1 / 43

Telecommunications for the future - 2

Telecommunications for the future - 2. Pengantar Telekomunikasi D3 – Teknik Komputer. Fixed (cabled) links. Jaringan Transmisi dalam jangkauan yang luas. users. users. Jaringan Transmisi dalam jangkauan terbatas. Jaringan kabel. Transmisi Modulasi Multiplexing

isabel
Download Presentation

Telecommunications for the future - 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Telecommunications for the future - 2 Pengantar Telekomunikasi D3 – Teknik Komputer Pengantar Telekomunikasi

  2. Fixed (cabled) links Jaringan Transmisi dalam jangkauan yang luas users users Jaringan Transmisi dalam jangkauan terbatas Pengantar Telekomunikasi

  3. Jaringan kabel • Transmisi • Modulasi • Multiplexing • Cross-connection / switching • Distribution the “Local loop” • Distribution to distribution frame • Last “mile” Pengantar Telekomunikasi

  4. Modulasi • Frequency Modulation • Phase Modulation • Amplitude Modulation • Pulse Modulation Pengantar Telekomunikasi

  5. Multiplexing & Demultiplexing • Multiplexing: Menggabungkan beberapa informasi yang berbeda ke dalam satu kesatuan • Demultiplexing Menyimpan beberapa informasi dari satu kesatuan MULTIPLEXOR DEMULTIPLEXOR Pengantar Telekomunikasi

  6. Tipe Multiplexing • Frequency Division • Time Division • PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) • SDH (Synchronous Digital Hierarchy) • ATM (Asynchronous Transfer Mode) • Wavelength Division (digunakan untuk optical cables) Pengantar Telekomunikasi

  7. Frequency Division Multiplexing Pengantar Telekomunikasi

  8. Frequency Division Multiplexing • Analog signaling digunakan untuk mentransmisikan sinyal • Broadcast radio and television, cable television, dan sistem AMPS cellular phone menggunakan frequency division multiplexing • Teknik paling lama pada teknik multiplexing • Dikarenakan menggunakan analog signaling, lebih rentan terhadap noise. Pengantar Telekomunikasi

  9. PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) • Sumber data biasanya sinkronus (dalam beberapa 10 detik (ppm) dari keadaan biasa • Membuat proses multiplexing menjadi rumit dikarenakan bit stuffing dan stripping … serta rentan terhadap kesalahan transmisi • Setiap data rate baru dalam kesatuan membutuhkan multiplexing yang baru Pengantar Telekomunikasi

  10. Europe PDH Hierarchy Japan 397200 kbit/s 564992 kbit/s N. America x4 x4 97728 kbit/s 274176 kbit/s 139254 kbit/s x3 x3 x6 x4 32064 kbit/s 44736 kbit/s 34368 kbit/s x4 x5 x7 6312 kbit/s 8448 kbit/s x3 x4 x4 primary rate 1544 kbit/s 2048 kbit/s x24 x30 64 kbit/s Pengantar Telekomunikasi

  11. Pengantar Telekomunikasi

  12. Statistical Time Division Multiplexing Pengantar Telekomunikasi

  13. SDH (Synchronous Digital Hierarchy) • Sumber data sinkronus • Proses multiplexing relatif lebih mudah • Data rate rentdah dapat di ekstrak dari urutan data tanpa harus melakukun proses demultiplexing • Dengan mudah dapat membenahi jaringan ring • Spesifikasinya adalah “future proof” Pengantar Telekomunikasi

  14. SDH Hierarchy STM-64 9953.28 Mbit/s x4 STM-16 2488.32 Mbit/s x4 STM-4 622.08 Mbit/s x4 STM-1 155.52 Mbit/s Pengantar Telekomunikasi

  15. SDH Pengantar Telekomunikasi

  16. SDH Pengantar Telekomunikasi

  17. SDH Pengantar Telekomunikasi

  18. Pengantar Telekomunikasi

  19. Two fibre unidirectional line switched ring Pengantar Telekomunikasi

  20. Two fibre unidirectional path switched ring Pengantar Telekomunikasi

  21. Wavelength Division Multiplexing • Menggunakan panjang gelombang yang berbeda pada satu fibre optic • Merupakan protokol yang mampu berdiri sendiri (SDH, ATM, Ethernet…) • Dikenal sebagai as Dense Wavelength Division Multiplex (DWDM) ketika panjang gelombang saling berdekatan (hanya beberapa nm.) • untuk DWDM, 40 atau lebih panjang gelombang dapa digunakan pada satu fibre optic Pengantar Telekomunikasi

  22. Prinsip DWDM Pengantar Telekomunikasi

  23. Pengantar Telekomunikasi

  24. Sistem DWDM Pengantar Telekomunikasi

  25. Komponen dari DWDM • Tunable lasers • Wavelength adaptors • Diffraction gratings • Thin film filters • Bragg gratings • Waveguide gratings Pengantar Telekomunikasi

  26. Code Division Multiplexing Dikenal juga sebagai code division multiple access (CDMA) Teknik yang lebih lanjut dimana memungkinkan beberapa sumber untuk melakukan transmisi pada waktu yang sama dengan frekuensi yang sama pula Setiap mobile device memiliki kode unik 64-bit Untuk mengirimkan biner 1, mobile device mentransmisikan kode yang unik Untuk mengirimkan biner 0, mobile device mengirimkan kode kebalikannya Pengantar Telekomunikasi

  27. Code Division Multiplexing Receiver memperoleh sinyal gabungan, mengalikannya dengan kode pada receiver, menjumlahkan seluruh nilai Menginterpretasikan biner 1 jika hasil penjumlahan mendekati +64 Menginterpretasikan biner 0 jika hasil penjumlahan mendekati –64. Pengantar Telekomunikasi

  28. Code Division Multiplexing Example • For simplicity, assume 8-chip spreading codes • 3 different mobiles use the following codes: • Mobile A: 10111001 • Mobile B: 01101110 • Mobile C: 11001101 • Assume Mobile A sends a 1, B sends a 0, and C sends a 1. Pengantar Telekomunikasi

  29. Code Division Multiplexing Example • Signal code: 1-chip = +N volt; 0-chip = -N volt • Three signals transmitted: • Mobile A sends a 1, or 10111001, or +-+++--+ • Mobile B sends a 0, or 10010001, or +--+---+ • Mobile C sends a 1, or 11001101, or ++--++-+ • Summed signal received by base station: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3. Pengantar Telekomunikasi

  30. Code Division Multiplexing Example Base station decode for Mobile A: Signal received: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3 Mobile A’s code: +1, -1, +1, +1, +1, -1, -1, +1 Product result: +3, +1, -1, +1, +1, +1, +3, +3 Sum of Product results: +12 Decode rule: For result near +8, data is binary 1. Pengantar Telekomunikasi

  31. Code Division Multiplexing Example Base station decode for Mobile B: Signal received: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3 Mobile B’s code: -1, +1, +1, -1, +1, +1, +1, -1 Product result: -3, -1, -1, -1, +1, -1, -3, -3 Sum of Product results: -12 Decode rule: For result near -8, data is binary 0. Pengantar Telekomunikasi

  32. Multiplexing Compared Pengantar Telekomunikasi

  33. Latihan 1 20 voice signals are to be multiplexed and transmitted over twisted pair. What is the bandwidth required, in bps, if synchronous time division multiplexing is used, if we use the standard analogue-to-digital sampling rate, if each voice signal has a bandwidth of 4000Hz, and if each sample is converted into an 8-bit value? Pengantar Telekomunikasi

  34. Jawaban Each voice signal is sampled at 2 times the frequency = 8000 samples per second. Each sample is an 8 bit value so: 8000 samples per sec × 8 bits = 64,000bps 20 signals × 64,000bps = 1,280,000bps. Pengantar Telekomunikasi

  35. Teknologi Kabel • CATV Community Access (or Cable) TV • ISDN Integrated Services Digital Network • ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line • Optical fibre Pengantar Telekomunikasi

  36. CATV • “cable modem” yang mampu menyediakan bandwidth sebesar 10 Mbit/s, NAMUN : • Channel yang digunakan adalah sharring yang menyebabkan performanya bervariasi Pengantar Telekomunikasi

  37. ISDN • Menggunakan kabel telepon yang ada saat ini • 2 * 64 kbit/s + 16 kbit /s ke pemakai • Tersedia di seluruh dunia Pengantar Telekomunikasi

  38. ADSL • Menggunakan kabel telepon yang ada saat ini • “Asymmetric”: kecepatan jalur berbeda ke dan dari subscriber, dikarenakan: • Data yang dibutuhkan biasanya berkurang dalam arah “subscriber to network” dibandingkan kebalikannya • Mengurangi crosstalk saat pertukaran data, dimana biasanya ADSL memiliki banyak data pada saat pertukaran data Pengantar Telekomunikasi

  39. Prinsip ADSL • Menggunakan filter untuk memisahkan frekuensi 0-4 kHz dimana mengakibatkan koneksi telepon analog menjadi tidak berubah • Menggunakan frekuensi diatas 4 kHz (sampai 1 MHz) untuk memungkinkan koneksi digital ke telepon • Pertukaran data pada telepon, koneksi dilakukan oleh ISP Pengantar Telekomunikasi

  40. ADSL data rates • Berbagai data rate dapat digunakan, tergantung pada : • Jarak antara telepon • Kualitas dari kabelnya • Rate maksimum ke subscriber adalah 6 Mbit/s, 600 kbit/s ke telepon Pengantar Telekomunikasi

  41. Sistem Pengkabelan Pada“local loop” TELEPHONE EXCHANGE multi-pair cable ~ 5 km distribution frame single pair cable subscribers Pengantar Telekomunikasi

  42. Fibre pada local loop • FTTK Fibre to the kerb • Fibre mengarah ke distribution frame, pada luar rumah • FTTH Fibre to the home • Fibre mengarah pada semua keperluan individu Pengantar Telekomunikasi

  43. Fibre pada Local Loop (FITL) TELEPHONE EXCHANGE multi-pair cable ~ 5 km FTTK distribution frame single pair cable FTTH subscribers Pengantar Telekomunikasi

More Related