1 / 1

web_Fiqih_Santoso_Lahirnya_Kepemim_WILDAN_ALFIAN_NOOR

Download Presentation

web_Fiqih_Santoso_Lahirnya_Kepemim_WILDAN_ALFIAN_NOOR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Indonesia pada hakikatnya belum menjadi sebuah bangsa yang utuh. Hingga saat ini sebenarnya pergulatan ideologi masih belum selesai. Pancasila yang telah menjadi ideologi yang menaungi wilayah kesatuan Indonesia masih memiliki banyak penafsiran. Kegamangan ideologi dan pemaknaan Pancasila diperbesar lagi dengan adanya politisasi Pancasila yang dilakukan Orde Baru. Selama 32 tahun hegemoni yang dibangun berhasil mengalihkan Pancasila dari ideologi atau jiwa menjadi alat pemerintah untuk membuat model manusia Indonesia menjadi homogen secara represif. Penyebutan bangsa Indonesia belum pada tataran kepribadian, masih dalam bentuk opini dan usaha politis dalam rangka mempersatukan rakyat yang hidup di berbagai wilayah. Bisa dikatakan saat ini Indonesia baru bisa dikatakan sebagai “sesuatu Indonesia” (Afrizal Malna,2000). Pada dasarnya usaha para pendiri bangsa saat memusyawarahkan Pancasila sebagai ideologi telah berhasil melihat dengan jeli keberagaman Indonesia. Melalui pergulatan politik dan ideologi yang terjadi pada saat musyawarah, mereka sebenarnya telah mencapai titik temu. Penentuan titik temu tersebut berkaitan dengan kondisi Indonesia pada saat itu dihayati para pendiri bangsa diperlukan untuk mempersatukan wilayah Nusantara. Sehingga siapapun pemimpin yang lahir pada saat perumusan itu akan belajar banyak untuk berinteraksi dengan banyak sudut pandang serta membangun kebersamaan. Indonesia yang disebut sebagai negara kepulauan (archipelagic country) ini merupakan suatu identitas yang penuh warna. Banyaknya ragam agama, ras, budaya, suku bangsa, dan bahasa daerah membuat Indonesia menjadi sebuah minia

More Related