibat dari penjajahan yang panjang itulah yang kemudian lahirlah • Kebangkitan Nasional 1908 dan suku-suku tersebut bersatu dan • berikrar Lewat SUMPAH PEMUDA tanggal 28 Oktober 1928.

  27. Lanjutan • Dengan adanya Sumpah Pemuda Bangsa Indonesia bersatu melawan Penjajah, Kemudian datang Bangsa Jepang untuk menguasai Asia termasuk Indonesia, dengan sebutan Perang Asia Timur Raya atau Perang Dunia ke II. Janji Jepang kepada Bangsa Indonesia akan diberikan Kemerdekaan Oleh Jepang dengan syarat Bangsa Indonesia harus membantu Jepang melawan Sekutu. Tetapi karena Bom Atom yang di jatuh kan oleh Sekutu pimpinan Amerika Serikat di Kota Hirosyima dan Nagasaki (Jepang) yang mengakibatkan Jepang menyerah tanpa Syarat. Dengan adanya kekosongan kekuasaan maka Soekarno- Hatta memprolamasikan Bangsa Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sejajar dengan Bangsa-Bangsa lain didunia.

  28. Lanjutan • 2. SEBUTAN PENDUDUK UNTUK SUATU NEGARA • a. WARGA NEGARA • Adalah Penduduk Asli atau Orang-orang Asing yang datang kesuatu • negara yang telah Mendapat pengakuan dari negara dan telah • disahkan dengan Undang-undang negara tersebut. • Warga Negara Indonesia( WNI ) adalah Penduduk Asli Indonesia • dan Orang-orang Asing yang datang ke Indonesia dan menjadi • penduduk Indonesia (telah menetap) dan telah disahkan dengan • undang-undang Republik Indonesia. • b. BUKAN WARGA NEGARA • Adalah Orang-orang Asing yang datang kesuatu negara bersifat • sementara, dan akan kembali kenegara asalnya, seperti Touris • Mancanegara.

  29. Lanjutan • c. RAKYAT • Adalah Orang-Orang yang mendiami suatu negara secara • keseluruhan baik warganegara maupun bukan warga negara dan • harus patuh pada pemerintah atau Undang-undang yang • berlaku dinegara tersebut. Rakyat Indonesia adalah penduduk dari • Sabang sampai Merauke. d. BANGSA • Adalah sutu kelompok Orang-orang telah menyatakan dirinya untuk • membentuk suatu ikatan karena pesamaan senasib dan • sependeritaan dan apabila dijajah oleh bangsa lain akan bersama • sama berjuang untuk memperoleh atau mencapai Kemerdekaan . • Bangsa Indonesia adalah : • Kami Putera-Puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa • Indonesia.

  30. C. D E M O K R A S I • I. PENGERTIAN DEMOKRASI • Demokrasi berasal dari Bahasa Latin, Demos dan Kratos atau Kratein. Adapun Demos artinya Rakyat • Dan Kratos artinya Pemerintahan, Maka Demokrasi diartikan sebagai Pemerintahan Rakyat. Maksud • Nya suatu Pemerintahan dimana Rakyat memiliki peranan yang sangat menentukan dalam mengambil • Keputusan atau kebijakan-kebijakan negara. Abraham Lincoln Presiden Amerika serikat berpendapat • Bahwa demokrasi artinya : Pemerintahan Dari rakyat, Oleh rakyat dan Untuk rakyat.

  31. Lanjutan • Pandangan lain dikemukakan oleh Lyman Tower Sargent bahwa unsur-unsur demokrasi adalah : • 1. Keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan Politik • 2. Tingkat persamaan hak diantara warga negara • 3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan yang diberikan dan dimiliki oleh setiap warga negara • 4. Sistem Perwakilan • 5. Sistem pemilihan dan ketentuan mayoritas. • Dalam demokrasi dikenal adanya PIRAMIDA DEMOKRASI yang mengandung 4 komponen yaitu : • 1. Pemilihan umum yang bebas dan adil 1. • 2. Pemerintah yang terbuka dan bertanggung jawab 2. • 3. Hak-hak Sipil dan Politis 3.4. Masyarakat Demokrasi4.

  32. Lanjutan • Setiap negara mempunyai ciri khas dalam melaksanakan kedaulatan rakyat atau demokrasi • Hal ini ditentukan oleh : Sejarah negara yang bersangkutan, meliputi : • 1. Pemilu yang bebas dan adil • Artinya Pemilihan Umum yang dilasakan untuk memilih wakil-wakil • Rakyat harus mersifat • LUBER DAN JURDIL, Luber berasal dari singkatan : LANSUNG, • UMUM, BEBAS dan • RAHASIA dan JURDIL berasal dari singkatan Jujur dan Adil. • LANSUNG = Pemilih berhak secara lansung memberikan suaranya • sesuai kehendak hati Nurani tanpa perantara • UMUM = Warga negara yang memenuhi persaratan berhak untuk • memilih dan dipilih Tanpa Diskriminasi (berlaku untuk • semua )

  33. Lanjutan • BEBAS = Warga negara berhak memilih bebas tanpa paksaan dari siapapun • RAHASIA = Dalam memberikan suara pemilih bebas menentukan pilihan tanpa • diketahui Pihak lain JUJUR = Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus bersikap jujur berkata yang benar dan Tidak berkata bohong • ADIL = Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), semua peserta • pemilu harus mendapat perlakuan yang sama 2. Pemerintah yang terbuka dan bertanggung jawab • Ada 3 jenis tanggung jawab yaitu : • a. Tanggung jawab secara hukum • b. Tanggung jawab secara Politis • c. Tanggung jawab secara Finansial

  34. Lanjutan • 3. Hak-hak Sipil dan Politis • Dalam hal ini Pemerintah harus memperhatikan hak-hak Sipil dan Politis agar Demokrasi dapat • Berkembang dengan baik. Pemerintah tidak boleh campur tangan • terlalu jauh yang mengakibat • kan hak-hak Sipil dan Politis tergannggu. Hak-hak tersebut meliputi • antara lain : • a. Hak Hidup • b. Hak bebas dari Penyiksaan dan kerja paksa • c. Bebas dari penangkapan dan penahanan sewenang-wenang • d. Hak atas Pengadilan yang adil • e. Bebas berpikir dan bertindak sesuai hati nurani • f. Bebas menganut Agama dan Kepercayaan • g. Hak atas milik Pribadi • h. Bebas mengeluarkan pendapar, baik lisan maupun tulisan • i. Bebas berorganisasi dll.

  35. Lanjutan • 4. Masayarakat Demokrasi atau Madani • Maasyarakat Demokratis artinya Masyarakat yang ikut • menentukan kebijakan-kebijakan • Pemerintah melalui perwakilan-perwakilannya. Seperti halnya • Indonesia ada lebaga Legislatip yang ikut menentukan kebijakan • Pemerintah pusat maupun daerah, yaitu adanya MPR, DPR, • DPD dan DPRD. Dengan kata lain Masyarakat Demokratis atau • Madani yaitu Masyarakat • yang mempunyai peranan penting selain bersama Pemerintah • membuat Undang-Undang tetapi juga mengawasi juga jalannya • Pemerintahan.

  36. II. BENTUK-BENTUK DEMOKRASI • a. Demokrasi Parlementer • Adalah bentuk Demokrasi dimana Lebaga • Legislatip( DPR ) mempunyai peranan yang sangat • besar yaitu DPR melakukan Pengawasan secara • terus menerus kepada Lembaga Eksekutif • (Pemerintah) dan dapat menjatuhkan Presiden • lewat mosi tidak percaya., dan Para Menteri • Diangkat oleh Presiden tetapi bertanggung jawab • kepada DPR.

  37. b. Demokrasi Presidensil/Presidentil • Adalah suatu Pemerintahan dimana kekuasaan Lefislatif (DPR) • dan Kekuasaan Eksekutif (Peme rintah) dipisahkan. Kedudukan • Presiden/Pemerintah sangat kuat dan tidak dapat dijatuh • kan oleh DPR. Para Menteri diangkat dan diberhentikan oleh • Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. • c. Demokrasi Rakyat • Adalah demokrasi yang Pemerintahannya dikuasai oleh beberapa • Pemimpin Partai, dan bersifat Totaliter, tetapi negara tersebut • tetap memiliki Lembaga Legislatif dan Yudikatif namun tidak • berfungsi.

  38. d. Demokrasi Liberal • Adalah Demokrasi yang mengutamakan Kebebasan mutlak yang kadang- • kadang mengorbankan norma-norma yang berlaku karena yang • mengambil keputusan adalah Mayoritas yang menimbulkan Free fights • Liberalisme yaitu Persaingan bebas antar Individu atau golongan. • Demokrasi Liberal dianut Oleh Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa • Barat. • e. Demokrasi Sosialis • Adalah suatu sistem Demokrasi yang mengutamakan atau mengagungkan • kepentingan negara Yaitu kepentingan negara diatas segala-galanya. • Paham ini banyak menyampingkan hak-hak Individu sehingga • penyelenggara negara didominasi oleh Pemerintah. Dianut oleh negara- • Negara Eropa Timur dan Eropa Utara.

  39. f. Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi • yang dianut oleh Bangsa Indonesia yang • bersumber pada Kepribadian Bangsa • Indonesia yaitu : Pengamalan sila ke 4 • dari Pancasila dan dijiwai oleh Sila Ke- • Tuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan • beradab, Persatuan Indonesia dan Sila • Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat • Indonesia.

  40. Demokrasi Pancasila senantiasa menjaga keselarasan, Keserasian, • dan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dan Kepentingan • Umum yang mengedepankan prinsip musyawarah-mu fakat serta • rasa kekeluargaan. • Menurut Partisipasi Rakyat terhadap Negara Demokrasi terbagi • atas 2 macam yaitu : • 1. Direct Democraty ( Demokrasi Lansung ) adalah demokrasi • dimana dalam sistem ini, Rakyat Ikut secara lansung • menentukan kebijakan-kebijakan Pemerintah atau keputusan • Kenegaraa Seperti di Yunani kuno.

  41. 2. Indirec Democraty ( Demokrasi tidak Lansung ) adalah sistem demokrasi • dimana Rakyat tidak lansung ikut menentukan kebijakan-kebijakan • Pemerintah atau keputusan kenegaraan tetapi melalui wakil-wakilnya yang • duduk di Lembaga perwakilan rakyat, seperti DPR, DPD • dan MPR. • III. ISI DEMOKRASI • 1. Demokrasi dalam arti FORMAL yaitu Demokrasi diliht dari bentuk wujudnya : • a. Ada Lembaga Perwakilan • b. Ada sistem musyawarah • c. Ada Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak • 2. Demokrasi dalam arti MATERIAL yaitu Demokrasi yang berkaitan dengan hak-hak • Demokrasi yang mengandung nilai kebebasan, Persamaan hak dan kewajiban, Penghargaan • Harkat dan Martabat, Keadilan dan lain-lain.

  42. III. ISI DEMOKRASI • 1. Demokrasi dalam arti FORMAL yaitu Demokrasi diliht • dari bentuk wujudnya : • a. Ada Lembaga Perwakilan • b. Ada sistem musyawarah • c. Ada Pengambilan keputusan berdasarkan suara • terbanyak • 2. Demokrasi dalam arti MATERIAL yaitu Demokrasi yang • berkaitan dengan hak-hak Demokrasi yang mengandung nilai • kebebasan, Persamaan hak dan kewajiban, Penghargaan • Harkat dan Martabat, Keadilan dan lain-lain.

  43. Bentuknya : • a. Pemilu • b. Referendum • c. Pemilihan Presiden dan • Wakil Presiden • d. dll.

  44. IV. 5LANDASAN HUKUM SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA • Negara Indonesia adalah negara Demokrasi hal ini ditegaskan • dalam beberapa peraturan atau Perundang-undangan yang berlaku dinegara Republik Indonesia, yaitu : 1. Pancasila, Sila ke 4 yaitu : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/perwakilan. 2. Pembukaan UUD 1945, alinea ke IV, Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia Itu dalam suatu UUD negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat. 3. Batang tubuh UUD 1945, Pasal 1, ayat 2, : Kedaulatan ditangan Rakyat, dan Dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. (Amandemen ke IV ) 4. Pasal 2 ayat 1, UUD 1945, MPR terdiri atas anggota DPR, dan DPD yang dipilih melalui Pemiliahan Umum. 5. UU No 22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPD

  45. BAB. IX. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA SERTA HAM • 3. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA • Warga negara sebagai komponen-komponen yang mendukung negara di • NKRI diatur dalam UUD 1945 pasal 26, sampai pasal 34 UUD 1945, yang • isinya tentang hak dan Kewajiban • Warga negara meliputi : • 1. Hak untuk menjadi Warga negara • 2. Hak Kedududukan yang sama didepan hukum • 3. Hak yang sama dalam kedudukan di Pemerintahan • 4. Hak Kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran baik • lisan maupun tulisan • 5. Hak untuk memeluk Agama, dan beribadah menurut Agama dan • Kepercayaannya • 6. Hak dan Kewajiban ikut serta dalam usaha Pembelaan Negara • 7. Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak • 8. Hak untuk mendapat Pendidikan dan Pengajaran, Khusus untuk • pendidikan Dasar adalah wajib • 9. Hak untuk berusaha dan memperoleh pekerjaan sesuai dengan • keinginan • 10. Hak fakir miskin dan anak-anak terlantar, berhak dipelihara oleh Negara

  46. 5. Hak ASASI MANUSIA • 1. PENGERTIAN • a. Pengertian HAM • Adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan • keberadaan Manusia sebagai Mahluk Tuhan YME dan • merupakan anugrahnya, yang wajib dihormati dan dilindungi • Oleh Pemerintah, hukum dan setiap Orang tanpa kecuali. • b. Pelanggaran HAM • Setiap perbuatan seseorang atau sekelompok Orang, termasuk • aparat negara, baik yang disengaja maupun tidak disengaja • atau kelalaian secara melawan hukum, mengurangi, • menghalangi, membatasi atau mencabut HAM seseorang atau • sekelompok Orang yang dijamin Undang-Undang.

  47. Meskipun HAM setiap Orang merupakan hak yang melekat pada keberadaan dan hakekat Manusia dan wajib dihormati, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat, Berangsa dan Bernegara Hak dan kebebasan perlu diatur dalam UU ataupun Peraturan- peraturan lain, ini semata-mata untuk mejamin pengakuan dan penghormatan HAM serta kebebasan orang lain, serta Kesusilaan dan demi ketertiban umum dan kepentingan Bangsa.

  48. 2. LIMA ( 5 ) LANDASAN HUKUM HAM • a. UUD 1945 pasal 27 • Ayat ( 3 ) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta • dalam upaya pembelaan negara • b. UUD 1945 pasal 28 A sampai 28 J • Tentang Hak Asasi Individu • c. UUD 1945 Pasal 30 • Ayat ( 1 ) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam • usaha pertahanan dan keamanan negara. • d. UU No. 39 tahun 1999 • Tentang Hak Asasi Manusia • e. Tap MPR No. VII/MPR/1998

  49. INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM) • 1. Mengapa Hak itu penting ? • Dalam kehidupan sehari-hari orang meneriakkan pentingnya perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Tetapi sering pula Orang salah memahami bahwa demi melindungi haknya, dirinya telah melanggar hak orang lain secara sengaja. Hak merupakan kekuasaan untuk berbuat sesuatu. Artinya Manusia memiliki wewenang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan dan kepentingannya, tetapi harus diingat bahwa wewenang itu sendiri dibatasi oleh peraturan yang berlaku. Sebagai contoh : Kita mempunyai hak untuk memiliki sesuatu dan kita memanfaatkan sebagai sarana untuk mewujudkan keinginan kita agar dapat bersekolah tentu dibutuhkan uang maka dalam hal ini uang merupakan sarana, tetapi untuk memperoleh uang tersebut kita tidak dibenarkan melanggar kepentingan orang lain. • Ada Hak maka keseimbangannya adalah kewajiban.

  50. 2. Apakah Hak Asasi Manusia itu ? • Sejak dilahirkan setiap manusia memiliki hak yang harus dihormati oleh manusia lainnya. Hak tersebut merupakan karunia Tuhan YME yang diberikan/ dianugrahkan kepada setiap manusia sebagai nilai utama dalam diri Manusia yang merupakan hak dasar setiap manusia. Istilah Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan terjemahan dari droit de I’’homme dalam bahasa Prancis yang artinya Hak Asasi Manusia. Dalam bahasa Inggris Human Rights, dalam bahasa Belanda disebut Menselijke Rechten. Hak Asasi tidak akan hilang walaupun orang itu mandapat perlakuan yang tidak manusiawi karena bersifat kodrati. • Perlindungan Hak Asasi Manusia adalah UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM dijelaskan bahwa :

More Related