1 / 49

POLA-POLA HEREDITAS

POLA-POLA HEREDITAS. SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II. POLA-POLA HEREDITAS. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet mengikuti aturan tertentu . Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : Jumlah kromosom pada ovum dan sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh

esben
Download Presentation

POLA-POLA HEREDITAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POLA-POLA HEREDITAS SESUAI HUKUM MENDEL I DAN II

  2. POLA-POLA HEREDITAS Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet mengikuti aturan tertentu • Dalam hal ini Sutton berpendapat bahwa : • Jumlah kromosom pada ovum dan sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel tubuh • Organisma hasil fertilisasi bersifat diploid (2set/perangkat kromosom)

  3. Dalam peristiwa meiosis, ke-2 perangkat kromosom memisah secara bebas dan mengelompok juga secara bebas dengan kromosom lain yang bukan homolognya • Identitas dan bentuk setiap kromosom tetap, dan gen sebagai kesatuan faktor menurun adalah mantap

  4. Berdasar Hukum Mendel • Dominansi Monohibrid  3 : 1 • Intermediet  1 : 2 : 1 • Dihibrid  9 : 3 : 3 : 1 • Namun dalam kenyataannya ada beberapapenyimpangan walaupunbersifat semu (karena pada hakekatnya kalau dilihat masih mengikuti pola HukumMendel)

  5. TEST CROSS/ UJI SILANG(1 : 1) • F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang resesif • A = bunga merah • a = bunga putih • P1 AA (merah) X aa (putih) • Gamet A a • F1 Aa (merah) • P2 Aa (merah) X aa(putih) • Gamet A,a a • F2 1Aa (merah) : 1 aa (putih)

  6. Hasil persilangan test cross(uji silang) • Monohibrida RF = 1 : 1 • Dihibrida  RF = 1 :1:1:1 • Trihibrida  RF = 1:1:1:1:1:1:1:1

  7. BACK CROSS/Persilangan kembali(Semua sama) • F1 disilangkan dengan galur murni (parental 1) yang dominan • B = gen untuk warna marmot hitam • b = gen untuk warna putih • P1 BB (hitam) X bb (putih) • Gamet B b • F1 Bb (hitam) • P2 Bb (hitam) X BB (hitam) • Game B,b B • F2 Bb (hitam), Bb (hitam)  semua hitam

  8. Penyimpangan Semu Hukum Mendel • Interaksi beberapa gen (Atavisme)  bentuk pial / jengger pada ayam • Ada 4 macam bentuk pial : • R – P – = walnut / sumpel  dominan • RRpp = rose / gerigi • rrPP = pea / biji • rrpp = bilah / single  resesif

  9. P1 ♂ RRpp X ♀ rrPP (rose/gerigi) (pea/biji) • Gamet Rp rP • F1 RrPp • P2 RrPp X RrPp • Gamet RP, Rp, rP, rp • F2 • R – P – = 9 …. • R – pp = 3 …. • rrP – = 3 …. • rrpp = 1 …. (walnut) (walnut) (walnut)

  10. POLIMERI ( 15 : 1  (9+3+3) : 1 ) • Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama • Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN • misalnya : • warna kulit pada manusia • Warna bunga suatu tanaman

  11. M = gen untuk warna bunga merah • m = gen tidak terbentuk warna • P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2 • (merah ) ( putih ) • Gamet M1M2 m1m2 • F1 M1m1M2m2 • (merah) • P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2 ( merah ) (merah) • Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 • F2 • M1 – M2 – = 9 merah • M1 – mm = 3 merah • m1m1M2 – = 3 merah • M1m1m2m2= 1 putih

  12. KRIPTOMERI 9:3:4 • Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lain • A = ada bahan pigmen antosianin • a = tidak ada antosianin • B = reaksi plasma bersifat basa • b = reaksi plsma bersifat asam • P1 AAbb X aaBB (merah) (putih) • Gamet Ab aB • AaBb • (ungu)

  13. P2 AaBb X AaBb (ungu) (ungu) • Gamet AB, Ab, aB, ab • F2 • A – B – = 9 …. • A – bb = 3 …. • aaB – = 3 …. • aabb = 1 ….

  14. EPISTASIS &HIPOSTASIS( 12 : 3 : 1 ) • Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela • Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya  epistasis • Gen dominan yang tertutup hipostatis • Contoh  warna kulit gandum dan warna kulit labu squash

  15. H (hitam) dominan terhadap h (putih) • K (kuning) dominan terhadap k (putih) • H epiatasis terhadap K • P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning) • Gamet Hk hK • F1 HhKk (hitam) • P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam) • Gamet HK, Hk, hK, hk • F2 • H – K – = 9 hitam • H – kk = 3 hitam • hhK – = 3 Kuning • hhkk = 1 putih

  16. KOMPLEMENTER( 9 : 7 ) • Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi • Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang • Contoh  ada 2 gen yang berinteraksi dalam menumbuhkan pigmen

  17. C = menyebabkan timbul pigmen • c = tidak menimbulkan pigmen • P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen • p = tidak menumbuhkan pigmen • P1 CCpp (putih) X ccPP (putih) • Gamet Cp cP • F1 CcPp (ungu) • P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu) • Gamet CP, Cp, cP, cp • F2 • C – P – = 9 …. • C – pp = 3 …. • ccP – = 3 …. • Ccpp = 1 ….

  18. komplementer • DDee x ddEE • tuli bisu tuli bisu DdEe Normal DdEe x DdEe Normal Normal Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip anak2nya?

  19. Contoh soal • Sifat albino dikode oleh gen a. Suami istri masing-masing normal tetapi carrier albino, menginginkan 3 orang anak. Berapa peluang : • a, ketiganya normal? • b, jika ada anak yang albino, sebaiknya seorang saja pada laki-laki dan pada anak terakhir?

  20. Soal: • Pada tanaman diketahui sbb: • B gen buah bulat dan alelnya b gen buah lonjong • H mendorong munculnya sifat dan alelnya h menghambat munculnya sifat. • Hasil testcross diperoleh 60 tanaman sebagai berikut: 20 tanaman bulat dan 40 tanamn buah lonjong, ujilah dengan Chi-square apakah hasil tersebut sesuai dengan harapan (baik)?

  21. Soal • Pada tanaman dikenal gen B untuk buah bulat dan T untk batang tinggi. • Hasil persilangan F1 dengan individu yang diketahui resesif homosigotik, diperoleh keturunan dengan perincian sbb: • 30 tanaman buah bulat btng tinggi, 10 tanaman buah bulat batang pendek dan 20 tnm buah kisut batang pendek.

  22. PAUTAN/LINKAGE • Peristiwa di mana 2 atau lebih gen terdapat pada satu kromosom yang sama • Jk tidak linkage  AaBb • Linkage  (AB) (ab) atau — B b a A AB ab • Coupling phase (Sis) • Repulsion phase (trans) a b A B A b a B 2 1

  23. Warna tubuh dan bentuk sayap pada lalt buah Drosophila melanogaster • B = warna tubuh kelabu • b = warna tubuh hitam • V = sayap panjang • v = sayap pendek • P1 (BV) (BV) X (bv) (bv) • Gamet (BV) (bv) • F1 (BV) (bv) • P2 (BV) (bv) X (BV) (bv) • Gamet (BV) dan (bv) • F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv) • 3 kelabu panjang : 1 hitam pendek (kelabu, panjang) (hitam, pendek) (kelabu, panjang) (kelabu, panjang) (kelabu, panjang)

  24. Cu = sayap normal • cu = sayap keriput • Sr = dada polos • sr = dada bergaris-garis • P1 (CuSr) (CuSr) X (cusr) (cusr) • Gamet ? • F1 ? • Test cross ? • Bagaimana jika gen dalam susunan TRANS? • Bagaimana rasio fenotip pada F2 ?

  25. LINKAGE PD MANUSIA • Polidaktili dan warna mata • P = jari polidaktili • p = jari normal • B = warna mata hitam • b = warna mata biru • P1 (PB)(PB) X (pb)(pb) • Gamet ? • F1 ? • F2 jika di test cross ?

  26. PINDAH SILANG P1 (MB)(MB) X (mb)(mb) (ungu, panj) (mrh,pd G (MB) (mb) F1 (MB)(mb) • M = biji ungu • m = biji merah • B = biji panjang • b = biji bulat (ungu,panjang) Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk 4 macam : (MB), (Mb), (mB), (mb) Di mana (MB) dan (mb)  kombinasi parental (KP) Sedangkan (Mb) dan (mB)  kombinasi rekombinan (KR)

  27. PROSES PINDAH SILANG A B a b AB = KP Ab = KR aB = KR ab = KP Jika ditest cross akan didapat perbandingan n : 1 : 1 : n ( susunan Cis ) Jika trans  1 : n : n : 1

  28. RASIO FENOTIP CO • Dengan susunan cis Jika di test cross rasio fenotip n : 1 : 1 : n • Dengan susunan Trans, jika di test cross, rasio fenotip  1 : n : n : 1 • Catatan : • KP  jumlahnya tak terhingga/ frekuensinya lebih besar / lebih dari 50% • KR  perbandingan 1/ frekuensinya lebih kecil / kurang dari 50%

  29. DETERMINASI SEX • Manusia  XX dan XY • Wanita 22AA,XX , Pria 22AA,XY • Serangga  XX dan XO • Betina 3AA,XX, jantan 3AA,XO • Burung, kupu-kupu, ikan  ZZ dan ZW • Betina ZW, jantan ZZ

  30. TAUTAN SEX • Gen yang tergantung terdapat pada kromosom sex, atau tertaut pada sex kromosom • Mis  pada warna mata merah pada Drosophila terpaut pada kromosom X • Yang putih pasti jantan , tetapi yang jantan belum tentu putih

  31. GEN LETAL #1 • Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya. • Karena tugas gen asli untuk menumbuhkan suatu karakter/ bagian yg vital terganggu (mutasi) • Pengaruh gen letal  kematian pd embrio, pada waktu lahir, setelah menjelang dewasa (gen subletal)

  32. GEN LETAL #2 • Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat dominan (lihat tabel berikut) Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan

  33. x Aa (hijau kekuningan) A,a Induk Gamet Aa (hijau kekuningan) A,a LETAL RESESIF(Albino pada tanaman) Rasio fenotip: 1 hijau : 2 hijau kekuningan : 1 albino (letal)

  34. LETAL DOMINAN(Ayam redep) P Rr x Rr Rasio fenotip 1 redep homozigot (letal) : 2 redep heterozigot : 1 normal

  35. x Aa (berambut kuning) A,a Induk Gamet Aa (berambut kuning) A,a LETAL DOMINAN(Tikus berambut kuning) Rasio fenotip 1 berambut kuning homozigot (letal) : 2 berambut kuning heterozigot : 1 normal

  36. x Ss (Ayah) A,a Induk Gamet Ss (Ibu) A,a GEN LETAL PADA MANUSIA(Siclemia) Rasio fenotip 1 normal homozigot : 2 normal heterozigot : 1 letal

  37. x Thth (Ayah) Th,th Induk Gamet Thth (Ibu) Th, th GEN LETAL PADA MANUSIA(Thalassemia) Rasio fenotip 1 Thalassemia mayor (letal) : 2 Thalassemia minor : 1 normal

  38.  Sel telur Sperma | X | Y | X ½ ½ semua | | XX | | XY ½ ½   JENIS KELAMIN

  39. KETERANGAN = Perempuan (normal) = Laki-laki (normal) = individu albino Bahan Diskusi I Nomor generasi 2 1 II Individu pada setiap generasi 5 2 4 1 3 III IV V

  40. Brachydactily (Jari Pendek)

  41. Cystinuria

  42. Buta warna Sifat buta warna tertaut pada kromosom X Tipe perkawinan pada masyarakat yg ada kemungkinan penderita buta warna

  43. Latihan Perkawinan ♂normal dan ♀ carier Perkawinan ♂buta warna dan ♀ carier

  44. Hemofilia Kemungkinan genotip orang yang normal yang hemofilia Berbagai tipe perkawinan penyebab hemofilia

  45. Golongan Darah#1 Hubungan antara Fenotip Golongan Darah Sistem A, B, O, Genotip, dan Kemungkinan Macam Gamet

  46. Golongan Darah#2 Golongan darah orang tu dan kemungkinan atau tidak mungkin pada golongan darah anak-anaknya

  47. Golongan Darah#3 Hubungan antaran Fenotip Golongan Darah Sistem M, N, Genotip, dan Kemungkinan Gamet Genotip Orang Menurut Sistem Rh

More Related