1 / 9

MUHKAM DAN MUTASYABIH

MUHKAM DAN MUTASYABIH. Ayat-ayat al-Qur’an terbagi ke dalam dua bagian, yaitu muhkam dan mutasyabih, berdasaran firman Allah berikut.QS.Al-’Imran:7. A.Pengertian Muhkam dan Mutasyabih. Etimologi Muhkam artinya Suatu ungkapan yang maksud makna lahirnya tidak mungkin di ganti atau di ubah.

jalena
Download Presentation

MUHKAM DAN MUTASYABIH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MUHKAM DAN MUTASYABIH Ayat-ayat al-Qur’an terbagi ke dalam dua bagian, yaitu muhkam dan mutasyabih, berdasaran firman Allah berikut.QS.Al-’Imran:7

  2. A.Pengertian Muhkam dan Mutasyabih • Etimologi Muhkam artinya Suatu ungkapan yang maksud makna lahirnya tidak mungkin di ganti atau di ubah. Mutasyabih artinya Ungkapan yang maksud makna lahirnya samar • Terminologi Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi (Nash dan Zhahir) Mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas (Mujmal,Mu’awwal,Musykil)

  3. A.Pengertian Muhkam dan Mutasyabih ( Ahlussunnah) Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui dengan gamblang, baik melalui takwil ataupun tidak. Sedangkan ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya hanya dapat diketahui Allah.

  4. B.Sikap para Ulama terhadap Ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih • Para ulama berbeda pendapat apakah ayat-ayat mutasyabih dapat diketahui manusia atau hanya Allah, perbedaan ini bermuara pada cara menjelaskan QS.Ali ‘Imran:7.

  5. Apakah ungkapan wa al rasikhuna .....di athaf-kan pada lafazh Allah, sementara sebagai hal. Ini artinya bahwa ayat-ayat mutasyabih pun diketahui orang-rang yang mendalam ilmunya. Atau apakah ungkapan sebagai mubtada’, sedangkan lafazh sebagai khabar ?.ini artinya bahwa ayat-ayat mutasyabih itu hanya diketahui Allah, sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya hanya mengimaninya.

  6. Ar-Raghib Al-Asfihani mengambil jalan tengah dalam menghadapi persoalan ini. • 1. Bagian yg tidak ada jalan sama sekali untuk mengetahuinya seperti saat terjadinya hari kiamat,keluar binatang dari bumi dll. • Bagian yang menyebabkan manusia dapat mengetahuinya, seperti kata-kata asing dalam al-Qur’an. • Bagian yang hanya dapat diketahui orang-orang yang mendalami ilmunya.inilah yang di isyaratkan sabda Nabi kepada Ibn ‘Abbas.

  7. Diantara ayat-ayat mutasyabih adalah ayat yang berbicara tentang-sifat-sifat Allah. • 1.QS.Thoha :5. • 2.QS.Al-Qashash:88 • 3.QS.Ar-Rahman:27 • 4.QS.Al-Fath:10 • 5.QS.Al-Fajr:22 • 6.QS.Al-An’am:61 • 7.QS.Az-Zumar:56

  8. 1.Madzhab salaf, yaitu para ulama yang mempercayai dan mengimani ayat-ayat mutasyabih dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah sendiri(tafwidh ilallah). • 2.Madzhab khalaf, yaitu para ulama yang berpendapat perlunya menakwilkan ayat-ayat mutasyabih yang menyangkut sifat Allah.istiwa’(dengan keluhuran yang abstrak, berupa pengendalian Allah terhadap alam ini tanpa kepayahan, Allah berada di atas hambanya (menunjukkan kemaha tinggian Allah, bukan mnjkn Allah menempati suatu tempat).sisi Allah di takwilkan dengan hak Allah.wajah dan mata Allah di (pengawasan).tangan (kekuasaan)

More Related