1 / 24

Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan. Operations Management Bab 12. FUNGSI PERSEDIAAN.

ira
Download Presentation

Manajemen Persediaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Manajemen Persediaan Operations Management Bab 12 Bab 12. Manajemen Persediaan

  2. FUNGSI PERSEDIAAN • Untuk men-"decouple"atau memisahkan beragam bagian proses produksi. Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk men-decouple proses produksi dari para pemasok. Bab 12. Manajemen Persediaan

  3. 2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada perdagangan eceran. 3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang. 4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga Bab 12. Manajemen Persediaan

  4. Jenis Persediaan • persediaan bahan baku • persediaan barang setengah jadi • Persediaanpemeliharaan/perbaikan/operasi • persediaan barang jadi Bab 12. Manajemen Persediaan

  5. Persediaan bahan baku (raw material inventory) dibeli tetapi tidak diproses. Persediaan dapat digunakan untuk men-decouple (yaitu, memisahkan) para pemasok dari proses produksi. Bagaimana pun, pendekatan yang lebih disukai adalah menghapuskan keragaman mutu kuantitas, atau waktu pengiriman pemasok sehingga pemisahan tidak lagi diperlukan. Bab 12. Manajemen Persediaan

  6. Persediaan barang setengah jadi (work in-process—WIP inventory) adalah bahan baku komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai. Adanya WIP disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut siklus waktu). Mengurangi siklus waktu berarti mengurangi persediaan. Sering kali tugas produk tersebut tidak mengalami proses apa pun. Waktu pekerjaan yang sebenarnya atau waktu "run" hanyalah sebagian kecil dari aliran material mungkin hanya 5%. Bab 12. Manajemen Persediaan

  7. MRO adalah persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan pemeliharaan/perbaikan /operasi (maintenance/repair/operating—MRO) yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak diketahui. Walaupun permintaan persediaan MRO sering merupakan sebuah fungsi jadwal pemeliharaan, permintaan MRO lain yang tidak dijadwalkan harus diantisipasi. Persediaan barang jadi (finished goods inventory) adalah produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan pelanggan masa depan tidak diketahui. Bab 12. Manajemen Persediaan

  8. Sistem untuk mengelola persediaan • Persediaan yang dapat diklasifikasikan (disebut analisis ABC) • akurat catatan persediaan dapat dipertahankan Bab 12. Manajemen Persediaan

  9. Analisis ABC • Analisis ABC (ABC analysis) membagi,persediaan yang dimiliki ke dalam tiga golongan berdasarkan pada volume dolar tahunan. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi dari prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa terdapat "sedikit hal penting dan banyak hal yang sepele. Tujuannya adalah membuat kebijakan persediaan yang memusatkan sumber daya pada komponen persediaan penting yang sedikit dan bukan pada yang banyak tetapi sepele. Tidaklah realistis untuk memonitor persediaan yang murah dengan intensitas yang sama ­sebagaimana dengan persediaan yang sangat mahal. Bab 12. Manajemen Persediaan

  10. Untuk menentukan volume dolar tahunan analisis ABC, permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dihitung dan dikalikan dengan harga per unit. Barang Kelas A adalah barang-­barang dengan volume dolar tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin hanya mewakili sekitar 15% dari total persediaan barang, mereka merepresentasikan 70% hingga 80 dari total pemakaian dolar. Kelas B adalah untuk barang-barang persediaan yang memiliki volum, dolar tahunan menengah. Barang ini merepresentasikan sekitar 30% barang persediaan dari 15% hingga 25% dari nilai total. Barang-barang yang memiliki volume dolar tahunan rendah ­adalah Kelas C, yang mungkin hanya merepresentasikan 5% dari volume dolar tahunan tetap. sekitar 55% dari total barang persediaan. Bab 12. Manajemen Persediaan

  11. Keuntungan dari pembagian barang persediaan analisis ABC • Pembelian sumber daya yang dibelanjakan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A dibandingkan barang C. Bab 12. Manajemen Persediaan

  12. 2. Barang A, tidak seperti barang B dan C, perlu memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat; mungkin mereka dapat diletakkan pada tempat yang lebih aman, dan mungkin akurasi catatan persediaan untuk barang A harus lebih sering diverifikasi. Bab 12. Manajemen Persediaan

  13. 3. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya dibandingkan dengan prediksi barang B dan C. Bab 12. Manajemen Persediaan

  14. Akurasi Catatan • Kebijakan persediaan yang baik menjadi tidak berguna jika manajemen tidak mengetahui persediaan yang mereka miliki saat ini. Akurasi catatan (record acctiracy) adalah sebuah komponen penting dalam sistem produksi dan persediaan. Akurasi catatan menjadikan organisasi dapat memusatkan perhatian pada barang yang diperlukan, bukan sekadar ingin memastikan bahwa "beberapa” barang ada dalam persediaan. Hanya jika sebuah organisasi dapat menentukan dengan teliti apa yang ada dalam persediaannya, maka organisasi tersebut dapat membuat keputusan yang tepat tentang pemesanan, penjadwalan, dan pengiriman. Bab 12. Manajemen Persediaan

  15. Untuk memastikan ketelitian, maka pencatatan pemasukan dan pengeluaran harus baik, sebagaimana juga keamanan pada ruang persediaan. Sebuah ruang penyimpanan yang terorganisasi secara baik akan memiliki akses yang terbatas, penataan yang baik, dan cara penumpukan barang yang menyimpan sejumlah persediaan tertentu. Bak, ruangan yang berisi rak, dan komponen diberi label dengan teliti. Bab 12. Manajemen Persediaan

  16. Perhitungan Berkala • Sebuah rekonsiliasi persediaan yang berkelanjutan dengan cacatan persediaan Bab 12. Manajemen Persediaan

  17. Keuntungan Penghitungan berkala • Menghilangkan penutupan dan penghentian produksi yang diperlukan untuk mengecek persediaan fisik tahunan • Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan • Melatih personel audit dalam hal akurasi persedian Bab 12. Manajemen Persediaan

  18. 4. Dapat mengenali penyebab kesalahan dan mengambil tindakan perbaikan 5. Menjaga catatan persediaan yang akurat Bab 12. Manajemen Persediaan

  19. Pengendalian persdiaan jasa • Penyusutan : persediaan eceran yang tidak terhitung antara penerimaan dan penjualan • Pilferage : pencurian dalam jumlah kecil Bab 12. Manajemen Persediaan

  20. Model Persediaan • Permintaanbebasvsterikat • Bebas (independen) contohpersediaankulkas --- tidaktergantungpadasatukebutuhan (untuksimpanroti, susu, sayur,dst) • Terikat (dependen) contohpersediaanpemanggangroti --- tergantungdengankebutuhanpemangganroti Bab 12. Manajemen Persediaan

  21. Biaya penyimpanan • Biaya untukmenyimpanataumembawapersediaan Bab 12. Manajemen Persediaan

  22. Biaya pemesanan • Biaya yang timbul dari proses pemesanan Bab 12. Manajemen Persediaan

  23. Biaya setup • Biaya yang diperlukan untuk menyiapkan sebuah mesin atau proses untuk produksi Bab 12. Manajemen Persediaan

  24. Model persediaanuntukpermintaanbebas • Model kuantitaspesananekonomi (EOQ) dasar • Model kuantitaspesananproduksi • Model diskonkuantitas Bab 12. Manajemen Persediaan

More Related