1 / 20

TEORI- TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

TEORI- TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI. PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI. Menurut terminologi yang melekat dalam konteks komunikasi organisasi, komunikasi organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu: komunikasi dan Organisasi.

geri
Download Presentation

TEORI- TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI- TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

  2. PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI • Menurut terminologi yang melekat dalam konteks komunikasi organisasi, komunikasi organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu: • komunikasi dan Organisasi. • Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis atau common dalam bahasa inggris berarti sama. • Organisasi merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu herarki jenjang dan pembagian kerja, demi mencapai tujuan yang ditetapkan. • Dengan demikian bisa kita tarik kesimpulan bahwa, komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Dengan kata lain komunikasi organisasi berfungsi sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of independent relationship)

  3. BEBERAPA MODEL KOMUNIKASI

  4. KOMUNIKASI LINIER model komunikasi linier, yaitu model komunikasi satu arah (one way view of communication). Dalam model ini, komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon atau tanggapan yang diharapkan oleh komunikator tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi

  5. KOMUNIKASI INTERAKSIONAL model komunikasi Interaksional, merupakan model komunikasi umpan balik (feedback) Merupakan kelanjutan dari model linier. Dalam model ini, penerima (receiver) melakukan seleksi, interpretasi dan memberikan respon terhadap pesan dari pengirim (sender). Model ini juga dikenal sebagai model komunikasi dua arah (two-way) atau cyclicle process, dimana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti, pada suatu saat bisa bertindak sebagai sender, dan bisa juga bertindak sebagai receiver.

  6. KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL model ini merupakan model komunikasi yang hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) diantara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif, tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

  7. DOWNWARD COMMUNICATION Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran menejemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas kebawah ini adalah : • Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction). • Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rational). • Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedure and practices). • Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik

  8. UPWARD COMMUNICATION Komunikasi ini terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: • Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. • Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. • Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan. • Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

  9. Tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi ini adalah: • Memperbaiki koordinasi tugas • Upaya pemecahan masalah • Saling berbagi informasi • Upaya memecahkan konflik • Membina hubungan melalui kegiatan bersama. • HORIZONTAL COMMUNICATION

  10. FUNGSI INFORMATIF Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.

  11. FUNGSI REGULATIF Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Setiap semua lembaga atau organisasi mempunyai dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran menejemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan Regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

  12. FUNGSI PERSUASIFIF Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.

  13. FUNGSI INTEGRATIF Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: saluran komunikasi Formal dan Informal. Pelaksanaan aktifitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

  14. Proses Komunikasi Organisasi

  15. Ideation Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation, yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. encoding Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.

  16. encode Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode),sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. • Pengalihan perhatian kepada penerima pesan Langkah keempat, perhatian di alihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, maka pesan tersebut akan hilang.

  17. Feedback Langakah terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.

  18. SEKIAN DAN TERIMA KASIH...! • Tim Kreatiph: • AINUR ROHMAH B76211117 • M. MASKURULLOH B06211020 • IAN MAULANA L. B06211009 Fakultas Dakwah Jurusan Ilmu Komunikasi Institut Agama islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

More Related