1 / 41

PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM  PENGEMBANGAN

PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM  PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN OLEH H .S A R T O N O Pembina TK I IV/b NIP. 196012311986011055. Proses pendidikan karakter didasarkan pada potensi individu manusia Kognitif , Afektif , Psikomotorik

glyn
Download Presentation

PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM  PENGEMBANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM  PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN OLEH H .S A R T O N O Pembina TK I IV/b NIP. 196012311986011055

  2. Proses pendidikan karakter didasarkan pada potensi individu manusia Kognitif, Afektif, Psikomotorik dan fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksi pada keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat

  3. Totalitas Karakter dimaksud dalam Pendidikan adalah Karakter Bangsa Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila :Beriman dan Bertakwa; Jujur dan Bersih; Santun dan Cerdas; Bertanggung Jawab dan Kerja Keras; Disiplin dan Kreatif; Peduli dan Suka Menolong

  4. Totalitas Karakter dapat dikelompokkan sebagaimana yang digambarkan dalam bagan berikut

  5. 4 Pilar Dasar Nilai Moral • Pendidikan Karakter FATHONAH SIDIK Olah Hati Spiritual and emotional development Olah Pikir intellectual development Nilai Moral Olah Raga dan Kinestetik  Physical and kinestetic development Olah Rasa dan Karsa Affective and Creativity development TABLIGH AMANAH

  6. Dimensi PendidikanKarakter • character education JUJUR KREATIF INOFATIVE MADANI 3 Domaian Karakter DomaianKognitif Domaian Afektif Domaian Psikomotor Moral Knowing Moral Feeling Moral Action

  7. LOGIKA RASA OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER SQ (Jujur, Ikhlas, Religius, Adil) OLAH PIKIR FATHONAH THINKER IQ (Bervisi, Cerdas,Kreatif, Terbuka) INTRA- PERSONAL OLAH RAGA AMANAH DOER AQ (Gigih, Kerja Keras, Disiplin,Bersih, Bertanggungjawab) OLAH RASA/KARSA TABLIGH NETWORKER EQ (Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Sukamembatu) INTER- PERSONAL

  8. ”karakter” dapatdikembangkandalamKTSP Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni (1) Olah hati`berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan. (2) Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif dan inovatif. (3) Olah raga berkenaan dengan proses persepsi , persiapan peniruan manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. (4) Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tercermin dalam kepedulian, pencitraan dan penciptaan.

  9. ”karakter” dapatdikembangkandalam KTSP Pendidikanbudipekerti, pendidikan moral, pendidikanwatakbertujuanmengembangkankemampuanpesertadidikuntukmemberikankeputusanbaik-buruk, memeliharaapa yang baik & mewujudkankebaikandalamkehidupansehari-haridengansepenuhhati.

  10. ”karakter” dapatdikembangkandalam KTSP Mengajarkanmana yang benardanmana yang salah, danmenanamkankebiasaan (habituation) tentanghalmana yang baiksehinggapesertadidikmenjadipaham (kognitif) tentangbenardansalah, mampumerasakan (afektif) nilai yang baikdanbiasamelakukannya (psikomotor). Merupakan basis pengembangan KTSP

  11. PengembanganKurikulumdimana Kurikulumitusendiriadalahjantungnyapendidikan curriculum is the heart of education

  12. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan didefinisikansebagai KurikulumOperasional yang disusunolehdandilaksanakandimasing-masingsatuanpendidikan

  13. Kurikulum dikembangkanberdasarkan prinsip-prinsipyang berpusatpada potensi, perkembangan, kebutuhan,kepentinganpesertadidik danlingkungannya, meletakkandasarkecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlakmulia , sertaketerampilanuntukhidupmandiri danmengikutupendidikanlebihlanjut.

  14. PendidikankarakterbersumberdariAgama, Pancasila, budaya, dantujuanpendidikannasional, yaitu: (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerjakeras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa InginTahu, (10) SemangatKebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) MenghargaiPrestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) CintaDamai, (15) GemarMembaca, (16) PeduliLingkungan, (17) PeduliSosial, & (18) TanggungJawab

  15. Pendidikan karakter adalah Pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Merupakan basis pengembangan KTSP.

  16. PENGEMBANGAN KTSP Pendidikan karakter merupakan satu kesatuan program KTSP, dan Program pendidikan karakter secara terdokumentasi diintegrasikan tertera dalam KTSP, mulai dari visi, misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, RPP

  17. Pelaksanaan pendidikan karakter Tahapan Pengembangan KTSP melibatkan seluruh warga satuan pendidikan, orangtua siswa, dan masyarakat sekitar Prosedur pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter melalui tahapan

  18. 1. Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antara seluruh komponen warga sekolah/Madrasah (tenaga pendidik dan kapendidikan serta komite sekolah/Madrasah Tahapan Pengembangan KTSP

  19. 2. Membuat komitmen dengan semua stakeholder (seluruh warga sekolah/Madrasah , orang tua siswa, komite, dan tokoh masyarakat setempat) untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Tahapan Pengembangan KTSP

  20. 3. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan pada satuan pendidikan yang bersangkutan. Analisis ini dilakukan untuk menetapkan nilai-nilai dan indikator keberhasilan yang diprioritaskan, sumber daya, sarana yang diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan Tahapan Pengembangan KTSP

  21. 4. Menyusun rencana aksi sekolah berkaitan dengan penetapan nilai-nilai pendidikan karakter. 5. Membuat perencanaan dan program pelaksanaan pendidikan karakter, yang berisi: Pengintegrasian melalui pembelajaran Penyusunan mata pelajaran muatan lokal Kegiatan lain Penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah/ Madrasah Tahapan Pengembangan KTSP

  22. 6. Melakukan pengkondisian, seperti: Penyediaan sarana Keteladanan Penghargaan dan pemberdayaan 7. Melakukan penilaian keberhasilan dan supervisi Untuk keberlangsungan pelaksanaan pendidikan karakter perlu dilakukan penilaian keberhasilan dengan menggunakan indikator-indikator berupa perilaku semua warga dan kondisi sekolah/instansi yang teramati. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus melalui berbagai strategi.

  23. Supervisi dilakukan mulai dari menelaah kembali perencanaan, kurikulum, dan pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter, yaitu: Implementasi program pengembangan diri berkaitan dengan pengembangan nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah/ madrasah Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung implementasi pengembangan nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa nilai dalam pembelajaran belajar aktif dalam pembelajaran

  24. Ketercapaian Rencana Aksi Sekolah berkaitan dengan penerapan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa Penilaian penerapan nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa pada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik (sebagai kondisi akhir) Membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir dan merancang program lanjutan.

  25. 8. Melakukan penyusunan KTSP yang memuat pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa Mendata kondisi dokumen awal (mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam dokumen I) Merumuskan nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa di dalam (latar belakang pengembangan KTSP, Visi, Misi, Tujuan Sekolah, Struktur dan Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan, dan program Pengembangan Diri) • Mengitengrasikan nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa dalam dokumen II (silabus dan RPP)

  26. Penyiapan Perangkat dalam rangka Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan Penyiapan perangkat itu telah dilakukan kegiatan-kegiatan berikut: 1. Pembentukan Tim “Penggerak” 2. Pemetaan kesiapan pelaksanaan pendidikan karakter dengan Sumber: Bantuan Teknis Profesional Tim Pengembang Kurikulum 3. Menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan karakter pada setiap satuan pendidikan (Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter

  27. 4. Penyiapan bahan sosialisasi berupa bahan/materi pelatihan untuk pelaksanaan pendidikan karakter dengan waktu/masa pelatihan yang bervariasi berupa booklet, leaflet diperuntukan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan 5. Contoh-contoh Best practice pelaksanaan pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan

  28. PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER melibatkan staf/karyawan Sekolah/ Madrasah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi tanggungjawab untuk pendidikan karakter serta berupaya untuk mengikuti nilai-nilai inti yang sama yang memandu pendidikan para peserta didik memupuk kepemimpinan moral dan dukungan jangka-panjang terhadap inisiatif basis dari pendidikan karakter. melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter.

  29. Pengetian dan makna Pendidikan Karakter Pengertian Makna Berbasis Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah/ madrsah.

  30. Pendidikan Karakter berpijak dari karakter dasar manusiadari nilai moral universal nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas.

  31. Dr. Thomas Lickona: In character education, it’s clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within. • TRUSTWORTHINESS • RESPECT • RESPONSIBILITY • FAIRNESS • CARING • HONESTY • COURAGE • DILIGENCE • INTEGRITY • CITIZENSHIP

  32. 49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009) • Alertness . Diligence . Humanity . Security • Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control • Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity • Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity • Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness • Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness • Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance • Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness • Creativity . Generosity . Patience . Virtue • Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom • Deference . Gratefulness . Punctuality • Dependability . Honor . Resourcefulness • Determination . Hospitality . Responsibility MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA

  33. GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI Perilaku Berkarakter MASYA-RAKAT Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Luhur SATUAN PENDIDIKAN HABITUASI KELUARGA Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.

  34. STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH/MADRASAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KBM DI KELAS BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

  35. Pendidikan Komprehensif: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikanadalahdayaupayauntukmemajukanbertumbuhnya budipekerti (kekuatanbatin, karakter), pikiran(intellect), dantubuhanak. Bagian-bagianitutidakbolehdipisahkanagar kitadapatmemajukankesempurnaanhidupanak-anakkita..” (KiHajarDewantoro) PT Pendidikan AKADEMIK DSB integrasi & pembiasaan SMA/MA exploring – strengthening - empowering SMP/MTs Pendidikan KARAKTER SD/MI

  36. Pengembanganintelligence guotient, emotional quotient, dan spiritual quotientpadadiripesertadidikdalamprosespembelajarannya GRAND DESIGN PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER • SASARAN AKHIR: • SEMUA SEKOLAH / MADRASAH MENERAPKAN ?? • INDIKATOR KUALITASNYA?? • APA PERLU SAMPAI UKURAN PD SISWA?? DISEMINASI PANDUAN PENGEMBANGAN PELATIHAN TIM WORK

  37. Fundamenkehidupan Bangsa Indonesia religius, jujur, toleransi, disiplin, kerjakeras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingintahu, semangatkebangsaan, cintatanah air, menghargaiprestasi, bersahabat/komunikatif, cintadamai, senangmembaca, pedulisosial, danpedulilingkunga Agama Pancasila BudayadanTujuanPendidikanNasional. adanyamotivasidandukungandariwargasekolah (pesertadidik, guru danpegawai); motivasidandukungandariorangtuapesertadidikdanmasyarakat,

  38. Pendidkan Karakter/ Budi Pekerti adalah suatu program (Sekolah/Madrasah dan luar Sekolah/Madrasah ) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber moral serta disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan . pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan pesrta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

  39. MORAL KNOWING : Memahamkandenganbaikpadaanaktentangartikebaikan. Mengapaharusberperilakubaik. Untukapaberperilakubaik. Dan apamanfaatberperilakubaik MORAL FEELING : Membangunkecintaanberperilakubaikpadaanak yang akanmenjadisumberenergianakuntukberperilakubaik. Membentukkarakteradalahdengancaramenumbuhkannya. • MORAL ACTION : Bagaimanamembuatpengetahuan moral menjaditindakannyata. Moral action inimerupakanoutcomedariduatahapsebelumnyadanharusdilakukanberulang-ulang agar menjadimoral behavior

  40. The golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas.

  41. terimakasih

More Related