1 / 25

Pengenalan Prudential Syari’ah

Pengenalan Prudential Syari’ah. PENGENALAN SYARIAH. Syariah = Peraturan /Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran surat Al-Jaatsiyah (45:18)

lester
Download Presentation

Pengenalan Prudential Syari’ah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengenalan Prudential Syari’ah

  2. PENGENALAN SYARIAH • Syariah = Peraturan /Undang-undang Islam • Definisi : Jalan yang lurus • Sumber : Al Quran surat Al-Jaatsiyah (45:18) Kemudian kami jadikan engkau berada diatas syariat dari urusan itu, dan janganlah engkau ikuti kemauan-kemauan orang-orang yang tidak mengetahui - Al Quran surat Al-Anbiya’ (21:107) Tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta.

  3. MENGAPA PRUDENTIAL SYARIAH? 1.Inggris adalah negara non-muslim pertama yang menerapkan prinsip syariah. 2.Prinsip utama transaksi keuangan syariah adalah menggunakan sistem bagi hasil (loss and profit sharing), tidak berdasarkan perhitungan bunga (Riba). 3.Semua agama samawi (yahudi, nasrani dan islam) menuntut orang yang beriman dalam urusan muamalah (hubungan antar manusia) untuk tidak menggunakan praktik riba.

  4. Segmen pasar syari’ah Larangan menggunakan praktik riba 1. Umat Islam, sebagai program perencanaan keuangan keluarga.. 2. Prioritas syariah tapi juga concern dengan manfaat yang ditawarkan Q.S Al-Baqarah (2:275),”…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

  5. MENGAPA SYARI’AH • ISLAM sebagai petunjuk jalan kehidupan terdiri dari 3 hal yang utama : • 1. AQIDAH = Keyakinan • 2. SYARIAH = Hukum-hukum • 3. AKHLAK = Etika

  6. SYARI’AH • Kumpulan peraturan yang terdiri dari petunjuk dan larangan yang diberikan Allah bagi umat manusia • Usaha untuk memahami dan menafsirkan peraturan dari Allah tsb menghasilkan FIQIH • Fiqih adalah hasil penafsiran ulama atas syariah

  7. FATWA DSN-MUINo. 21/DSN-MUI/X/2001 Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi berupa aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

  8. ASURANSI SYARIAH ASURANSI SYARIAH adalah sebuah sistem dimana para peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh sebagian peserta

  9. TABARRU • Definisi : Sumbangan (Hibah). • Mengubah kontrak dimana peserta adalah pihak yang menanggung resiko bersama bukan perusahaan. • Perusahaan hanyalah pengelola atau operator, bukan pemilik dana. • Pengelola tidak boleh menggunakan dana-dana tersebut jika tidak ada kuasa dari peserta. • Unsur Gharar dan Maysir akan hilang.

  10. Islamic Stocks Selection Methodology • Core business comply to Sharia’ah principles according to: • Fatwa DSN-MUI • Reference on investment criteria in Islam , especially industry specification which is not compatible to sharia law • Forbidden Business : Non-halal foods and beverages (contains alcohol, etc), Mudhorat business (weapon, cigarette, etc), Gambling, Conventional financial institutions (banking, insurance, multi finance), Entertainment, hotel, restaurant, etc

  11. Risk Sharing Risk-Sharing (SYARI’AH) Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi KUMPULAN DANA HIBAH/TABARRU’

  12. Perusahaan Asuransi Perusahaan Re-Insurance Pemegang Polis Risk-Transferring (KONVESIONAL) Transfer sebagian Resiko Transfer Resiko Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi

  13. AKAD Tipe akad pada produk Syari’ah : Antar pemilik polis menggunakan Akad Tabbaru’ disebut Hibah. Antara pemilik polis dan perusahaan menggunakan Akad Tijarahdisebut Wakalah bil Ujrah Adalah suatu kontrak atau perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak atau pihak-pihak yang berkepentingan sebagai suatu syarat sahnya suatu transaksi. Dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

  14. Terminologi Terminologi pada produk Syariah :

  15. Manfaat / Benefit

  16. Fasilitas Polis

  17. Surplus Sharing

  18. Surplus Sharing Syarat bagi pemilik polis yang bisa menerima Surplus Sharing : • Tidak ada klaim sampai tanggal 31 Desember; • Peserta telah memiliki polis sekurang-kurangnya 1 bulan per tanggal 31 Desember; • Polis inforce dan iuran Tabarru’ telah dibayar penuh per tanggal 31 Desember dan • Polis masih inforce sampai dengan surplus di bagikan

  19. Surplus Sharing Syarat pembagian Surplus Sharing : • Dibagikan secara proporsional kepada peserta bila kepesertaan belum mencapai 1 tahun pada saat surplus dihitung ( tergantung dari jumlah bulan dan jumlah biaya Tabarru’ nya). • Bila pemilik polis yang telah dihitung surplusnya pada akhir 31 Desember tetapi tidak lagi memenuhi syarat untuk dapat dibagikan surplus pada 30 April maka surplusnya akan dikembalikan ke rekening Tabarru’ • Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan untuk membeli unit pada harga yang akan datang.

  20. Surplus Sharing Penjelasan: • Tanggal 30 April 2009 Pemegang Polis berhak mendapatkan Surplus Sharing secara proporsional. • Tanggal 30 April 2010 Pemegang Polis berhak mendapatkan Surplus Sharing walaupun ia telah mengajukan klaim pada tanggal 10 Maret 2010 karena polisnya masih inforce.

  21. Surplus Sharing Penjelasan : • Tanggal 30 April 2011 Pemegang Polis tidak berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah melakukan Klaim pada tanggal 10 Maret 2010. • Tanggal 30 April 2012 Pemegang Polis kembali berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah membayar kembali dan tidak terjadi Klaim sampai tanggal 31 Desember 2011

  22. DALIL-DALIL YANG MENDUKUNG • 1. Q.S : Al-Baqarah ayat 240 (2:240): “Dan orang-orang yang (akan) meninggal dunia diantara kamu padahal ada meninggalkan istri hendaklah berwasiat untuk istri mereka (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya…” • 2. Q.S: An-Nisaa ayat 9 (4:9): “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan anak-anak yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka…”

  23. 3. Q.S Al-Hasyr ayat 18 (59:18): “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok…” • 4. Jagalah 5 sebelum datang yang 5: - Muda sebelum tua - Sehat sebelum sakit - Kaya sebelum miskin - Lapang sebelum sempit - Hidup sebelum mati (Al Hadits)

  24. 5. “Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak”. (Dialog Rasulullah dengan sahabat Saad bin Abi Waqash)

  25. Wassalam“Semoga Sukses” Amirudin, Abdullah Prudential Unit Manajer Office 0254-375150 HP. 081210555603 Email: myameer@yahoo.com http://anak-cilegon.blogspot.com

More Related