1 / 47

TERMINOLOGI 2

TERMINOLOGI 2. PATOLOGI SISTEM PENCERNAAN (TRACTUS DIGESTIVUS) By: Sarah Suzanna,dr. Farida Gustini, drg. Sistem Pencernaan.

fern
Download Presentation

TERMINOLOGI 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TERMINOLOGI 2 PATOLOGI SISTEM PENCERNAAN (TRACTUS DIGESTIVUS) By: Sarah Suzanna,dr. Farida Gustini, drg

  2. Sistem Pencernaan • Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. • Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

  3. MULUT (MOUTH) = Cavum Oris • Mulut jalanmasukuntuksistempencernaan. • Bagiandalamdarimulutdilapisiolehselaputlendir. Pengecapandirasakanoleh organ perasa yang terdapatdipermukaanlidah. • Makanandipotong-potongolehgigidepan (incisivus) dandikunyaholehgigibelakang (molar, geraham), menjadibagian-bagiankecil yang lebihmudahdicerna. • Ludahdarikelenjarludahakanmembungkusbagian-bagiandarimakanantersebutdenganenzim-enzimpencernaandanmulaimencernanya. Ludahjugamengandungantibodidanenzim (misalnyalisozim), yang memecah protein danmenyerangbakterisecaralangsung. Prosesmenelandimulaisecarasadardanberlanjutsecaraotomatis.

  4. Diseases of oral cavity, salivary glands and jaws • Gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi • Kelainan jumlah gigi (supernumerary teeth, anodontia) • Kelainan bentuk gigi (geminasi, fusi, dilaserasi) • Kelainan warna gigi (dental fluorosis, diskolorisasi eksterna) • Kelainan struktur gigi (aplasia dan hipoplasia sementum) • Kelainan erupsi gigi (impaksi, embedded gigi) • Kelainan ukuran gigi (makrodontia) 2. Karies gigi 3. Penyakit jaringan keras gigi (atrisi, abrasi, kalkulus) 4. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi (pulpitis, gangren pulpa, periodontitis apikalis, periapikal abscess, kista radikular) 5. Penyakit gusi dan jaringan periodontal : Ginggivitis, periodontitis, abses periodontal, resesi gusi, pembesaran gusi, trauma gusi

  5. …cont’ 6. Anomali dentofasial : anomali ukuran rahang, hubungan sendi dan rahang, anomali lengkung rahang, posisi gigi, TMJ disorders, maloklusi 7. Kista rongga mulut 8. Tumor rongga mulut 9. Penyakit pada kelenjar ludah : sialodenitis, abses, mucocele,gangguan sekresi saliva 10. Penyakit pada bibir dan mukosa mulut : stomatitis, selulitis , abses submandibular, cheilitis, mengigit lidah dan pipi, leukoplakia, hiperplasia denture 11. Penyakit pada lidah : glossitis, geographic tongue, hipertropi/atrofi tongue papillae, etc

  6. ESOFAGUS (Oesophagus) • merupakan salah satu organ silindris berongga panjang sekitar 25 cm dan diameter 2 cm, terbentang dari hipofaring sampai cardia lambung, kira-kira 2-3 cm di bawah diafragma • Dindingnya terdiri dr 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis, serosa • Peranan esofagus  menghantarkan makanan dan minuman dari faring ke lambung

  7. Disease of the Oesophagus 1. Achalasia (Akalasia) : keadaan yang ditandaidenganperistaltik yang lemahdantidakteratur, atauaperistaltiskorpusesofagus. Kegagalansfingteresofagusbawahuntukberelaksisecarasempurnasewaktumenelan. Akibatnya, makanandancairantertimbundalamesofagusbagianbawahdankemudiandikosongkandenganlambatbilatekananhidrostatikmeningkat. Korpusesofaguskehilangantonusnyadandapatsangatmelebar 2. Esofagitis : Suatukeadaandimanamukosaesofagusmengalamiperadangan, dapatterjadisecaraakutmaupunkronik

  8. Cont’… 3. Karsinoma Esofagus Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitar esofagus dan menimbulkan metastafe pada saluran esofagus 4. Gastroesofagus Refluks (GERD) Merupakan aliran balik isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus adalah normal, baik pada orang dewasa dan anak-anak, refluks berlebihan dapat terjadi karena sfingter esofagus tidak kompeten, stenosis, pilorik atau gangguan motilitas kekambuhan refluks tampak meningkat sesuai penambahan usia.

  9. GASTER (Lambung) • Terdiri dari 4 bagian : kardia, fundus, antrum,pilorus • Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. • Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

  10. Cont..GASTER (Lambung) • Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting : * Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. * Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. * Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

  11. Disease of Stomach = Gaster • Gastritis (Acuta dan Chronica) • Ulcus Pepticum (Ulcus Ventriculi dan Duodeni) : Sore that develops in the mucous membrane of the stomach (more frequent in women) or duodenum (accounting for 80% of ulcers and more frequent in men) when its ability to resist acid in gastric juice is reduced. It causes burning ache and hungerlike pain. Ulcers can bleed, perforate the abdominal wall, or block the gastrointestinal tract. 3. Carcinoma Gaster • Dyspepsia : adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. 5. Achlorhydria

  12. INTESTINUM TENUE (Usus halus) • Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. • Terdiri atas Duodenum (usus 12 jari), Jejunum (usus kosong) , Ileum (usus penyerapan)

  13. Cont..INTESTINUM TENUE (Usus halus) 1. Usus dua belas jari (Duodenum) • adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. • merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. • Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

  14. Cont…INTESTINUM TENUE (Usus halus) 2. Usus Kosong (jejenum) • adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. • Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. • Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang berarti “kosong”. 3. Usus Penyerapan (illeum) • Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

  15. Diseases of the Intestine • Ulkus Duodeni • Perforasi Ulcus Pepticum • Intususepsi • Vascular disease (Infark Arteri Mesenterica) • Paralytic ileus and Obstructive ileus • Diverticulosis

  16. INTERSTINUM CRASSUM = COLON = UsusBesar • Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. • Usus besar terdiri dari : • * Kolon asendens (kanan)* Kolon transversum* Kolon desendens (kiri)* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) • Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. • Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

  17. Diseases of the Colon • Karsinoma Kolon • Colitis ulcerativa • Crohn’s disease • Inflammatory bowel syndrome and Inflammatory bowel disease • Intususepsi

  18. CAECUM = Sekum = Usus buntu • Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.

  19. Disease of the Caecum and Appendicitis • Appendicitis (Acuta and Chronica) • Hyperplasia appendix • Peritonitis • Adenocarcinoma Caecum • Intisusepsi

  20. Appendix vermiformis = Umbai cacing • adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). • Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. • Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. • Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik. • Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

  21. PANCREAS = Pankreas • Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). • Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu : * Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan* Pulau pankreas, menghasilkan hormon • Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

  22. Diseases of the Pancreas • Pancreatitis • Carcinoma Pancreas

  23. HEPAR = LIVER = Hati • Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. • Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. • Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

  24. Diseases of the Liver • Hepatitis (A,B,C,D,E,G) acuta and chronica • Liver abscess • Hepatocellular carcinoma • Perlemakan hati/Fatty Liver • Fibrosis • Cirrhosis • Gagal hati • Penyakit hati karena alkohol • Penyakit hati karena toxic

  25. Kandung Empedu & Saluran Empedu • Empedu memiliki 2 fungsi penting : • membantu pencernaan dan penyerapan lemak • berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

  26. Diseases of the Ductus choledocus and Biliary tract • Cholelithiasis , Choledocholithiasis • Cholangitis • Cholecystitis • Adenocarcinoma, Cholangiocarcinoma • Atresia Bilier • Acute acalculous cholecystitis

  27. RECTUM & ANUS • Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. • Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). • Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

  28. Cont..RECTUM & ANUS • Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. • Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama

  29. Diseases of Sigmoid colon, Rectu and Anus • Gangguanfungsional intestinal : konstipasi, megacolon • Megacolon congenital (Hirschprung disease) • Irritable Bowel Syndrome and Irritable Bowel Disease • Haemorrhoidinterna and eksterna • Fissuraani • Fistula ani • Carcinoma Sigmoid Colon • Carcinoma Recti

  30. HERNIA • Inguinal • Femoral • Umbilical • Ventral • Diaphragmatic • Abdominal

  31. TERIMA KASIH

More Related