1 / 30

AGENDA

PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL EDUCATION) DISUSUN OLEH : ABDUL CHOLIK, S.Pd. AGENDA. 1. Latar Belakang 2. Konsep Dasar 3. Prinsip dan Tujuan 4 . Strategi Pelaksanaan Pembekalan Life Skills 5. Pengintegrasian Life Skill. LATAR BELAKANG.

evan
Download Presentation

AGENDA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP(LIFE SKILL EDUCATION)DISUSUN OLEH : ABDUL CHOLIK, S.Pd.

  2. AGENDA 1. Latar Belakang 2. Konsep Dasar 3. Prinsip dan Tujuan 4. Strategi Pelaksanaan Pembekalan Life Skills 5. Pengintegrasian Life Skill

  3. LATAR BELAKANG • Peningkatan mutu dengan segala macam upaya masih belum memberikan hasil yang memuaskan • Berbagai indikator kekurangberhasilan sering mengemuka • Komparasi secara regional dan internasional menunjukkan kita masih berada “di ujung bawah” • Upaya peningkatan mutu belum memecahkan masalah pendidikan PERLU LANGKAH MENDASAR, KONSISTEN, SISTEMATIK HUMANISTIK – MEMECAHKAN MASALAH KEHIDUPAN

  4. TANTANGAN MASA DEPAN Krisis ekonomi  Pengangguran  Pendidikan perlu berperan aktif 19,3% tamatan SD  SLTP 34,4% tamatan SLTP SMU/K 53,1% tamatan SLTA  PT Persaingan tenaga kerja pasca AFTA 2003 semakin “keras”

  5. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA MASALAH 1. Lulusan SLTP & SM banyak yang putus sekolah; yang tidak bekerja menambah pengangguran 2. Banyak lulusan SLTP/SM yang tidak mampu menerapkan pengetahuannya, menjadi terasing di lingkungannya, kadang menjadi sumber keributan 3. Dengan berlakunya AFTA 2003, banyak tenaga asing masuk ke Indonesia. Jika tidak siap akan menjadi pecundang di negeri sendiri

  6. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA ALTERNATIF PEMECAHAN Perlu konsolidasi, agar pendidikan dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup Keberanian menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, tidak tertekan, secara kreatif menemukan solusi dan mengatasinya  Pendidikan mensinergikan berbagai mata pelajaran menjadi kecakapan hidup

  7. TANTANGAN GLOBAL – KARAKTERISTIK MASYARAKAT GLOBAL Memiliki keterampilan dasar: • membaca, • menulis, • berhitung, dan • kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, Memiliki pula kemampuan: • mengelola informasi, • mengelola sumber daya, • mengelola hubungan sosial, • mangelola diri, • bersikap fleksibel, • memecahkan masalah, • mengambil keputusan, • beradaptasi, • berpikir kreatif, • memotivasi diri, dan • menyusun pertimbangan.

  8. Lanjutan… Karena berinteraksi dgn bangsa lain, maka diperlukan kemampuan seperti: • berkomunikasi lintas budaya, • bekerja dalam tim, • melakukan negosiasi, • memecahkan konflik, • kesadaran perbedaan nilai, • kesadaran perbedaan norma sosial, kemampuan berbahasa asing.

  9. Penanaman Living Values • kedamaian (peace), • kehormatan (respect), • kerjasama (cooperation), • kebebasan (freedom), • kebahagiaan (happiness), • kejujuran (honesty), • kerendahan hati (humility), • kecintaan (love), • tanggung jawab (responsibility), • kesederhanaan (simplicity), • toleransi (tolerance), • kesatuan (unity),

  10. KONSEP DASARBroad Based EducationAtau Pendidikan berbasis luas adalah orientasi penyelenggaraan pendidikan yang difokuskan pada kepentingan masyarakat luas.High-Based EducationAdalah strategi pelayanan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kualitas akademik.Community Based EducationOrientasi penyelenggaraan pendidikan pada lingkungan kontekstual (ciri, kondisi, dan kebutuhan masyarakat) dimana lembaga pendidikan berada.

  11. School Based ManagementPola atau model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar pada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung warga sekolah.Life SkillAtau ‘Kecakapan Hidup’ adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.

  12. KH GENERIK General Life skills (GLS) Kompetensi Teknis Specific Life skills (SLS) KECAKAPAN HIDUP LIFE SKILLS Self Awareness Personal skills Academic skills Thinking skills Social skills Vocationalskills

  13. Self Awareness Skill • Kesadaran sebagai makhluk Tuhan. • Kesadaran akan eksistensi diri. • Kesadaran akan potensi diri. Thingking Skill • Kecakapan menggali informasi. • Kecakapan mengolah informasi. • Kecakapan mengambil keputusan. • Kecakapan memecahkan masalah.

  14. Social Skill • Kecakapan komunikasi lisan. • Kecakapan komunikasi tertulis. • Kecakapan Bekerjasama. Academic Skill • Kecakapan mengidentifikasi variabel. • Kecakapan menghubungkan variabel. • Kecakapan merumuskan hipotesis. • Kecakapan melaksanakan penelitian.

  15. Vocational Skill • Sering disebut juga sebagai kecakapan kejuruan. • Terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.

  16. POLA UMUM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Di samping kecakapan hidup, dikembangkan learning how to learn dan Learning How to Unlearn BBE berlaku di seluruh jenjang persekolahan BBE sebagai wahana Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup Kecakapan Vokasional KecakapanAkademik SMK SMU TK,SD, SLTP Kecakapan Generik

  17. HUBUNGAN ANTARA KEHIDUPAN NYATA, KECAKAPAN HIDUP DAN MATA PELAJARAN KEHIDUPAN NYATA KECAKAPAN HIDUP MATA PELAJARAN arah dalam pengembangan kurikulum arah kontribusi hasil pembelajaran Mata pelajaran adalah alat, bukan tujuan. Yang diinginkan adalah kecakapan hidup Kompetensi yang dicapai dalam mata pelajaran adalah kompetensi antara untuk mewujudkan kemampuan nyata, yaitu kecakapan hidup

  18. PRINSIP UMUM 1. Tidak mengubah sistem pendidikan 2. Tidak harus dengan mengubah kurikulum, yang di-perlukan pensiasatan kurikulum diorientasikan ke PKH 3. Etika socio-religious bangsa diintegrasikan dalam proses pendidikan 4. Pembelajaran menggunakan prinsip learning how to know, learning to do, learning to be, learning to live together 5. Pelaksanaan PKH menerapkan MBS 6. Penerapan pembelajaran kontekstual dan BBE 7. Terjadinya pertautan antara learning for life dan school to work 8. Peserta diarahkan (1) hidup sehat berkualitas, (2) mendapat pengetahuan berwawasan luas, (3) memiliki akses mampu memenuhi hidup layak

  19. APA TUJUAN LIFE SKILLS 1. Memfungsikan Pendidikan sesuai fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya di masa mendatang 2. Memberikan peluang bagi Institusi Pelaksana Pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, dan memanfaatkan potensi Sumberdaya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan terbuka (berbasis luas dan mendasar) serta prinsip manajemen pendidikan berbasis Sekolah. 3. Membekali tamatan dengan kecakapan hidup, agar kelak mampu menghadapi, dan memecahkan permasalahan hidup dan kehidupan, baik sbg pribadi yang mandiri, Masyarakat dan Warganegara.

  20. PERLUNYA LIFE SKILL: • ANAK KITA HARUS BERSEKOLAH AGAR SUKSES, DAN UNTUK ITU HARUS: DISIPLIN, JUJUR, AMANAH, CERDAS, SEHAT DAN BUGAR, PEKERJA KERAS, PANDAI MENCARI DAN MEMANFAATKAN PELUANG, MAMPU BEKERJASAMA DG ORANG LAIN, BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN, DSB. • CIRI-CIRI ITULAH YANG DISEBUT KECAKAPAN HIDUP, KARENA KECAKAPAN ITU YG DIPERLUKAN AGAR ORANG SUKSES DLM KEHIDUPAN. • KECAKAPAN HIDUP: KECAKAPAN YG DIPERLUKAN AGAR SESEORANG MAMPU DAN BERANI MENGHADAPI PROBLEMA KEHIDUPAN DAN MEMECAHKANNYA SECARA ARIF DAN KREATIF. • PEND. RELEVAN, JIKA HASILNYA SESUAI DG KEBUTUHAN ANAK DIDIK SETELAH LULUS. JADI PBKH MERUPAKAN UPAYA UNTUK MENINGKATKAN RELEVANSI PENDIDIKAN.

  21. STRATEGI PELAKSANAAN PEMBEKALAN LIFE SKILL DI SMU1. Reorientasi Pembelajaran2. Pembekalan Kecakapan Vokasional3. School Reform- Manajemen Sekolah- Kultur Sekolah- Hubungan Sinergi dengan Masyarakat

  22. 1. Reorientasi Pembelajaran Pembekalan Kecakapan Hidup: • Tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru matapelajaran baru • Tidak dikemas dalam bentuk materi tambahan yang disisipkan mata pelajaran lain • Tidak memerlukan tambahan alokasi waktu • Tidak memerlukan jenis buku baru, • Tidak memerlukan tambahan guru baru, • Dapat diterapkan dengan menggunakan kurikulum apapun.

  23. Lanjutan …Yang perlu dilakukan:Mengubah strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metoda yang variatif, sehingga: • siswa lebih aktif, • iklim belajar menyenangkan, • fungsi guru bergeser dari sebagai pemberi informasi menuju sebagai fasilitator, • materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan, • siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber, • menggeser “teaching” menjadi “learning”.

  24. 2. Pembekalan Kecakapan Vokasional Tahapan Kegiatan Yang perlu dilakukan • Mendata siswa yang berpotensi tidak melanjutkan, • mendata jenis keahlian yang sedang diperlukan pasar kerja sekitarnya • mendata potensi penyelenggara diklat di dalam dan luar sekolah, a.l: SMK, SMU lainnya, lembaga diklat, lembaga kursus, politeknik, dll • menyusun menu paket keahlian (jenis paket keahlian, jadwal tempat dan tarif) • menawarkan paket keahlian kepada siswa dan orang tua

  25. Lanjutan ... • menyusun MoU dengan penyelenggara Diklat (jenis paket keahlian, jadwal, tempat, tarif dan kurikulum) • pelaksanaan diklat • pemberian sertifikat • magang • pembekalan pengetahuan kewirausahaan

  26. 3. Reformasi Sekolah 3.1. Shool Reform - Hubungan Sinergi dengan Masyarakat • Merancang draf pola hubungan sinergis • Mensosialisasikannya • Melakukan pertemuan awal untuk merumuskan arah pengembangan sekolah • Membentuk komite sekolah • Mengaktifkan komite sekolah dalam pengambilan kebijakan • Aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

  27. 3.2. Shool Reform - Kultur Sekolah Menciptakan suasana yang dapat meningkatkan: • Motivasi belajar • Disiplin • Tanggungjawab • Tolong menolong • dan lain-lain

  28. 3.3. Shool Reform – Manajemen Sekolah • Harus dikelola dengan menggunakan prinsip –prinsip manajemen berbasis sekolah. • Pemberdayaan Komite Sekolah.

  29. Pengintegrasian Life Skill • Standar Kompetensi • Kompetensi Dasar • Materi Pokok • Pengalaman Belajar • Alokasi Waktu • Sumber/Bahan/Alat • Indikator • Penilaian

  30. TERIMA KASIH

More Related