1 / 79

POLITIK PENDIDIKAN: KEBUDAYAAN, KEKUASAAN DAN PEMBAHASAN

POLITIK PENDIDIKAN: KEBUDAYAAN, KEKUASAAN DAN PEMBAHASAN. Pengantar; Mengenal Filsafat Pendidikan Paulo Freire. Titik Tolak Filsafat Freire. Terjadi atas diri mayoritas kaum tertindas, karena hak-hak asasi mereka dinistakan, mereka dibuat tidak berdaya dan dibenamkan dalam kebudayaan bisu.

dessa
Download Presentation

POLITIK PENDIDIKAN: KEBUDAYAAN, KEKUASAAN DAN PEMBAHASAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POLITIK PENDIDIKAN: KEBUDAYAAN, KEKUASAAN DAN PEMBAHASAN

  2. Pengantar; Mengenal Filsafat Pendidikan Paulo Freire

  3. Titik Tolak Filsafat Freire Terjadi atas diri mayoritas kaum tertindas, karena hak-hak asasi mereka dinistakan, mereka dibuat tidak berdaya dan dibenamkan dalam kebudayaan bisu Titik Tolak Filsafat Freire Situasi Penindasan Dehumanisasi Terjadi atas diri minoritas kaum penindas, karena telah mendustai hakekat keberadaan dan hati nurani sendiri dengan memaksakan penindasan bagi sesamanya

  4. Pandangan Freire tentang Fitrah Manusia Memiliki Naluri Manusia mampu memahami keberadaan dirinya dan Lingkungan dunianya, sehingga Dengan pikiran dan tindakannya Ia mampu merubah dunia Dan realitas Memiliki Kesadaran Fitrah Manusia Sebagai Subjek dan objek Memiliki Kepribadian Memiliki Eksistensi Memiliki Keterbatasan

  5. Pandangan Freire tentang Hakekat Pendidikan yang Ideal Pengenalan realitas diri manusia dan dirinya sendiri secara objektif dan subjektif Orientasi Pendidikan Pengajar Subjek sadar Unsur yang Terlibat Pelajar Realitas Dunia Objek tersadari

  6. Pandangan Freire tentang Sistem Pendidikan yang Pernah Ada dan Mapan Menciptakan nekrofili, tidak melahirkan biofili Sistem pendidikan sebagai Banking of Education Pelajar diibaratkan sebagai sumber investasi dan deposito yang diperlakukan sebagai bejana kosong. Sedangkan Guru diibaratkan sebagai investor Pelajar akan menjadikan diri mereka sebagai duplikasi guru mereka dulu, dan lahirlah generasi baru manusia penindas

  7. Formulasi Filsafat Pendidikan Freire Pendidikan untuk pembebasan bukan untuk pengusaan (dominasi) Pendidikan Kaum Tertindas Pendidikan harus menjadi proses pemerdekaan, bukan Penjinakan sosial-budaya (social and cultural domestication) Pendidikan bertujuan menggarap realitas manusia yang secara metodologis bertumpu pada prinsip-prinsip aksi dan refleksi total Pendidikan merangsang kearah diambilnya suatu tindakan, Kemudian tindakan tersebutdireffleksikan kembali, dan dari refleksi itu diambil tindakan baru yang lebih baik, sehingga proses pendidikan merupakan daur bertindak dan berpikir

  8. Daur berpikir dan bertindak Bertindak Bertindak Dan seterusnya Berpikir Berpikir Prinsip praxis Tindakan (action) kata = karya = PRAXIS (word) (word) Pikiran (reflection)

  9. Model Pendidikan Freire Anak didik menjadi subjek yang belajar, bertindak dan berpikir serta berbicara mengenai hasil tindakan dan pemikirannya Pendidikan Hadap Masalah Guru mengajukan bahan untuk dipertimbangkan oleh siswa, pertimbangan guru diuji kembali setelah dipertemukan dengan pertimbangan siswa Guru dan siswa saling belajar serta saling memanusiakan, Sehingga hubungan keduanya merupakan subjek – subjek, Bukan subjek-objek

  10. DIALOGIS ANTI DIALOGIS Subjek (Pemimpin pembaharu, misalnya: guru) Subjek (Anggota masyarakat membaharu, misalnya: murid) Subjek (Kaum elit berkuasa) Interaksi • Objek • (Keadaan yang harus dipertahankan) Objek (Mayoritas kaum tertindas sebagai realitas) • Objek • (Realitas yang harus diperbaharui dan dirubah (sebagai objek bersama)) Humanisasi (Sebagai proses tanpa henti (sebagai tujuan)) • Dehumanisasi • (Berlangsungnya situasi penindasan (sebagai tujuan))

  11. Penyadaran Pendidikan Kaum Tertindas Proses Penyadaran

  12. Konsep Pendidikan Melek-Hurup Fungsional • Tahap Kodifikasi dan Dekodifikasi; merupakan tahap pendidikan melek hurup elementer dalam konteks konkret dan teoritis (melalui gambar, cerita rakyat) • Tahap diskusi kultural; merupakan tahap lanjutan dalam satuan kelompok-kelompok kerja kecil yang sifatnya problematis dengan menggunakan kata-kata kunci. • Tahap aksi kultural; merupakan tahap praxis yang sesungguhnya tindakan setiap orang atau kelompok menjadi bagian langsung dari realitas.

  13. Sosok Paulo Freire • Freire lahir di Recife, Braszilia tahun 1912. Meraih gelar doktor pendidikan dari Universitas Recife pada tahun 1959. • Tahun 1964-1969 bekerja sebagai konsultan UNESCO di Chili sambil menjalani masa pembuangan dan pengasingan politiknya oleh pemerintah militer Brazil. Kemudian menjadi guru besar tamu di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Harvard, serta menjabat sebagai Penasehat Ahli Kantor Pendidikan Dewan Greja Sedunia • Berasal dari keluarga golongan menengah yang kemudian jatuh miskin dan tertindas. • Pada usia 8 tahun bersumpah untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi kaum miskin dan tertindas di seluruh dunia

  14. PENDAHULUAN Henry A. Giroux Keberadaan buku Paolo Freire sangat tepat disaat krisis pendidikan yang terjadi di Amerika

  15. PemikirangerakanKonservatifakansekolah Sekolah telah gagal memenuhi tuntutan kapitalisme dan ekonomi pasar Krisis ini bersumber pada kemandegan perekonomian Amerika Peran Amerika kurang mewujudkan perdamaian dunia

  16. Pemikiran kelompok radikal kiri akan sekolah Sekolah tidak lebih dari sekedar pasar yang menawarkan buruh Secara sosial berfungsi sebagai pendukung sistem ekonomi kapitalis dan dominasi tertentu Sekolah telah menjadi alat reproduksi ekonomi dan budaya

  17. Paolo freirememberialternatif “Bersemangat” Memunculkan ide pembebasan (emancipatory) dari versi filsafat sekular dan religius dalam inti pemikiran kaum borjuis Memasukkan pemikiran-pemikiran yang radikal Mengkombinasikan ‘bahasa kritik’ dan ‘bahasa alternatif’ (the leanguage of possibility)

  18. BahasakritikFreire Menciptakan model teori pendidikan dengan mengaitkan antara teori kritis-radikal dengan tuntutan perjuangan radikal Menolak penindasan yang universal Menjelaskan dan memetakan penderitaan masyarakat dalam konteks sosial yang berbeda

  19. Bahasa alternatif Menjadi filsafat tentang harapan dan perlawanan dalam teologi pembebasan

  20. Pengertian Dominasi Logika dominasi menunjukan adanya kombinasi rekayasa ideologis dan ‘material’ pada masa lalu maupun masa sekarang Freire

  21. Konsep Pendidikan Freire • Menghubungan proses perlawanan masyarakat dengan karakteristik sosialnya sambil terus menerus menanamkan keyakinan untuk melawan kekuasaan yang menindas demi meraih kebebasan diri • Pendidikan merupakan sebuah Pilot Project dan agen untuk melakukan perubahan guna membentuk masyarakat baru (Cultural Politics) • Pendidikan merupakan latihan untuk memahami makna kekuasaan dan komponen yang terlibat dalam berkomunikasi tidak dalam pola kuasa menguasai

  22. Perbedaan Teoritis Freire dengan buku lain Pendidikan merupakan tempat: • Mendiskusikan masalah politik dan kekuasaan secara mendasar • Untuk mempertegas keyakinan secara lebih mendalam tentang manusia • Untuk merumuskan dan memperjuangkan masa depan

  23. SosiologiPendidikan yang BarudanBahasaKritik

  24. Yaitu mengkritisi teori pendidikan tradisional yang mengabaikan pentingnya hubungan antara pengetahuan, kekuasaan dan pendominasian Dan tidak memberi kesempatan untuk menumbuhkembangkan tradisi humanistik dalam memperlakukan setiap individu

  25. Kritikan Golongan Kiri Pada Teori pendidikan tradisional, sekolah hanya memberikan sedikit kebebasan pada peserta didik yang berasal dari kelas pekerja dan kelompok masyarakat tertindas Sekolah merupakan alat “canggih” untuk membentuk hubungan produksi kapitalisme dan melegitimasi ideologi kapitalis dalam kehidupan sehari-hari

  26. Kritikan Teori Sosiologi Pendidikan Sekolah hanya melakukan transformasi dan pembentukan dominasi budaya dengan cara menggunakan dan memilih bahasa, membentuk cara berpikir, menciptakan hubungan sosial, bentuk budaya dan pengalaman tertentu

  27. Perbedaan Freire dengan sosiologi pendidikan • Dimulai dengan proses produksi yang terdiri dari bermacam-macam cara FREIRE • Mengawali dan mengakhiri pembahasannya dengan logika reproduksi politik, ekonomi dan budaya SOSIOLOGI PENDIDIKAN

  28. Teologi Pembebasan dan Bahasa Alternatif

  29. Visi filisofis Freire “Liberated Humanity”

  30. Ciri Teologi pembebasan Perlawanan terhadap semua bentuk penindasan Hubungan kritik ideologi dan gerakan massa Visi politik profetiknya berhutang budi pada semangat dan dinamika ideologis masyarakat

  31. Obat penangkal sinisme Analisa Freire dikatakan utopis karena menolak untuk menghindar dari resiko dan bahaya yang mengancamnya sebab dia menantang struktur kekuasaan yang dominan Visi politiknya profetis karena seharusnya manusia meyakini kekuasaan Tuhan sehingga memiliki kesadaran dan semangat untuk selalu menumpas kebatilan

  32. Elemen Teori Pendidikan Freire dalam kontradiksi • Caranya menganalisa dianggap tidak relevan dengan konteks Amerika Utara, maka ia mengantisipasinya dengan menunjukkan contoh variasi pengalaman pendidikannya • Ia tidak pernah menyebutkan karyanya diadaptasi dari latar belakang tertentu

  33. Freire dan Wacana Kekuasaan

  34. Kekuasaan dipandang sebagai kekuatan negatif dan positif, sifatnya dialektis Kekuasaan bekerja pada dan melalui masyarakat Kekuasaan merupakan daya dorong dari semua perilaku manusia untuk mempertahankan hidupnya dan berusaha mewujudkan cita-cita

  35. Filsafat Freire tentang pengalaman dan produksi budaya

  36. Konsep kebudayaan Konservatif dan progresif “ kelompok yang tertindas berhak memiliki kebudayaan yang progresif dan revolusioner yang harus membebaskan mereka dari kekangan kelas-kelas yang mendominasi”

  37. Usulan konsep kekuasaan yang berbudaya, starting point-nya : Kekhususan sosial dan sejarah Masalah-masalahnya Penderitaan Visi dan bentuk tindakan resistensi yang membentuk budaya dari kelompok subordinatif

  38. Intelektual yang konsisten dan hubungan antara teori dan praktik

  39. INTELEKTUAL Seorang disebut intelektual bila dengan konsisten menafsirkan dan memberi makna terhadap hidupnya di dunia Turut serta memberikan gagasan bagaimana cara memandang dunia Bersifat organik karena bukan orang luar yang menerapkan teori pada masyarakat Bergabung dan hidup bersama untuk mengkondisikan dalam proyek sosial yg radikal

  40. Freire dan konsep sejarah

  41. Siapakahkita yang sebenarnyasebagaimakhluksejarah ? Sejarah ditancapkan dalam bentuk budaya yang memaknai pembicaraan, pemikiran, pakaian dan tindakan yang menjadi subyek analisa sejarah Sejarah bersifat dialektis

  42. BAB IPerilaku Belajar

  43. Menulis Bibliografi Menuliskan bibliografi dimaksudkan: • Merangsang keinginan pembaca • Menantang pembaca • Memiliki daya tarik

  44. Lanjutan 3 type pembaca yang harus diperhatikan dalam menulis bibliografi : Pembaca yang menjadi sasaran Bibliografi penyusun buku Penulis bibliogafi lainnya

  45. Cara mengembangkan sikap kritis dalam belajar Pembaca harus mengetahui peran dirinya : - Bukan karena daya piket pengarang - Serius dan analisa yang tajam - Tidak memisahkan diri dari konteks - Mengamati kebenaran fakta dalam teks - Memilah-milah komponen teks bacaan - Merenungkan dan mengaitkan dengan pengetahuan kita sebelumnya. - Timbul hasrat untuk meneliti

  46. Lanjutan b.Pada dasarnya praktek belajar adalah bersikap untuk dunia: - Belajar adalah memikirkan pengalaman - Memikirkan pengalaman adalah cara terbaik untuk berpikir secara benar. - Memelihara ingin tahu sangat menguntungkan.

  47. Lanjutan c.Kapan saja mempelajari sesuatu kita dituntut lebih akrab dengan bibliografi yang telah kita baca,dan juga bidang studi secara umum atau bidang studi yang kita alami. d.Perilaku belajar mengasumsikan hubungan dialektis antar pembaca dan penulis yang refleksinya dapat ditemukan dalam tema teks tersebut.

  48. lanjutan e.Perilaku belajar menuntut rasa rendah hati(sense of modesty) - Jika kita rendah hati dan krisis teks yg sulitpun akan dipahami dengan baik. - Kesabaran dan komitmen yang kuat - Kualitas perilaku belajar tidak bisa di- ukur dengan jumlah halaman yang kita baca semalam atau buku yang kita baca selama satu semester.

  49. Lanjutan Belajar bukanlah mengkonsumsi ide,namun menciptakan dan terus menciptakan ide.

  50. Bab IISebuah Pandangan Kritis Dalam Pemberantasan Buta Huruf

More Related