1 / 5

ANESTESIOLOGI

ANESTESIOLOGI. Dr. H. Chilafat Dalimunthe SpAn Departemen Anestesiologi FK Universitas Malahayati. RESPIRASI. KATA KUNCI. Pembuangan CO2 ditentukan oleh ventilasi alveolar, bukan dari total, ventilasi semenit

Download Presentation

ANESTESIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANESTESIOLOGI Dr. H. Chilafat Dalimunthe SpAn Departemen Anestesiologi FK Universitas Malahayati

  2. RESPIRASI

  3. KATA KUNCI • Pembuangan CO2 ditentukan oleh ventilasi alveolar, bukan dari total, ventilasi semenit • Pada kasus ekstrim : Ventilasi dead space dapat meningkat secara bermakna pada pasien penyakit paru obstruktif kronik dan emboli paru di lebih dari 80% sampai 90% ventilasi semenit • Bernafas dengan volume paru rendah dapat meningkatkan resistensi jalan napas dan menyebabkan penutupan jalan nafas

  4. Hipoksemia dapat disebabkan oleh hipoventilasi alveolar, gangguan difusi, ventilasi-perfusi mismatch dan shunt kanan ke kiri • Hampir semua obat anestesi mengurangi tonus otot, yang akhirnya menurunkan kapasitas residual fungsional (FRC) mendekati awake residual volume • Penurunan FRC selama anestesi dengan ventilasi O2 tinggi dapat menyebabkan atelektasis

  5. Preoksigenasi sebelum dan selama induksi anestesi merupakan penyebab utama atelektasis • Anestesi umum menyebabkan ketidak-seimbangan ventilasi-perfusi (penutupan jalan napas) dan shunt (atelektasis) • Vasokonstriksi paru hipoksik ditumpulkan oleh kebanyakan obat anestesi, sehingga meningkatkan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi • Kerja napas meningkat selama anestesi, akibat compliance napas berkurang (mengurangi volume paru yang tersedia untuk ventilasi?) dan resistensi jalan nafas meningkat (FRC diturunkan, lebih lanjut mengurangi ukuran airway?).

More Related