1 / 15

PPIC 2013

“THE DETERMINISTIC EPQ WITH PARTIAL BACKORDERING: A NEW APPROACH” DavidW. Penticoa, Matthew J. Drakea, Carl Toewsb – Omega 37 (2009) 624 – 636 ELSEVIER. D WI PUJIANA, FIRDA SUCI, IKA NUNUNG, REZA F.N, NOVIANTI A.R. UNIVERSITAS BRAWIJAYA 201 3. PPIC 2013. LATAR BELAKANG.

lucus
Download Presentation

PPIC 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. “THE DETERMINISTIC EPQ WITH PARTIAL BACKORDERING: A NEW APPROACH” • DavidW. Penticoa, Matthew J. Drakea, Carl Toewsb – • Omega 37 (2009) 624 – 636 • ELSEVIER DWI PUJIANA, FIRDA SUCI, IKA NUNUNG, REZA F.N, NOVIANTI A.R UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 PPIC 2013

  2. LATAR BELAKANG Pengembangan Model EOQ EOQ Menggantikan EPQ atau Model EMQ Kombinasi dari backordering parsial

  3. PEMBAHASAN • Notasi dan Terminologi D: permintaan pertahun P :tingkat produksi /tahun jika produksi konstan S: harga unit penjualan Co : biaya tetap penempatan&penerimaan pesanan Cp : biaya tidak tetap Ch : biaya penyimpanan tiap unit pada persediaan/tahun Cb : biaya yang disimpan untuk pemesanan kembali Cg : barang yang hilang untuk permintaan yang tidak terpenuhi C1 = (s-Cp) + Cg: merupakan biaya untuk kehilangan penjualan termasuk keuntungan yang hilang pada unit yang merugi. Β: fraksi dari stockout yang akan dipesan kembali Variable Q: order quantity T: panjang siklus pesanan I: Maksimum level inventory S: Maksimum level stockout B: Maksimum backorder F: Presentase permintaan yang akan diisi PPIC 2013

  4. Model Asli Backorder • A. Masalah Stouckout Murni: Backorder dan Kehilangan Penjualan • EOQ dengan backorder penuh • EPQ dengan Backorder Penuh PPIC 2012

  5. B. Masalah Kehilangan Penjualan Pada kasus kehilangan penjualan masalah EOQ nya jika terdapat permintaan tetapi persediaannya habis maka akan terjadi kehilangan penjualan sehingga terjadi pula backorder.

  6. Penelitian sebelumnya pada model dengan parsial backordering Sebanding dengan EOQ dan EOQ dengan backorder mengembangkan satu set persamaan Park, Pentico, Drake Variabel keputusan T, F ] PPIC 2013

  7. PENANGANAN SAAT INI (EOQ dengan backorder) / (EPQ dengan backorder) PPIC 2013

  8. Pemodelan Persediaan Bersih selama Periode Stockout untuk EPQ dengan Backorder Untuk EPQ dengan Backordering parsial, LIFO atau FIFO digunakan untuk menentukan pemesanan di mana permintaan baru dan backorder dipenuhi setelah produksi dijalankan hingga dapat membuat perbedaan ditingkat persediaan bersih. Jika diasumsikan bahwa permintaan yang masuk akan dipenuhi dari produksi sebelum ada backorder yang dipenuhi (LIFO) dan tidak ada backorder akan dikonversi ke penjualan hilang PPIC 2013

  9. Apabila ada backorder yang akan dipenuhi sebelum permintaan baru dipenuhi (FIFO) dan menganggap bahwa hanya sebagian kecil dari perintah baru yang tidak bisa langsung dipenuhi maka akan menjadi backorder, dan sisanya menjadi kehilangan penjualan. PPIC 2013

  10. Mak [26] Model untuk EPQ dengan Backorder Parsial Pendekatan Mak seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2. Dia mengasumsikan bahwa tidak akan ada peningkatan baik backorder atau kehilangan penjualan saat tahap produksi dimulai sehingga backorder dipenuhi pada tingkat P - D. Mak juga mengembangkan pernyataan dari kondisi yang memenuhi persamaan EPQ backorder parsial yang sebanding untuk diterapkan pada model EOQ Backordering parsial untuk dikembangkan. PPIC (Pengendalian Persediaan Deterministik) 2013

  11. Pendekatan Alternatif untuk EPQ dengan Backorder Parsial • Interval Waktu dan Persediaan Maksimum & Tingkat Backorder Karena I=(P-D)t3, maka I=FTD(I-D/P) Karena B=βDt1maka B=βD(I-F)T(1- βD/P) • Menentukan Nilai Optimal dari T dan F Menentukan β*, nilaikritis β dari a) Jika β≤ β* menentukan T* dari model dasar EPQ (T*= danmenentukanbiaya optimal untukmelakukan stock out (I*=

  12. Lanjutan... (b) Jika β>β*, memakaipersamaan untukmenentukannilai T* danmensubstitusikannyake Nilai F • Menentukannilai variable lain besertabiayanyadengancaradibawah: • Total permintaanselamasatusiklus = DT* • Persediaanmaksimum = I* = F*DT*(I-D/P) • Stock out maksimum = S* = Dt1*= (1-F*)T*D(1-βD/P) • Backorder maksimum = B* = βS* • Order Quantity = Q* = DT*[F*+β(1-F*)] • Biaya total rata-rata per periode = Ch’DT*F* PPIC (Pengendalian Persediaan Deterministik) 2013

  13. Kesimpulan Ekstensi pada model EPQ yang paling jelas adalah relaksasi asumsi pada tingkat backorder yang konstan 1 2 Persentase lebih besar pelanggan akan bersedia untuk menunggu selama backorder produk sampai proses produksi berikutnya berjalan dengan memasukkan tingkat backorder yang bergantung waktu Beberapa model EOQ, seperti dari San Jose et al. [11-14], telah dikembangkan dengan tingkat waktu yang bervariasi, tetapi tidak ada pengetahuan tentang model EPQ untuk situasi ini. 3 PPIC (Pengendalian Persediaan Deterministik) 2013

  14. " Karena berhenti pada saat mengalami kegagalan, maka akibatnya mengalami kegagalan total. Akan tetapi, jika kita berupaya terus sampai sukeses, maka konsekuensinya sudah berhasil." PPIC (Pengendalian Persediaan Deterministik) 2013

  15. TERIMA KASIH DWI PUJIANA, FIRDA SUCI, IKA NUNUNG, REZA F.N, NOVIANTI A.R, AAFITA PPIC (Pengendalian Persediaan Deterministik) 2013

More Related