1 / 54

KONTROL ELEKTRONIK OTOMOTIF OT 440 RIDWAN ADAM M NOOR, S.PD

KONTROL ELEKTRONIK OTOMOTIF OT 440 RIDWAN ADAM M NOOR, S.PD. Apakah SRS Airbag itu?. Garis Besar.

kipp
Download Presentation

KONTROL ELEKTRONIK OTOMOTIF OT 440 RIDWAN ADAM M NOOR, S.PD

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONTROL ELEKTRONIK OTOMOTIF OT 440RIDWAN ADAM M NOOR, S.PD

  2. Apakah SRS Airbag itu? Garis Besar 1. Kendaraan mempunyai dua keamanan yang dibutuhkan. Pertama keamanan aktif, yaitu mencegah kecelakaan sebelum terjadi, dan keamanan pasif, yaitu melindungi penumpang kendaraan pada saat terjadi tabrakan. Dalam melindungi penumpang pada pada saat tabrakan, meminimalkan kerusakan badan kendaraan sama pentingnya dengan melindungi penumpang dalam kendaraan itu. Struktur penyerep benturan, sabuk pengaman, SRS (Supllemental restrain System air bag dll. Adalah penyempurna sistem keamanan. 2. CIAS ( Crash Impact Absorbing Struktur ) Body Menyerep dan menghilangkan kekuatan akibat benturan melalui deformasi bagian depan/belakang badan kendaraan bisa melindungi penumpang dari kerasnya benturan. Kabin yang kuat juga meminimalkan deformasi kabin. 3. Sabuk keselamatam ( Safety belt )‏ Sabuk keselamatan adalah alat utama dalam mengencangkan penumpang. Menggunakan sabuk keselamatan bisa melindungi penumpang dari terlempar keluar jika terjadi kecelakaan dan juga meminimalkan kecelakaan sekunder didalam kabin. 4. SRS (Supplement Restrain System) Airbag SRS Airbag dirancang sebagai alat proteksi lebih lanjut setelah adanya sabuk keselamatan. Untuk mencegah kecelakaan parah dari depan atau samping. Dengan menggembungkan diri, SRS airbag bekerja bersamaan dengan sabuk keselamatan untuk melindungi dari kecelakaan. Zona dapat dibenturkan Zona pelindung penumpang Zona dapat dibenturkan (1/1)‏

  3. Kebutuhan Garis Besar 1. Kebutuhan akan sabuk keselamatan dan airbag Pasa saat kendaraan menabrak objek lain, maka kendaraan akan berhenti secara tiba-tiba tapi tidak secara langsung. Contoh, jika kendraan menabrak objek tidak bergerak dengan kecepatan 50 km/jam (30mph) secara berhadapan maka dibutuhkan 0,1 detik untuk berhenti sempurna. Pada saat itu bumper depan berhenti bergerak tapi bagian bodi kendaraan yang lain masih bergerak dengan kecepatan yang sama. Kendaraan akan menyerep energi tersebut dan pelan-pelan melambat seiring dengan hancurnya bagian depan. Selama benturan, ruangan penumpang berangsur melambat tapi si penumpang masih tetap melaju dengan kecepatan yang sama dalam ruangannya itu. Jika penumpang tidak mengenakan sabuk keselamatan, mereka akan terus bergerak dengan kecepatan 50 Km/jam (30mph) hingga mereka bertabrakan dengan interior kendaraan. Pada contoh ini, penumpang akan menabrak interior kendaraan secepat orang yang jatuh dari lantai 3 sebuah bangunan. Jika penumpang mengenakan sabuk keselatan maka akan melambat kecepatannya sehingga mengurangi daya dorong ke badan akibat benturan. Namun pada kecelakaan yang parah, mereka akan tetap menabrak interior walau kekuatannya lebih sedikit dibandingkan bila tidak mengenakan sabuk keselamatan. SRS airbag melindungi wajah dan kepala akibat daya dorong ke interior dan menyerap daya melambat yang terjadi pada diri penumpang. Lebih dari 0.1 detik untuk benar-benar berhenti (tabrakan pada 50km/j)‏ Menghantam interior pada kecepatan yang sama seperti jatuh dari lantai 3 (tabrakan pada 50km/j)‏ Kendaraan tanpa airbag (saat penumpang tidak memakai sabuk keselamatan)‏ (1/1)‏ Kendaraan dengan airbag (saat penumpang memakai sabuk keselamatan)‏

  4. Pengoperasian Garis Besar 1. Pengoperasian • 1. Cara Kerja • (1) Dalam tabrakan, sensor airbag mendeteksi derajat tumbukan dan ketika derajat itu melonjak dari nilai spesifik sensornya maka inisiatror memulai pengembangan • (2) Initiator menyalakan pelonjak dan bahan pendorong yang menghasilkan gas yang sangat besar pada saat itu. • (3) Gas akan mengembangkan airbag untuk mengurangi daya tumbuk pada penumpang dan kemudian mengempis melalui lubang yang terdapat dibelakang airbag. Hal ini untuk mengurang daya tumbuk ke airbag dan untuk menghasilkan daya pandang penumpang. • PERINGATAN : • Setelah airbag mengembang, asap dan gas nitrogen keluar melalui lubang dibelakang airbag tersebut. Gas itu tidak berbahaya walau terisap. Tapi jika terkena kulit, pastikan untuk menghilangkan residunya dengan mencuci untuk mencegah dari terjadinya iritasi kulit minor. • Airbag yang mengembang dengan cepat bisa menyebabkan sedikit goresan, terbakar atau bengkak. • Komponen bagian airbag (kemudi, dashboard) akan panas dalam waktu beberapa menit, tapi airbagnya tidak. Airbag sensor Menjadi aktif dan mengapikan initiator Collusion Tabrakan The aribag sensor activates and ignites the Initiator Propellant grain Gas is generated and the bag inflator Initiator Gas dibangkitkan dan kantung mengembang Penguat / Enhancer PETUNJUK SRS airbag dirancang untuk mengembangkan sekali saja. Oleh karena itu, komponen yang berhubungan dengan airbag harus diganti setelah adanya pengembangan Lossen accupants inpact Mengurangi benturan penumpang (1/5)‏

  5. Pengoperasian Garis Besar 2. SRS Airbag akan mengembang (pengemudi, penumpang)‏ Sistem SRS airbag depan dirancang mengembang untuk melindungi daya dorong kedepan yang sangat keras dalam area yang dinaungi antara tanda panah dalam ilustrasi disamping SRS airbag depan akan mengembang jika keparahan daya dorong diatas ambang batas yang ditetapkan, kira-kira 20km/h-25 km/h (12 mph – 15 mph) ketika menabrak objek tidak bergerak atau hancur. Jika daya dorong kurang dari itu, SRS air bag depan tidak akan mengembang. Namun kecepatan batas ini bisa lebih tinggi bila kendaraan menabrak benda seperti kendaraan yang diparkir atau tiang rambu yang bisa bergerak atau berubah jika tertabrak. Atau juga dalam kodisi tabrakan “underride” ( contoh, bila hidung mobil tabrakan dengan kolong truk, dll)‏ (2/5)‏

  6. Pengoperasian Garis Besar 3. SRS airbag tidak mengembang (pengemudi, penumpang)‏ (1) SRS airbag depan tidakakan mengembang jika tabrakan ada disisi kendaraan atau dari belakang, jika terguling atau tabrakan frontal dalam kecepatan rendah. (2) SRS aibag depan tidak akan mengembang jika terjadi tumbukan kuat di bawah kendaraan. Beberapa contoh lihat ilustrasi disamping. Tabrakan dari belakang Tabrakan dari samping Kendaraan terguling Menghantam gundukan, Tepian trotoar dan material kerasl Jatuh ke dalam atau melompati lubang yang dalam Landing hard or vehicle falling (3/5)‏

  7. Pengoperasian Garis Besar 4. SRS airbag akan mengembang (samping, tirai pelindung) (1) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan) (1) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan)‏ <1> SRS airbag samping dan airbag tirai dirancang untuk beroperasi jika ruang kendaraan mengelami tumbukan dibagian samping. <2> jika kendaraan mengalami tumbukan disisi diagonal atai sisi samping seperti dalam ilustrasi dikiri, tapi tidak dalam ruang kendaraan, SRS airbag samping dan airbag tirai tidak akan beroperasi. (2) Air bag samping + airbag tirai pelindung (depan + belakang)‏ <1> SRS airbag dan airbag tirai tidak dirancang untuk beroperasi jika ruang dalam kendaraan menerima tumbukan samping atau samping belakang. <2> Ketika kendaraan mengalami tumbukan dari sisi diagonal atau sisi yang tampak pada ilustrasi dikiri ini tapi tidak dalam ruang kendaraan, SRS airbag samping dan airbag tirai tidak akan mengembang. Tabrakan dari samping Collision from the side (2) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan + belakang)‏ Tabrakan dari samping atau quarter back (4/5)‏

  8. Pengoperasian Garis Besar 5. SRS airbag tidak mengembang (samping, tirai pelindung)‏ SRS airbag samping dan airbag tirai pelindung dirancang untuk tidak bekerja bila tumbukan kearah depan atau dari belakang, berguling atau dari sisi samping dalam kecepatan rendah. Tabrakan dari belakang Collision from the rear Tabrakan dari depan Collision from the front Kendaraan terguling Vehicle rollover (5/5)‏

  9. Tipe Garis Besar • 1. Tipe SRS airbag • Airbag pengemudi depan ( single stage, dual stage)‏ • Airbag penumpang depan (single stage, dual stage)‏ • Airbag samping • Airbag tirai pelindung • Inflator (u/ pengemudi dan penumpang depan)‏ • Seat belt pretensioner (LH dan RH)‏ Diagram sistem • 2. tipe sensor airbag • Sensoe airbag depan • Pemasangan sensor pusat airbag ( pemasangan sensor airbag)‏ • Sensor airbag samping (sensor airbag samping dan tirai pelindung)‏ • Sensor airbag tirai pelindung (hanya jika airbag tirai dipasang di depan dan belekang)‏ • Sensor pintu samping ( hanya ada di mobil-mobil 2 pintu dan 3 pintu dengan pintu atap dengan airbag samping). • Sensor airbag di posisi tempat duduk. ( hanya ada di dual stage airbag) sensor deteksi penumpang. Seat position airbag sensor (Pengemudi)‏ Inflator (untuk samping kiri dan tirai pelindung kiri)‏ Airbag Sensor depan Inflator (untuk samping kanan dan tirai pelindung kanan)‏ Rakitan airbag sensor pusat (Rakitan airbag sensor)‏ Benturan Tabrakan Airbag sensor samping (Airbag Sensor samping dan tirai pelindung)‏ Switch gesper sabuk keselamatan pengemudi Inflator (untuk tirai pelindung kiri)‏ Inflator (untuk tirai pelindung kanan)‏ Airbag Sensor tirai pelindung Tabrakan Benturan Hanya tirai pelindung airbag (depan + belakang) saja (1/1)‏

  10. Peringatan Garis Besar 1. Sabuk pengaman anak-anak (1) Jangan sampai pernah memasang sistem sabuk pengaman anak-anak yang menghadap kebelakang pada penumpang depan karena kekuatan mengembang air bag penumpang depan bisa menyebabkan kematian atau kecelakaan serius pada anak-anak. (2) Sistem pengaman anak-anak yang menghadap ke depan boleh dipasang pada kursi penumpang depan hanya tidak bisa dihindari. Selalu geser kursi kebelakang sejauh mungkin, karena kekuatan mengembang airbag bisa menyebabkan kematian atau kecelakaan serius pada anak-anak. Pada kendaraan dengan airbag samping dan airbag tirai, jangan biarkan anak-anak bersender dipintu bahkan dalam keadaan memakai sistem pengencang. Kekuatan mengembang airbag samping dan airbag tirai bisa menyebabkan kematian atau kecelakaan serius pada anak-anak. Move seat fully back (1/4)‏

  11. Peringatan Garis Besar 2. Rumah airbag (airbag depan) 3. Sekeliling pintu (airbag samping dan tirai)‏ 2. Rumah airbag (airbag depan)‏ jangan meletakan obyek atau hewan peliharaan di atas atau didalam dashboard atau kemudi dimana terletak rangka sistem airbag. Menyebebkan terhalangnya proses pengembangan atau kecelakaan karena terlempar ke belakang oleh daya dorong airbag. Begitu juga pengemudi dan penumpang bagian depan jangan memegang benda ditangannya atau lututnya 3. Sekeliling pintu (airbag samping dan tirai)‏ Jangan menyentuh cup holder atau alat atau obyek lain yang ada disekitar pintu. Ketika airbag samping mengembang, cup holder atau alat/benda lain akan terlempar keatas atau airbag samping tidak mengembang dengan benar. Hal ini akan menyebabkan kematian atau kecelakaan serius. Begitu juga dengan pengemudi dan penumpang depan sebaiknya jangan memegang benda ditangan atau dilutut. Jangan menyentuh mikrofon atau benda atau obyek lain disekitar komponen dimanan airbag tirai diaktifkan, seperti dikaca depan, kaca samping, pilar depan dan belakang, atap dan pegangan. Ketika airbag tirai mengembang, mikrofon atau benda lainnya akan terlempar keras atau airbag tidak bisa mengembang dengan benar. (2/4)‏

  12. Peringatan Garis Besar 4. Tempat duduk penumpang (airbag depan)‏ Jangan duduk dipinggir kursi atau bersandar di atas dasboard pada saat kendaraan berjalan karena airbag depan mengembang dengan cepat dan keras. Selain itu anda bisa terluka parah. Duduk tegak dan bersandar dan selalu gunakan seat belt dengan benar. Jangan biarkan anak-anak berdiri atau berlutut di kursi penumpang depan karena airbag depan mengembang dengan cepat dan keras. Memungkinkan anak bisa terluka serius. Jangan memegang anak dipangkuan atau dilengan, gunakan sistem pengaman anak dibangku belakang. (3/4)‏

  13. Caution Garis Besar 5. Pintu (airbag samping dan airbag tirai)‏ Jangan bersandar di pintu ketika mobil sedang berjalan karena airbag samping dan tirai mengembang dengan cepat dan keras. Anda bisa terluka serius. Perlakuan khusus dilakukan terutama jika ada anak kecil dalam kendaraan. Duduk tegak dan bersandar, letakan seluruh berat tubuh ke kursi jangan meletakan beban disisi luar kursi dengan airbag samping, dan ke pilar depan, pilar belakang dan rel atap dengan airbag tirai. Jangan letakan kepala ke tempat dimanan airbag samping dan tirai mengembang karena airbag mengembang dengan cepat dan kuat. Jangan biarkan anak kecil berlutut di kursi penumpang menghadap ke sisi pintu karena airbag samping dan tirai mengembang dengan cepat dan kuat. Hal ini dapat mengakibatkan kematian atau kecelakaan serius. (4/4)‏

  14. Lokasi Komponen SRS Airbag Tipe E Sistem SRS airbag terdiri dati komponen-komponen berikut ini : 1. Front airbag sensor (LH, RH)‏ 2. Center airbag sensor assembly 3. Driver airbag assembly 4. front passenger airbag assembly 5. Spiral cable 6 . Perakitan airbag samping (LH, RH). 6. Side airbag assembly 7. Curtain shield airbag assembly 8. Seat belt pretensiner 9. Side airbag sensor (LH, RH)‏ 10. Curtain shield airbag sensor 11. Seat position airbag sensor ( dengan dua stage)‏ 12. SRS warning light 13 DLC 3 4. Front passenger airbag assembly 12. SRS warning light 7. Curtain shield airbag assembly 4. Rakitan airbag penumpang depan 12. Lampu peringatan SRS 7. Rakitan airbag tirai pelindung 5. Spiral cable 5. Kabel spiral 1. front airbag sensor 1. Airbag sensor depan 3. Driver airbag assembly 3. Rakitan airbag pengemudi 13. DLC3 2. Rakitan airbag sensor pusat 10. Curtain shield airbag sensor 2. Center airbag sensor assembly 10. Airbag sensor tirai pelindung 6. Rakitan airbag samping 6. side airbag asembly 9. Airbag sensor smaping 8. Seat belt pretensioner 9. Side airbag sensor 11. Seat position airbag sensor 11. Seat posistion airbag sensor Seat belt pretensioer (1/1)‏

  15. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 1. Inflator dan kantung (1) Untuk pengemudi (di pad roda kemudi) Inflator tipe single-stage <1> Konstruksi rakitan SRS airbag pengemudi ada di dudukan kemudi. Rakitan SRS airbag tidak bisa dibongkar. Terdiri dari inflator ( pengembang), kantung dan dudukan kemudi. <2> cara kerja Sensor arbag diaktifkan dengan adanya pengurangan kecepatan karena tabrakan frontal yang kuat. Arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di inflator untuk mengapikannya. Api menyebar dengan cepat ke igniter charge dan gas generan , gas generan menghasilkan sejumlah gas nitrogen . Gas mengalir melalui filter dimana abu dipisah dan gas didinginkan sebelum mengisi kantung. Seiring penyebaran gas, kantung pengemudi membuka lapisan atas dari dudukan kemudi untuk kemudian mengembang sehingga mampu meredam benturan di kepala pengemudi. Enhancer / Igniter charge Filter Propellant grain Initiator Gas generant Ke kantung Ke kantung : Perambatan api : Aliran gas nitrogen Inflator tipe dual-stage Propellant ke 2 Propellant pertama Propellant pertama Gas generant Filter Ke kantung Ke kantung : Perambatan api Enhancer : Aliran gas nitrogen ke 1 : Aliran gas nitrogen ke 2 Initiator pertama Initiator ke 2 (1/16)‏

  16. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (2) Untuk penumpang depan (di panel instrumen)‏ <1> Konstruksi Inflator terdiri dari inisiator, proyektil, closure disk, bahan pendorong, gas bertekanan tinggi, dll. Kantong mengembang karena gas bertekanan tinggi mengalir dari inflator. Inflator dan kantung tergabung dalam satu tas dan diletakan disisi panel instrumen penumpang <2> Cara kerja Jika sensor airbag dipicu oleh perlambatan yang terjadi saat kecelakaan frontal, arus listrik mengelir ke inisiator yang terletak di inflator untuk mengapikannya. Proyektil yang dibakar oleh pengapian inisiator, menembus melalui closure disk dan bertabrakan dengan piston penggerak, hal ini menyebabkan primer terbakar. Api dari prmer menyebar cepat ke booster pengapian dan ke bahan pendorong. Gas yang menyebar akibat dari panas pengapian bahan pendorong mengalir ke dalam airbag melalui lyubang pelepasan. Air bag mengembang dan membantu menahan tumbukan kepala dan dada penumpang depan. PETUNJUK: Ada pula tipe inflator ganda yang mengontrol pengembangan dalm dua tingkat, dua dari amsing-masing itu adalah inisiator dan bahan pendorong. Kecepatan optimal pengembangan ditentukan oleh derajat tabrakan. Derajat tumbukan dideteksi oleh sistem sensor airbag dan ketika tumbukan itu besar, inisiator A dan B mengapi dalam waktu bersamaan> Ketika tumbukannya pelan, waktu pengapian B melambatkan pengembangan airbag dibandingak tipe tungal. Inflator tipw single-stage Initiator Projectile Propellant grain Closure disk Action piston Gas argon Bertekanan tinggi Primer Enhancer : Perambatan api : Aliran gas argon Ke kantung Panas pengapian Lubang pelepas gas Inflator tipe dual-stage Propellant wafer Initiator "B" Initiator "A" Enhancer Orifice Filter (2/16)‏

  17. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (3) Untuk airbag samping Propellant grain <1> Konstruksi Konstruksi dasar airbag samping sama seperti airbag penumpang depan. Rakitan airbag samping tergabung dalam satu kotak dan terletak disisi luar sandaran kursi. Rakitan airbag samping terdiri dari inisiator, bahan pendorong, gas bertekanan tinggi dan pressure bulkhead. <2> cara kerja Jika sensor airbag terpicu oleh adanya pelambatan yang terjadi saat tabrakan, arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di dalam inflator untuk mengapikannya. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran dari bahan pendorong menyebabkan pressure bulkhead robek. Hal ini memungkinkan panas dari gas yang terbakar untuk menyebarkan gas bertekanan tinggi. Lalu tekanan ini membuka rapture disc menyebabkan gas bertekanan tinggi dalam botol meniup airbag dan mengembangkannya dengan cepat. Gas bertekanan tinggi Pressure bulkhead Initiator Lubang pelepas gas Ke kantung Rapture disc : Perambatan api : Aliran gas bertekanan tinggi (3/16)‏

  18. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (4) Rakitan airbag tirai pelindung <1> Konstruksi Inflator rakitan airbag samping dipasang dibelakang atau dibelakang pilar. Kantung yang mampat dari rakitan airbag tirai dipasang diatas panel atap. Rakitan airbag tirai terdiri dari : pemantik, penopang., paku, break washer, kantung dll. <2> dengan adanya sinyal pengapian dari rakitan sensor pusat air bag, arus listrik mengalir ke inisiator dan pemantik terpicu. Pengapian ini akan membakar generator gas dan menghasilkan panas yang masuk ke break washer. Setelah itu gas bertekanan tinggi mengalir ke lubang sebelah luar untuk meniupkan airbag. Gas bertekanan tinggi Paku Igniter Lubang luar Diffuser Bracket Klem Break washer Airbag tirai pelindung Lubang luar Gas bertekanan tinggi Generator gas Ke airbag tirai pelindung (4/16)‏

  19. KonstruksidamnPengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 2. Rakitan sensor airbag pusat (rakitan sensor airbag)‏ / Center airbag sensor assembly Rakitan sensor pusat airbag (center airbag sensor) terletak di tengah lantai dibawah panel instrumen dan terdiri dari ranngkaian diagnosis, rangkaian kontrol pengapian, sensor perlambatan, safing sensor, memori dll. (1) Rangkaian diagnosis Rangkaian ini bertugas mendiagnosa sistem bila ada gangguan. Bila dia mendeteksi adanya gangguan, akan menyalakan atau membuat lampu peringatan ABS berkedip untuk mengingatkan pengemudi. (2) Rangkaian control pengapian Tugas rangkaian kontrol pengapian adalah melakukan kalkulasi berdasarkan output sinyal dari sensoe perlambatan ( deceleration sensor) yang ada dirakitan sensor airbag. Jika nilai yang dikalkulasikan lebih besar dari nilai yang ditetapkan, maka akan mengaktifkan operasi pengapian. (3) Deceleration sensor (sensor perlambatan)‏ Berdasarkan perlambatan yang terjadi jika kendaraan mengalami tabrakan frontal, distorsi (penyimpangan) yang timbul pada sensor mengubahnya menjadi sinyal electrik. Rakitan airbag sensor pusat (Airbag depan dan sirkuit seat belt pretensioner)‏ Lampu peringatan Sumber daya cadangan Safing sensor Airbag sensor depan Inflator untuk penumpang depan Inflator untuk pengemudi Kabel spiral Diagnostic circuit dan ignition control circuit CPU monitor Memori Seat belt Pretensioner pengemudi Deceleration sensor Seat belt pretensioner penumpang depan Drive circuit (5/16)‏

  20. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (4) Safing sensor Safing sensor terletak dirakitan sensor airbag pusat. Sensor ini akan terpicu jika daya perlambatan akibat tabrakab lebih tinggi dari pada nilai yang telah ditentukan. (5) Back up power source (Sumber tenaga back-up)‏ Sumber tanaga back-up terdiri dari capasitor catu daya dan konverter DC-DC. Jika sistem tenaga mengalami kegagalan dalam tragedi kecelakaan, kapasitor catu daya akan membuang dan memasok tenaga listrik ke sistem. Konverter DC-DC adalah tranformer penambah kekuatan ketika voltase baterai drop sampai ke nilai tertentu. (6) Rangkaian memori Ketika rangkaian diagnosis mendeteksi adanya ganguan, maka ia akan mengkoding dan menyimpannya dalam rangkaian memori. Kode tersebut bisa dipakai nanti untuk mengidentifikasi tempat terjadinya gangguan dan memberikan troubleshooting dengan cepat. Rakitan airbag sensor pusat (Airbag samping dan sirkuit airbag tirai pelindung)‏ Lampu peringatan Sumber daya cadangan Airbag sensor samping (Airbag sensor samping dan tirai pelindung) dengan safing sensor Airbag sensor tirai Pelindung dengan safing sensor Inflator untuk airbag samping (RH)‏ CPU monitor Diagnostic circuit dan IG control circuit Inflator untuk airbag samping (LH)‏ Memory Inflator untuk airbag tirai (RH)‏ Inflator untuk airbag tirai (LH)‏ Drive circuit (5/16)‏

  21. Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 3. Sensor airbag depan 4. Sensor airbag samping (sensor airbag samping dan tirai)/ sensor airbag tirai • 3. Sensor airbag depan • Sensor airbag depan terletak dikanan dan kiri sisi depan anggota tunbuh. • Sensor-sensor tersebut tidak dapat dipisahkan. • Sensor airbag depan mendeteksi daya tumbukan dari depan dan mengirim sinyal perlambatan ke rakitan sensor pusat airbag ( center airbag sensor asembly). • Deceleration sensor (sensor perlambatan) terletak disensor airbag depan . Ada dua sensor perlambatan : tipe yang terdiri dari semi konduktor dan tipe mekanik yang menggunakan rotor eksentrik Depan Deceleration sensor • 4. Sensor airbag samping/sensor airbag tirai • Sensor airbag smping(sensor airbag samping dan tirai) terletak dikanan dan kiri pilar tengah dan sensor sensor airbag tirai diletakan di kanan dan kiri pilar belakang. • Sensoe airbag samping dan sensor airbag tirai terdiri dari : sensor perlambatan, safing sensor, rangkaian kontrol pengepian dan rangkaian diagnosis. • Sensor airbag samping dan tirai mendeteksi tumbukan dari sisi samping dan mengirim sinyal perlambatan ke center airbag sensor assembly. • Center airbag sensor assembly mengaktifkan airbag samping dan airbag tirai. Safing sensor Rakitan sirkuit Rakitan sirkuit Dengan safing sensor Tanpa safing sensor (7/16)‏

  22. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 5. Sensor pintu samping Side door sensor (sensor pintu samping) hanya ada pada mobil dengan dua pintu atau tiga pintu hatback yang memiliki side airbag (airbag samping) dan terletak didalam pintu depan. Side door sensor mendeteksi tumbukan dari samping dan mengirimkan sinyal perlambatan (deceleration signal) ke center airbag sensor assembly. Berdasarkan sinyal itu, center airbag sensor assembly mengaktifkan side airbag ( airbag samping) dan curtain shield airbag (airbag tirai)‏ Shaft Rotor Stationary contact point Movable contact point Kondisi aktif Kondisi normal (8/16)‏

  23. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 6. Seat position airbag sensor Seat rail Seat position airbag sensor Cut-off plate (9/16)‏

  24. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 7. Sensor deteksi penumpang Depan Bantalan tempat duduk Sensor deteksi penumpang Penumpangt Spacer Electrode sheet Lubang Electrode sheet ON OFF (10/16)‏ Bagian menyilang of A-A

  25. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E 8. Lampu peringatan SRS9. Kabel spiral Lampu peringatan SRS Airbag Lampu peringatan SRS airbag terletak di meter kombinasi pada saat center airbag sensor assembly mendeteksi adanya gangguan disistem, sensor akan menyalakan lampu peringatan SRS Airbag dan memberitahukan pengemudi. Pada kondisi pengoperasian normal, pada saat kunci kontak diposisi ON, lampu menyala sekitar 6 detik dan kemudian mati. Spiral cable (Kabel spiral)‏ Kabel spriral digunakan sebagai penghubung listrik dari badan mobil ke kemudi. Kabel spiral terbuat dari : rotator, pembungkus, kabel, cancel cam, kotak. Pembungkusnya terpasang di rakitan saklar combinasi. Rotator bergerak bersama dengan kemudi. Panjang kabel 4.8 m* dan tersimpan di dalam pembungkus sehingga ada celah didalamnya. cable Kabel Cancel cam (11/16)‏ Kotak Connector to initiator Konektor ke initiator Case

  26. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional Tipe Konektor Aplikasi Mekanisme terminal twin-lock 2,4,6,8,10,12,13,14,15,16,17,23, 24 Mekanisme pencegah airbag active 2,4,18,20,22,24,26,28 Mekanisme pemeriksaan hubungan listrik 1,2,3,4 Mekanisme connector twin-lock 29,30 Mekanisme pencegah hubungan setengah 6,8,10,14,23 Mekanisme connector lock 19,21,25,27 SRS Airbag Tipe E 10. Konektor Semua konektor pada airbag SRS berwarna kuning untuk membedakan dari konektor lain. Konektor mempunyai fungsi khusus dan dirancang khusus untuk SRS airbag yang digunakan ditempat seperti yang tergambar dikiri untuk memastikan reliabilitas yang tinggi. Konektor-konektor ini menggunakan terminal berlapis emas yang tahan lama. Curtain shield airbag sensor (RH)‏ Curtain shield airbag assembly (RH) (initiator)‏ Side airbag sensor (side dan curtain shield airbag sensor)‏ Seat belt pretensioner (RH)‏ Side airbag assembly (RH)‏ (initiator)‏ Airbag sensor depan (RH)‏ Rakitan airbag penumpang depan (initiator)‏ Center airbag sensor assembly (airbag sensor assembly)‏ J/B Lampu peringatan SRS (meter kombinasi)‏ Rakitan airbag depan untuk pengemudi (initiator)‏ Airbag sensor depan(LH)‏ Spiral cable sub- assembly Side airbag sensor (side dan curtain shield airbag sensor)‏ Rakitan airbag samping (LH)‏ (initiator)‏ Curtain shield airbag sensor (LH)‏ Seat belt pretensioner (LH)‏ Curtain shield airbag assembly (LH) (initiator)‏ Seat position airbag sensor (12/16)‏

  27. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (1) Mekanisme terminal twin-lock: Setiap konektor mempunayi dua buah konstruksi yang terdiri dari housing dan spacer. Disain ini untuk mengamankan penguncian pada terminal dengan dua perangkat pengunci ( retainer dan lance) untuk mencegah terminal keluar. Spacer Rumah Female connector Male connector (13/16)‏

  28. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (2) airbag ativation prevention mechanism ( Mekanisme pencegahan aktifasi airbag)‏ Masing-masing konektor berisi lempengan pegas pendek. Pada saat konektor dilepas, lempengan pegas pendek secara otomatis terhubung ke terminal positip(+) dan negatif (-)‏ (3) Electrical Connection Check Mechanism ( Mekanisme pengecekan hubungan listrik)‏ Mekanisme ini didesain untuk pemeriksaan electrical apakah konektor terhubung dengan benar dan sempurna. Electrical connection check mechanism juga dirancang untuk pin pendeteksi hubungan terhubung dengan terminal diagnosis jika konektor housing lock pada posisi mengunci. Mechanism ini digunakan untuk konektor front airbag sensor dan center airbag sensor assembly (2) Mekanisme pencegahan aktifasi airbag : (3) Mekanisme pengecekan hubungan listrik : Konektor terhubung Konektor dilepas Spring plate pendek Spring plate pendek Dalam kontak Terminal Initiator Initiator Terminal Sirkuit tertutup Spring plate pendek Terminal untuk diagnosis Half connection Pemutusan deteksi pin Rakitan airbag sensor pusat Pemutusan deteksi pin (14/16)‏

  29. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (4) Mekanisme connector twin-lock : Secondary lock Connector twin-lock mechanism ( Mekanisme connector twin lock)‏ Dengan konektor mekanisme ini ( konektor male dan female) dikunci dengan dua perangkat untuk menambah kekuatan hubungan Jika primary lock kurang sempurna, rib akan menghalang dan menjaga agar secondary lock tidak bisa mengunci. Rib / Rusuk Primary lock tidak selesai (Secondary lock dicegah)‏ Primary lock Primary lock selesai (Secondary lock diijinkan)‏ Mengunci Twin-lock selesai Mengunci (15/16)‏

  30. Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part Fungsional SRS Airbag Tipe E (5) Mekanisme pencegahan hubungan setengah : (6) Mekanisme connector lock : Spring (5) Mekanismepencegahan hubungan setengah Jika konektor tidak terhubung dengan sempurna, dia akan terputus karena pegasnya tidak bisa beroperasi lagi. (6) Mekanisme connector locl Dengan mengunci konector akan mengamankan hubungan konektor itu Stopper Stopper Slider Locking arm Locking part Rebounded by slider (Spring)‏ (16/16)‏

  31. Pengoperasian Sistem SRS Airbag Tipe E 1. Pertimbangan pengapian dan kondisi-kondisi (1) Tabrakan depan Tabrakan frontal Pada saat kendaraan terjadi tabrakan secara frontal pada daerah merah (Gbr.1) dan benturan lebih dari level yang ditentukan. SRS airbag akan aktif secara otomatis. Pada saat ini deceleration sensor dan safing sensor yang terletak di center airbag sensor assembly aktif (ON). Safing sensor didesain untuk aktif pada tingkat deselerasi yang lebih kecil dari airbag sensor. Center airbag sensor assembly menekan batas ambang yang seharusnya berdasarkan sinyal dari airbag sensor depan . Rakitan airbag sensor pusat Safing sensor ON Airbag mengembang AND Deceleration sensor ON Sinyal dari airbag Sensor depan (REFERENSI)‏ Tipe sensor tiga : Gmb. 1 Airbag sensor depan (LH) ON OR Airbag sensor depan (RH) ON Deceleration sensor ON Airbag mengembang AND Safing sensor ON Rakitan airbag sensor pusat (1/2)‏

  32. Pengoperasian Sistem SRS Airbag Tipe E (2) Tabrakan samping depan (3) Tabrakan samping belakang (2) Tabrakan frontal Safing sensor dari Center airbag sensor assembly teraktifasi karena adanya laju perlambatan yang lebih kecil dari pada sensor deselerasi di sensor air bag samping. Seperti tampak dalam ilistrasi, pengapian airbag samping sdan airbag tirai disebabkan karena arus listrik mengalir ke inisiator jika safing sensor dan deceleration sensor berjalan serentak ( aktif secara bersamaan )‏ PETUNJUK: Model dengan SRS airbag tipe E memiliki safing sensor yang ada di airbag sensor samping. REFERENSI : Kendaraan dengan sensor pintu samping Pada saat safing sensor yang ada di center airbag sensor assembly aktif dan deceleration sensor yang ada di side door sensor aktif, air bag samping dan airbag tirai terpantik atau terpicu. (3) Tabrakan disisi belakang Pada saat safing sensor dan deceleration sensor aktif, airbag tirai pelindung mengembang Rakitan airbag sensor pusat Safing sensor ON Side and curtain shield airbag inflating DAN Deceleration sensor ON Side airbag sensor (REFERENSI) Kendaraan dengan sensor pintu samping : Rakitan airbag sensor pusat Safing sensor ON Side and curtain shield airbag inflating AND Side door sensor ON OR Deceleration sensor ON Side airbag sensor Rakitan airbag sensor pusat Sinyal untuk mengapikan Airbag samping Safing sensor ON Curtain shield airbag inflating ATAU DAN Deceleration sensor ON Curtain shield airbag sensor (2/2)‏

  33. Fungsi Self-Diagnostic SRS Airbag Tipe E Primary Check & Konstant Check Rangkaian diagnosis memeriksa malfungsi dari sistem airbag secara konstan dalam dua tahap seperti ditunjukan dibawah Kunci kotak diputar ke ACC atau ON 1 2 Primary check kira-kira 6 detik Constans Check Primary Check Ketika ignition switch diputar keposisi ACC atau ON dari posisi LOCK, diagnosis circuit mengaktifkan airbag warning light selama 6 detik untuk menjalankan primary check. Jika malfunsi terdeteksi selama primary check, airbag warning light tidak akan padam dan tetap nyala walaupun telah lewat dari 6 detik. Konstant Check Jika tidak ada malfungsi terdeteksi selama primary check, airbag warning light akan padam kira-kira 6 detik untuk membuat pimer siap untuk ignition. Diagnosis circuit mulai beralih ke konstant check saat ini untuk tetap memeriksa komponen-komponen seperti power source sistem, mendeteksi hubungan terbuka atau short dan lain-lain secara konstant. Jika malfungsi terdeteksi selama konstant check, airbag warning light akan menyala atau berkedip untuk memperingati pengemudi' (1/4)‏

  34. Fungsi Self-Diagnostic SRS Airbag Tipe E 3. Diagnostic code check 3. Pemeriksaan kode diagnostik Kode diagnostik bisa diambil/dipanggil dengan cara berikut. Nomor kode diketahui dari pola kedipan lampu peringatan SRS Airbag ( Warning Light)‏ (1) Menggunakan SST ( Kawat service)‏ <1> Kode masalah kini - Putar kunci kontak ke posisi ON dan tunggu kurang lebih 20 atau 60 detik, tergantung dari model. - Menggunakan SST, hubungkan antara terminal TC dan E1 dari DLC1 atau DLC2, dan hubungkan TC dan CG dari DLC3 <2> Kode masalah lalu - Menggunakan SST, hubungkan antara terminal TC dan E1 dari DLC1 atau DLC2, dan hubungkan TC dan CG dari DLC3 - Putar kunci kontak ke posisi ON dan tunggu kurang lebih 20 detik atau 60 detik, tergantung dari modelnya 0,25 sec 0,25 sec ON Warning light OFF Normal Mode (2/4)‏

  35. Fungsi Self-Diagnostic SRS Airbag Tipe E 4. Penghapusan diagnostic code (1) Uraian Lampu peringatan tidak akan mati walau gangguan sudah dibetulkan jika kunci kontak di posisi ON, kecuali kode yang tersimpan dihapus dahulu. Prosedur penghapusan kode berbeda tergantung dari tipe rangkaian memori. Untuk RAM ( Random Access Memory ) rangkaian memori, memori dihapus jika catu dayanya diputus. Untuk EEPROM* ( Electrically Erasable Programmable ROM ) rangkaian memori, memorinya tidak bisa dihapus walau catudayanya diputus. Metode penghapusan kode diagnostik dari EEPROM akan diterangkan lebih lanjut pada (2) dan (3). (2) Penghapusan kode menggunakan hand held tester <1> Menggunakan hand held tester hubungkan ke DLC1, DLC2 atau DLC3 <2> Hapus code diagnosis masalah dengan mengikuti petunjuk di layar uji coba. DLC ( Data Link Conector ) biasanya berada dibawah dashbord dekat steer. (3/4)‏

  36. Fungsi Self-Diagnostic SRS Airbag Tipe E (3) Penghapusan kode dengan menggunakan SST (service wire) (Untuk model menggunakan terminal AB dan TC)‏ Untuk model menggunakan terminal AB dan TC Untuk model yang menggunakan terminal AB dan TC <1> Hubungkan kabel service ke terminal TC dan AB berturut-turut. <2> Putar kunci kontak ke posisi ON dan tunggu kurang lebih 6 detik. <3> Dimulai dengan terminal TC bergantian , secara bergantian hubungkan kemasa terminal TC dan AB dua kali setiap siklus 1.0 ± 0.5 detik. <4> Jika lampu peringatan SRS berkedip cepat selama 50 m sec setelah beberapa detik dari prosedur penghapusan, berarti kode diagnosis telah terhapus. Grounding AB terminal Grounding TC terminal Service wire (Start dengan TC terminal)‏ Berkedip dalam 50 msec beberapa detik (4/4)‏

  37. Fungsi Self-Diagnostic SRS Airbag Tipe E (3) Penghapusan kode menggunakan SST(service wire) (Untuk model menggunakan terminal TC terminal saja)‏ Untuk model menggunakan terminal TC terminal saja Service wire Lampu mati Lampu menyala Dalam 10 detik Diagnosis code output Lepas termiral TC Hubungkan terminal TC dan CG Lampu menyala Lampu mati Dalam 1 detik Normal code output Hubungkan terminal TC dan CG Lepas termiral TC (4/4)‏

  38. Deskripsi SRS Airbag Tipe M Bag Sensor lock release bolt Inflator Sensor lock release rod Airbag sensor (1/1)‏

  39. Aapakah Seat Belt Pretensioner itu? Seat Belt Pretensioner (1/1)‏

  40. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner 1. Deskripsi Inflator ELR lock dan mekanisme belt retraction Pretensioner Penarikan cepat sabuk keselamatan pada awal tabrakan. Pembatas Gaya Saat beban sabuk mencapai nilai spesifikasi, ia tetap konstan. Mengurangi gaya yang diberikan ke dada (1/6)‏

  41. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner 2. Mekanisme pretensioner (1) Konstruksi Pemendekkan ke dalam Retractor shaft Sabuk keselamatan Inflator Spring Drum Drum Wire Drive plate Pretensioner shaft Cylinder Fixed end of the wire Piston Konstruksi Drum Pretensioner shaft Clearance setting Fixed end of the wire (2/6)‏ Terakit sepenuhnya

  42. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner (2) Pengoperasian Seat belt Drum Pretensioner shaft Drum Pretensioner shaft Share pin (putaran terbatas dari drive plate)‏ Clearance setting Wire Piston Inflator Kondisi normal (sebelum pengoperasian)‏ Retractor shaft Penarikan sabuk keselamatan Hubungan langsung drum dan pretensioner shaft Putaran ke arah lilitan sbauk Putaran sebagai unit Load Aliran gas bertekanan tinggi dari inflator Pergerakan piston (3/6)‏ Saat hubungan langsung drum dengan pretensioner shaft Saat melilitkan sabuk Saat beroperasi

  43. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner 3. Mekanisme pembatas daya Retractor shaft Spool Force limiter plate Sabuk keselamatan Sebelum pengoperasian Saat diputar 360° Akhir kondisi pengoperasian (4/6)‏

  44. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner 4. Gas generator Propellant grain Initiator (5/6)‏

  45. Konstruksi dan Pengoperasian Seat Belt Pretensioner REFERENSI:1. Komponen seat belt pretensioner tipe M Contoh : Safety device active (locked sensor)‏ Sensor lock release lever Sensor lock release lever Sensor lock button Obeng berkepala rata, atau Alat yang setara (6/6)‏

  46. Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner Perhatian 2. Perhatian Negative ( - ) terminal cable (1/4)‏

  47. Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner Perhatian 3. SRS airbag dan seat belt pretensioner Contoh : BENAR SALAH (2/4)‏

  48. Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner Perhatian 6. Kabel spiral (di dalam switch kombinasi)‏ Mark (3/4)‏

  49. Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner Perhatian 7. Airbag sensor depan LH : RH : (4/4)‏

  50. Perhatian untuk Pengembangan Airbag/Seat Belt Pretensioner Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner 1. Deskripsi 2. Perhatian (1/1)‏

More Related