1 / 22

Analisis dan Perancangan Algoritma Kuliah 3 : Metode Analisis Asymtotic

Analisis dan Perancangan Algoritma Kuliah 3 : Metode Analisis Asymtotic. Eko Aribowo Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan. Metode Analisis. Asymptotic/theoretic/mathematic : berdasarkan pendekatan secara teori atau atas dasar analisa secara matematik

hinto
Download Presentation

Analisis dan Perancangan Algoritma Kuliah 3 : Metode Analisis Asymtotic

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AnalisisdanPerancanganAlgoritmaKuliah 3 : MetodeAnalisisAsymtotic EkoAribowo TeknikInformatika Universitas Ahmad Dahlan

  2. Metode Analisis • Asymptotic/theoretic/mathematic : berdasarkan pendekatan secara teori atau atas dasar analisa secara matematik • Empirical/Practical/Empiris/Praktis : berdasarkan pendekatan praktis yang biasanya didasarkan atas data-data yang telah ada atau data-data yang di-generete / dibangkitkan Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  3. Asymptotic • Menggambarkan karakteristik/perilaku suatu algoritma pada batasan tertentu (berupa suatu fungsi matematis) • Dituliskan dengan notasi matematis yg dikenal dgn notasiasymptotic • Notasiasymptoticdapat dituliskan dengan beberpa simbul berikut • Q, O, W, o, w Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  4. Notasi Asymptotic • Q, O, W, o, w • Didefinisikan untuk fungsi diatas nilai biasa • Contoh:f(n) = Q(n2). • Menggambarkan bagaimana fungsi f(n) tumbuh pd pembandingan untuk n2. • Mendefinisikan himpunan fungsi ; • Pada prakteknya untuk membandingan 2 ukuran fungsi. • Notasi menggambarkan perbedaan rate-of-growthhubungan antara definisi fungsi dan definisi himpunan fungsi. Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  5. Notasi O (big Oh) Untuk fungsi g(n),kita definisikan O(g(n)) sbg big-Oh dari n, sbg himpunan: O(g(n)) ={f(n) :  konstanta positifc dan n0, sedemikian rupa n  n0, sehingga 0 f(n) cg(n) }  : ada,  : untuk semua Ada konstanta n Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  6. Lanjt f(n) Secara intuitif : himpunan seluruh fungsi yg rate of growth –nya adalah sama atau lebih kecil dari g(n). g(n) adalah asymptotic upper bound untuk f(n). f(n) = (g(n))  f(n) = O(g(n)). (g(n))  O(g(n)). Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  7. Lanjt 3(pembulatan ke atas dalah 3) • 2.99 = • 2.50 = • 2.0001 = • 3n + 7 = ?(tidak bakal lebih 4n) • 2n2 + 5 = ? 3 3 • Big Oh  Oadalah merupakan Upper bound dari suatu fungsi Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  8. Contoh f(n) = 3n + 4 berapa / apa bigoh-nya ? 3n+4 <= Cn ? 3*2+4 <=3*3  10<=9 ? • n0 = 2 • C =3 Tidak akan pernah terpenuhi berapapun nilai n Apa kesimpulannya 3n+4 <= cn? 3*2+4 <=4*2 ? • Bgm dgn n0 = 2 • C =4 3n+4 <= cn ? 3*3+4 <=4*3 ? • Bgm dgn n0 = 3 • C =4 ? 3n+4 <= cn ? 3*4+4 <=4*4 ? • Bgm dgn n0 = 4 • C =4 Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  9. f(n) 4n 3n+4 n=4 Lanjt Sehingga dari f(n) = 3n+4 akan terpenuhi f(n) <= 4n untuk n >= 4 berarti f(n)=O(4n) untuk n0=4 n Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  10. Contoh dan Latihan Apa fungsi big Oh dari 4n ? 2n+7 ? n2 ? n2+3 ? Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  11. Notasi (big Omega) Untuk fungsi g(n),kita definisikan (g(n)) sbg big-Omega dari n, sbg himpunan: (g(n)) ={f(n) :  konstanta positifc dan n0, sedemikian hinggan  n0, maka 0 cg(n) f(n)} Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  12. Lanjt f(n) Secara intuitif : himpunan dari semua nilai fungsi yang rate of growth-nya adalah sama atau lebih tinggi dari g(n). g(n) adalah asymptotic lower bound untuk f(n). f(n) = (g(n))  f(n) = (g(n)). (g(n))  (g(n)). Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  13. Lanjt 2(batas bawah tidak akan kurang dari 2) • 2.0001= • 2.50 = • 2.99 = • 3n + 7 = • 2n2 + 5 = 2 2 ? ? • Big Omega  adalah merupakan Lower bound dari suatu fungsi Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  14. Notasi  (big theta) Untuk fungsi g(n),kita definisikan (g(n)) sbg big-theta dari n, sbg himpunan sprt berikut (g(n)) ={f(n) :  konstanta positif c1, c2 dan n0, sedmikian rupa n  n0, maka 0 c1g(n)  f(n) c2g(n)} Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  15. Lanjt • Big theta   adalah merupakan tight bound dari suatu fungsi f(n) merupakan (g(n)) pada nilai antara c1 smp c2 g(n) adalah asymptotically tight bound untuk f(n). Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  16. Lanjt Secara intuitif : himpunan seluruh fungsi yang rate of growth-nya sama dengan g(n). Secara teknik, f(n)  (g(n)). Penggunan sebelumnya, f(n) = (g(n)). Mana yg akan kita teima … ? f(n) dan g(n) nonnegative, untuk nilai n besar. Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  17. Contoh (g(n)) ={f(n) :  konstanta positif c1, c2, dan n0, yg manan  n0, 0 c1g(n)  f(n) c2g(n)} • 10n2-3n = (n2) • Apa nilai konstanta n0, c1, dan c2 sehingga akan terpenuhi fungsi tsb? • Buat c1 sedkit lebih kecil dari koefisien utama, dan c2 sedikit lebih besar. • Untuk membandingkan tingkat pertumbuhan, lihat term utama. • Latihan: Buktikan bahwa n2/2-3n = (n2) Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  18. Relasi antara Q, O, W Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  19. Relasi antara Q, O, W Teorema : untuk 2 fungsi g(n) dan f(n), f(n) = (g(n)) jika f(n) =O(g(n)) dan f(n) = (g(n)). • yakni, (g(n)) = O (g(n)) ÇW(g(n)) • Dalam prakteknya, nilai  (atautight bounds) didapat dari asymptotic upper bounddan lower bound. Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  20. Running Time • Running time dari suatu algoritma, secara matematis adalah suatu fungsi input n untuk sejumlah n data • Misal f(n)=n2  berarti fungsi runing time dari sejumlah n data adalah n2 • Running time merupakan fungsi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan suatu algoritma (atau implementasinya) untuk memproses sejumlah data n Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  21. Lanjt • “Runningtime-nya O(f(n))” O(f(n)) adalah sbgWorst case-nya • O(f(n)) batasan pd worst-case running time  O(f(n)) batasan pada running time dari setiap input. • Q(f(n)) batasan pd worst-case running time Q(f(n)) batasan pd running time dari setiap input. • “Running time -nya W (f(n))” W(f(n))sbg Best case-nya Eko Aribowo-ANPAL-UAD

  22. Analisis Empiris ? Eko Aribowo-ANPAL-UAD

More Related