1 / 50

TUMOR JINAK PADA VULVA

TUMOR JINAK PADA VULVA. KISTA SEBASEA Etiologi : Sumbatan pada duktus oleh debris ataupun oleh fibrosis. Gejala : - Nodul berwarna kekuningan - Nyeri (-) - Ukuran 3-4 cm - Pada labium minor ukuran lebih kecil & multipel - Sering disertai infeksi sekunder Terapi :

gladys
Download Presentation

TUMOR JINAK PADA VULVA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUMOR JINAK PADA VULVA

  2. KISTA SEBASEA • Etiologi : • Sumbatan pada duktus oleh debris ataupun • oleh fibrosis. • Gejala : • - Nodul berwarna kekuningan • - Nyeri (-) • - Ukuran 3-4 cm • - Pada labium minor ukuran lebih kecil & multipel • - Sering disertai infeksi sekunder • Terapi : • Eksisi, bila : infeksi • ukuran > 0,5 – 1 cm • alasan kosmetik

  3. KISTA EPIDERMOID • Etiologi : - Kongenital - Didapat : tertanamnya epitel saat tindakan episiotomi • Lokasi : • - Midline  kongenital • - Dinding posterior vagina • - Perineum • Gejala : • - Umumnya asimptomatik • - Berukuran kecil dan multipel • - Dapat terjadi infeksi dan erosi • Terapi : • Eksisi, bila simptomatik

  4. KISTA HYMENEAL DAN KISTA KLITORIDAL • Berasal dari sisa duktus Wolffian (Gartner) • Infeksi  abses yang rekuren, atau sinus persisten. • KISTA DUKTUS SKENE • Pelebaran kistik dari kel. Skene • Lokasi : dekat muara uretra di vestibulum • Umumnya asimptomatik & berukuran kecil, • bila besar  obstruksi sal. kemih  eksisi

  5. Abses duktus skene

  6. KISTA KELENJAR BARTHOLINI • Paling banyak ditemukan • Terjadi akibat oklusi duktus kel. Bartholini oleh akumulasi mukus • Diawali oleh infeksi akut pada vulva, terutama oleh Gonokokkus  abses • Umumnya asimptomatik • Ukuran 1-8 cm • Terapi : Marsupialisasi

  7. KONDILOMATA AKUMINATA • Etiologi : Virus Papovirus • Multipel • Bertangkai  gambaran Cauliflower • Dapat menjadi ganas • Terapi : Eksisi  elektrokauter • Ablasi  cryoterapi, bahan kimia • seperti podophyllin • Vaksinasi

  8. KONDILOMA AKUMINATA

  9. PAPILLOMA VESTIBULER • Etiologi : • Belum jelas • 0-9% dihubungkan dengan HPV • Gejala : • Papil kecil, 0,1 – 0,3 cm, single, dapat • multipel, terutama pada aspek medial • labium minor. • Umumnya asimptomatik • Pruritus • Terapi : • Asimptomatik  kauter

  10. FIBROEPITELIOMA • Tumor jinak dengan inti seluler, myxoid dan • mengandung jaringan kolagen, kaya • vaskularisasi, dilapisi oleh epitel skuamosa. • Gejala : • - Polipoid, bertangkai yang lembut dan lunak • - Single/multipel • - Umumnya asimptomatik • Terapi • Eksisi

  11. HIDRADENOMA • Berasal dari kel. Keringat • Lokasi : utamanya sulkus intralabial • Soliter • Umumnya asimptomatik, kecuali bila terjadi • erosi  massa papiler, ulserasi, eksofitik • sehingga sering dikacaukan • dengan karsinoma • Terapi : • Eksisi

  12. LIPOMA • Berasal dari jaringan lemak di labium mayor • dan daerah fossa iskiorektal. • Gejala : lunak, tapi kadang-kadang keras bila • disertai dengan jar. fibrous • Terapi : • Eksisi

  13. HEMANGIOMA • Granuloma pyogenik • Terutama daerah ekstragenital anak-anak • Orang dewasa pada vulva • Keluhan utama : perdarahan kontak • Lesi batas tegas, soliter, berwarna merah dan • permukaan keras • Terapi : eksisi • Diagnosis banding : karsinoma sel basal

  14. Angiokeratoma • Soliter atau multipel • Umumnya asimptomatik • Multipel  curiga peny. Fabry • Lesi menonjol, berbatas tegas, berwarna ungu • Terapi : • Soliter : biopsi eksisi • Multipel : ablasi laser • Cherry angioma • asimptomatik • penanganan : konservatif • pada anak-anak : regresi spontan • orang dewasa : laser atau cryoterapi bila lesi besar

  15. NEVUS • Cenderung ganas bila ditemukan divulva • Jenis : • Nevus junctional : berada di pada dermal – • epidermal junction, berbentuk makula, • coklat kehitaman • Nevus compound : berada di dermis dan • epidermis, lesi berupa makula yang • sedikit mengalami peninggian • Nevus intradermal : ditemukan di dermis, • polipoid, pucat, merah kecoklatan • Jinak : berbatas tegas, reguler, warna merata • Ganas : tepi & warna ireguler

  16. LENTIGO SIMPLEKS • Lesi makular, ireguler, ukuran berariasi • Ditemukan di vestibulum, labium minor, labium • mayor • Umumnya asimptomatik • DD : Melanoma • Terapi : • Biopsi eksisi bila : ukuran > 4 mm, • mengalami peninggian, • permukaan tidak rata, atau mengalami • perubahan, atau simptomatik

  17. TUMOR JINAK PADA VAGINA

  18. KISTA VAGINAL • Kebanyakan berasal dari struktur sekitarnya • Klinis : sifat dan asalnya ditentukan dari lokasinya • Kista dari struktur vestigial • Jenis-jenis : • Mullerian • - ukurannya sangat kecil, single atau multiple • - dilapisi oleh jaringan yang sama epitel servikal • - mengandung mucin • - berasal dari kel.serviks atau divertikulum • mullerian

  19. 2. Wolffian - bentuknya kecil dan multipel, dapat sampai sebesar kepala bayi - dilapisi oleh selapis epitel kuboid/kolumner, atau transisional - isi kista bebas dari mucin - sebagian besar berasal dari duktus Gartner 3. Lain-lain Misalnya Kista midline di dinding posterior vagina, diduga berasal dari lidah coelom

  20. Gejala Klinik : • Kecil  asimptomatik • Besar  dispareunia, infertilitas,distosia, sensasi rasa penuh pada vagina • DD : uretrokel, sistokel, divertikulum uretra, • kista lain pada lokasi tersebut. • Sulit dibedakan dengan : paravaginal • lipoma, soft fibroma dan myxoma • Terapi : • Asimptomatik  Tidak perlu penanganan • Simptomatik  eksisi • Marsupialisasi  bila besar dan terletak dekat • ureter atau buli-buli

  21. Kista dari tubulus skene • Berasal dari kel. Skene yang mengalami inflamasi dan obstruksi • Bila besar : terjadi gejala penekanan dan gangguan pada traktus urinarius  eksisi • Bila kecil tidak diperlukan penanganan • DD : divertikulum uretra ( utk membedakan dilakukan uretroskopi dan sistouretrogram)

  22. Kista duktus Gartner • Umumnya asimptomatik • Ditemukan pada pemeriksaan rutin pelvis • Bila besar  menonjol keluar dari orifisium vagina  penekanan • Lokasi : dinding anterolateral vagina • Sebagian besar tidak membutuhkan penanganan • Drainase sederhana tdk efektif  rekuren

  23. Kista epidermoid • Berasal dari implantasi epitel vagina yang • memproduksi sebum • Umumnya mengikuti luka obstetrik (perineorafi) • Lokasi : bagian bawah dinding posterior vagina • Umumnya kecil, jarang menimbulkan keluhan • sehingga tidak membutuhkan penanganan • Kista endometriotik • Berasal dari jar. parut pada vagina • Lokasi terutama pada forniks posterior

  24. NEOPLASMA JINAK • Dapat sesil atau bertangkai • Lokasi terutama pada paravaginal • Berasal dari jaringan parakolpos Jenis-jenis: • Papilloma • Sering ditemukan • Kebanyakan merupakan skin tag

  25. Adenoma • Jarang, berhubungan dengan duktus Gartner • Umumnya kecil dan multipel • Pada anak anak dapat dikacaukan dengan • karsinoma • Fibroma dan Lipoma • Berasal dari lapisan luar vagina dan jaringan • parakolpos, dapat meluas ke ligamentum • latum dan fossa ischiorektal

  26. TUMOR MYXOID • Lunak, berfluktuasi • Mengandung jaringan fibrous dan myxomatous • Lokasi : fossa ischiolateral dan jaringan bokong • Tidak mengalami metastase, tetapi dapat rekuren • Gejala Klinik : • - Umumnya asimptomatik • - Dapat menyebabkan perdarahan kontak • dan discharge • - Keluhan : dispareunia, infertilitas, iritabilitas • kandung kemih, penekanan pada rektum • Terapi : Eksisi lokal

  27. TUMOR JINAK TUBA FALLOPII

  28. KELAINAN PADA EPITEL • Papiloma dan polip • Jarang ditemukan • Terjadi akibat proliferasi papiler • Sering ditemukan bersama salpingitis • Dihubungkan dengan infertilitas • Teratoma • Berlokasi di lumen tuba • Kistik dan berukuran kecil, walaupun dapat membesar • Terutama pada wanita usia 31 – 40 tahun

  29. Lesi Musinosus • Dihubungkan dengan adenokarsinoma pada • bagian lain saluran genitalia dan sindroma • Peutz-Jeghers • KELAINAN PADA OTOT • Leiomyoma • Dapat single atau multipel • Sering pada pars interstisial tuba • Sering bersama leiomyoma uteri • Umumnya asimptomatik • Dapat alami degenerasi akut • Dapat akibatkan sumbatan tuba atau torsi

  30. KELAINAN PADA SEROSA • Tumor adenomatoid • Terbanyak ditemukan pada tuba • Ditemukan di bawah lapisan serosa • Kista inklusi mesotelial • Dibentuk akibat invaginasi dari lapisan serosa • tuba • Dilapisi oleh sel mesotelial • Dapat mengalami metaplasia menjadi sel • dengan inti ovoid yang ireguler dan nukleus • panjang & berlekuk (Coffee bean appearance) • Ditemukan secara kebetulan

  31. TUMOR JINAK KORPUS UTERI

  32. ADENOMA • Dapat disertai atau tanpa hiperplasia • endometrium membentuk polip • Dapat tunggal atau multipel • Ukuran jarang melebihi buah anggur • Pada tumor tampak kelenjar dan stroma • endometrium • Diduga sebagai reaksi terhadap hormon ovarium • pada fase menstruasi • Terutama pada usia postmenopause • Cenderung berulang setelah pengangkatan • Penyebab pasti belum diketahui

  33. Gambaran klinik : • Minimal, terutama bila terjadi nekrosis • dan ulserasi, yaitu : • menoragi • perdarahan setelah koitus • Kolik uterus • Diagnosis pasti : setelah tindakan kuretase, • histeroskopi atau histerotomi • Penanganan : • Kuretase  kadang kurang memuaskan • Histerektomi

  34. MYOMA UTERI • Terbanyak ditemukan dari seluruh tumor pelvik • Terdiri dari jaringan otot, tetapi dapat terjadi • bebarapa variasi jumlah jaringan fibrosa. • Sering multipel • Cenderung berbentuk bulat, meskipun • permukaannya dapat lobulated • Dikelilingi oleh pseudokapsul • Konsistensi tumor dapat lebih keras dan bagian • permukaannya terdapat gambaran putih dan • melingkar ukuran bervariasi • Tumor cenderung avaskuler

  35. Etiologi: • Umur : jarang < 20 tahun • Terutama usia 35 – 45 tahun • Utamanya pada nullipara atau wanita infertil • Banyak ditemukan pada wanita negro • Dianggap sebagai reaksi fibromuskuler terhadap • tekanan mekanik pada dinding miometrium • Dihubungkan dengan rangsangan estrogen • yang berlebihan  kurang dianut karena • sebagian besar ditemukan setelah menopause • & tidak mengalami atropi setelah menopause

  36. Tipe histologi : • Leiomyoma selluler • Leiomyoma atipik • Leiomyoma epiteloid • Mixed leiomyoma • Lipomyoma • Leiomyoma dengan tubulus

  37. Gejala : • Menoragi yang berlangsung secara bertahap & • progresif  anemia • Dismenorea spasmodik • Perdarahan terus menerus bila terjadi ulserasi • pada permukaan tumor, perubahan sarkomatosa, • kehamilan dan karsinoma • Gejala penekanan oleh tumor  rasa berat pada • panggul • Sal. Pencernaan : dispepsia, konstipasi • V. urinaria : vesika urinaraia iritabel • Vena dan limfe : udema dan varises • Saraf : nyeri

  38. Pengaruh myoma terhadap kehamilan : • Subinfertilitiy • Abortus dan prematur • Malposisi atau malpresentasi janin • Obstruksi jalan lahir • Gerakan abnormal uterus • Pengaruh kehamilan terhadap myoma : • Terjadi pembesaran akibat kongesti, edema, dan • degenerasi & kembali setelah persalinan • Torsi • Infeksi

  39. Gejala : • Bulat atau lobulated • Pemeriksaan bimanual : tumor dapat ditemukan • pada uterus atau melekat pada uterus • Mioma subserosa yang bertangkai  sulit • dikenali dan kadang sulit dibedakan dengan • tumor ovarium • Bila alami degenerasi  lunak dan kistik

  40. Diagnosis banding : • Adenomyosis • Lunak  sulit dibedakan dengan kehamilan • Tumor adneksa • Tuberkulosis piosalfing • Tumor jaringan konektif retrosakral atau tumor • tulang panggul

  41. Penanganan : • Kecil & gejala kurang  observasi • Terapi paliatif : menoragi dgn danazol atau • Noretisteron asetat • Terapi umum : atasi anemia • Kuretase  untuk diagnosik terutama bila • memberi kesan keganasan • Polipektomi dan miomekltomi vaginal  bila • polip tampak di vagina • Miomektomi abdomen  Pilihan

  42. Miomektomi pada kehamilan : • Tidak berpengaruh  terbanyak • Abortus dan lahir prematur • Ruptur pada luka bekas operasi • Histerektomi : pada pasien diatas usia 40 tahun • dan tidak menginginkan anak

  43. Komplikasi : • Torsi • Hemoragik • Asites • Infeksi • Perubahan keganasan • Degenerasi : hialin • kistik • myxomatosa • perlemakan • merah • Atropi • Edema

  44. MIOMA UTERI SUBMUKOSA, MIOMA UTERI INTRAMURAL MIOMA UTERI SUBSEROSA

  45. ADENOMIOSIS • Disebut juga endometriosis interna, karena • jaringan endometrium ditemukan pada daerah • myometrium • Menoragi dan dismenorea  gejala klasik • Terapi supresi menstruasi seperti progesteron • atau danazol pada pasien muda, jika kuretase • tidak efektif

  46. ADENOMIOSIS & LEIOMIOMA

  47. HIPERPLASIA ENDOMETRIUM • Ditandai dengan proliferasi abnormal pada • stroma dengan komponen kelenjar yang • dominan. • Terjadi akibat rangsangan estrogen yang • memanjang tanpa hambatan progesteron • disertai fase menstruasi yang tidak teratur, • dan banyak

  48. HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

  49. HEMANGIOMA • Jarang • Umumnya meluas ke miometrium tapi tidak • menyebabkan pembesaran uterus yang • bermakna

  50. TERIMA KASIH

More Related