1 / 47

SURVEY RESEARCH

SURVEY RESEARCH. Reza Aminy reza@systemicgroup.com s129002kl@yahoo.com. Survey Research. Typical features of professional survey research: Sejumlah sampel yang representatif melalui nonprobability sampling Systematic procedures to ask and record

keona
Download Presentation

SURVEY RESEARCH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SURVEY RESEARCH Reza Aminy reza@systemicgroup.com s129002kl@yahoo.com

  2. Survey Research • Typical features of professional survey research: • Sejumlah sampel yang representatif melalui nonprobability sampling • Systematic procedures to ask and record • Answers numerically coded and analyzed with the aid of statistical software.

  3. Systematic procedures (1) • Survai: • Wawancara • Self-administered questionnaire • Kombinasi • Administrasi perlu standar agar reliabel

  4. Systematic procedures (2) • Tergantung tujuan: • Unstructured interview. The objectives very general, diskusi lebar, pertanyaan dibuat secara spontan. Probing. • Structured interview. Very specific objectives, pertanyaan sudah dibuat tertulis • Semistructured interview.

  5. Analisa • Exploratory, descriptive  bentuk analisa relatif lebih mudah seperti skema, tabulasi, dsb. • Explanatory, hubungan antarvariabel  relatif lebih rumit seperti multiple regression, analisis faktor, dsb.

  6. Secondary analysis • Secondary analysis: analisis terhadap data hasil survai orang lain (data sekunder) • Misalnya analisa terhadap data sensus, data polling  social trends • Murah • Catatan: item pool.

  7. Penggunaan dan keterbatasan survey (1) • Opinion polls to people, events, and policies • Marketing researches by business, ad agencies  reactions to new products & services, customer satisfaction, audience profiles, etc. • Pemerintah  informasi untuk perencanaan, decision making, policy assessments (di luar, di Indonesia tidak pernah ada)

  8. Penggunaan dan keterbatasan survey (2) • Surveys are used extensively for both descriptive and explanatory purposes • The most effective means of social description  detailed and precise info about large heterogeneous populations

  9. Penggunaan dan keterbatasan survey (3) • Pembagiannya: • Informasi latar belakang sosial (usia, agama, dsb.) • Laporan tingkah laku di masa lalu (brapa jam main game dalam sehari?) • Attitudes, beliefs, values • Intensi untuk bertingkah laku • Pertanyaan2 sensitif

  10. Penggunaan dan keterbatasan survey (4) • Kelemahan dalam explanatory research: di eksperimen ada manipulasi variabel (treatment)  manipulasi independent (causal) variable yang berefek pada dependent (effect) variable. • Survey mengukur yang diukur sekali jadinya masalah interpretasi.

  11. Penggunaan dan keterbatasan survey (5) • Masalah kontrol, eksperimen memanipulasi/mengontrol langsung extraneous variables supaya konstan • Survey mengontrolnya dengan statistical control dalam analisa data

  12. Penggunaan dan keterbatasan survey (6) • Survey kurang adaptable kalau sudah berjalan, kalau eksperimen design-nya bisa saja diubah • Kelemahan yang lebih besar: susceptible to reactivity  systematic measurement error (socially desirable, dsb.)

  13. Penggunaan dan keterbatasan survey (7) • Survey mencatat laporan dari tingkah laku bukan tingkah lakunya sendiri; bukan observasi: • tidak jujur • salah paham terhadap pertanyaan • lupa pada hal yang ditanyakan atau opinions/attitudes yang tidak stabil

  14. Penggunaan dan keterbatasan survey (8) • Pertemuan singkat kurang baik untuk mendapatkan pemahaman konteks, field research bisa lebih baik.

  15. Survey research designs • The basic idea of survey is to measure variables by asking people questions and then to examine the relationships among the measures. • The major design option is to ask the questions once or to repeat the questions over time.

  16. Cross-sectional designs • Cross-sectional designs: data dikumpulkan dalam satu periode waktu singkat dari sampel atau “cross section” responden yang dipilih untuk mewakili populasi target • Satu periode singkat misalnya 1-2 bulan

  17. Longitudinal designs (1) • Karena cuma dalam satu waktu saja, cross-sectional kurang cocok jika ingin melihat proses dan perubahannya, untuk itu lebih baik menggunakan penelitian dengan longitudinal designs • Longitudinal designs: pertanyaan2 yang sama ditanyakan pada dua atau lebih waktu yang berbeda

  18. Longitudinal designs (2) • Pertanyaan bisa ditanyakan pada sampel yang sama atau sampel dari populasi yang sama: • Trend study: repeated cross-sectional design untuk melihat variabel2 • Panel study: pada sampel yang sama untuk melihat perubahan pada individu2

  19. Langkah2: Perencanaan (1) • Tahap perencanaan/persiapan • Tahap pengambilan data (field administration) • Tahap pengolahan data (data processing & analysis)

  20. Langkah2: Perencanaan (2) Research objectives Literature review Pilih unit analisis Pilih variabel Sampling plan Alat penelitian

  21. Langkah2: Perencanaan (3) • Structured atau unstructured? • Kalau misalnya hipotesis, biasanya structured. Mengurangi error dalam pengambilan data. • Unstructured perlu peneliti yang pintar dan terlatih • Kadang2 responden irritated, satu arah, pilihan kurang tepat, dll. • Bangun rapport dan jelaskan

  22. Langkah2: Perencanaan (4) • Teknik pengambilan data? • Wawancara tatap muka (face to face interview) • Phone interview • Self-administered questionnaires • Mixed mode survey • Tambahan: e-mail survey dan web survey

  23. Face to face interviewing (1) • Close-ended dan open-ended questions • Nulis sendiri lebih malas daripada menjawab • Self-administered questionnaire responden bisa baca semuanya dulu

  24. Face to face interviewing (2) • Interviewer ada: • bisa menjelaskan kalo interviewee bingung • bisa probing • bisa memastikan semua pertanyaan terjawab (terutama pertanyaan sensitif, bisa dijelaskan buat apa, atau anonimitas)

  25. Face to face interviewing (3) • Wwcr tatap muka response rate tinggi (di-wwcr menarik, susah bilang tidak, kesannya penting kalo kredibilitas bisa dibangun (kesan pertama)) • Wwcr bisa lama • Bisa ada stimulus seperti gambar/foto, dll

  26. Face to face interviewing (4) • Biaya mahal: rekrutmen iter, pelatihan, supervisi, fee, biaya2 wwcr dsb • Kesulitan mencapai sampel • Bisa ada bias iter • Computer-assisted personal interviewing (CAPI): program berisi instruksi dan question wording, inconsistency check, dsb.

  27. Telephone interviewing (1) • Lebih hemat waktu dan biaya walau lebih mahal daripada mail questionnaire • Response rate hampir sama • Orang yang tidak punya telepon atau teleponnya tidak tercatat tidak akan menjadi sampel • Bangun rapport agak susah • Pertanyaan harus sederhana dan singkat

  28. Telephone interviewing (2) • Computer-assisted telephone interviewing (CATI): automating various data collection tasks. Sampling and dialing phone numbers, call-back scheduling, introductions and questions, dsb.

  29. Self-administered questionnaires (1) • Bisa diserahkan langsung bisa dikirim (mail survey) • Paling murah: dll. Staf sedikit • Perlu waktu cukup banyak • Sampel bisa banyak, lokasi tidak terlalu menjadi masalah

  30. Self-administered questionnaires (2) • Responden bisa menjawab di waktu luangnya • Ada waktu untuk berpikir • Lebih privat ngisinya • Masalah alamat • Response rate rendah

  31. Self-administered questionnaires (3) • Harus dibikin agar cost dari responden sekecil mungkin, harus sangat mudah menjawab, sangat murah, jawabnya cepat dsb. • Harus dibuat survai terlihat penting, tujuan & manfaat, cover letter • Bagus dan menarik • Face validity tinggi • Konfirmasi sampel dulu • Tanya apa sudah diisi, kirim ulang

  32. Self-administered questionnaires (4) • Menarik: minat, tujuan, harapan • Item yang menarik baru yang membosankan • Bisa ada yang skipped  jelaskan knapa penting ditanyakan • Iter bias hilang, tapi advantages-nya juga: penjelasan, probing, kontrol

  33. Catatan • Coverage error: sampling frame tidak meng-cover semua anggota populasi • Sampling error: beda antara estimasi nilai populasi berdasarkan sampel dengan nilai populasi yang sebenarnya • Nonresponse error: sampel yang tidak menjawab • Measurement error: respon yang tidak tepat karena responden, iter, alat, atau pengolahan data

  34. Langkah2: field administration: iter recruitment (1) • Iter selection: lebih baik kalo pengalaman dan common sense-nya baik terutama kalo musti probing, musti pintar ngejar data • Artikulasi jelas • Kepribadian menarik, ramah, kesan bisa dipercaya

  35. Iter recruitment (2) • Penampilan rapi, bisnis • Tidak prejudiced/berpandangan stereotypical • Mendengar aktif • Neutral probes • Bisa mencatat respon dengan baik

  36. Iter training (1) • Training: • Iter harus tahu tujuan penelitian, populasi dan sampling plan, dan yang relevan lainnya • Basic interviewing techniques: bagaimana supaya responden bisa kerja sama, bangun rapport, teknik bertanya yang tidak bias, improvisasi, dsb. • Pembukaan dan penutup • Interview schedule • Demo kemudian role-playing

  37. Iter training (2) • Training sessions: • Introduction • Teknik2 • Penjelasan bidang, bacaan yang perlu • Penjelasan alat, per item

  38. Ujicoba • Paralel dengan urusan iter, kalau bisa alat sudah jadi buat pelatihan iter • Draf alat diujicobakan ke responden yang memiliki karakteristik sama dengan sampel nantinya

  39. Gaining access (1) • Cover letter penting untuk mempersuasi calon responden dengan cara: • Identifikasi siapa kita • Menjelaskan tujuan dan signifikansi • Manfaat buat orang tersebut atau lainnya • Menjelaskan pentingnya jawaban responden, bisa mempengaruhi sesuatu, dan perlunya kerjasamanya

  40. Gaining access (2) • Identifikasi dan responnya terjaga dan akan digabung dengan jawaban orang lain • Bahwa mengisinya bisa cepat • Bahwa tidak memaksa/intrusif • Tawaran mendapat hasil penelitian • Insentif

  41. Wwcr (1) • Response effects “the amount of the error in response to a question that is associated with a particular factor” • Misalnya responden lupa dan menjawab seadanya • Iter tidak sengaja memperlihatkan ekspektasi jawaban

  42. Wwcr (2) • Itee ingin mengesankan iter • Itee tidak menyukai iter • Itee malu • Itee lagi repot • Latihan sensitivitas buat iter

  43. Wwcr (3) • Three basic rules are suggested: • Courtesy, tact, and acceptance. Tidak boleh mendebat itee, verifikasi boleh. Jangan kaget, setuju atau tidak setuju • Baju harus sesuai • Confidentiality, data yang didapat harus dijaga

  44. Wwcr (4) • Memulai interview. Perkenalan, identifikasi, penjelasan singkat. Siap2 menjawab pertanyaan itee mengenai penelitian ini. Pemberian cover letter dsb. Tekankan hal yang tampaknya penting buat itee (sensitivitas) • Bangun rapport, bikin relaks • Jangan kelamaan bangun rapport, karena itee sibuk • Fokus pada wwcr jangan terlalu lama ke mana2, eye contact

  45. Wwcr (5) • Jangan stereotyping • Iter harus familiar banget dengan alat • Tanya sesuai pertanyaan dan urutan • Jangan mengasumsikan jawaban (misalnya mengangguk-angguk mengerti, (tidak baku juga)), jawaban dari itee harus jelas

  46. Wwcr (6) • Suara jelas, pertanyaan musti ditangkap • Jangan mengindikasikan jawaban, jangan usulkan jawaban, ulang pertanyaan • Neutral probes • Masalah pencatatan

  47. Supervisi dan QC • Setiap sampel sudah menjawab sesuai jadwal • Progres report dari iter, bahan2 yang diperlukan, fee • Cek data hasil survai • Regular meeting: progres, masalah, rencana • Availability: iter mungkin perlu menghubungi, nanya2 dsb. • Ikut dalam beberapa wwcr

More Related