1 / 3

Modul 15 POINTER

Modul 15 POINTER. 15.1 Pendahuluan. Pointer adalah suatu variabel yang menyimpan alamat dari suatu data, dan bukan menyimpan datanya sendiri. Sebagai contoh, jika px adalah pointer dan x adalah variabel yang ditunjuk oleh px , maka jika px berada pada alamat memori awal

Download Presentation

Modul 15 POINTER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Modul 15 POINTER 15.1 Pendahuluan Pointer adalah suatu variabel yang menyimpan alamat dari suatu data, dan bukan menyimpan datanya sendiri. Sebagai contoh, jika px adalah pointer dan x adalah variabel yang ditunjuk oleh px, maka jika px berada pada alamat memori awal 1000, maka px akan berisi 1000, sedangkan datanya sendiri berupa nilai yang ada pada lokasi memori 1000. 15.2 Pendeklarasian Variabel Pointer Variabel tipe pointer dideklarasikan dengan bentuk sebagai berikut: type *nama_variabel; dengan tipe dapat berupa sembarang tipe data, sedangkan nama_variabel adalah nama dari variabel pointer. Sebagai contoh: int px; /* contoh1*/ char pch1, pch2; /*contoh2*/ Contoh pertama menyatakan bahwa px adalah variabel pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe int. Pada contoh kedua, masing-masing variabel pch1 dan pch2 adalah variabel pointer yang menunjuk ke data bertipe char. 15.3 Mengatur Pointer Agar Menunjuk ke Variabel Lain Agar suatu pointer menunjuk ke variabel yang lain, mula-mula pointer harus diisi dengan alamat dari variabel yang akan ditunjuk. Untuk menyatakan alamat dari suatu variabel, dapat digunakan operator & (operator alamat, yang bersifat unaray), dengan cara menempatkan operator di depan nama variabel. Sebagai contoh, jika x dideklarasikan sebagai variabel bertipe int, maka &x berarti “alamat dari variabel x”. Adapun contoh pemberian alamat ke suatu variabel pointer px (yang dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke data bertipe int) yaitu: Px = &x; Pernyataan di atas berarti bahwa px diberi nilai berupa alamat dari variabel x. Setelah pernyataan tersebut dieksekusi barulah dapat dikatakan bahwa px menunjuk ke variabel x. http://www.mercubuana.ac.id

  2. Nilai yang ditunjuk px = 87 Nilai y = 87 Pada program di atas, dua pernyataan px = &x; y = *px; sebenarnya dapat digantikan dengan sebuah pernyataan y = x; 15.5 Tipe Variabel Pointer dan Tipe Obyek Yang Ditunjuk Antara tipe pointer (sesuai dengan pendeklarasian pointer) dan tipe obyek yang akan ditunjuk oleh pointer haruslah sejenis. Jika misalnya pointer pu dimaksudkan untuk menunjuk data bertipe int maka data yang akan ditunjuk oleh pointer pu juga harus bertipe int. Suatu kesalahan akan terjadi jika misalnya pointer float digunakan untuk menunjuk data brtipe int. 15.6 Mengubah Isi Suatu Variabel Melalui Pointer Contoh berikut memberikan gambaran tentang pengubahan isi suatu variabel secara tak langsung (yaitu melalui pointer). Mula-mula pd dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe float dan d sebagai variabel bertipe float. Selanjutnya dengan ungkapan d = 54.6; digunakan untuk mengisikan nilai 54.6 secara langsung ke variabel d. Perintah pd = &d; Digunakan untuk memberikan alamat dari d ke pd. Dengan demikian pd menunjuk ke variabel d. Sedangkan pernyataan berikut: *pd = *pd + 10; (atau: *pd += 10;) merupakan instruksi untuk mengubah nilai variabel d secara tak langsung. Perintah di atas brarti “jumlahkan isi variabel yang ditunjuk oleh pd dengan 10 dan simpan hasilnya ke variabel tersebut”, atau identik dengan pernyataan: d = d + 10; Namun seandainya tidak ada instruksi Pd = &d; maka pernyataan: *pd = *pd + 10; tidak akan sama dengan d = d + 10; http://www.mercubuana.ac.id

  3. /* ------------------------------------------- */ /* File program : Pointer3.cpp */ /* Pointer yang menunjuk array */ /* ------------------------------------------- */ #include <stdio.h> main() { static int tgl_lahir[] = {24, 6, 1965 }; int *ptgl; ptgl = tgl_lahir; /* ptgl berisi alamat array */ printf("Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n", *ptgl); printf("nilai dari tgl_lahir[0] = %d\n", tgl_lahir[0]); } Contoh hasil eksekusi: C>Pointer3 Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = 24 Nilai dari tgl_lahir[0] = 24 Jika ingin menampilkan seluruh elemen array tgl_lahir, maka dapat digunakan perintah for(i=0; i<3; i++) printf(“%d%, tgl_lahir[i]); Jika diimplementasikan dengan menggunakan pointer tgl_lahir[i] dapat digantikan menjadi *(ptgl + i) dengan terlebih dahulu mengatur ptgl agar menunjuk ke array tgl_lahir, sehingga penulisan instruksi penampilan isi array tgl_lahir dapat diubah menjadi: ptgl = tgl_lahir; for (i=0; i<3; i++0 printf(“%d “, *(ptgl + i)); Secara umum operasi pointer dapat diterangkan sebagai berikut: Misalkan a adalah suatu array, dan pa adalah pointer yang menunjuk array a, maka *(pa + i) akan menyatakan elemen array dengan indeks sama dengan i. Jadi *(pa + 0) identik dengan a[0] *(pa + 1) identik dengan a[1] *(pa + 2) identik dengan a[2] Ungkapan seperti pa + i http://www.mercubuana.ac.id

More Related