1 / 104

“COMPOUNDING AND DISPENSING”

“COMPOUNDING AND DISPENSING”. Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt. “ PHARMACIST ARE UNIQUE PROFFESIONALS”. Pharmacist roles ambulatory care, can include : Dispensing and compounding medications Counseling patients Minimizing medication errors Enhancing patient compliance Monitoring drug therapy

italia
Download Presentation

“COMPOUNDING AND DISPENSING”

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. “COMPOUNDING AND DISPENSING” Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.

  2. “PHARMACIST ARE UNIQUE PROFFESIONALS” Pharmacist roles ambulatory care, can include : • Dispensing and compounding medications • Counseling patients • Minimizing medication errors • Enhancing patient compliance • Monitoring drug therapy • Minimizing drug expenditures.

  3. Compounding ??? Compounding means : • Preparation • Mixing • Assembling • Packaging • Labelling • …..Of Drug or Device

  4. Should Every Pharmacist Compound ??? • Pharmacist is “LEGALLY” qualified to compound. • a compounding pharmacist MUST : • Have access to the most recent information available. • Maintain an inventory for proper storage of drugs and flavoring agents and be capable of obtaining any chemically within a reasonable time.

  5. Continue…… • Be dedicated to pharmacy and willing to put forth the necessary financial and time investment. • Have the appropiate physical facilities and equipment to do the job right ( the extent and type of compounding may be determined or limited by the facility ).

  6. Continue………. • Be committed to lifelong learning and continuing education, since a major advantage of compounded prescriptions is that they provide treatmens that are new, undeveloped, and often not commercially available. • Have a willingness to tear down walls and build bridges to share experiences with others for the good of all.

  7. R E S E P • Resep adalah permintaan tertulis dari dokter umum, dokter gigi, dokter hewan, dokter spesialis kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien. • Resep merupakan bagian hubungan yang profesional antara dokter, farmasis dan pasien. • Farmasis tidak hanya sekedar meracik obat tetapi juga memberi informasi untuk meyakinkan pasien sehingga pasien akan patuh dalam minum obat.

  8. FORM RESEP • Resep biasanya ditulis dari form yang dicetak yang terdiri ruangan kosong untuk informasi. Biasanya dicetak nama, alamat, telepon, alamat RS/ Klinik pada sebelahnya. • Blanko resep disediakan di apotek tanpa ditulis nama, alamat dokter, dapat disediakan kalau dokter telepon atau kalau dokter datang ke apotek untuk menulis resep

  9. BAGIAN RESEP • Inscriptio • Identitas dokter penulis resep, SIP, alamat, kota, tanggal dan R/ • Praescriptio • Inti resep terdiri dari: • Nama obat, bentuk sediaan obat, dosis, jumlah • Signatura • Petunjuk pemakaian dan nama pasien • Subscriptio • Tanda tangan atau paraf dokter

  10. Contoh Form Resep (Goth,1978) :

  11. APOGRAPH (salinan resep) Menurut Kepmenkes no.280 th 1981: Salinan resep adalah salinan yang dibuat apotek, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli harus memuat pula: nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan atau paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne detur untuk obat yang belum diserahkan, nomor resep dan tanggal pembuatan.

  12. Contoh Copi Resep/Apograph…..

  13. Menurut Permenkes no. 922 th 1993 pasal 117 • Salinan resep harus ditandatangani apoteker • Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita ybs, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundangan yang berlaku

  14. BAGIAN RESEP • Nama dan alamat dokter, SIP • Tanggal • Informasi tentang pasien • R/ =simbol = ambillah = superscription • Obat yang ditulis = inscription • Perintah pembuatan = subscription • Aturan pakai = signatura • Tandatangan • Informasi pasien • Nama, alama, jenis kelamin • SpA: usia, berat badan,

  15. Beberapa singkatan Bahasa Latin yang sering digunakan pada penulisan resep :

  16. DASAR PERTIMBANGAN PENULISAN RESEP • Agar tujuan pengobatan tercapai perlu diperhatikan: • Zat aktif dibuat bentuk sediaan yang cocok • Rute penggunaan yang cocok

  17. PEMBERIAN OBAT PERLU DIPERTIMBANGKAN • Efek apa yang dikehendaki • Onzet yang bagaimana • Durasi yang bagaimana • Dilambung/ usus rusak tidak • Rute relatif aman dan menyenangkan • Harga murah

  18. RUTE PENGGUNAAN OBAT • Per oral • Parenteral • Inhalasi • Melalui selaput lendir • Selaput lendir mulut (sublingual,buccal) • Hipodermik (implantasi, vaginal) • Selaput mata (okulenta, guttae) • Selaput lendir hidung (gtt nassales, spray) • Selaput lendir telinga (gtt auriculares) • Selaput lendir anus (suppositoria) • Selaput lendir vagina (ovula)

  19. Penggunaan topikal • Serbuk (bedak) • Sediaan basah: kompres, mandi • lotion/(suspensi) • Liniment • Semi padat: salep, krim, pasta, jelly • Aerosol: semprot

  20. MONITOR OBAT DALAM TERAPI • Efek obat yang dikehendaki • Meniadakan penyebab/ gejala • Mengganti/ menambah zat yang dibuat tubuh • Efek obat yang tak diinginkan • Efek samping • Alergi • Efek toksik • Fotosensitasi • Efek teratogen • Idiosinkrasi • Efek pengulangan: • Reaksi hipersensitif • Kumulasi • Toleransi • Takhifilaksi • Habituasi • Adiksi • resistensi

  21. SK MENKES1027/MENKES/SK/IX/2004PELAYANAN • Pelayanan resep • Promosi dan edukasi • Pelayanan residensial (home care)

  22. PELAYANAN RESEP • Skrining resep • Persyaratan administratif: nama, sip, alamat dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi laiinnya. • Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberian. • Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll).

  23. Continue…….. • Penyiapan obat • Peracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas, memberikan etiket pada wadah. • Etiket: jelas dan dapat dibaca. • Kemasan obat yang diserahkan: rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya. • Penyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan apoteker disertai pemberian informasi dan konseling.

  24. Continue……. • Informasi obat: Apoteker memberi informasi yang benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari selama terapi. • Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien. • Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM, kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.

  25. . Skema Alur pelayanan resep.... Resep Administrasi Legalitas Inkompatibilitas Screening Farmasetis Suspensi PGA/PGS/CMC Maximal Dose Klinis Sediaan Lazim Spesialite Sinonim Alergi Interaksi Indikasi Pemberian Harga Penimbangan Penyiapan Peracikan Pemberian Etiket Recek / cek ulang Penyerahan Informasi

  26. PROMOSI DAN EDUKASI • Pharmacist harus aktif dalam menyampaikan promosi dan edukasi. • Penyebaran informasi bisa dengan menggunakan media, antara lain : melalui leaflet, brosur, poster, penyuluhan langsung, dll.

  27. Pelayanan Residensial (home care) • Melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan ke rumah, • Terutama untuk lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. • Apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record).

  28. Format kartu stok obat…..A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-------Z Apotek FARMAGAMA Nama barang :………………. Jl.Colombo 345 ………………………………….. Yogyakarta,Tlp…

  29. DOSIS • Dosis atau takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam atau obat luar. • Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dosis maksimum adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rektal. • Dosis lazim tercantum dalam FI untuk dewasa dan anak yang merupakan petunjuk yang tidak mengikat.

  30. MACAM-MACAM DOSIS • Dosis terapi:takaran obat yang diberikan dan dapat menyembuhkan penderita • Dosis minimum; takaran obat terkecil yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi • Dosis maksimum: takaran obat terbesar yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan penderita • Dosis toksik: takaran obat yang dapat menyebabkan keracunan penderita • Dosis letalis: takaran obat yang menyebabkan kematian pada penderita

  31. PERHITUNGAN DOSIS • Faktor penderita: meliputu umur, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi, habituasi, adiksi, sensitivitas, serta kondisi penderita • Faktor obat: sifat kimia fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME) dan jenis obat • Faktor penyakit: sifat dan jenis penyakit

  32. Secara pendekatan keamanan obat dinyatakan: • Indeks Terapi Obat (IT) • IT = DL50/DE50 • DL50 = median dosis letal • DE50 = median dosis yang efek khusus • Margin Dosis Keamanan (MDK) • MDK = dosis yang menimbulkan efek samping/dosis yang memberi terapi efektif • MDK digunakan untuk mengevaluasi keamanan dalam penentuan dosis

  33. PERHITUNGAN DOSIS • Berdasarkan umur • Berdasarkan bobot badan • Berdasarkan luas permukaan tubuh • Dengan pemakaian berdasarkan jam

  34. PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN UMUR • Rumus Young (untuk anak < 8 th) • Dosis = n(tahun)/n(tahun) +12 X dosis dewasa • Rumrs Fried • Dosis = n(bulan)/150 X dosis dewasa • Rumus Dilling • Dosis = n(tahun)/20 X dosis dewasa • Rumus Cowling • Dosis = n(tahun)/24 X dosis dewasa • N = umur dalam satuan tahun yang digenapkan keatas. Misal pasien 1 tahun 1 bulan dihitung 2 tahun.

  35. Rumus Gaubius (pecahan X dosis dw • 0-1th = 1/12 X dosis dws • 1-2th = 1/8 X dosisi dws • 2-3th = 1/6 dosis dws • 3-4th = 1/4 X doisis dws • 4-7th = 1/3 X dosis dws • 7-14th = 1/2 X dosis dws • 14-20 = 2/3 X doisis dws • 21-60th = dosis dws • Rumus Bastedo • Dosis = n(tahun)/30 X doisis dws

  36. PERHITUNGAN BERDASAR BOBOT BADAN • Rumus Clark (Amerika) • Dosis = bobot badan (pon)/150 X dosis dws • Rumus Thremich-Fier (Jerman) • Dosis = bobot badan anak (kg)/70 X dosis dws • Rumus Black (Belanda) • Dosis = bobot badan anak (kg)/62 X doisis dws • Rumus Junkker & Glaubius (paduan umur dan bobot badan) • Dosis = % X doisi dws

  37. PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN LUAS PERMUKAAN TUBUH • Farmakologi • Dosis = luas permukaan tubuh anak/1,75 X dosis dewasa • Rumus Catzel • Dosis = luas permukaan tubuh anak/luas permukaan tubuh dewasa X 100 X dosis dewasa

  38. PERHITUNGAN DOSIS DENGAN PEMAKAIAN BERDASARKAN JAM • FI Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian sehari dihitung: • Dosis = 24/n X • N = selang waktu pemberian • Tiap 3 jam = 24/3 X = 8 X sehari semalam: • Menurut Va Duin: pemakaian sehari dihitung 16 jam, kecuali antibiotik sehari dihitung 24 jam • 16/3 +1X = 5,3 + 1 = 6,3 dibulatkan 7 X

  39. DOSIS MAKSIMUM GABUNGAN • Dosis = doiss1Xpemakaian a/DM a sekali + dosis b sehari pemakaian/ DM b sehari • Ekstrak belladon dan sulfas atropin • Pulvis doveri dan pulvis opium • Untuk dosis maksimum yang mengandung sirup > 16,6% atau 1/6 bagian, bobot jenis dihitung 1,3 • Volume = barat/BJ

  40. Format surat pesanan (SP) apotek…….. Apotek FARMAGAMA Kepada Yth : Jl.Colombo 345 PBF…………………………….. Yogyakarta,Tlp… di……………………………… SP No :…………. SURAT-PESANAN Mohon dikirim obat-obatan untuk keperluan apotek sbb : Yogyakarta,…………… Apoteker Pengelola Apotek Nama/SIK…………..

  41. PERACIKAN SEDIAAN OBAT YANG BAIK • ASPEK FISIS KHEMIS • Derajad halus • Griseovulfin 1-5 mikron • Bentuk kristal zat aktif • Amorf: kloramfenikol palm. Lebih baik diabsorpsi dp kristal • Penisilin G kristal lebih stabil dp amorf • Keadaan kimia obat • Hidrat lebih lambat diabsorpsi dp zat anhidrat • Dibuat kompleks denga EDTA, Mannitol, • Hormon bentuk ester tidak dirusak asam lambung • Tolbutamid Na kecep. Dissolusi 10.000 X tolbutamid • Kulit betametazon 17-valerat • Zat tambahan • Alat dan keadaan fis,dapat berpengaruh kecepatan terlarut zat aktif

  42. Format surat pesanan (SP) Psikotropika Apotek … APOTEK FARMAGAMA Jl. Kolombo 345 jogjakarta Telp. (0274) 7429458 SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA No : Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Prof.Dr. RA.Oetari, SU, Apt Alamat : Barek Gg.Kinanti 4C Telp.(0274)561429 Yogyakarta Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek Mengajukan Permohonan kepada : Nama Perusahaan : Alamat : Jenis Psikotropika sebagai berikut : Untuk keperluan apotek : Nama Apotek : FARMAGAMA Alamat :Jl. Kolombo 345 jogjakarta.Telp. (0274) 7429458 Yogyakarta, Penanggung Jawab Nama APA / NoSIK

  43. Format surat pesanan (SP) Narkotika Apotek … SURAT PESANAN NARKOTIKA Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jabatan : Alamat rumah : Mengajukan pesanan Narkotika kepada : Nama distributor : Alamat&No.Telpon : Sebagai berikut : Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan : Apotek Lembaga ……………………………………20………. Pemesan, (…………………………………) No.SIK………………………

  44. Format Kartu Stelling Apotek…………

  45. Medication Error SOME COMMON CAUSES OF MEDICATION ERRORS : • Failed communication • Poor drug distribution practices problems • Dose miscaculations • Drug and drug device-related problems • Incorrect drug administration • Lack of patient education

  46. FAILED COMMUNICATION • Handwriting • Terutama yang namanya mirip: longatin – largactil, epatin – enatin, difenilhidantoin - difenilhidramin • Drugs with similar names • Losec - Lasix • Zerroes and decimal points • Vincristin 2.0 mg – 20 mg • Metric and apothecary systems • Supaya ada standar • 1/200 grain (0,3 mg) nitroglycerin tablet menggunakan 2x1/100 grain (0,6 mg masing-masing, atau 1,2 dosis total) .

  47. Continue…….. • Ambiguous or incomplete orders • Cyclophosphamide dosis 4 g, 1 – 4 hari, maksudnya 4 gram untuk total 4 hari ( 1 gram per hari, tetapi diberikan 4 gram per hari • Abbraviations • D/C – discharge and discontinue: digoxin, propranolol, insulin Pasien pulang, obat masih diteruskan, dikira pulang obat discontinue • HS – half strength,. Pasien menerima HS – hora somni, hora somni dan full strength

  48. POOR DRUG DISTRIBUTION PRACTICES • Distribusi dengan satu unit doses adalah untuk mengurangi kesalahan dalam pengobatan, disiapkan, masuk wadah, diberi etiket dan dicek oleh farmasis dan diberikan oleh perawat kepada pasien dengan pengecekan tambahan untuk kepastian. • Sekarang persediaan multiple-dose terswedia di bangsal dimana perawat dapat lansung menggunakan maka dapat terjadi salah vial. • Menggunakan label umum dengan komputer dapat salah dibanding resep asli. • Pelaksana yang tidak dididik

  49. DOSE MISCALCULATIONS • Biasanya terjadi pada obat yang digunakan pediatri dan sediaan yang digunakan intravenus. Perhitungan dosis dapat mengakibatkan kesalahan 10 kali lipat atau lebih.

  50. PROBLEM RELATED to DRUGS and DRUG DEVICES • Profesi kesehatan memebaca label tiga kali yaitu waktu mengambil, menggunakan dan mengembalikan. • Labeling dan packaging menyebabkan medication errors.

More Related