1 / 27

KOLOKIUM

UJI EFEKTIVITAS DAUN PEPAYA ( Carica papaya ) UNTUK PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI ( Aeromonas hydrophila ) PADA IKAN MAS KOKI ( Carassius auratus ). KOLOKIUM. Pembimbing : Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Si. dan Ir. Ibnu Dwi Buwono, M.Si. Adam Haryani NPM 230110080073. PENDAHULUAN. Latar Belakang.

gabby
Download Presentation

KOLOKIUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UJI EFEKTIVITASDAUN PEPAYA (Carica papaya) UNTUK PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI (Aeromonashydrophila) PADA IKAN MAS KOKI (Carassiusauratus) KOLOKIUM Pembimbing: Roffi Grandiosa, S.Pi., M.Si.danIr. Ibnu Dwi Buwono, M.Si. Adam Haryani NPM 230110080073

  2. PENDAHULUAN

  3. Latar Belakang

  4. Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sejauh mana pengaruh penambahan larutan daun pepaya dapat mengobati ikan mas koki yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. • Identifikasi Masalah • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari daun pepaya terhadap kelangsungan hidup ikan mas koki yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila • TujuanPenelitian • Penelitianinidiharapkandapatmemberikanalternatifpenggunaanobat yang lebihekonomisdanamandigunakanuntukpengobatanMotileAeromonasSepticaemia(MAS) ataupenyakitbercakmerahakibatAeromonashydrophilapadaikanmaskoki • ManfaatPenelitian

  5. Kerangka Pemikiran Permasalahan Pengobatan Referensi Tanaman Herbal Hasil Uji Pendahuluan

  6. Hipotesis Penelitian Berdasarkanhasil penelitian diketahuibahwapenggunaandaunpepayadengankonsentrasi 1000 ppmselama48 jam merupakanperlakuanterbaikdalampengobatanpenyakit MAS, sehingga memberikan kelangsungan hidup tertinggi.

  7. METODE PENELITIAN

  8. Waktu Dan Tempat PenelitiantelahdilaksanakanpadabulanMaretsampaidenganMei 2012, di LaboratoriumFHA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran untuk uji pendahuluan Lc50, dan Laboratorium kesehatanika, sertaLaboratorium karantina ikan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi untuk uji utama. Penelitian ini meliputi persiapan alat dan bahan serta uji pendahuluan pada bulan Maret 2012, uji utamatelah dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2012.

  9. Alat Dan Bahan Alat • Timbangan digital, untuk menimbang berat bahan yang digunakan. • Laminar flow, sebagai tempat untuk proses inokulasi bakteri. • Blender, sebagai alat untuk menghaluskan daun pepaya. • Autoclave, untuk sterilisasi media. • Mikroskop, untuk pengamatan bakteri. • Jarum ose, untuk mengambil bakteri yang akan dikulturkan. • Cawan petri, sebagai wadah biakan bakteri dan tempat penyimpanan bakteri yang sudah dimurnikan. • 1 bak fiber, untuk tempat stok ikan uji. • Jangka sorong, untuk mengukur zona hambat bakteri. • 15 akuarium ukuran (60 cm X 40 cm X 40 cm), untuk media penelitian. • 5 buah aerator kecil, untuk memenuhi persediaan oksigen diperairan. • Sentrifuge, alat untuk memutarkan sampel sehingga partikel-partikel yang ada didalam sampel tersebut terpisah. • Tabung erlenmeyer, sebagai wadah untuk pembuatan media bakteri.

  10. Bunsen, untuk mensterilkan jarum ose. • Gelasukur, sebagai pengukur zat cair yang akan digunakan. • Micropippet, untuk pengambilan zat cair. • Kertas saring whatman no. 42, untuk uji in vitro. • Jaringpenangkapikan, untuk menangkap ikan uji. • Termometerakuarium, sebagai alat untuk mengukur suhu air. • DO-meter dan pH meter untuk mengukur kadar oksigen terlarut dan pH air. • Sfektrofotometer, untuk menghitung dan menentukan konsentrasi bakteri. • Staining jar, untuk media fiksasi dan pewarnaan. • Hot Plates, untuk memanaskan media TSA dan Rimler-Shott. • Magnetic stirrer, untuk mengaduk media TSA dan Rimler-Shott. • Alat suntik, sebagai alat untuk memindahkan bakteri ke tubuh ikan uji.

  11. Bahan • 450ekorikanmaskoki (Carassiusauratus) jenis Oranda. Ikan yang digunakan berukuran4-6 cm denganberat ±15 gram per ekor, dengan masing-masing akuarium 20 ekor ikan uji termasuk 100 ekor untuk uji pendahuluan LC50 48 jam, 300 ekor untuk uji utama dan 50 ekor untuk stok. • Pakanikanbiasa (komersil), sebagai pakan ikan selama penelitian. • Daun papaya (Carica papaya), sebagai bahan herbal untuk pengobatan penyakit. • Alkohol dan aquadeststeril, untuk mencuci preparat dan pengenceran (bahan pelarut daun pepaya). • Media Bakteri, yang meliputi bahan-bahan TSA, TSB, PBS, dan Media selektif Rimler-Shott. • Bakteri, isolatbakteriAeromoashydrophiladiperoleh dari BBPAT Sukabumi. • Berbagai zat kimia seperti, xylol, parrafin, hematoksilin, dan eosin, untuk uji histopatologi organ.

  12. Metode Penelitian Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimental. Rancanganpenelitian yang digunakanadalahRancanganAcakLengkap (RAL) yaitulimaperlakuandantiga kali ulangan. Perlakuanyang diberikan adalah perendamanikan mas koki dalamlarutandaun pepaya selama 48 jam dengan konsentrasi sebesar 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500, dan 2000 ppm. Konsentrasi yang digunakanuntuk penelitianutama didasarkan atas penelitian pendahuluan.

  13. Tahapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Penelitian Utama 1. Uji In vitro 1. Uji In vivo 3. Kelangsungan Hidup 2. Uji LC50 48 Jam 4. Uji Histopatologi Daun Pepaya 2. Kualitas Air Aeromonas

  14. HASIL DAN PEMBAHASAN

  15. Gejala Klinis Ikan Mas Koki yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila Ikan mas koki menunjukkan gejala klinis dalam waktu 4-6 jam setelah dilakukan penyuntikan bakteri Aeromonas hydrophila patogen. Gejala klinis yang teramati berupa peradangan (inflamasi) yang dicirikan dengan pembengkakan dan warna kemerahan pada bekas suntikan Pada pengamatan 72 jam setelah penyuntikan (hari ke-3), gejala peradangan berlanjut menjadi tukak dan beberapa ikan mengalami pendarahan (hemoragi) yang dicirikan dengan keluarnya darah dari kulit Tukak pada ikan (Hari ke 3) Gejala klinis yang masih teramati pada ikan yang bertahan hidup (sembuh parsial) adalah berupa sisik yang rontok dan warna kemerahan pada kulit ikan tetapi sudah menunjukan perbaikan terutama respon terhadap pakan yang sudah mulai kembali normal seperti ikan sehat Penyembuhan Tukak pada Ikan (Hari ke 8) Peradangan pada ikan (Hari ke 2)

  16. Uji Refleks Ikan Mas Koki • Keterangan: (+) Adanya refleks • (-) Tidak adanya refleks Uji refleks ikan dilakukan dengan menepuk dinding akuarium pada setiap perlakuan

  17. Respon Ikan Mas Koki Terhadap Pakan Keterangan: (++) Respon pakan normal (+) Respon pakan rendah (-) Respon pakan tidak ada

  18. Rata – rata Kelangsungan Hidup Ikan Mas Koki

  19. Grafik Kelangsungan Hidup Harian perlakuan tingkat kelangsungan hidup ini mengalami penurunan pada perlakuan E (konsentrasi daun pepaya 2000 ppm) terdapat penurunan kelangsungan hidup yang berbeda nyata apabila dibandingkan dengan perlakuan C (konsentrasi daun pepaya 1000 ppm)

  20. Grafik Hubungan Konsentrasi Daun Pepaya Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Mas Koki Analisis regresi untuk melihat antara konsentrasi larutan daun pepaya dan tingkat kelangsungan hidup ikan mas koki yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila menghasilkan hubungan kuadratik dengan mengikuti persamaan y = -44,27x2 + 110,21x + 4,525. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai R2 = 0,9863 yang berarti pengaruh perbedaan konsentrasi larutan daun pepaya terhadap kelangsungan hidup ikan mas koki sebesar 99,31 %.

  21. PerbandinganAntarPerlakuan • Keterangan : *Tiap Rata–rata perlakuan yang memilikihuruf yang samamemberikanpengaruhtidakberbedanyata, sementaraperlakuan yang diikutihuruf yang berurutanmemberikanpengaruhberbedanyatamenurutuji Duncan padataraf 5 %.

  22. Uji Histopatologi Hati 1 2 2 1 2 3 3 1 Organ Hati Sebelum diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Organ Hati setelah diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila Organ Hati Setelah Pengobatan Keterangan: 1 = Hepatosit 2 = Sinusoid 1 = Hemoragi (Pendarahan) ; 2 = Nekrosis (Kematian sel) ; 3 = Degenerasi Vakuola (Inti sel hancur) 1 = Sinusoid ; 2 = Nekrosis (Kematian sel) ; 3 = Hepatosit

  23. Ginjal 1 1 2 2 3 1 3 4 4 2 Organ ginjal sebelum terinfeksi Aeromonas hydrophila Organ ginjal setelah pengobatan Organ ginjal setelah terinfeksi Aeromonas hydrophila • Keterangan: • 1 = Glomerulus • 2 = Tubulus Distal • 3 = Degenerasi Vakuola • 4 = Artropi (PengerutanSel) • Keterangan: • 1 = Nekrosis • 2 = Artropi (Pengerutan Sel) • 3 = Hemoragi • 4 = Degenerasi Vakuola (Inti sel hancur) Keterangan: 1 = Tubulus Distal 2 = Glomerulus

  24. Data Kualitas Air SelamaPenelitian

  25. KESIMPULAN DAN SARAN

  26. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan larutan daun papaya dengan menggunakan metode perendaman selama 48 jam dapat mengobati penyakit MotileAeromonas Septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang ikan mas koki (Carassius auratus). • Konsentrasi 1000 ppm merupakan konsentrasi yang paling efektif selama penelitian dimana menghasilkan kelangsungan hidup sebesar 73,33 %. Dari hasil pengamatan gejala klinis dan uji histopatologi menunjukan perbedaan dimana ikan uji pada perlakuan efektif lebih cepat mengalami proses penyembuhan dibandingkan dengan kontrol (tanpa perendaman daun pepaya). kesimpulan • Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh pemberian larutan daun pepaya terhadap resistensi dari bakteri Aeromonas hydrophila. • Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penerapan pengobatan dengan metode perendaman larutan daun pepaya pada skala lapangan agar dapat diterapkan oleh para pembudidaya ikan dengan skala besar. saran

  27. Terima Kasih Mantappp

More Related