1 / 13

Pemerahan, Penanganan dan Rute-Rute Pengolahan Minyak Kemiri Sunan

Pemerahan, Penanganan dan Rute-Rute Pengolahan Minyak Kemiri Sunan. Tatang H Soerawidjaja Staf Pengajar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, dan Ketua Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (IKABI) Focused Group Discussion

evania
Download Presentation

Pemerahan, Penanganan dan Rute-Rute Pengolahan Minyak Kemiri Sunan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemerahan, Penanganan dan Rute-Rute Pengolahan Minyak Kemiri Sunan Tatang H Soerawidjaja Staf Pengajar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, dan Ketua Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (IKABI) Focused Group Discussion “Pengembangan Bioenergi Berbasis Kemiri Sunan” Garut, 27 Maret 2014

  2. Pengantar • Kemiri sunan (sinonim : kemiri cina, banucalag, bagilumbang, Reutealis/Aleurites trisperma) termasuk ke dalam keluarga pohon Aleurites (famili Euphorbiaceae), yang semuanya menghasilkan minyak-lemak nabati non-pangan berangka iodium sangat tinggi. Yang sudah dikenal luas di antaranya adalah tung (Aleurites fordii) dan kemiri (candlenut, Aleurites moluccana). • Minyak kemiri sunan lebih mirip minyak tung dibanding minyak kemiri.

  3. Minyak kemiri sunan versus minyak tung  Tatacara pemerahan, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman minyak kemiri sunan hendaknya meniru yang biasa dilakukan pada minyak tung!.

  4. Watak/bakat alami minyak kemiri sunan • Kadar bahan tak tersabunkan : 0,3 – 1 %-berat. • Angka penyabunan : 190 – 200 mg-KOH/g. • Angka iodium : 133 – 160 g-I2/100g. Sumber : Eckey, E.W., “Vegetable Fats and Oils”, American Chemical Society Monograph Sreies, Reinhold Publishing Corp., New York, 1954, p. 579; Van der Vossen, H.A.M. and B.E. Umali (ed), “Plant Resource of South East Asia (PROSEA) No. 14 : Vegetable Oils and Fats”, Backhuys Publisher, Leiden, 2001, p. 113.  Minyak kemiri sunan termasuk minyak mengering atau drying oil(jika dihamparkan pada permukaan terbuka, secara pelahan akan mengering menjadi lapisan padat).

  5. Angka iodium (A.I.) asam-asam miristat, palmitat, dan stearat (asam-asam lemak jenuh) = 0 • A.I. asam oleat (asam lemak berketak-jenuhan tunggal) = 89,9 g-I2/(100 g minyak). • A.I. asam linoleat (a. lemak berketak-jenuhan dua) = 181,1 g-I2/(100 g minyak). • A.I. asam linoleat = A.I. asam eleostearat (a. lemak berketak-jenuhan tiga ) = 273,7 g-I2/(100 g minyak).  Karena ini, A.I. minyak kemiri sunan biasanya lebih besar dari 133 g-I2/(100 g minyak). • Perhatian!. A.I. minyak kemiri sunan dan minyak tung tak dapat diukur dengan metode standar yang umum dikenal untuk minyak-lemak (metode Wijs, ASTM D 1959) melainkan harus mengggunakan metode Benham-Klee (ASTM D 1541) atau metode hidrogenasi analitik.

  6. Tatacara penanganan dan pemerahan biji kemiri sunan • Segera sesudah buah matang dipungut (jatuhan) atau dipetik, ambil dan keringkan biji-bijinya. Jika mungkin, temperatur pengeringan maksimum 75 oC.  Agar biji berkualitas baik, kadar air biji hasil pengeringan hendaknya < 25 % dan sebaiknya 6 – 10 %. • Simpan biji/kernel kering di tempat yang kering (jangan di tempat/wadah yang lembab, apalagi kehujanan). • Pemerahan minyak hendaknya dilakukan dengan mesin/ alat press yang sudah lazim digunakan untuk memerah minyak tung. ( Minyak perahan mestinya tak panas!.) • Agar minyak dapat terperah dengan baik, kadar air dalam biji/kernel saat pemerahan hendaknya 6 – 10 %. • Biji berkualitas baik akan menghasilkan minyak berangka asam rendah [ 5 mg-KOH/(g minyak)].

  7. Tatacara penanganan, penyimpanan dan pengiriman minyak tung dan kemiri sunan • Hindarkan dari sinar matahari langsung, sumber panas, dan kontak dengan bahan pengoksidasi kuat. • Simpan pada temperatur kamar di dalam wadah tertutup erat dan berisi penuh (tak ada udara). • Hindarkan dari kontak dengan tembaga atau logam paduan mengandung tembaga. • Hindarkan dari kondisi terhampar pada (apalagi terkocok dengan) udara dalam jumlah besar. • Tak boleh lama terpanaskan pada suhu 50 – 60 oC atau lebih tinggi.

  8. Potensi minyak kemiri sunan untuk pembuatan bahan bakar nabati • Tingginya kadar asam-asam lemak tak jenuh ganda adalah kelemahan sekaligus keunggulan minyak kemiri sunan. • Biodiesel yang dibuat langsung dari minyak kemiri sunan tak akan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku (angka iodium terlalu tinggi, kestabilan oksidasi terlalu rendah). • Karena metode pengukuran angka iodium di dalam standar-standar mutu biodiesel adalah metode Wijs, maka ‘biodiesel kemiri sunan’ (ester metil asam-asam lemak kemiri sunan) bisa tampak memenuhi persyaratan angka iodium (< 115 pada SNI 7182:2012). • Tetapi ‘biodiesel kemiri sunan’ tak akan memenuhi persyaratan kestabilan oksidasi!.

  9. Hasil-hasil pengukuran di ITB menunjukkan bahwa periode induksi Rancimat (yaitu ukuran kestabilan oksidasi) dari ‘biodiesel kemiri sunan’ hanya 10 – 15 menit, padahal standar-standar mutu mensyaratkan nilai minimal 3 jam (USA) atau bahkan 6 jam (Uni Eropa, SNI 7182:2012).  Hidrogenasi parsial hingga angka iodium turun ke sekitar 80 – 90 mg-I2/(100 g minyak) akan menghasilkan biodiesel bermutu baik. Minyak kemiri sunan pun memiliki potensi manfaat lain : (lihat diagram di slide berikutnya!) • Hidrogenasi parsial akan menghasilkan minyak nabati murni (PPO, Pure Plant Oil atau SVO, Straight Vegetable Oil; bahan bakar mesin diesel putaran rendah, di bawah1500 rpm, untuk pembangkit listrik).

  10. Rute-rute potensial pengolahan minyak kemiri sunan untuk bahan bakar nabati

  11. Asam lemak berketakjenuhan 3 (asam eleostearat dan linolenat) dapat diproses menjadi hidrokarbon siklik (aromatik + naftenik).  Komponen bensin berangka oktan tinggi (HOMC, High Octane Mogas Component). • Fraksionasi ester metil kemiri sunan (yaitu hasil transesterifikasi minyak kemiri sunan) akan menghasilkan 2 fraksi : biodiesel (= campuran ester metil asam-asam lemak jenuh dan tak jenuh tunggal) dan ester metil asam-asam lemak tak jenuh ganda (untuk pembuatan hidrokarbon siklik). • Minyak kemiri sunan dapat pula diolah dalam kilang nabati (biorefinery) untuk menghasilkan aneka bahan bakar hidrokarbon terbarukan atau bahan bakar biohidrokarbon : bensin nabati (biogasoline), minyak diesel hijau (green diesel atau BHD), bioavtur, dsb.

  12. Penutup • Jika hasil minyak per hektar kebun per tahunnya tinggi (minimal 4 ton/ha/tahun), perkebunan kemiri sunan untuk menghasilkan minyaknya layak untuk dikembangkan.  Kemiri sunan merupakan salah satu tumbuhan penghasil minyak-lemak non-pangan yang potensial (yang lainnya : mabai/pongam/ki pahang laut, nimba, nyamplung). • Untuk pemanfaatan komersial minyak kemiri sunan sebagai bahan mentah bioenergi, studi literatur teknik menunjukkan aneka rute yang layak untuk dibuktikan dan dikembangkan menjadi teknologi komersial yang handal.  Perlu kerjasama erat ABG (Academics, Businessmen, Government) Indonesia!.

  13. Sekian dan Terima Kasihhstatang@yahoo.com / tatanghs@che.itb.ac.id PohonDaun Buah Kemiri sunan / kemiri cina / bagilumbang (Reutealis/Aleurites trisperma)

More Related