1 / 35

PAPARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.

TENTANG PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL TENTANG PEMANFAATAN BIO ENERGI DAN REVITALISASI PENDIDIKAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAM JAKARTA, 7 AGUSTUS 2006. PAPARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI. I. LATAR BELAKANG.

howe
Download Presentation

PAPARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TENTANGPROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDMDISAMPAIKAN PADARAPAT KOORDINASI NASIONALTENTANGPEMANFAATAN BIO ENERGI DAN REVITALISASI PENDIDIKAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAMJAKARTA, 7 AGUSTUS 2006 PAPARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.

  2. I. LATAR BELAKANG • Mengapa begitu banyak keluhan atas MUTU SDM Indonesia? • Mengapa banyak lulusan sekolah menengah umum dan perguruan tinggi yang menganggur ? • Mengapa banyak tenaga kerja yang mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya ? • Mengapa kenyataannya banyak industri di Indonesia yang menawarkan lowongan kerja, tidak terpenuhi? • Mengapa kesempatan kerja di luar negeri banyak yang terlewatkan?

  3. II. PERMASALAHAN POKOK • KEBIJAKAN SISDIKNAS YANG BELUM LINK AND MATCH DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA; • RENDAHNYA TINGKAT KOMPETENSI TENAGA KERJA; • ALOKASI PEMBIAYAAN KURANG PROPORSIONAL; • BELUM TERCIPTANYA SISTEM PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL SECARA TERPADU TERHADAP POTENSI SDA DAN SDM BERDASARKAN DAERAH DAN SEKTOR; • BELUM TUMBUHNYA KOMITMEN NASIONAL DALAM INOVASI DAN KREATIFITAS UNTUK PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA (KEBIJAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG RAMAH KETENAGAKERJAAN/ EMPLOYMENT GROWTH FRIENDLY ).

  4. PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA • Angkatan Kerja = 106.30 jt *) (68.02%) • Pria = 66.22 jt (62.59%) • Wanita = 39.58 jt(37.41%) Penduduk 15 thn keatas/ tenaga kerja = 159,3 jt *) (71.26%) Pria = 77.40 jt (49.76%) Wanita= 78.145 jt(50.24%) • Pendidikan: • < SD = 18.99 jt(17.95%) • SD = 37.96 jt (35.88%) • SLTP = 21.24 jt(20.08%) • SLTA = 21.76 jt(20.57%) • Diploma= 2.49 jt (2.35%) • Sarjana = 13.36 jt(3.17%) PENDUDUK: 218.3 jt Pria = 109.50 jt(50.16%) Wanita =108.80jt(49.84 %) Bukan angkatan kerja = 53 jt*) (31.98%) 0 - 14 tahun =62,75 jt (28.74%) Catatan : nominal (juta) Sumber: BPS, Sakernas 2005 *) Berita Resmi Statistik BPS, No. 30/IX/ 1 Juni 2006

  5. PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA • Bekerja = 95,2jt *) (89.74%) • Pria = 60.74 jt (63.97%) • Wanita = 34.21 jt (36.03%) Bekerja >35 jam 62.90 jt (66.26%) • Formal = 28,65 jt (30,2%) • Informal = 66,30 jt (69,8%) Bekerja < 35 jam (1/2 penganggur) 29.9jt *) (31.4%) • Pertanian=41.81 jt (44.03%) • Industri = 12.65 jt (13.32%) • Jasa = 40.49 jt (42.64%) • < SD = 17.97 jt (18.93%) • SD = 35.42 jt (37.30%) • SLTP = 18.56 jt(19.55%) • SLTA = 17.85 jt (18.80%) • Diploma = 2.17 jt (2.28%) • Sarjana = 2.98 jt (3.14%) Angkatan Kerja = 106.30 jt(68.02%) Sementara tidak Bekerja 2.41 jt (2.54%) Penganggur = 11,1 jt *)(10.4%)*) Pria = 5.48 jt(50.74%) Wanita = 5.37 jt (49.26%) < SD = 1.01 jt(9.36%) SD = 2.54 jt(23.52%) SLTP = 2.68 jt (24.82%) SLTA = 3.91 jt (36.21%) Diploma = 0.31 jt (2.87%) Universitas = 0.39 jt (3.62%) Catatan : nominal (juta) Sumber: BPS, Sakernas 2005 *) Berita Resmi Statistik BPS, No. 30/IX/ 1 Juni 2006

  6. REALISASI 11,1JT 9,9 JT 9,9 JT 9,4 JT 8,5 JT 7,5 JT 5,7JT TARGET 2006 2007 2008 2009 TARGET DAN REALISASI PENGURANGAN PENGANGGURAN TERBUKA 2004 - 2009 (DALAM JUTA ORANG)

  7. ANALISA TARGET DAN REALISASI ANGKA PENGANGGURAN • Awal krisis tahun 1997 jumlah angka pengangguran = 4.280.000 • Angka pertambahan pengangguran per tahun : • Tahun 1997 - 1998 = 780.000 • Tahun 1998 -1999 = 970.000 • Tahun 1999 - 2000 = (170.000) • Tahun 2000 - 2001 = 2.140.000 • Tahun 2001 - 2002 = 1.130.000 • Tahun 2002 - 2003 = 1.170.000 • Tahun 2003 - 2004 = 530.000 • Tahun 2004 - 2005 = 189.000 • Tahun 2005- Jun ’06 = (90.000) • Jumlah pengangguran s/d Juni tahun 2006 = 11,1 juta.

  8. ANALISA DAN SOLUSI PENANGGULANGAN PENGANGGURAN • Mulai tahun 2004 terjadi penurunan jumlah tambahan pengangguran tiap tahun yang cukup signifikan; • Untuk mengurangi jumlah pengangguran secara kumulatif (s/d Semester I 2006 = 11,1 juta) perlu upaya inovasi kebijakan antara lain : • Reformasi Sistem Pendidikan Nasional menuju Link and Match terhadap dunia kerja; • Mendorong Pertumbuhan Investasi baik PMDN maupun PMA; • Revitalisasi Fungsi Strategis BLK untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja;

  9. Lanjutan ANALISA DAN SOLUSI • Kebijakan Alokasi Anggaran Pendidikan Formal dan Non Formal/ Keterampilan secara proporsional (tanggung jawab terhadap angkatan kerja 106 juta); • Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKIdi Luar Negeri (penyerapan per tahun rata-rata 700.000 orang); • Peningkatan pertumbuhan jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) minimum 1 persen per tahun dari jumlah 43 juta UKM yang ada, dapat menyerap pengangguran 430.000 per tahun; • Kebijakan sektor pembangunan infrastruktur lebih diprioritaskan pada infrastruktur pedesaan yang bersifat padat karya.

  10. PERINGKAT PRODUKTIVITAS INDONESIA DARI 60 NEGARA 46 47 57 58 59 IMD World Competitiveness Yearbook 2005

  11. PERINGKAT PRODUKTIVITAS INDONESIA TAHUN 2005 • Thailand : 27 • Malaysia : 28 • Korea : 29 • Cina : 31 • India : 39 • Pilipina : 49 • Indonesia : 59

  12. FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS • GDP: • GDP PER PERSON EMPLOYED • PERCENTAGE CHANGE OF REAL GDP PER PERSON EMPLOYED PERINGKAT PRODUKTIVITAS INDONESIA PADA POSISI 59 DARI 60 NEGARA • PRODUCTIVITY: • LABOR PRODUCTIVITY • AGRICULTURE PRODUCTIVITY • PRODUCTIVITY IN INDUSTRY • PRODUCTIVITY IN SERVICES • COMPANY: • LARGE CORPORATION • SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES • BAGAIMANA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS: • SISDIKNAS • SISLATNAS • Perencanaan tenaga kerja • Employment growth friendly

  13. FAKTOR DAYA SAING INDONESIA • ECONOMIC PERFORMANCE: • DOMESTIC ECONOMY • INTERNATIONAL TRADE • INTERNATIONAL INVESTMENT • EMPLOYMENT • PRICES • INFRASTRUCTURE: • BASIC INFRASTRUCTURE • TECHNOLOGICAL INFRASTRUCTURE • SCIENTIFIC INFRASTRUCTURE • HEALTH AND ENVIRONMENT • EDUCATION • GOVERNMENT EFFICIENCY: • PUBLIC FINANCE • FISCAL POLICY • INSTITUTIONAL FRAMEWORK • BUSINESS LEGISLATION • SOCIETAL FRAMEWORK • BUSINESS EFFICIENCY: • PRODUCTIVITY • LABOR MARKET • FINANCE • MANAGEMENT PRACTICES • ATTITUDES AND VALUES DAYA SAING INDONESIA SAAT INI : PERINGKAT 60 DARI 90 NEGARA • BAGAIMANA MENINGKATKAN DAYA SAING: • KUALITAS SDM • KINERJA EKONOMI • EFISIENSI PEMERINTAHAN • EFISIENSI BISNIS • INFRASTRUKTUR

  14. PERINGKAT IKLIM INVESTASI DI 155 NEGARA • USA : 1 • Singapura : 2 • Thailand : 20 • Malaysia : 21 • Cina : 91 • Pilipina : 113 • Indonesia : 115 World Bank Repot 2005

  15. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKLIM INVESTASI • DIRECT INVESTMENT: • DIRECT INVESTMENT FLOWS ABROAD • DIRECT INVESTMENT STOCKS ABROAD • DIRECT INVESTMENT FLOWS INWARD • DIRECT INVESTMENT STOCKS INWARD • POLICY/ REGULATION: • STARTING A BUSINESS • DEALING WITH LICENSE • HIRING AND FIRING WORKERS • REGISTERING PROPERTY • GETTING CREDIT • PROTECTING INVESTOR • POLICY: • PAYING TAXES • TRADING ACROSS BORDERS • ENFORCING CONTRACT • RETRIBUTION • INVISIBLE COST PERINGKAT IKLIM INVESTASI INDONESIA PADA 115 DARI 155 NEGARA • BAGAIMANA MEMBANGUN IKLIM INVESTASI DI INDONESIA • KEPASTIAN HUKUM (regulasi) • PELAYANAN PUBLIK (birokrasi) • INFRASTRUKTUR • KOMPETENSI SDM

  16. III. TINJAUAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 1. JUMLAH SEKOLAH • Sekolah Menengah Umum (SMU, dll)… 8.238 • Sekolah Menengah Kejuruan ……………. 5.155 • Sekolah Tinggi …………………………………… 1.080 • Universitas …………………………………………. 396 • Institut ……………………………………………….. 50 • Akademi/Politeknik …………………………… 902 Sumber: Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006

  17. 2. JUMLAH LULUSAN (OUTPUT) 2003-2004 Sumber: Diolah dari data Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006

  18. 3. TINJAUAN DENGAN NEGARA LAIN TH 2004 • Perguruan Tinggi (PT) : • Indonesia : 2.428 PT • China : 3.000 PT ( penduduk 8 kali lipat) • India : 3.000 PT (penduduk 4 kali lipat) • Amerika : 4.500 PT (penduduk 1,5 kali lipat) • 100 besar Universitas terbaik: • Indonesia : 2 PT • Singapura : 2 PT • Selandia Baru: 4 PT

  19. 4. PENCARI KERJA, LOWONGAN DAN PENEMPATAN TH. 1999 – 2004 *) *) Sumber: Tercacat di Administrasi Ketenagakerjaan, 2006

  20. IV. ANALISA PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP HASIL PENDIDIKAN • Hasil pendidikan terhadap lowongan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja menunjukkan bahwa belum link and match; • Tingkat kompetensi lulusan pendidikan masih rendah; • Tingkat produktivitas masih rendah; • Belum tercipta perubahan budaya etos kerja;

  21. 1. Pola Pikir Link and Match V. LANGKAH-LANGKAH SOLUSI SISTEM PENDIDIKAN SISTEM MANAJEMEN SDM, DI DUNIA INDUSTRI/BISNIS SISTEM KETENAGAKERJAAN

  22. HASIL PENDIDIKAN a c PENINGKATAN KOMPETENSI DUNIA KERJA b 2. Paradigma baru Sistim Pendidikan Nasional dari “Output Oriented” menjadi “Job Oriented”

  23. a Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS a. Program Peningkatan Kompetensi, meliputi : - Pengetahuan kerja;- Keterampilan kerja;- Pengetahuan proses produksi;- Pengetahuan tentang material produksi;- Lingkungan kerja dan resiko bahaya;- Hubungan kerja dengan unit lain, dll. HASIL PENDIDIKAN c PENINGKATAN KOMPETENSI DUNIA KERJA b

  24. Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS b. Budaya Kerja, meliputi : HASIL PENDIDIKAN • Etos kerja- Disiplin kerja;- Efektifitas dan efisiensi hasil;- Kualitas dan produktivitas, dll. a c PENINGKATAN KOMPETENSI DUNIA KERJA b

  25. HASIL PENDIDIKAN c a PENINGKATAN KOMPETENSI DUNIA KERJA b Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS c. Umpan Balik (feed back) : - Perbaikan sistem;- Standar minimum kualitas pendidikan;

  26. PELATIHAN + PENGALAMAN 3. PROSES ALUR PENDIDIKAN PROFESI PELATIHAN & BANG. PROFESI (REVITALISASI FUNGSI BLK ) PENDIDIKAN AKADEMIS PENDIDIKAN PROFESI AHLI / MANAJER S3 SP2 PELATIHAN + B3 SERTIFIKAT VII-VIII-IX S2 PENGALAMAN SP1 S1 PENGALAMAN D4 TEKNISI / PENYELIA D3 B2 SERTIFIKAT IV-V-VI D2 PENGALAMAN D1 PELATIHAN + PENGALAMAN PELATIHAN + SMK SMA PELAKSANA/OPERATOR B1 PENGALAMAN SERTIFIKAT I-II-III PENGALAMAN PELATIHAN+ PENGALAMAN SMP SD B = Briging (Program Penyesuaian/Fleksibilitas)

  27. 4. PELATIHAN & PENGEMBANGAN PROFESI SDM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN REVITALISASI FUNGSI BLK. KKNI SKKNI SERTIFIKASI KOMPETENSI DIKLAT PROFESI (C B T) KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia SKKNI : Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia CBT : Competency BasedTraining

  28. 5. PERAN STANDAR KOMPETENSI DALAM PENGELOLAAN SDM`1 Pengelolaan Kinerja Pengembangan dan Pelatihan Strategi Perencanaan SDM STANDAR KOMPETENSI Budaya Organisasi Pengembangan Karier Pengakuan dan Penghargaan Rekrut, Seleksi dan Penempatan

  29. 6. SISTEM PENGEMBANGAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Pembinaan Pembinaan • BNSP • Penetapan Kebijakan: • Pelaksanaan Sertifikasi • Akreditasi LSP • Pengendalian Sertifikasi Akreditasi T U K wajib BINA LDP Penyelenggaraan DIKLAT profesi BINA LSP Pelaksanaan UJK dan Sertifikasi Verifikasi Pemerintah/ Depnis & Pemda Pemerintah/ Depnis & Pemda T U K Masyarakat Lulusan UJK TUK TKA Sertifikasi Naker Kompeten PTKLN PTKDN LATIHAN PENYESUAIAN KET: LDP : Lembaga Diklat Profesi LSP : Lembaga Sertifikai Profesi TUK : Tempat Uji Kompetensi UJK : Uji Kompetensi

  30. 7. STRATEGI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL PENATAAN BIROKRASI DAN MANAJEMEN INOVASI TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS SDM PENGEMBANGAN BUDAYA PRODUKTIF IKLIM USAHA KONDUSIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAPITAL PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SDM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TOTAL • INDIVIDU • PERUSAHAAN • PEMERINTAH • MASYARAKAT DAYA SAING KESEJAHTERAAN PERTUMBUHAN

  31. KEBUTUHAN PENDAMPING PENDAM PING UKM KARYAWAN KONSULTAN WIRAUSAHA 8. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1) PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENDAMPING UKM REGULASI TK & UKM STANDAR KOMPETENSI TAS DAYA SAING UKM SERTIFIKASI PENCAKER KIN CBT PENEMPATAN PELATIHAN P A S C A KOMPETENSI PENURUNAN PENGANGGURAN DITJEN BINALATTAS DITJEN BINAPENDAGRI PROGRAM FASILITASI BNSP PEMBINAAN LANJUTAN • DEPNAKERTRANS • DEPNIS • KADIN LINGKUNGAN STRATEGI TENAGA KERJA

  32. KEBUTUHAN TENAGA KERJA HUBUNGAN KERJA DI INDUSTRI KARYAWAN 9. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1) PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENEMPAATAN DALAM NEGERI REGULASI PENEMPATAN DN STANDAR KOMPETENSI TAS DAYA SAING KIN SERTIFIKASI PENCAKER CBT PENEMPATAN PELATIHAN KOMPETENSI PENURUNAN PENGANGGURAN DITJEN BINALATTAS DITJEN BINAPENDAGRI PROGRAM FASILITASI BNSP PEMBINAAN LANJUTAN • DEPNAKERTRANS • DEPNIS • KADIN LINGKUNGAN STRATEGI TENAGA KERJA

  33. 10. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1) PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENEMPATAN LUAR NEGERI REGULASI TKI LN KEBUTUHAN TKI LN STANDAR KOMPETENSI NEGARA TUJUAN PENEM PATAN TAS DAYA SAING CBT, BHS , BUDAYA PERATURAN HUBUNGAN KERJA KIN SERTIFIKASI PENCAKER PELATIHAN P A S C A PENEMPATAN KOMPETENSI WIRAUSAHA PENURUNAN PENGANGGURAN DITJEN BINALATTAS DITJEN PPTKLN PROGRAM FASILITASI BNSP PEMBINAAN LANJUTAN DEPNAKERTRANS * DEPNIS • KADIN § LINGKUNGAN STRATEGI TKI DAN PENEMPATAN LN

  34. VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN NASIONAL • Membangun paradigma baru Sistem Pendidikan Nasional dari “Output Oriented” menjadi “Job Oriented”; • Membangun Link and Match antara Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Ketenagakerjaan Nasional dan Sistem Manajemen SDM di Dunia kerja; • Pemenuhan jaminan kualitas Sistem Pendidikan Nasional (Minimum Quality Assurance for Education), meliputi: • Kualitas sarana dan prasarana pendidikan; • Kesejahteraan guru (pendapatan, kesehatan, perumahan); • Kurikulum; • Perpustakaan dan Laboratorium; • Manajemen Pendidikan. • Peningkatan kualitas SDM yang berbasis Kompetensi dan daya saing; • Fungsionalisasi dan Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia; • Membangun budaya kerja produktif, inovatif dan kreatif.

  35. MAKARTI KARYA MUKTITAMA Terimakasih DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. 2 0 0 6 Multi media prepared by ROCAN DEPNAKERTRANS, 2006

More Related