1 / 21

V. Perekrutan SDM

V. Perekrutan SDM. Pengertian Perekrutan. Perekrutan adalah proses penarikan atau pencarian sejumlah calon karyawan yang berpotensi dengan mendorong untuk mengajukan lamaran dan perusahaan dapat menyeleksi orang yang paling tepat mengisi lowongan kerja yang ada.

giolla
Download Presentation

V. Perekrutan SDM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. V.Perekrutan SDM DIANA ANDRIANI MM., MT

  2. Pengertian Perekrutan Perekrutan adalah proses penarikan atau pencarian sejumlah calon karyawan yang berpotensi dengan mendorong untuk mengajukan lamaran dan perusahaan dapat menyeleksi orang yang paling tepat mengisi lowongan kerja yang ada.

  3. Hambatan Perekrutan 1. Kebijakan organisasi (organizational policies). 2. Perencanaan SDM (human resource plan). 3. Affirmatif action plan. 4. Kebiasaan perekrut (recruiter habits). 5. Kondisi lingkungan eksternal (envoronment condition). 6. Persyaratan jabatan (job requirement). 7. Biaya penarikan (cost). 8. Perangsang (incentive).

  4. 1.Kebijakan organisasi • Kebijakan promosi dari dalam, merupakan arah tindakan dalam usaha penempatan atau pengisian jabatan yang kosong. • Kebijakan kompensasi, berupa gaji, upah, tunjangan kesehatan, fasilitas kerja dll. • Kebijakan status pegawai, yaitu kebijaksanakan untuk menggunakan tenaga kontrak. • Kebijaksanaan penarikan tenaga lokal, seperti lokasi perusahaan berada.

  5. 2.Perencanaan SDM Perencanaan SDM difokuskan untuk menentukan kebutuhan SDM pada masa datang untuk memperkirakan berbagai program dan kebijakan yang akan membantu proses perekrutan.

  6. 3.Affirmatif Action Plan Affirmatif action plan adalah tindakan yang harus menyesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah, seperti tidak diperbolehkan mendiskriminasikan calon pegawai berdasarkan jenis kelamin, etnis, agama, yang dapat menghambat penarikan pegawai yang paling berpotensi.

  7. 4.Kebiasaan Perekrut Kebiasaan perekrut adalah kebiasaan yang dilakukan ketika melakukan proses perekrutan pada masa lalu. Kebiasaan ini dapat meningkatkan keahlian seorang perekrut, tetapi kebiasaan yang salah akan terulang kembali secara sistematis.

  8. 5.Kondisi Lingkungan Eksternal Kondisi lingkungan menyangkut faktor-faktor tenaga kerja seperti pengangguran dan tingkat persaingan. Jika kondisi penganguran rendah atau nol maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan tenaga kerja. Tingkat persaingan yang tinggi menyebabkan perusahaan lain yang sejenis menginginkan jenis tenaga kerja yang sama.

  9. 6.Persyaratan Jabatan Persyaratan jabatan yang ditentukan untuk menjadi landasan dalam proses rekrutmen dapat atau tidaknya menunjukkan hubungan yang kuat dengan unjuk kerjanya. Misalnya, jabatan yang menenkankan pada tingkat pendidikan dan keterampilan, persyaratannya kemampuan berkomunikasi dan sikap terhadap pekerjaan.

  10. 7.Biaya Penarikan Biaya yang diperlukan untuk proses penarikan sangat besar, bisa saja lebih dari yang dianggarkan perusahaan. Jika tenaga kerja yang akan ditarik sedikit jumlahnya dan tempatnya tersebar maka perusahaan harus memuat iklannya di berbagai media.

  11. 8.Perangsang Perangsang atau insentif diberikan agar para calon tertarik untuk menjadi pegawai perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan berbagai kemungkinan perangsang lain, yang dapat meningkatkan ketertarikan calon pegawai.

  12. Langkah-langkah Perekrutan 1. Penetuan jabatan yang kosong. 2. Penentuan persyaratan pekerjaan. 3. Penentuan sumber dan metode perekrutan.

  13. 1. Penentuan Jabatan yang Kosong Perekturan dilakukan jika ada jabatan yang kosong atau dimulai dengan analisis mengenai apakah ada jabatan yang kosong yang harus diisi oleh pegawai baru. Kekosongan terjadi akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal dunia, atau ekspansi. Sebelum melakukan rekrutmen, lebih baik melakukan reorganisasi pekerjaan (reorganize work), lembur (over time), mekanisme pekerjaan (mechanise the work), metode kerja yang fleksibel (stagger the hour), kerja paruh waktu (make job part time) dan kontrak kerja (sub contract the work).

  14. Gambar 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekosongan Jabatan

  15. 2. Penentuan Persyaratan Jabatan Persyaratan pekerjaan merupakan kriteria yang meliputi keahlian, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Persyaratan jabatan dianalisis dari informasi analisis jabatan yaitu job description, job specification dan job performance standard.

  16. 3.1 Penentuan Sumber Perekrutan • Sumber perekrutan meliputi sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah orang-orang yang sudah menjadi pegawai perusahaan dan menduduki jabatan tertentu yang mungkin dapat dipindahkan atau ditransfer, dipromosikan atau didemosi untuk mengisi jabatan yang kosong melalui proses seleksi. Sumber eksternal adalah orang-orang yang belum menjadi pegawai perusahaan.

  17. 3.2 Penentuan MetodePerekrutan Internal • Metode perekrutan sumber internal. Calon internal diperoleh dengan cara manajer memberikan atau menominasikan beberapa orang calon untuk dipromosi. Metode ini bersifat tertutup, pegawai tidak megetahui jabatan yang kosong, sehingga pewagai yang memiliki persyaratan tidak memiliki kesempatan untuk melamar secara formal. Kelebihan metode ini banyak didapatkan calon, sedangkan kelemahannya memakan waktu lama.

  18. Kelebihan dan Kelemahan Sumber

  19. 3.3 Penentuan MetodePerekrutan Eksternal • Walk in and write in (inisiatif pelamar). • Employee referral (rekomendasi pegawai). • Advertising (iklan). • State employment security agencies (lembaga pemerintah). • Private placement agencies (lembaga swasta). • Professional search firm (perusahaan penyedia tenaga ahli). • Educational institution (lembaga pendidikan). • Professional association (asosiasi profesi). • Labor organization (organisasi buruh). • Military operations (lembaga militer). • Temporary help agenciens. • Leased employees. • Departing employees. • Open house.

  20. Gambar Langkah-langkah Perekrutan

  21. Formulir Lamaran Kerja Formulir lamaran menyangkut pengumpulan informasi mengenai : 1. Data pribadi. 2. Status pelamar. 3. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki. 4. Riwayat pengalaman kerja. 5. Piagam penghargaan yang pernah diterima. 6. Hobi atau kesukaan. 7. Referensi. 8. Tanda tangan.

More Related