1 / 14

Belajar Behaviouristik

Belajar Behaviouristik. Kelompok 1. Teori Belajar Behaviourisme. Dipelopori oleh B.F Skinner Menekankan pada tingkah laku yang teramati

jud
Download Presentation

Belajar Behaviouristik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Belajar Behaviouristik Kelompok 1

  2. Teori Belajar Behaviourisme • Dipelopori oleh B.F Skinner • Menekankan pada tingkah laku yang teramati • Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning • Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.

  3. Behaviourisme Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie ) • Mementingkan pengaruh lingkungan • Mementingkan bagian – bagian • Mementingkan peranan reaksi (respon) • Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar • Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu • Mementingkan pembentukan kebiasaan • Pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal”

  4. Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari • Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan  reward& punishment • Pemberian reinforcment  countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet

  5. Behaviour - Perilaku • Perilaku : merupakan semua aktivitas yang merupakan reaksi thd lingkungan, yang meliputi • Reaksi motorik: • Bicara, berjalan, belajar • Reaksi fisiologis • Aktifitas • Reaksi Kognitif • Bayangan, imaginasi, pikiran • Reaksi afektif • Perasaan: benci,kecewa, rasa sayang

  6. Jenis Respon • Respondent Behavior respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S – R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya. • Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.

  7. Behaviourisme • Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang. • Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.

  8. Prinsip dalam Pendekatan Behaviourisme • Generalisasi kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original. • Diskriminasi  individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng. • Extinction pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.

  9. Klasikal kondisioning  TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan • Operan kondisioning reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)

  10. Jenis Reinforcment • Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behavior menyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan. • Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.

  11. Countinous reinforcment Fixed Reinforcment Interval Variabel Intermitted reinforcment Fixed Ratio Variabel Jadwal Pemberian Reinforcment

  12. Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit) Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR)jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam. Variable Interval Reinforcement Schedule (VI)interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan. Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR) tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

  13. Modifikasi Perilaku • Metode dalam mengubah perilaku • Perilaku & kebiasaan yang tidak adaptif (berlebihan/kurang) dieliminasi • Menggunakan prinsip-prinsip belajar yang telah diuji secara eksperimental • Memberi pengukuh/reinforsment pada perilaku & kebiasaan yang adaptif

  14. MP • Prinsip belajar • Modifikasi Perilaku • operant conditioning • classical conditioning • Modelling

More Related