1 / 93

MEMBANGUN KARAKTER SECARA QUR’ANI

MEMBANGUN KARAKTER SECARA QUR’ANI. Oleh : DR. ZUBAEDI M. AG M. PD. Disampaikan dalam Pengajian Subuh Gabungan Jamaah Masjid Darussalam dan Falakhul Azhar di Masjid Darussalam Unib Permai , 4 Nopember 2012. LATAR BELAKANG.

landen
Download Presentation

MEMBANGUN KARAKTER SECARA QUR’ANI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEMBANGUN KARAKTER SECARA QUR’ANI Oleh: DR. ZUBAEDI M. AG M. PD DisampaikandalamPengajianSubuhGabunganJamaahMasjid Darussalam danFalakhulAzhardiMasjid Darussalam UnibPermai, 4 Nopember2012

  2. LATAR BELAKANG • Pendidikan karakter antara lain melalui pendidikan Islam dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. • Krisis karakter ini telah merambah luas baik pada kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Di kalangan anak-anak dan remaja ditandai dengan meningkatnya pergaulan seks bebas, tawuran, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, dan penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan, perampasan, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.

  3. LATAR BELAKANG... • Kondisi krisis dan dekadensi moral ini menandakan bahwa seluruh pengetahuan agama dan moral yang pernah dikaji di bangku sekolah ternyata tidak berdampak terhadap perubahan perilaku manusia Indonesia.

  4. LATAR BELAKANG... • Banyak orang berpandangan bahwa kondisi kemerosotan karakter diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Demoralisasi terjadi karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan kurang mempersiapkan siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif.

  5. LATAR BELAKANG • Jika suatu bangsa ingin bertahan hidup, maka bangsa tersebut harus memiliki aturan yang menetapkan apa yang salah dan apa yang benar, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang adil dan apa yang tidak adil, apa yang patut dan tidak patut (Garbarino & Brofenbrenner) • Sauqy Bek mengatakan: ”Fainnamal umamul akhlaqu maa baqiyat, fa in humu zahabat akhlakuhum zahabuu”, artinya: sesungguhnya suatu umat akan eksis jika memiliki akhlak, jika akhlaknya hilang maka hilanglah bangsa itu”.

  6. APAKAH KARAKTER ITU? • Katakarakter (character) asalnyadaribahasayunaniyaitu“charassein” yang maknanyamengukir “ to marK “ sehinggaterbentuksebuahpola. • Prosespendidikanadalahproses “pengukiran” dan “nurturing” ataubahasakitabsucinyaproses “rabbaniy” yaitupengukiranlewatprosespembiasaan, keteladanan, kedisiplinandsb. sehinggaterbentuklahsebuahpolatingkahlaku yang mulia. Kalautidak, manusiaakanberubahmenjadibinatang

  7. APAKAH KARAKTER ITU ? • Seorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. • Karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.

  8. KARAKTER • Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah ”membinatang”. • Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial adalah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.

  9. Karakter • Berkarakteradalah berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Karakter merupakan cerminan utuh dari seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku. • Karakter: gambarantingkahlaku yang menonjolkannilaibenar-salah, baik-buruk, baiksecaraeksplisitmaupunimplisit (Alwisol).

  10. DIMANAKAH POSISI KARAKTER DALAM DIMENSI AFEKTIF?

  11. FASE PENGAMALAN KARAKTER

  12. TahapanPengamalanKarakter

  13. Penjelasan • Volitioadalahkeinginanuntukmelakukansesuatuberdasarkanpengetahuan yang iamiliki. • Sedangkanconatioadalahtekaduntukbenar-benarmengerjakanapa yang diinginkan. Ternyata, gejalakesulitanmenembusvolitiodanconatiotanpadisadarisering kali dialamiseseorang.

  14. Penjelasan • Dapatdicontohkan, adaorang yang inginmenjadipemainmusik yang handal, tapiiatidakpernahmelakukanupaya-upayanyatauntukmerealisasikankeinginantersebutmenjadikenyataan. Iajugatidakmenunjukkankemampuannyadalammembulatkantekaduntukmelakukansesuatu yang nyatadalammewujudkancita-citaitu. Bisadikatakaniahanyapemimpikarenagagasan-gagasannyaitutidakpernahdinyatakandalamtindakan. Seyogyanyaiamenjadiperencana yang mampumerinciimpian-impiannyamenjadilangkah-langkah yang akandilaksanakannya.

  15. HubunganKarakterdenganAkhlak • Dalamterminologi Islam, pengertiankaraktermemilikikedekatanpengertiandenganpengertian “akhlak”. Kataakhlakberasaldarikatakhalaqa (bahasa Arab) yang berartiperangai, tabi’atdanadatistiadat. • Menurutpendekatanetimologi, pendekatan “Akhlak” berasaldariBahasa Arab Jama’ daribentukmufradnya “Khuluqun” ( خلق) yang menurutlogatdiartikan : budipekerti, perangai, tingkahlakuatautabiat. Kalimattersebutmengandungsegi-segipersesuaiandenganperkataan “Khalkun” ( خلق) yang berartikejadian, serta era hubungannyadengan “Khalik” ( خالق) yang berartipenciptadan “Makhluk” ( مخلوق )yang berarti yang diciptakan.

  16. HubunganKarakterdenganAkhlak • Polabentukandefinisi "akhlak" diatasmunculsebagai mediator yang menjembatanikomunikasiantaraKhaliq (Pencipta) denganmakhluk (yang diciptakan) secaratimbal batik, yang kemudiandisebutsebagaihablumminallah. Dari produkhablumminallahyang verbal, biasanyalahirlahpolahubunganantarsesamamanusia yang disebutdenganhablumminannas(polahubunganantarsesamamakhluk)

  17. Lanjutan... • IbnuAthirdalambukunyaan-­Nihayahmenerangkanbahwahakikatmaknakhuluqituialahgambaranbatinmanusia yang tepat (yaitujiwadansifat-sifatnya), sedangkhalqumerupakangambaranbentukluarnya (rautmuka, warnakulit, tinggirendahtubuhnya, dan lain sebagainya)”

  18. Lanjutan.... • Dalamtinjauankebahasaan, Abd. HamidYunusmenyatakanbahwa : • اْلأ خلق هى صفاتْ الانسان الأدابية “Akhlakialahsegalasifatmanusia yang terdidik”

  19. Lanjutan.... • Al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai berikut: • الخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأ فعال بسهولة ويسر من غير حاجة إلى فكر وروية Artinya: “Akhlaqadalahsuatuperangai (watak/tabi’at) yang menetapdalamjiwaseseorangdanmerupakansumbertimbulnyaperbuatan-perbuatantertentudaridirinyasecaramudahdanringantanpadipikirkanataudirencanakansebelumnya”.

  20. Lanjutan.... • Pengertianakhlaksepertiinihampirsamadengan yang dikatakanolehIbnMaskawih, yang mendefinisikanakhlaksebagaiberikut: • حال للنفس داعية لها إلى أفعالها من غير فكر وروية Artinya: “Akhlakadalahsuatukeadaanjiwa yang menyebabkantimbulnyaperbuatantanpamelaluipertimbangandandipikirkansecaramendalam”

  21. PengaruhKarakterThdDakwah Islam Menurut Lothrop Stoddard, keberhasilandakwahRosulullahsetidaknyadipengaruhioleh 3 hal: • The Character of Arab • The Muhammad’s Teaching • The Contemporary World

  22. PerubahanKarakterMasyarakat Arab

  23. BelajarKarakterpadaRosulullah • Q. S al-Ahzab: 21 yang berbunyi: لَقَدْ كانَ لَكُمْ في‏ رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللهَ وَ الْيَوْمَ الْآخِرَ وَ ذَكَرَ اللهَ كَثيراً “SesungguhnyaadalahbagikamupadaRasulullahituteladan yang baik; Bagibarangsiapa yang mengharapkan Allah danHariKemudiandan yang banyakingatkepada Allah. ( Ayat 21 ) • Q. S: al-Qalam: 4, yang berbunyi: وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”

  24. BelajarKarakterpadaRosulullah • DalamhadistNabidisebutkan:‎ (أَدَّبَنِي رَبِّي فَأَحْسَنَ تَأدِيْبِي. (رواه العكسري عن علي Artinya:‎ “Tuhantelahmendidikku, makaiasempurnakanpendidikanku” (HR. ‎al-Aksarydari Ali Ra)‎

  25. KANDUNGAN Q.S AL-AHZAB: 21 • Mengapaperluketeladanan: karenamanusiaadakecenderunganmeniru (imitation). Manusiaadalahmakhluksalingmeniru. Karenaitudalam Islam digariskan agar kalaumeniru, mencontoh, mengikutdanmeneladanisesuatu yang baik. • Ayatdiatasberbicaramengenaikesetiaanorang-orangmu’min yang kuatimannya, yang dengantegarmeneladaniRosulmeskidalamsituasisulit.

  26. KANDUNGAN... • Kandunganayatini: kepengikutanhanyaakanterjadijikaorang yang bersangkutantidaksombong (yakniselaluberharappadarahmat Allah), selalumemilikiorientasikedepandanjangkapanjang (mengharapkebahagiaanakherat) danselalumemilikipertautandengan Allah (denganbanyakzikir). BilatigaciridiatastidakmelekatmakaimanakansulittumbuhdanmaumeneladaniRasul.

  27. KANDUNGAN.... • Dan padaayatberikutnya (22) jelasdinyatakanbahwaketikaujianitudatangbukanmalahmundurtetapidenganmantapberkatadanberkeyakinan....inilah yang dijanjikan Allah danRasul-Nya. Dan yang demikianitutidaklahmenambah (kepada) merekakecualiimandanpenyerahandiri. Ayatinijugakecamankepadaorangmunafik yang mengakumemeluk Islam tetapitidakmaumeneladaniRosul.

  28. PerumpamaanOrangMunafik

  29. KETELADANAN PARA ROSUL DALAM KARAKTER

  30. KARAKTER NABI MUHAMMAD

  31. KarakterRosulullah

  32. FungsiPendidikankarakter • Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi Pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.

  33. Kedua, fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera.

  34. Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

  35. Good Character

  36. Akhlaktanpa agama adalahsia-sia Fichteh 1 Gandi 2 agama dan akhlak mulia adalah satu dan tidak dapat dipisah-pisahkan Ibnu Miskawaih 3 Syariat agama merupakan faktor yang meluruskan karakter remaja, yang membiasakan mereka untuk melakukan perbuatan baik, sekaligus yang mempersiapkan diri mereka untuk menerima kearifan

  37. IbnuMaskawaih • Jiwamanusiapunya 3 kekuatan: al-nafsulbahimiyyah (nafsukebinatangan) yang buruk,al-nafsusabu’iyyah(nafsubinatang yang buas) yang pertengahandanal-nafsu al-nathiqah(jiwa yang cerdas) yang baik. Manusiadianggapmenjadimanusia yang sebenarnyajikadiamemilikijiwa yang cerdas. Jiwa yang cerdasmenjaditerangkatkedudukannyasetingkatmalaikatdandibedakandenganbinatang.

  38. IbnuMaskawaih • Akhlak (Watak) ada yang bersifatalamidanadawatak yang diperolehmelaluikebiasaandanlatihan. Watakdapatdiusahakanmelaluipendidikandanpengajaran. • Memperkenalkanpendidikanakhlakdengandasardoktrinjalantengah. Jalantengah (khorulumuriausatuha) artinyakeseimbangan, moderat, harmoniatauposisitengahantaraduaekstrembaikdanburuk yang adadalamjiwamanusia

  39. IbnuMaskawaih • Menurutnya, posisitengahjiwabahimiyyahadalahiifah (menjagadiridariperbuatandosadanmaksiyat). Posisitengahjiwa al-gadhabiyyahadalahasy-syaja’ah (keberanian yang dipertimbangkanuntungruginya). Sedangkanposisitengahjiwa al-nathiqahadalahalhikmah (kebijaksanaan). Adapunperpaduandariketigajiwaituadalah al-’adl . Keempatkeutamaanituadalahpokokatauindukdariakhlakmulia.

  40. PENDIDIKAN KARAKTER: BERBASIS PENANAMAN AKHKALQ MAHMUDAH DAN MEREDUKSI AKHLAK MAZMUDAH • Adapun sifat-sifat mahmudah itu adalah : • Al-amanah (setia, jujur, dapat • dipercaya); • As-sidqu (benar, jujur) • Al-‘adl (adil); • Al-‘afwu (pemaaf); • Al-alifah (disenangi); • Al-wafa’ (menepati janji); • Al-haya’ (malu) • Ar-rifqu (lemah lebut) • Anisatun (bermuka manis) • As-Sakha’u (derwaman) • Al-Ma’ruf • Al-Ukhuwwah • Al-Qanaah

  41. Adapunsifat-sifatmadzmumahadalah: • Ananiah (egoistis) • Al-baghyu (melacur) • Al-Buhtan (dusta) • Al-Khianah (khianat) • Az-zulmu(aniaya) • Al-ghibah (mengumpat) • Al-hasad (dengki) • Al-kufran (mengingkariNikmat) • Ar-riya’ (ingin di puji) • An-namimah (aduDomba) • Al-fakhur • Al-`ujbu

  42. Akhlak terhadap Tuhan 1 3 Akhlak terhadap diri sendiri dan sesama manusia obyek akhlak 2 Akhlak Terhadap lingkungan 3

  43. Ibnu Miskawaih: Tahdzibu al-akhlaaq “Setiap karakter dapat berubah. Apapun yang bisa berubah, itu tidak alami. Kalau begitu, tidak ada karakter yang alami” Menyimpulkan besarnya peranan, manfaat, dan pengaruh pendidikan terhadap obyek didik

  44. 3 Prinsip Dasar 1 Keterpaduan 2 Kesinambungan 3 Kesejalanan (sinkronisasi)

  45. Sasaran Pendidikan Karakter Secara Islami Mendorongguruuntukmampu melihat: Pendidikansebagaipenyediafilosofikehidupanbagisantri. Pendidikan sebagai media pertumbuhandan perkembanganpribadi. Sehinggasantridapatberintegrasidalammasyarakatdengankarakter menghargai, percayadiridanmemilikiarahtujuanhidup.

  46. STAR EDUCATOR PENDIDIKAN KARAKTER

  47. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

More Related