1 / 8

Statistik Permasalahan NAPZA Sebagai Latar Belakang

KEBIJAKAN PELAKSANAAN P4 GN DI KOTA YOGYAKARTA Disampaikan oleh Trihastono S.Sos , MM Sekretariat BNK Kota Yogyakarta. Statistik Permasalahan NAPZA Sebagai Latar Belakang.

hart
Download Presentation

Statistik Permasalahan NAPZA Sebagai Latar Belakang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PELAKSANAAN P4 GN DI KOTA YOGYAKARTADisampaikanolehTrihastonoS.Sos, MMSekretariat BNK Kota Yogyakarta

  2. StatistikPermasalahan NAPZA SebagaiLatarBelakang • Hasil survey Nasionaltahun 2004 angkaprevalensipenggunanarkobasebesar 1,75 % dari total penduduk, meningkatditahun 2008 menjadi 1,99 % atau 3,3 jutajiwa. Tingkat kematian 15.000 pertahunatau 15 jiwameninggalsia-siasetiapharikarenapenyalahgunaannarkoba. • Prevalensipelajar/mahasiswa yang pernahmenyalahgunakannarkobameningkatdari 5,8 % padatahun 2006 menjadi 8,3 % ditahun 2006. • Angkapenyalahgunaannarkobajauhlebihtinggidilingkungankos (13,1%) dibandingkandilingkunganrumahtangga(2,8 %). • Pihak yang menarikuntukmenggunakanadalahteman (75 %0, bandar (25,5 %), saudara (12 %) danpacar (22 %). • Tingkat kerawananlingkungansekolahan (22 % ditawaridilingkungansekolahan)

  3. Trend Modus PeredaranGelap NAPZA • Masalah NAPZA sudahbermetamorfosissebagaifenomena “black Industries”. • Wilayah Indonesia (kususnyaJawa) tidaklagisekedarsebagaitempat transit lalulintas NAPZA tetapijugasudahmenunjukankecenderungansebagaititikproduksi. • WNI terjebakdalamsindikatperedarangelap NAPZA.

  4. Pengertian P4 GN(Program PenanggulanganPenyalahgunaandanPeredaranGelap NAPZA) • P4GN merupakan program Pemerintah RI melaluiBadanNarkotikaNasional yang mulaidigulirkanpadatahun 2006. • Sesuaidenganstrategidantujuannya program inisangatmendasarkanpadaperansertamasyarakatmelaluisegenapkomponennyadantingkatkeberhasilanyasangattergantungpadasejauhmanamasyarakataktifdalamkegiatan-kegiatanpenanggulanganmasalah NAPZA. • Kegiatanprogran P4GN tidakhanyasekedarpadatahapansosialisasiataupunpemberianpemahamanterkaitdenganjenisdanbahayamasalah NAPZA tetapilebihlanjutlagi program iniharusmampumemunculkansikapaktifmasyarakatdalammengantisipasipenyalahgunaandanperedarangelap NAPZA dilingkunganmasing-masing. • Denganmelihattujuansertastrategi P4GN tersebutpendekatan yang dirasaefektifuntukmenekanpenyalahgunaandanperedarangelap NAPZA adalahmelalui model “gerakan”, yaknimemunculkansikapaktifbahkan “radikal” darisemuakomponenmasyarakat (pelajar, mahasiswa, kelembagaanmasyarakat, pemudapadaumumnyadanaparaturpemerntah) untuktidaksekedarberprinsip “say no to drug” tetapilebihdariharusberanimembawa spirit “berperangmelawan ANZPA”.

  5. Individu, LingkungandanMasalah NAPZA NARKOBA Permasalahan NAPZA merupakanhasilinteraksiberbagaifaktorsepertitersedianya NAPZA, aspekkepribadiandanfaktorperilakumasyarakat. Dengan kenyataan ini sepertinya tidak ada sistem atau kelompokpun yang bisa memberantas atau mencegah penyalahgunaan NAPZA dilingkunganya INDIVIDU LNGKUNGAN

  6. PELAKSANAAN P4 GN DI KOTA YOGYAKARTA (EMBRIO P4GN) • Kota Yogyakarta mulaitahun 2004 (mendahului program nasional P4GN) telahmemunculkanpotensi-potensimasyarakatuntuklebihaktifdalamupayaantisipasimasalah NAPZA melaluipendekatangerakaninidenganmenumbuhkan Kader Gerakan Anti NAPZA BerbasisMasyarakatdengan basis kelurahan (dikenaldengankader CBN); • Mulaitahun 2005 program BNK untukmenumbuhkan “gerakan” tersebutmasukpadalingkunganpendidikan (sekolahan) meskipunterbataspadatingkat SMA/K; • Sejaktahun 2007 sudahberorientasipadakelompokmahasiswatetapiterkendalaolehadanyaketerbatasankewenangan (PerguruanTinggimerupakanwilayahkewenanganpemerintahPropinsi).

  7. PELAKSANAAN P4 GN DI KOTA YOGYAKARTA(lanjutan) • Penumbuhankegiatanantisipasimasalah NAPZA dengan model “gerakan” tersebuttidakakanefektifapabilahanyasekedardikemasdalambentukpelatihan-pelatihansajameskipundalapelatihantersebutdimunculkanmotivasiuntuk “bertindak”; • Untukmemberikan media kegiataninibisaefektifdanmenyentuhsasarandalamskala yang masifmakamelaluikader-kader yang telahdimunculkandigulirkankegiatan-kegiatanpemeliharankaderdalambentukaktifasikaderuntukmasukpadalingkupmasyarkatditingkat basis danduniapendidikan; • Kendala yang munculadalahbahwasecaraalamiahkader-kader yang pernahdimunculkantidakselamanyabisaeksisdalamkegiatangerakan anti NAPZA ini. • Untukmengantisipasihaltersebutrekrutingkaderdanpelatihankadermenjadikebutruhan yang harusdiselenggarakansecararutin.

  8. PERMASALAHAN NAPZA BAGI KOTA YOGYAKARTA • Bagikota Yogyakarta permasalahan NAPZA tidakhanyasekedarterbataspadamasalahsosialdankriminal yang adadalamsebagianmasyarakatnya; • Masalah NAZPA bagikota Yogyakarta tidakbisadielakansudahmenyentuhpadasisisensitifketahananekonomiwilayahdankelangsunganpredikatkota Yogyakarta sebagaikotapendidikan; • Tantanganmasalah NAPZA tidakhanyasekedartingginyajumlahpenggunaataupuntingginyatingkathasilungkapdaripihakkepolisian; • Tantangan yang lebihseriusadalahwacanaburukbahwakota Yogyakarta tidaklagikondusifdanmenjadiprioritasutamadalampemilihankotatujuanpendidikan.

More Related