1 / 30

Oleh : Annisa Astika Rada 0910710036 Pembimbing I : Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc

Efek Ekstrak Etanol Rhizoma Rumput Teki ( Cyperus rotundus ) terhadap Jumlah Foam Cell pada Tikus yang Diberi Diet Aterogenik. Oleh : Annisa Astika Rada 0910710036 Pembimbing I : Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc 19550201 198503 2 001 Pembimbing II : dr. Eviana Norahmawati, Sp.PA (K)

lona
Download Presentation

Oleh : Annisa Astika Rada 0910710036 Pembimbing I : Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Efek Ekstrak Etanol Rhizoma Rumput Teki (Cyperus rotundus) terhadap Jumlah Foam Cell pada Tikus yang Diberi Diet Aterogenik Oleh : Annisa Astika Rada 0910710036 Pembimbing I : Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc 19550201 198503 2 001 Pembimbing II : dr. Eviana Norahmawati, Sp.PA (K) 19691028 199702 2 001 Penguji : dr. Arliek Rio Julia, MS

  2. Latar Belakang • WHO : 20% kematian seluruh dunia  penyakit yang didasari Aterosklerosis • Aterosklerosis : cedera endotel  perlekatan monosit darah  mengakumulasi LDL yg aktif masuk ke tunika intima  makrofag memfagosit dan mengoksidasi LDL  Foam Cell  Fatty Streak  Plak Aterosklerosis. • Radikal Bebas : Molekul elektron tidak berpasangan Dapat dihasilkan internal & eksternal ↑ radikal bebas : faktor risiko proses aterosklerosis Mencegah atau menguranginya diperlukan antioksidan.

  3. Latar Belakang • Polifenol : salah satu antioksidan  pencegahan penyakit kardiovaskular (suplemen dan ↑ status kesehatan) • Rumput teki :- tersebar lebih dari 90 negara & sering dianggap gulma - tanaman yang mengandung antioksidan ↑ (polifenol) - (Nagulendran et al, 2007) : ekstrak polifenol rumput teki efektif sbg pengangkut radikal bebas & menghambat peroksidasi lipid.

  4. Rumusan Masalah Apakah ekstrak rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus) dapat menghambat pembentukan foam cell pada tikus yang diberi diet aterogenik?

  5. Tujuan Penelitian Tujuan Khusus Tujuan Umum 1. Membuktikan bahwa pemberian diet aterogenik dapat meningkatkan jumlah foam cell pada subendotel aorta tikus Wistar 3. Mengetahui dosis ekstrak etanol rhizoma rumput teki yang mempunyai efek paling besar dalam menghambat pembentukan foam cell pada subendotel aorta tikus yang diberi diet aterogenik. Membuktikan bahwa ekstrak rumput teki (Cyperus rotundus) dapat mencegah terjadinya proses aterosklerosis. 2. Membuktikan pemberian ekstrak etanol rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus) mampu menghambat proses pembentukan foam cell pada subendotel aorta tikus yang diberi diet aterogenik. 4. Mengetahui hubungan antara dosis polifenol terhadap jumlah foam cell pada subendotel aorta tikus yang diberi diet aterogenik.

  6. Manfaat Penelitian Manfaat Akademik Dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk memberikan informasi kepada kalangan perindustrian obat tentang kegunaan ekstrak etanol rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus) sebagai obat herbal

  7. Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan tentang pencegahan jantung koroner dgn cara memanfaatkan efek antioksidan yg dimiliki oleh ekstrak etanol rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus)

  8. Kerangka Konsep Hiperlipidemia LDL ↑ Ekstrak Etanol Rhizoma Rumput Teki LDL teroksidasi ↑ Polifenol ROS ↑ Respon inflamasi Fagositosis LDL-ox oleh makrofag Foam Cell Fatty Streaks Plak Aterosklerosis

  9. Hipotesis Penelitian Pemberian ekstrak etanol rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus) dapat menghambat pembentukan foam cell pada subendotel aorta pada tikus yang diberi diet aterogenik

  10. Metode Penelitian • Eksperimental laboratorik • Control Group Post Test Design • Tikus jenis Rattus norvegicus strain Wistar jantan Variabel bebas : dosis ekstrak etanol rhizoma rumput teki (6.14 mg/200grBB) (12.28 mg/200grBB) (24.56 mg/200grBB) Variabel tergantung : Jumlah foam cell di subendotel aorta tikus Kriteria inklusi : Tikus jenis Rattus norvegicus strain wistar jantan, umur 8 minggu, berat ± 200gr, warna bulu putih, dan aktif. Kriteria Eksklusi : tikus yang tidak mau makan, kondisinya menurun, sakit, dan mati. Desain Variabel Kriteria

  11. Metode Penelitian Diet normal: Comfeed PARS 66,67% (kandungan air 12%, protein 11%, lemak 4%, serat 7%, abu 8%, Ca 1,1 %, Fosfor 0.9 %, antibiotik coccidiostat 53 %) dan air 33.33 %. Diet aterogenik : Pakan tikus 50%, tepung terigu 25%, kolesterol 2%, asam kolat 0.2%, minyak babi 5 %, dan air 12.8 %

  12. Metode Penelitian Pembuatan preparat Pemotongan Frozen Section Pengecatan Oil Red O Penghitungan jumlah foam cell

  13. Metode Penelitian Alur kerja penelitian Memilih sampel Tikus Putih dengan Metode simple random sampling 25 Rattus norvegicus Strain Wistar jantan Berusia 8 minggu Aklimatisasi hewan selama satu minggu Kelompok Kontrol negatif (5 ekor) Kelompok Kontrol positif (5 ekor) Kelompok I (5 ekor) Kelompok II (5 ekor) Kelompok III (5 ekor) Tanpa Perlakuan Diberikan diet aterogenik Diberi diet aterogenik+ekstrak polifenol rhizoma rumput teki 6,14 mg/hari Diberi diet aterogenik+ekstrak polifenol rhizoma rumput teki 12,28 mg/hari Diberi diet aterogenik+ekstrak polifenol rhizoma rumput teki 24,56 mg/hari Pembedahan Tikus (ambil organ aorta) Pembuatan Slide preparat dan pewarnaan Oil Red O Penghitungan jumlah foam cell Analisis data dan kesimpulan

  14. Hasil Penelitian

  15. Hasil Analisa Data Uji Normalitas (Kolmogorov-smirnov) : normal, p = > 0.05 Uji Homogenitas (Levene test) : homogen p = 0.266, p = > 0.05 Uji One Way ANOVA (P = 0.000) : kelompok data memiliki perbedaan rerata yang bermakna Uji Post-hoc : terdapat kelompok yang signifikan dan tidak signifikan Uji korelasi pearson : terdapat korelasi yang kuat (r = -0.538) dan signifikan (p = 0.039)

  16. Pembahasan Pengaruh diet aterogenik terhadap jumlah foam cell K (-) = 1,4 ± 1,516575 K (+)= 16 ± 3,937004 Hasil analisis statistik Post-hoc didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0.05) antara kelompok kontrol negatif dan positif. Diet aterogenik LDL ↑ Monosit Disfungsi endotel Radikal bebas↑ Makrofag ox-LDL Foam cell

  17. Pembahasan Pengaruh dosis ekstrak etanol rhizoma rumput teki terhadap jumlah foam cell K(+) = 16 ± 3.937004 P1 = 4.4 ± 0.547723 P2 = 2.8 ± 3.271085 P3 = 1.2 ± 2.167948 Hasil analisis statistik post-hoc didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p < 0.05) antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan. Diet aterogenik LDL ↑ Radikal bebas ↑ Disfungsi endotel Ekstrak etanol rhizoma rumput teki Ox-LDL Foam cell Polifenol yg dikandung ekstrak etanol rhizoma rumput teki diduga memberikan peranan utama sbg antioksidan terhadap pembentukan foam cell dan dapat dikatakan bisa menghambat terjadinya disfungsi endotel. Polifenol sbg antioksidan mampu mencegah terjadinya peningkatan radikal bebas (ROS) dan diyakini mampu menurunkan stres oksidatif. Uji korelasi pearson tdp korelasi yang kuat (r = - 0.538) : semakin besar dosis ekstrak etanol rhizoma rumput teki, maka semakin sedikit jumlah foam cell pada subendotel aorta tikus wistar.

  18. Kesimpulan Pemberian diet aterogenik selama 60 hari dapat meningkatkan jumlah foam cell pada subendotel aorta tikus Wistar secara signifikan. Pemberian ekstrak etanol rhizoma rumput teki (Cyperus rotundus) mampu menghambat proses pembentukan foam cell pada subendotel aorta tikus Wistar yang diberi diet aterogenik secara signifikan. Dosis ekstrak etanol rhizoma rumput teki yang mempunyai efek paling besar dalam menghambat pembentukan foam cell di subendotel aorta tikus Wistar yang diberi diet aterogenik adalah dosis 24.56 mg/hari Semakin tinggi dosis polifenol yang diberikan, semakin berkurang jumlah foam cell di subendotel aorta tikus Wistar yang diberi asupan diet aterogenik

  19. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi dosis yang lebih beragam untuk mengetahui rentang dosis efektif ekstrak etanol rhizoma rumput teki • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis dan jumlah polifenol yang terkandung dalam ekstrak etanol rhizoma rumput teki.

  20. TERIMA KASIH

  21. PROSES PEROKSIDASI LIPID • Inisiasi ROOH + Logam(n) ROO• + Logam(n-2) + H+ X• + RH  R• + XH • Propagasi R• + O2  ROO• ROO• + RH  ROOH +R• • Terminasi ROO• + ROO•  ROOR + O2 ROO• + R•  ROOR R• + R•  RR Keterangan: ROO•, RO•, OH• = radikal bebas Peroksidasi lipid = reaksi berantai yang memberikan pasokan radikal bebas secara terus-menerus yang menginisiasi peroksidasi lipid lebih lanjut. Peroksida = gugus fungsional dari sebuah molekul organik yang mengandung ikatan tunggal oksigen-oksigen (R-O-O-R’). Jika salah satu R atau R’ adalah atom hidrogen maka senyawa itu disebut hidroperoksida (R-O-O-H)

  22. METODE PENELITIAN ASAM KOLAT

  23. METODE PENELITIAN

More Related