1 / 53

BREVET BOTANI SAWIT

BREVET BOTANI SAWIT. BDP REFRESHING MANDOR - IV Training Center PT. BWP Tbk Oleh : Safrudin Wibowo. KLASIFIKASI KELAPA SAWIT BERDASARKAN TAKSONOMI . Divisi : Tracheophyta Sub Divisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Sub Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Cocoideae

dextra
Download Presentation

BREVET BOTANI SAWIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BREVET BOTANI SAWIT BDP REFRESHING MANDOR - IV Training Center PT. BWP TbkOleh: Safrudin Wibowo

  2. KLASIFIKASI KELAPA SAWITBERDASARKAN TAKSONOMI Divisi : Tracheophyta Sub Divisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Sub Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Cocoideae Famili : Palmae Sub Famili : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis jacq

  3. VARITAS KELAPA SAWITBERDASARKAN WARNA KULIT BUAH • Nigrescens : Buah muda berwarna violet sampai hitam dan menjadi merah kuning sesudah matang • Virescens : Buah muda berwarna hijau dan menjadi merah kuning sesudah matang. • Albescens : Buah muda berwarna kuning pucat dan menjadi kekuning kuningan sesudah matang dan ujungnya berwarna ungu kehitam-hitaman

  4. ILUSTRASI FOTO

  5. VARITAS KELAPA SAWITBERDASARKAN TEBAL TIPISNYA CANGKANG DAN DAGING BUAH • Dura, Buah dgn cangkang cukup tebal dan daging buah relatif tipis. • Pisifera, Buah dgn cangkang tipis dan daging buah tebal. Varitas ini tdk dapat diperbanyak tanpa penyilangan dengan jenis yang lain. • Tenera, Buah hasil persilangan dan Pisifera. • Macrocarya, Buah dgn cangkang sangat tebal dan daging buah tipis. • Diwakka-Wakka, Buah memiliki dua lapisan daging buah. Ketebalan daging buah tergantung hasil persilangan.

  6. PERSILANGAN DXP X

  7. VARIETAS DURA Mesocarp 50% Kernel 30% Shell 20% Karakteristik utama Dura adalah daging buah tipis, cangkang tebal, dan kernel besar.

  8. VARIETAS PISIFERA Mesocarp 90% Karakteristik utama Pisifera adalah buah tebal dan cangkang sangat tipis. Terkadang bahkan tidak memiliki cangkang. Kernel 10%

  9. VARIETAS TENERA Mesocarp 70% Endocarp Kernel 20% Karakteristik utama Tenera adalah daging buah tebal, cangkang tipis, berserabut di daging buah luar cangkang, dan kernel/inti sedang. Exocarp Shell 10%

  10. BAGIAN TANAMAN KELAPA SAWIT • Akar (Radix), • Batang (Caulis), • Daun (Folium), • Bunga (Flos), • Buah (Fructus), • Biji

  11. BAGIAN TANAMAN SAWIT1- AKAR (RADIX) Berhubungan dgn kegiatan pemupukan, pemeliharaan, panen dan hama.

  12. BAGIAN TANAMAN SAWIT2- BATANG (CAULIS) Batang pokok tunggal, tidak berdahan dan mempunyai pelepah di ujungnya.

  13. BAGIAN TANAMAN SAWIT3- DAUN (FOLIUM) Dipakai untuk perhitungan luas permukaan daun, jarak tanam, pemupukan dan pengamatan serangan hama.

  14. BAGIAN TANAMAN SAWIT4- BUNGA (FLOS) Bunga jantan dan betina pada kelapa sawit terdapat pada satu pohon.

  15. BAGIAN TANAMAN SAWIT5- BUAH (FRUCTUS) Terdiri dari Pericarp (daging buah) dan biji.

  16. BAGIAN TANAMAN SAWIT6- BIJI Merupakan bagian buah yang telah terpisah dari daging buah.

  17. JENIS BIJI BUAH BERDASARKAN JUMLAH • Single Tone : Dalam 1 buah terdapat 1 biji • Double Tone : Dalam 1 buah terdapat 2 biji • Triple Tone : Dalam 1 buah terdapat 3 biji

  18. PERSYARATAN TUMBUH • IKLIM • TANAH • POTENSILAHAN

  19. PERSYARATAN IKLIM

  20. PERSYARATAN TANAH • Tebal Solum : 80 cm • Tekstur Tanah : Pasir 20-60%, Debu 10-40%, Liat 20-50% • Struktur Tanah : Baik • Konsistensi Tanah : Gembur-Agak Teguh • Permeabilitas Tanah : Sedang • Kelembaban (pH) Tanah : 5,0-5,5 • Kandungan Unsur Hara : Carbon/Nitrogen ratio = 10, a. Mg = 0,4-1,0 me/100 gr, (mili equivalent) b. K = 0,15-0,12 me / 100 gr (mili equivalent)

  21. SYARAT POTENSI LAHAN

  22. PROSES PRODUKSI BENIH DENGAN PENYERBUKAN INDUK DURA

  23. POKOK INDUK DENGAN TANDAN YANG TELAH DISERBUK

  24. BENTUK-BENTUK KECAMBAH

  25. TAHAP PERTUMBUHAN AKAR

  26. PEMBIBITAN

  27. SPIKELET DI TANDAN BUAH SEGAR

  28. TAHAP TERBENTUKNYA DAUN LACEOLATE DI BIBITAN

  29. DAUN BIFURCATE YANG MERUPAKAN PERTUMBUHAN DARI DAUN LACEOLATE

  30. DAUN PINNATE YANG MERUPAKAN PERKEMBANGAN DARI DAUN BIFURCATE

  31. PELEPAH • Produksi pelepah per tahun 20-30 • Berkurang sesuai usia jadi 18-25 / th • Panjang mencapai 7,5m - 9m • Pelepah diisi anak daun kiri kanan • Jumlah rata-rata 125-200 helai • Anak daun tengah capai 1,2m • Saat dewasa capai 40-50 pelepah

  32. PELEPAH • Pertumbuhan pelepah 2-3 / bulan • Tanaman dewasa 3-4 / bulan • Sisa potongan pelepah (penunasan) melekat selama + 12 tahun • Setelah 12 tahun mulai rontok • Batang pokok gundul sebagian demi sebagian

  33. SISA PELEPAH GUGUR

  34. SPIRAL & DAUN • Sawit berlaku 1/8 spiral • Spiral kiri dan kanan • Spiral kanan > spiral kiri • Hitungan pelepah ke-9 / ke-17 • Pengambilan sampel daun • Parameter pertumbuhan • Daun muda membuka dan tegak 2 bulan

  35. SPIRAL

  36. SPIRAL & PELEPAH • Letak pelepah daun pada batang menurut garis spiral yang bergerak dari kanan atas ke kiri bawah. • Letak daun ke-1 hampir tepat sejajar pada spiral daun ke-9, 17, 25, 33 dan seterusnya • Atau spiral lain daun ke-2, 10, 18, 26, 34 dan seterusnya. • Pola ini berlaku untuk daun ke-3, 4, 5 dan seterusnya.

  37. BUNGA & BUAH • Pokok berbunga mulai usia 1-2 tahun • Buah bisa dipanen (ekonomis) usia 2.5 th • Setiap ketiak pelepah memiliki bunga • Bunga jantan ditandai dengan bentuknya lonjong memanjang dan ujung kelopak bunga agak meruncing • Bunga betina bentuknya agak bulat dengan ujung kelopak bunga agak rata. • Sebagian dari tandan bunga akan gugur (aborsi) sebelum anthesis atau sesudah anthesis. • Sering muncul buah banci pada tanaman muda

  38. SEX DIFFERENTIATION • Terjadi 17 – 25 hari sebelum & setelah anthesis • Butuh 5 – 6 bulan buah menjadi matang panen • Secara visual tandan bunga jantan/betina baru diketahui setelah muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7 – 8 bulan sebelum buah matang panen atau 1 – 2 bulan sebelum anthesis • Bunga banci (hemaprodit) yaitu tandan bunga yang memiliki dua kelamin, • Bunga andromorphic (androgynous) yaitu secara morfologi adalah bunga jantan tetapi pada sebagian spikeletnya dijumpai bunga betina yang dapat membentuk buah sawit kecil

  39. BUNGA BANCI

  40. BUNGA BETINA • Tandan bunga betina dibungkus seludang bunga yang akan pecah 15 – 30 hari sebelum anthesis. • Satu tandan bunga betina punya 100–200 spi-kelet & tiap spikelet punya 15–20 bunga betina. • Tidak semua bunga betina berhasil membentuk buah sempurna yang matang, terutama pada bagian dalam. • Pada tandan tanaman dewasa dapat diperoleh 600–2.000 brondolan tergantung besar tandan • Tiap pohon dapat menghasilkan 15–25 tndn/ pkk/thn pada tanaman muda & pada tanaman dewasa & tua menghasilkan 8–12 tndn/ pkk/thn.

  41. SPIKELET BUNGA BETINA

  42. BUNGA BETINA • Proses anthesis bunga betina tidak serentak. Pada satu tandan membutuhkan waktu 3 – 5 hari atau lebih. • Tingkat perkembangan kemekaran bunga betina dalam keadaan reseptif dapat diketahui dari perbedaan warnanya: • Hari 1 : saat mekar, warna bunga putih • Hari 2 : warna bunga berubah kuning gading • Hari 3 : warna bunga berubah agak jingga • Hari 4 : warna bunga kehitam-hitaman

  43. BUNGA BETINA • Masa reseptif (subur) bunga betina membutuhkan waktu 36 – 48 jam, tetapi tidak semua bunga terbuka pada waktu yang sama. • Ada tenggang waktu sampai 2 minggu antara terbukanya bunga betina pertama dengan bunga betina terakhir dalam satu rangkaian bunga. • Pada satu tangkai bunga betina yang normal, pembukaan bunga pada hari kedua merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyerbukan sebab pada saat tersebut rata-rata 82% bunga betina sudah terbuka semua.

  44. PERKEMBANGAN BUAH

  45. BUNGA JANTAN • Seludang bunga jantan mempunyai tangkai dengan spikelet-spikelet (jari-jari) berukuran 12–20 cm. • Sebanyak lebih kurang 200 spikelet dapat dijumpai pada satu seludang bunga jantan. • Pada tiap spikelet terdapat bunga yang kuning keputihan & timbul dari pangkal ke ujung spikelet. • Tiap tandan bunga jantan memiliki 100 – 250 spikelet yang berdiameter 1–1,5 cm. • Setiap spikelet berisi 500 – 1.500 bunga kecil yang akan meng-hasilkan tepung sari. • Tandan bunga yang sedang anthesis berbau tajam • Tiap tandan bunga jantan akan dapat menghasilkan tepung sari sebanyak 40 – 60 gram.

  46. DETAIL BUNGA JANTAN P = 15-20 cm 500-1,500 Bunga yang hasilkan 40-60 gram tepung sari 100-250 spikelet dalam satu tandan Ø = 1-1,5 cm

  47. PERKEMBANGAN BUNGA JANTAN Hari pertama: Seludang terbuka, tepung sari keluar dari bagian ujung tandan bunga. Hari kedua: Tepung sari keluar dari bagian tengah tandan bunga. Hari ketiga: Tepung sari keluar dari bagian bawah tandan bunga dan mengeluarkan bau yang khas (spesifik). Kondisi ini menandakan bunga jantan sedang aktif dan tepung sari dapat diper-gunakan/diambil untuk penyerbukan buatan.

  48. BUNGA JANTAN

  49. SEX RATIO Perbandingan antara jumlah tandan bunga betina terhadap jumlah tandan total (tandan bunga jantan + tandan bunga betina + tandan bunga hermaprodit + lain-lain) dikenal sebagai SEX RATIO dan dinyatakan dalam persen (%).

  50. BUNGA BETINA

More Related