1 / 65

JUDUL : MATRIKS

JUDUL : MATRIKS. DIPERSEMBAHKAN OLEH B. GINTING MUNTHE, SPd NIP. 400 056 622. MATRIKS. Pengertian Matriks Matriks adalah : kumpulan bilangan ( atau unsur) yang disusun menurut baris dan kolom.

Download Presentation

JUDUL : MATRIKS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. JUDUL : MATRIKS DIPERSEMBAHKAN OLEH B. GINTING MUNTHE, SPd NIP. 400 056 622

  2. MATRIKS • Pengertian Matriks Matriks adalah : kumpulan bilangan ( atau unsur) yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan bilangan yang tersusun tersebut disebut elemen – elemen atau komponen – komponen matriks. Nama sebuah matriks dinyatakan dengan huruf kapital. Banyak baris x banyak kolom dari suatu matriks disebut Ordo matriks atau ukuran matriks.

  3. Perhatikan contoh berikut : Kolom kolom kolom kolom 1 2 3 4 Matriks A tersebut terdiri dari 3 baris dan 4 kolom. Matriks A tersebut disebut berordo 3 x 4, atau dapat ditulis dengan A(3 x 4)

  4. Secara umum Matriks dapat dituliskan sebagai berikut : Dalam hal ini aij disebut elemen matriks pada baris ke I dan kolom ke j.

  5. 2. Beberapa Jenis Matriks Khusus • Matriks Nol ( 0 ) Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol. Contoh 1 :

  6. Matriks Bujur Sangkar Matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak kolomnya. Contoh 2:

  7. Matriks Diagonal Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di luar eleman utamanya bernilai nol. Contoh 3:

  8. Matriks Skalar Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang elemen elemen pada diagonal utamanya bernilai sama. Contoh 4:

  9. Matriks Identitas ( I ) Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen – elemen pada diagonal utamanya bernilai satu. Contoh 5 :

  10. 6. Matriks Segitiga Atas Matriks segitiga Atas adalah matriks bujur sangkar yang elemen – elemen dibawah diagonal utamanya bernilai nol. Contoh 6 :

  11. Matriks Segitiga Bawah. Matriks segitiga Bawah adalah matriks bujur sangkar yang elemen – elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol. Contoh 7 :

  12. 3. OPERASI PADA MATRIKS • Penjumlahan dan Pengurangan dua matriks. Dua buah matriks ( A dan B ) dapat dijumlahkan dan dikurangkan ababila kedua matriks berordo sama ( berukuran yang sama ).

  13. Secara umum dapat dituliskan sbb : Jadi A + B = + A + B =

  14. Dan A – B dapat dinyatakan sbb : A – B = - A – B =

  15. Contoh 8 : Diketahui matriks : dan Tentukan : a. A + B b. A - B Jawab : a.

  16. Jawab b.

  17. SIFAT – SIFAT PADA PENJUMLAHAN MATRIKS • Sifat komutatif : A + B = B + A • Sifat Asosiatif : (A + B)+C=A+(B+C) • Sifat identitas (0) : A+0 = 0+A = A • Sifat lawan (-A) : A+(-A) = 0

  18. SOAL Diketahui : Tentukanlah matriks berikut jika ada ? • A + B b. A + C • C + D d. D + C • A – B f. B – A g. C – D h. D - C

  19. Jawab : b) A + C tidak ada karena ordonya tidak sama.

  20. 2. Perkalian Skalar dengan matriks Jika skalar dikalikan dengan matriks maka akan diperoleh sebuah matriks yang elemen – elemenya merupakan perkalaian skalar tersebut dengan setiap elemen matriks. Secara umum dapat dituliskan : Jika

  21. Maka k x A dapat dituliskan sebagai berikut : K x A = k x

  22. Contoh 9: Dikeahui : Tentukanlah nilai dari 3A ? Jawab :

  23. SIFAT – SIFAT PADA PERKALIAN SKALAR DENGAN MATRIKS : • kA = A.k ( sifat komutatif ) • K(A + B ) = k.A + k.B ( Sifat distributif) • K(A – B ) = k.A – k.B (sifat distributif ) • K(lA) = (kl)A • (k+l)A=kA + lA • 1A = A • (-1)A = -A • Contoh : 1. 2A = A.2 2. 3(A + B ) = 3.A + 3.B 3. 5(A – B ) = 5.A – 5.B dll

  24. 3. Perkalian Dua Matriks Dua buah matriks ( A dan B ) dapat dikalikan ( A x B ) Jika banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris pada matriks B. Misalnya : A(n,m) dan B(m,k) maka A x B dapat dikalikan. Jika matriks A dan B dinyatakan dengan SBB :

  25. Jadi A x B dapat dinyatakan sbb : C = A x B = x

  26. maka : C=AXB= X c11 = a11 x b11 + a12 x b21 + …. + a1m x bm1 c12 = a11 x b12 + a12 x b22 + ….. + a1m x bm2 . . . c1k =a11 x b1k + a12 x b2k + ….+ a1m x bmk cij = ai1 x b1j + ai2 x b2j + …..+ aim x bmj

  27. Contoh 10 : Diketahui : dan • Tentukanlah A x B = ? Jawab : Dari soal diatas diketahui : a11 = 1 , a12 = 2 ; a21 = 3 ; a22 = 4 b11 = 5 ; b12 = 6 ; b13 = 9 ; b21 = 7 ; b22 = 8 ; b23 = 0

  28. dimana : a11 = 1 , a12 = 2 ; a21 = 3 ; a22 = 4 b11 = 5 ; b12 = 6 ; b13 = 9 ; b21 = 7 ; b22 = 8 ; b23 = 0 c11 = a11 x b11 + a12 x b21 =1.5 + 2.7 = 5 + 14 = 19 c12 = a11 x b12 + a12 x b22 = 1.6 + 2.8 = 6 + 16 = 22 c13 = a11 x b13 + a12 x b23 = 1.9 + 2.0 = 9 + 0 = 0 c21 = a21 x b11 + a22 x b21 = 3.5 + 4.7 = 15 + 28 = 43 c22 = a21 x b12 + a22 x b22 = 3.6 + 4.8 = 18 + 32 = 50 c23 = a21 x b13 + a22 x b23 = 3.9 + 4.0 = 27 Maka :

  29. SIFAT – SIFAT PERKALIAN PADA MATRIKS • Perkalian pada matriks umumnya tidak komutatif. • Perkalian pada matriks bersifat Asosiatif. • Perkalian matriks bersifat Distributif. Distribusi kiri : Distribusi kanan : • Dalam perkalian matriks yang hanya memuat matriks-matriks persegi dengan ordo yang sama, terdapat sebuah matriks Identitas yakni matriks satuan I, yang bersifat :

  30. SIFAT TAMBAHAN PADA PERKALIAN MATRIKS • (a) Jika , belum tentu A=0 atau B=0 (b) Jika , belum tentu B = C • Jika p dan q adalah bilangan-bilangan real serta A dan B adalah matriks-matriks, maka berlaku : • Jika At dan Bt berturut-turut adalah transpos dari matriks A dan matriks B, maka berlaku hubungan :

  31. soal • Diketahui matriks : • Tentukanlah tiap hasil kali matriks ( jika mungkin) ? • a. CA c. AC e. BC • b. CB d. AB f. BA

  32. 4. PEMANGKATAN MATRIKS PERSEGI Defenisi : Jika A adalah matriks persegi maka :

  33. Contoh 11 : Diketahui matriks : a. Tentukanlah : (i) A2 (ii) A3 (iii) A4 b. Tentukanlah : A3 - 4A2 + A - 4I ( dengan I adalah matriks satuan ) ? Jawab : a.

  34. b) Dengan menggunakan hasil pada bagia a diatas diperoleh : A3 – 4A2 + A – 4I

  35. 5. TRANSPOS MATRIKS Pengertian Transpos Matriks Transpos dari suatu matriks merupakan pengubahan baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Transpos dari matriks A dinotasikan dengan AT atau At atau . Jika matriks A dinyatakan dengan :

  36. Maka tranpos dari matriks tersebut dinyatakan dengan : AT = Contoh 12: Jika Tentukanlah transpos dari matriks diatas ( AT) ?

  37. Jawab : maka AT = Jika A = AT maka A disebut matriks Simetri. Contoh 13 : Jika , Tentukanlah AT ? Jawab : AT = Karena A = AT maka matriks A tersebut merupakan matriks simetris.

  38. 5. KESAMAAN MATRIKS Defenisi : Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, Jika dan hanya jika kedua matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-lemen yang bersesuaian bernilai sama. Diketahui : dan Jika A = B maka sama

  39. Contoh 13 : Diantara matriks-matriks berikut ini manakah yang sama ? Jawab : Karena ada elemen yang bersesuaian tidak sama maka matriks A tidak sama dengan matriks B ( )

  40. Jadi karena semua elemen yang bersesuaian bernilai sama maka matriks A sama dengan matriks B ( A = B ) Jadi karena ada elemen yang bersesuaian bernilai tidak sama maka matriks A tidak sama dengan matriks B ( )

  41. 6. DETERMINAN MATRIKS Pengertian Determinan : Determinan suatu matriks dinyatakan dengan Selisih Jumlah hasil kali antara diagonal utama dengan diagonal sekundernya. Jadi matriks yang memiliki nilai determinan hanyalah matriks yang berbentuk bujur sangkar.

  42. Jika nilai determinan suatu matriks bernilai nol, maka matriks tersebut disebut matriks Singuler. Matriks singuler tidak memiliki invers / kebalikan. Determinan suatu matriks A dinyatakan dengan det (A) atau Untuk matriks yang berordo 2x2 : Jika maka determinan dari matriks Tersebut dinyatakan dengan : det (A) = (axd) – (bxc)

  43. Contoh 14 : Diketahui , Tentukan determinan A? Jawab :

  44. Untuk matriks yang berordo 3x3 : Jika maka determinannya dinyatakan dengan : (-) (-) (-) a b c a b A = d e f d e g h i g h (+) (+) (+) Dimana : Det (A) = + (axexi) + (bxfxg) + (cxdxh) - (cxexg) - (axfxh) - (bxdxi) Det (A) = ((axexi)+(bxfxg)+(cxdxh))-((cxexg)+(axfxh)+(bxdxi))

  45. Contoh 15 : Diketahui ,Tentukan nilai determinannya ? Jawab: Det (A) = (2.2.3)+(1.1.5)+(4.4.1)-(4.2.5)-(2.1.1)-(1.4.3) = 12+5+16-40-2-12 = -21

  46. Determinan dari Matriks-Matriks Khusus • Matriks diagonal : Matriks berordo 2x2 Matriks berordo 3x3

  47. Matriks segitiga atas : Matriks berordo 2x2 Matriks berordo 3x3

  48. Matriks segitiga bawah : Matriks berordo 2x2 Matriks berordo 3x3

More Related